Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN II

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

A. Faizin, S.S., M.Hum


Banyak teori, konsep, konstruk pemikiran
yang telah berkembang menjadi banyak
aliran terkait pemikiran tentang hakikat
manusia

Secara umum hakikat manusia dapat


dipahami dengan filsafat manusia
(anthropos dalam bahasa Yunani berarti :
manusia)
Aliran pemikiran tentang hakikat manusia

1. Materialisme
2. Idealisme
3. Realisme
4. Teologis
Materialisme

 Materi atau zat merupakan satu-satunya


kenyataan, karena itu semua peristiwa dapat
terjadi melalui proses materiel
 Analogi yang terjadi kepada manusia yakni
kejadian “ada”nya adalah bagian dari proses2
materiel sendiri.
 Tidak mengenal adanya kenyataan spiritual
Idealisme

 Menyangkal pemikiran materialisme


 Bukan materi yang menjadi “kenyataan” tetepi
kenyataan yang sebenarnya “ide” yang bersifat
rohani dan/atau inteligensi
 Manusia dipandang bukan sebagai materi tetapi
makhluk yang berjiwa /berkerohanian
Realisme

 Pemikir/filsuf meyakini secara bersamaan aliran


Materialisme dan Idealisme berupa kenyataan
dunia batin atau rohani dan dapat juga berupa
kenyataan dunia materi
 Hakikat manusia dipandang sebagai makhluk
kejiwaan/kerohaniaan dan sekaligus makhluk
materil
Teologis

 Tidak memiliki irisan dengan pemikiran aliran-


aliran sebelumnya
 Meletakan secara berbeda dengan makhluk lain
di muka bumi, yakni karena hubungannya
dengan Tuhan.
 Hakikat manusia diyakini sebagai makhluk
materi, rohani dan keduanya tidak bersifat abadi
dan/atau sebagai hakikat asli
Pemikiran tentang Hakikat Manusia

 Mendudukan hakikat manusia sebagai makhluk


diantara makhluk lainnya di muka bumi, sekaligus
membandingkan keduannya
 Kesamaan manusia dengan makhluk lainnya
adalah dorongan naluriah (animal instinct) yang
termuat dalam gen.
 Perbedaannya adalah dalam hal pengetahuan dan
perasaan (emosional dan kejiwaan)
Filsuf/pemikir tentang Manusia
Filsuf/pemikir tentang Manusia
 Ungkapan Descrates :
Cogito ergo sum (aku berfikir, maka aku ada)
Cogito: suatu kepastian yang tak tergoyahkan, ia ingin
suatu kepastian tentang eksistensi Tuhan dan
ketidakmatian jiwa manusia.
 Ungkapan Karl Marx :
“Manusia adalah makhluk yang bekerja”
Sebagai makhluk paradoksal, manusia itu bebas dan
terikat otonom dan tergantung. Terbatasa dan tidak
terbatas
Manusia sebagai makhluk budaya

 Manusia yang berada pada siklus idea atau


pengetahuan bersama yang menjadi acuan dalam
melaksanakan aktivitas bersama atau pribadi yang
merupakan pengembangan dari dorongan budaya di
berbagai sektor kehidupan keagamaan, keilmuan,
peralatan hidup, keorganisasian sosial, bahasa, dan
komunikasi, serta kesenian
Manusia dalam Kebudayaan
 Ada 2 aliran pemikiran tentang pengertian
kebudayaan yaitu:
1. Aliran ideasional
2. Aliran Behaviourisme/materialisme

Anda mungkin juga menyukai