Anda di halaman 1dari 29

DAMPAK PSIKOLOGIS

BENCANA

Adhin Al Kasanah S.Kep., Ns., M.Kep


PENGANTAR
Korban bencana:
• Korban yang menderita trauma akibat bencana –
rentan terhadap cedera fisik, post-traumatic stress
disorder (PTSD) dan depresi sesudah bencana
• Penolong yang mungkin terpapar dengan trauma
dan PTSD ketika melihat orang lain menderita
• Masyarakat umum, yang menderita efek
psikologis akibat menyaksikan kejadian tersebut
dari jauh.
PENYEBAB
Berbagai faktor yang mempengaruhi respon
emosi terhadap bencana:
• Psikologis – bergantung kepribadian, pola
mengatasi yang normal, dukungan yang
tersedia
• Sosial budaya – respon masyarakat yang
cepat mendukung perasaan didukung dan
meyakinkan korban
• Biologis – respon stres  “fight or flight”
KELOMPOK PERHATIAN KHUSUS
• Kelompok rentan
• Adanya penyakit kronis
• Memerlukan terapi medis
• Ketergantungan pada obat-obatan
ANAK-ANAK
 Balita : kecemasan perpisahan dari orang tua
 Anak usia sekolah– sedih, takut kalau terjadi

lagi •Sulit berkonsentrasi, terobsesi dengan


bencana, gangguan tidur, teror di malam
hari, takut gelap •Tahap perkembangan
mundur: ngompol, perilaku menempel, tidak
bisa bicara sementara.
 Remaja •Responnya mirip dengan orang
dewasa •Mungkin mengalami kemunduran ke
fase seperti anak-anak •Takut meninggalkan
rumah dan tidak mau bermain dengan teman
•Emosi dapat menyebabkan friksi, adu
argumentasi dan bahkan bertengkar dengan
saudara, orang tua dan orang dewasa lain
Lanjut Usia
•Takut terhadap keselamatan
•Kehilangan harta
•Dapat mempengaruhi kondisi kronis
KELOMPOK YANG MEMERLUKAN
TERAPI MEDIS DAN PENGOBATAN
•Takut terhadap kelanjutan terapi
•Kehilangan harta
•Dapat mempengaruhi kondisi kronis
RESPON TERHADAP
BENCAA
RESPON PSIKOLOGIS KORBAN
BENCANA
Perilaku dan penampilan
 Curiga
 Mudah tersinggung
 Berdebat dengan teman dan orang yang dicintai
 Menarik diri
 Diam yang berlebihan
 Humor yang tidak sesuai
 Makan meningkat/berkurang
 Perubahan dalam keinginan atau fungsi seks
 Merokok bertambah
 Penggunaan atau penyalahgunaan obat-obatan

bertambah
Perasaan dan emosi
 Syok
 Tidak merasa berdaya
 Merasa kewalahan
 Depresi
 Perasaan kehilangan
 Takut bahaya terhadap diri sendiri/orang

yang dicintai
 Merasa diabaikan
Pemikiran, kepercayaan dan persepsi
 Sulit konsentrasi
 Bingung
 Gangguan orientasi
 Ketidaktegasan
 Perhatian memendek
 Kehilangan ingatan •Ingatan yang tidak

diinginkan
 Sulitmembuat keputusan
Reaksi fisik
 Mual
 Kepala terasa ringan
 Pusing
 Masalah pencernaan
 Denyut jantung cepat
 Tremor
 Sakit kepala
 grinding of teeth”
 Kelelahan
 Sulit tidur
 Nyeri •“
Riwayat Terkait !!!
 Riwayat gangguan psikiatri
 Riwayat perilaku kekerasan
 Pengalaman sebelumnya dalam situasi

bencana
TENAGA KESEHATAN/PENOLONG
 Takut terhadap keamanan sendiri dan keamanan
korban
 Simpati terhadap korban
 Cemat terkait situasi
 Merasa bersalah karena meninggalkan keluarga
sendiri atau fokus pada ketakutan/kebutuhan
pribadi
 Sebal dengan reaksi emosional korban
 Kewalahan dengan tanggung jawab dan keperluan
 Merasa perlu lari dari bencana
Respon fisik
 Nyeri dada
 Sulit bernapas
 Gejala syok
 Mual/muntah
 Pusing
 Berkeringat berlebihan
 Denyut nadi cepat
 Haus
 Sakit kepala
 Kesulitan penglihatan
 Sakit dan nyeri yang tidak spesifik
Riwayat terkait
 Jenis dan jumlah pelatihan penolong /

