ASTUTI KUSUMORINI, M. Si
JUR BIOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
Review Proses Cleavage
Pembelahan
(CLEAVAGE)
Gastrulasi ?
• Setelah mencapai bentuk blastula, pertambahan
massa sel masih terus terjadi dengan pembelahan
mitosis. Akibatnya sel mendesak kebawah (ke arah
kutub vegetal / vegetal pole) dan terjadilah pelipatan
sel ke dalam (invaginasi). Terjadinya invaginasi
membentuk sebuah lekukan yang disebut
blastopore.
• Invaginasi ini menandai dimulainya gastrulasi.
• Gastrulasi adalah pengaturan kembali sel-sel
blastula, sehingga blastula akan mengalami
transformasi menjadi embrio berlapis tiga (gastrula)
Gastrulasi ?
Bagaimana Terbentuknya Gastrula ?
• Sel-sel blastula yang mengalami invaginasi terus
tumbuh ke arah dalam sehingga blastopore akan terus
terdesak ke dalam dan terbentuk rongga arkenteron.
• Rongga ini membagi sel-sel yang tumbuh tersebut
menjadi lapisan endoderm disebelah dalam dan
mesoderm dibagian tengah.
• Lapisan bagian luar dari lapisan sel pada animal pole
yang tetap berada diluar (tidak melipat ke dalam)
membentuk ektoderm.
• Ketiga lapisan tersebut kemudian disebut dengan
Lapisan Germinal Embrio
Bagaimana Mekanisme seluler dalam
proses Gastrulasi?
• Penataan dan pergerakan sel yang terjadi
dari bentuk blastula menjadi gastrula
melibatkan mekanisme seluler yang luar
biasa, yaitu :
1) Perubahan dalam motilitas sel,
2) Perubahan dalam bentuk sel, dan
3) perubahan dalam adhesi seluler
(penempelan dari sel ke sel lain, atau ke
matriks ekstraseluler).
Pola pergerakan Sel dalam Gastrulasi
Embrio Hewan
• Invaginasi : lapisan sel bagian
luar masuk atau melipat ke
dalam.
• Ingressi : sel-sel bagian
permukaan secara individual
bermigrasi ke bagian dalam
(interior) dari embrio.
• Involusi : lapisan sel
membelok ke dalam dan
kemudian membentang jauh ke
bagian permukaan internal.
Pola pergerakan Sel dalam Gastrulasi Embrio
Hewan (- lanjutan)
• Epiboly : lapisan sel
membentang dengan
menipiskan bentuk sel-
selnya menyeberangi
permukaan luar sebagai
suatu unit.
• Interkalasi :dua atau lebih
deretan sel menyusun diri
dengan masuk ke sela sela
antara satu sel ke sel lainnya,
sehingga terbentuk deretan
- Convergent Extension (perluasan sel yang lebih panjang dan
secara konvergen : dua atau lebih lapisannya lebih tipis.
deretan sel interkalasi, tetapi
interkalasinya teratur dan terarah pada
suatu tujuan
Perubahan Bentuk Sel
• Perubahan bentuk sel umumnya melibatkan
reorganisasi sitoskeleton.
• Awalnya, mikrotubula terorientasi paralel dengan
sumbu dorso-ventral embrio, sehingga membantu
pemanjangan sel sepanjang arah tersebut.
• Pada ujung dorsal masing-masing sel terdapat
susunan paralel filamen aktin yang terorientasi
menyilang. Filamen tersebut berkontraksi yang
menyebabkan sel berbentuk baji (wedge), sehingga
memaksa lapisan ektoderm melekuk ke arah dalam
(invaginasi / inpocketing).
Pergerakan Aktif Sel
• Sel-sel dapat bergerak aktif “merayap” dalam
embrio dengan menggunakan serat
sitoskeleton untuk menjulurkan dan menarik
penjuluran seluler.
• Penjuluran sel-sel embrionik umumnya berupa
lembaran pipih (lamellipodia) atau duri
(filopodia).
• Matriks ekstra seluler berfungsi mengarahkan
sel-sel yang sedang bermigrasi di sepanjang
jalur tertentu.
Bagaimana pergerakan Aktif Sel
saat Gastrulasi?
• Pada gastrulasi beberapa organisme , invaginasi
diawali oleh penyempitan (wedging) sel-sel pada
permukaan blastula, penetrasi sel-sel untuk masuk
lebih dalam ke bagian dalam embrio melibatkan
ekstensi filopodia oleh sel-sel terdepan dari jaringan
yang bermigrasi. Gerakan sel-sel tersebut akan
menarik sel-sel yang mengikuti dibelakangnya untuk
melalui blastopori, sehingga membantu
menggerakkan lapisan sel dari permukaan embrio ke
dalam blastosoel untuk kemudian membentuk
endoderm dan mesoderm embrio.
