Anda di halaman 1dari 28

MELAKUKAN HAL YANG BENAR

ETIKA DAN PROFESIONALISME


(TLE315) @2021
LINGKUP KULIAH (ELEKTRO 2 SKS)
1. Pengantar Etika dan Profesi 9. Pengelolaan K3
2. Moral dan akhlak 10. Hak dan Tanggung Jawab
3. Perilaku. para Insinyur
4. IQ, EQ SQ, Profesi dan 11. Melakukan hal yang benar
Komunikasi
12. Paten, Royalti dan Hak Cipta
5. Profesionalisme dan Kode
13. Plagiarisme
Etik.
6. Masalah etika 14. Kepakaran, Sertifikasi &
Organisasi Insinyur
7. Teknik Penyelesaian Masalah
Etika 15. Dunia usaha dan persaingan
8. Ujian tengah semester 16. Ujian akhir semester
PENDAHULUAN
• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan)

• BENAR/be·nar/ a 1 sesuai sebagaimana adanya (seharusnya); betul; tidak salah: apa yang


dikatakannya itu --; jawabannya -- semua; 2 tidak berat sebelah; adil: keputusan hakim
hendaknya --;  3 lurus (hati): orang ini amat --;  4 dapat dipercaya (cocok dengan keadaan yang
sesungguhnya); tidak bohong: karena diancam akan dibunuh, ia memberikan kesaksian yang
tidak --;  5 sah: keputusannya --;  6 sangat; sekali; sungguh: mahal -- buku ini;

• BAIK /ba·ik / 1 a elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya): karangan
bunga itu -- sekali; 2 a mujur; beruntung (tentang nasib); menguntungkan (tentang kedudukan
dan sebagainya): nasibnya -- sekali; mendapat kedudukan yang --; 3 a berguna; manjur
(tentang obat dan sebagainya): buku ini sangat -- untuk dibaca; daun kumis kucing -- untuk
obat penyakit ginjal; 4 a tidak jahat (tentang kelakuan, budi pekerti, keturunan, dan
sebagainya); jujur: anak itu -- budi pekertinya; 5 v sembuh; pulih (tentang luka, barang yang
rusak, dan sebagainya): sudah dua minggu dirawat di rumah sakit, ia belum -- juga; lukanya
sudah --; 6 a selamat (tidak kurang suatu apa): selama ini keadaan kami -- saja; 7 a selayaknya;
sepatutnya: kami diterima dengan --; -- orang ini kusuruh pulang sekarang; 8 p (untuk
menyatakan) entah ... entah ...: -- di kota maupun di desa, olahraga sepak bola digemari
orang; 9 p ya (untuk menyatakan setuju): berangkatlah sekarang! -- , Ayah; 10 n kebaikan;
kebajikan: kita wajib berbuat -- kepada semua orang;-- hati berbudi baik;
Motivasi
• Puncak Ilmu adalah Akhlak (Univ. Brawijaya,
22.3.2018) - Ustadz Abdul Somad, Lc., MA

https://www.youtube.com/watch?v=x_o1A-2w6Hc
Pengertian Baik VS Buruk

• BAIK : Sesuatu hal dikatakan baik bila ia


mendatangkan rahmat, dan memberikan
perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

• BURUK: Segala yang tercela. Perbuatan buruk


berarti perbuatan yang bertentangan dengan
norma-norma masyarakat yang berlaku. (AIB ?
Malu apabila orang mengetahui).
Cara Penilaian Baik dan Buruk

•  Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan,


Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi,
Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran
Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran
Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran
Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran
Marxisme, Aliran Komunisme.
ANEKA ALIRAN

• Kriteria perbuatan baik atau buruk yang akan


diuraikan di bawah ini sebatas berbagai aliran
atau faham yang pernah dan terus
berkembang sampai saat ini.
• Khusus penilaian perbuatan baik dan buruk
menurut agama, adab kebiasaan, dan
kebudayaan tidak akan dibahas disini.
Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
•  “Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan
dan kenikmatan/kelezatan”.
• Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu
• (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai
bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut
baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah
yang buruk;
• (2) hedonisme rasional/rationalistic hedonism yang
berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu
haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan
• (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang
menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk
adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan
kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Bisikan Hati (Intuisi)

•  Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang


dapat mengidentifikasi apakah sesuatu
perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih
dahulu melihat akibat yang ditimbulkan
perbuatan itu”.
• Faham ini merupakan bantahan terhadap
faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran
ini adalah keutamaan, keunggulan,
keistimewaan yang dapat juga diartikan
sebagai “kebaikan budi pekerti”
Paham Evolusi
• Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada
di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami
perubahan yaitu berkembang menuju ke arah
kesempurnaan.
• Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep
selection of nature, struggle for life, dan survival for the
fittest) Alexander mengungkapkan bahwa nilai moral
harus selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya,
bahkan dengan segala yang ada di alam ini, dan nilai
moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan
baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan
perjuangan antar nilai) dipandang sebagai buruk.
Paham Eudaemonisme
• Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan
bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang
lain.
• Menurut Aristoteles, untuk mencapai
eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu
– (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan,
kekayaan dan kekuasaan,
– (2) kemauaan,
– (3) perbuatan baik, dan
– (4) pengetahuan batiniah.
Aliran Pragmatisme