perawat yang pernah didapatkan


 Pengalaman bencana
 Apakah penolong / perawat dipengaruhi

secara pribadi oleh bencana tersebut


 Persiapan sebelum bencana
POST TRAUMATIC STRESS DISORDER
Merupakan gangguan stres pasca trauma
adalah kondisi kesehatan jiwa yang dipicu oleh
peristiwa yang traumatis, baik dengan
mengalaminya maupun menyaksikannya. 
Faktor Resiko
 Mengalami trauma yang intens.
 Pernah mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti
pelecehan masa kanak-kanak.
 Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko terkena peristiwa
traumatis, seperti personil militer dan responden pertama.
 Memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan
atau depresi
 Memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum
berlebihan atau penggunaan narkoba.
 Kurangnya sistem pendukung yang baik dari keluarga dan
teman.
 Memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental,
termasuk kecemasan atau depresi.
GEJALA PTSD
Kemunculan gejala yang ditimbulkan PTSD
beragam, ada yang muncul dalam 1 bulan
setelah kejadian. Namun dalam beberapa
kasus, gejala baru akan muncul bertahun-
tahun setelah seseorang mengalami kejadian
traumatis.
Gejala Ingatan Intrusif
Ingatan yang tidak diinginkan, yaitu bersifat
mengganggu yang datang berulang.
 Menghidupkan peristiwa traumatis tersebut

seakan-akan peristiwa tersebut terjadi lagi


(kilas balik).
 Mimpi buruk tentang peristiwa tersebut.
 Distress emosional berat terhadap sesuatu

yang mengingatkan pengidap pada peristiwa


traumatis.
Avoidance
 Mencoba menghindari berpikir atau berbicara

tentang peristiwa traumatis.


 Menghindari tempat, kegiatan atau orang

yang mengingatkan seseorang pada kejadian


traumatis.
Perubahan Negatif pada Cara Berpikir dan Mood
 Pikiran negatif tentang orang lain, diri sendiri,

lingkungan, bahkan dunia.


 Putus asa tentang masa depan.
 Masalah memori, termasuk tidak mengingat aspek

penting dari peristiwa traumatis.


 Kesulitan mempertahankan hubungan dekat.
 Merasa terlepas dari keluarga dan teman.
 Kurangnya minat dalam kegiatan yang pernah

dinikmati.
 Kesulitan mengalami emosi positif.
 Merasa mati rasa secara emosional.
Perubahan pada Reaksi Emosional maupun Fisik
 Menjadi mudah kaget atau ketakutan.
 Selalu waspada terhadap bahaya
 Perilaku merusak diri, seperti minum terlalu

banyak atau mengemudi terlalu cepat;


 Kesulitan tidur
 Kesulitan berkonsentrasi.
 Kerapuhan, ledakan kemarahan atau perilaku

agresif.
 Rasa bersalah atau malu yang luar biasa.
  
PENANGANAN KOLABORATIF
Psikoterapi
 Terapi kognitif. Membantu pengidap untuk

mengenali cara pikir (pola kognitif) yang


menyebabkan terhambatnya pengidap dalam
proses melalui peristiwa traumatis tersebut.
 Terapi paparan. Terapi paparan bertujuan untuk

membantu pengidap agar bisa menghadapi situasi


dan memori yang dianggap menakutkan, sehingga
pengidap dapat menghadapinya dengan efektif.
Terapi ini efisien terutama pada kasus di mana
pengidap mengalami kilas balik atau mimpi buruk.
 Obat-Obatan
 Antidepresan.cemas, gangguan tidur dan

gangguan konsentrasi.
 Antikecemasan. Obat ini membantu

meredakan gangguan cemas yang berat.


PENCEGAHAN PTSD
 Post peristiwa traumatis muncul gejala tidak
dapat berhenti memikirkan apa yang terjadi.
Ketakutan, kecemasan, kemarahan, depresi,
rasa bersalah  normal
 Pencegahan juga bisa dilakukan dengan

mencari bantuan dan dukungan yang tepat


waktu saat stres muncul : bercerita ,
spiritual , keluarga.
PENANGANAN STRES PADA
PENOLONG
 Batasi waktu kerja tidak lebih dari 12 jam sehari
 Lakukan rotasi kerja dari fungsi yang tinggi stress-nya ke stress

yang lebih rendah


 Gunakan program bantuan konseling yang tersedia
 Minum banyak air dan makan snack yang menyehatkan seperti

buah segar dan roti gandum dan makanan berenergi lain di


lokasi
 Lakukan istirahat singkat, sering dari lokasi bila memungkinkan
 Bicara tentang emosi anda untuk memproses apa yang sudah

anda lihat dan lakukan


 Berhubungan dengan keluarga dan teman •
 Berpastisipasi dalam kegiata spiritual
 Berpasangan dengan penolong lain sehingga anda dapat

memantau stres orang lain


REFERENCE
 Magnum, C. (2008) Disaster Planning and
Response – Psychosocial Impact (pp. 435-). In
Psychosocial Nursing – For General Patient
Care (3rd ed). Philadelphia : F.A. Davis
Company

Anda mungkin juga menyukai