Adhesi Sel
• Glikoprotein dalam matriks ekstra seluler (misal,
fibronektin) menautkan sel-sel yang bermigrasi dan juga
berperan dalam menahan sel sehingga sel-sel tersebut
mencapai tujuan.
• Faktor yang berperan dalam migrasi tersebut adalah
glikoprotein yang disebut molekul adhesi sel (cell
adhesion molecule) yang terdapat pada permukaan sel.
Hasil Akhir Gastrulasi
• Gastrulasi akan menghasilkan gastrula, embrio
berlapis tiga (3 lapisan germinal; endoderm,
mesoderm, ektoderm) dengan rongga
pencernaan rudimenter (arkenteron).
• 3 lapisan germinal hasil gastrulasi ini menjadi
ciri umum perkembangan pada sebagian besar
filum hewan, yaitu tipe tubuh tripoblastik (3
lapis).
• Ketiga lapisan tersebut nantinya akan
berkembang menjadi berbagai jaringan dan
organ dalam sistem tubuh hewan dewasa.
GASTRULASI ;
perkembangan setelah
BLASTULA
• Amnion structure and cell movements during human gastrulation. (A) Human embryo
and uterine connections at day 15 of gestation. In the upper view, the embryo is cut
sagittally through the midline; the lower view looks down upon the dorsal surface of
the embryo. (B) The movements of the epiblast cells through the primitive streak and
Hensen's node and underneath the epiblast are superimposed on the dorsal surface
view. At days 14 and 15, the ingressing epiblast cells are thought to replace the
hypoblast cells (which contribute to the yolk sac lining), while at day 16, the
ingressing cells fan out to form the mesodermal layer. (After Larsen 1993.)
• Gastrulasi
pada Embrio
Manusia
(lanjutan)
Gastrulation
Primitive Streak
At the beginning of the 3rd week, thickened linear band of epiblast on the dorsal
caudal aspect of embryonic disc.
Primitive node (and primitive pit is on its cranial end.
Primitive groove on the primitive streak.
Mesenchyme (from epiblast cells through primitive groove)
intraembryonic mesoderm (mesoblast)
intraembryonic endoderm
The process of forming mesoderm through primitive streak slows down after the
end of the 2nd week and degenerates in the sacrococcygeal region of embryo.
Primitive Streak
At the beginning of the 3rd week, thickened linear band of epiblast on the dorsal
caudal aspect of embryonic disc.
Primitive node (and primitive pit) is on its cranial end.
Primitive groove on the primitive streak.
Mesenchyme (from epiblast cells through primitive groove)
intraembryonic mesoderm (mesoblast
intraembryonic endoderm
The process of forming mesoderm through primitive streak slows down after the
end of the 2nd week and degenerates in the sacrococcygeal region of embryo.
Prechordal plate
oropharyngeal membrane mouth
Cloacal membrane
digestive and urogenital opening
Cardiogenic area
Prechordal plate
Cardiogenic mesoderm
Cloacal membrane
Notochord
The primitive axis of the embryo and
the future site of vertebral column
Formation of the Notochord
Fate of the Notochord
Degenerates as nucleus
pulposus 髓核 in the intervertebral
disc
Notochord induces the
development of neural plate
Formation of the Notochord:
1. Notochordal canal--extends from primitive pit and extend within
notochordal process. Notochordal process extends from primitive
node to prochordal plate.
2. Floor of notochordal process fused with underlying endoderm.
3. Opening of the floor of notochordal process. Notochordal canal
communicates with yolk sac.
4. Notochordal canal disappears; primitive pit is now called
neurenteric canal The remain of notochordal process is
flattened and called notochordal plate
5. Notochordal plate infolds to form notochord
6. Notochord detaches from endoderm.
Notochordal canal
Endoderm
Formation of the Notochord
Notochord
The primitive axis of the embryo and
the future site of vertebral column
Formation of the Notochord
Fate of the Notochord
Degenerates as nucleus
pulposus 髓核 in the intervertebral
disc
Notochord induces the
development of neural plate
Allantois
It appears on day 16 from caudal end of yolk sac into connecting
stalk.
It is involved with early blood formation and associated with urinary
bladder development.
It becomes urachus and remains as median umbilical ligament
Yolk sac