•  Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang


berguna dari diri sendiri baik yang bersifat
moral maupun material.
• Yang menjadi titik beratnya adalah
pengalaman, oleh karena itu penganut faham
ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab
kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan
diperoleh dalam dunia empiris.
Aliran Naturalisme

•  Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah:


”apakah sesuai dengan keadaan alam”,
apabila alami maka itu dikatakan baik,
sedangkan apabila tidak alami dipandang
buruk.
• Jean Jack Rousseau mengemukakan bahwa
kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan
adalah menjadi perusak alam semesta.
Aliran Vitalisme
•  Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme sebab
menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu
bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan
untuk hidup).
• Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu
– (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan
– (2) vitalisme optimistime.
• Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan “homo homini
lupus” artinya “manusia adalah serigala bagi manusia yang lain”.
• Sedangkan menurut aliran kedua “perang adalah halal”, sebab
orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang
kekuasaan.
• Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F. Niettsche yang banyak
memberikan pengaruh terhadap Adolf Hitler.
Aliran Gessingnungsethik
• Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli
Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang
terpenting menurut aliran ini adalah
“penghormatan akan kehidupan”,
• yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus
saling menolong dan berlaku baik.
• Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan
akan kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap
usaha yang berakibat kebinasaan dan
menghalangi-halangi hidup.
Aliran Idealisme

•  Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran


manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi
sumber ide.
• Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah “segala
yang ada hanyalah yang tiada” sebab yang ada
itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam
pikiran (bersifat tiruan).
• Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya
(yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang
ada di dalam ide itu sendiri.
Aliran Eksistensialisme
• Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi
di atas dunia selalu terkait pada keputusan-keputusan
individu,
• Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu
keputusan maka pastilah tidak ada yang terjadi.
• Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang
baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya.
• Ungkapan dari aliran ini adalah “ Truth is subjectivity”
atau kebenaran terletak pada pribadinya maka
disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu
tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.
Aliran Marxisme
•  Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu
segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan
material dan keadaan material pun juga harus
mengikuti jalan dialektikal itu.
• Aliran ini memegang motto “segala sesuatu
jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan
dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu
tujuan”.
• Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat
menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
BAGAIMANA MELAKUKAN YANG BENAR

• Dari sudut pandang cara berpikir filsafat untuk


mendefinisikan apa itu “benar” tidak akan
habis dan panjang.
• Mulai dari pertanyaan “apa itu benar?”,
• ”dari mana kebenaran itu?”,
• ”kapan dikatakan benar?”,
• ”siapa yang paling benar?” 
• “Benar dan Pembenaran” ?
“Benar” dalam islam
• Dalam islam, “benar” adalah ketika ada tuntunannya dalam Al
Quran maupun di dalam hadist.
• Memang banyak sekali sudut pandang lain untuk mengartikan,
seperti misalnya dari sudut pandang hukum, adat istiadat, dan
banyak juga yang menentukan “benar” dengan sudut
pandang sak karepe dewe (semaunya sendiri).
• Alasan mengapa disini “benar” dilihat dari sudut pandang
agama karena seperti kita semua tahu ada keuntungan dunia
akhirat, jadi jika di dunia ini melakukan hal “benar” maka
sudah pasti diakhirat mendapat timbangan “benar”. Berbeda
ketika hukum berkata “benar” belum tentu kita dapat
timbangan “benar”di akhirat. (www.kompasiana.com)
Berprofesi
• profesi/pro·fe·si/ /profési/ n bidang pekerjaan yang
dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu;
berprofesi/ber·pro·fe·si/ v mempunyai profesi

• Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah


berkata pada seorang pemuda Quraisy,
‫• تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬
• “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
• Baca selengkapnya 
https://muslim.or.id/21107-pelajarilah-dahulu-adab-d
an-akhlak.html
Bertindak Benar

• Niat murni
• Cara santun
• Tujuan beribadah

Berpikir Benar, Berkata Benar


Dan Bertindak Benar
“Building Nation Character"
• Ilmu tanpa akhlak membawa kehancuran.
• Dengan kata lain, ketinggian ilmu tanpa dibarengi
dengan akhlak mulia, akan menjadi sesuatu yang sia-
sia. Bahkan ilmu tanpa akhlak dapat membawa kepada
kehancuran.
• Sesungguhnya seluruh disiplin ilmu manapun, baik
ilmu pengetahuan untuk kemudahan hidup di dunia
lebih-lebih ilmu agama untuk kepentingan hidup di
akhirat kelak, selalu menempatkan moral, etika, dan
adab, sebagai implementasi dari akhlakul karimah.
KARAKTER STAF
• KARAKTER STAF (SHIDDIQ, TABLIGH, AMANAH, FATHONAH)
• Shiddiq memiliki arti jujur. Sebagai suri tauladan ummat manusia, Nabi Muhammad
selalu jujur dalam perbuatan dan perkataanya. Begitupun sebaliknya, akan mustahil
bagi Rosululloh untuk melakukan hal tercela seperti berdusta dan munafik.
• Tabligh atau menyampaikan. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu berupa kitab
suci Alquran yang harus disampaikannya pada seluruh ummat manusia. Selain itu,
Nabi terus berusaha menyebarkan agama Islam lewat dakwah yang dilakukannya.
• Amanah yang memiliki makna dapat dipercaya. Tak mengherankan jika Nabi selalu
menjadi sosok yang dimintai nasihat dan pendapat oleh para sahabat karena sifatnya
yang dapat dipercaya. Apapun yang dilakukan oleh Nabi tentu saja dengan
pertimbangan matang seperti ketika diminta memutuskan suatu perkara atau
menjadi hakim.
• Fathonah atau cerdas. Mustahil bagi Nabi Muhammad memiliki sifat bodoh atau
dungu. Rosululloh merupakan orang yang cerdas dan berwawasan luas serta selalu
memutuskan sesuatu dengan pikiran jernih tanpa melibatkan emosi. Sama halnya
dengan Nabi, kita pun harus memiliki kecerdasan dalam kehidupan sehari-hari,
namun jangan sekali-kali menyalahgunakan kecerdasan kita untuk perbuatan buruk.
Patuh & Patut
• Patuh/pa·tuh/ a suka menurut (perintah dan sebagainya); taat (pada
perintah, aturan, dan sebagainya); berdisiplin: gadis itu sangat -- pada
agamanya; rakyat selalu -- kepada pemerintah;
mematuhi/me·ma·tuhi/ v patuh kepada; menuruti; menaati: anjing
yang setia itu ~ perintah tuannya; hukum merupakan peraturan yang
memaksa masyarakat untuk ~ nya;~ diri membiasakan diri;

• pematuhan/pe·ma·tuh·an/ n proses, cara, perbuatan mematuhi: dalam


situasi serba rumit, bagaimana ~ terhadap peraturan dan undang-
undang lalu lintas harus kita tegakkan;

• kepatuhan/ke·pa·tuh·an/ n sifat patuh; ketaatan: pimpinan negara


meminta ~ dari setiap warganya
Patuh & Patut
Patut
• patut/pa·tut/ a 1 baik; layak; pantas; senonoh: perbuatan baik itu -- dipuji; tidak -- seorang anak melawan
orang tua; diperlakukan dengan --; 2 sesuai benar (dengan); sepadan (dengan); seimbang (dengan): rumahnya
kurang -- dengan jabatannya yang tinggi itu; 3 masuk akal; wajar: pada hemat saya tuntutan mereka itu tidak
boleh dikatakan tidak --; 4 sudah seharusnya (sepantasnya, selayaknya): orang yang berjasa kepada negara --
diberi penghargaan; penjahat itu -- dihukum seumur hidup; 5 tentu saja; sebenarnya: -- ia tidak sanggup
membayar utang karena uangnya sudah habis;
• berpatutan/ber·pa·tut·an/ v tidak lebih dan tidak kurang; sepadan benar (dengan); selaras; sesuai: gajinya yang
besar ~ dengan kepandaiannya;
• mematut/me·ma·tut/ v 1 mengatur supaya baik; memperbaiki: ia ~ kata yang kurang tepat
pemakaiannya; 2 berdandan dan sebagainya supaya elok rupanya; bersolek: lama ia ~ dirinya di depan kaca;
• mematut-matut/me·ma·tut-ma·tut/ v 1 memandangi untuk mengetahui baik buruknya dan sebagainya: ~ bakal
menantunya; 2 mempertimbangkan; mengira-ngirakan (harganya dan sebagainya);
• mematutkan/me·ma·tut·kan/ v 1 mengatur supaya baik (patut, pantas, layak); 2 menghiasi; 3 mempercantik diri
dengan berhias dan sebagainya; 4 menyesuaikan; menyepadankan; menyelaraskan: seorang istri harus dapat ~
pengeluaran dengan gaji suaminya;
• kepatutan/ke·pa·tut·an/ n 1 (per)timbangan; pendapat; 2 kepantasan; kelayakan; 3 kesesuaian;
kecocokan: segala yang kita lakukan hendaknya sesuai dengan batas-batas ~ yang berlaku dalam masyarakat;
• sepatutnya/se·pa·tut·nya/ adv 1 selayaknya; seyogianya; 2 dengan sepantasnya; dengan baik-baik: mereka
menerima kedatangan kami dengan ~; 3 sebenarnya; tentu saja; sudah selayaknya: ~ ia akan menghukum orang
yang bersalah
Tugas: Etika & Profesionalisme
Apa yang baik, buruk, benar anda lakukan
No. Baik Buruk Benar
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
SEKIAN TERIMA KASIH

Acknowledgement:
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada
kontributor dalam slide ini. Penulis slide ini anonim, Slide ini
dikutip dengan dari berbagai sumber diantaranya dari buku,
jurnal, proseding dan web 28

Anda mungkin juga menyukai