Anda di halaman 1dari 27

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

QUANTITATIVE APPROACH
Oleh:
Ns. Diah Merdekawati, M.Kep
Apa saja tujuan PENELITIAN ?

Exploratory reseach penelitian yang tujuan utamanya adalah meneliti


isu atau fenomena yang belum pernah diteliti sebelumnya dan dapat
dikembangkan menjadi penelitian selanjutnya. Pertayaan yang ingin
dijawab berfokus pada “what” question.

Descriptive research penelitian yang bertujuan untuk memperoleh


“gambaran” menggunakan kata-kata atau angka dan untuk menyajikan
profil, klasifikasi jenis atau langkah-langkah untuk menjawab pertanyaan
seperti who, when, where dan how.

Explanatory research penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan


mengapa suatu kejadian terjadi dan untuk membangun, melibatkan,
mengenbangkan atau menguji theory.
Apa ciri-ciri METODE PENELITIAN KUANTITATIF
(QUANTITATIVE APPROCH)?

Metode Kuantitatif melibatkan proses mengumpulkan,


menganalisa,
menginterpretasi dan penulisan hasil studi. Metode yang lebih
spesifik
muncul pada penelitian survey dan ekperimental yang
mengidentifikasi sampel dan populasi.
Strategi dalam penyusunan kuesioner, pengumpulan dan analisa
data
mempresentasikan hasil, membuat interpretasi dan menulis hasil
Penelitian harus sejalan dengan survey dan ekperimental studi.
Langkah-langkah PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

1. Select Topic
kualitatif
7. Inform 2. Focus 2. Adopt
Others Question Perspective

THEORY
6. Interpret 3. Design
Data Study

5. Analyze
4. Collect Data
Data
Proses Penelitian
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaahan Kepustakaan
3. Penyusunan Hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional
variabel
5. Menetapkan sasaran penelitian
6. Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data
7. Penyusun rancangan penelitian
8. Penentuan sampel
9. Pengumpulan data
10. Pengolahan dan analisis, interpretasi
11. Penyusun laporan
Perbandingan antara pendekatan Kuantitatif dan kualitatif
Kuantitatif Kualitatif
Measure objective facts Construct social reality,
cultural meaning
Focus on variables Focus on interactive
processes, events
Reliability is Value free Authenticity is key
Values are present and
explicit

Theory and data are Theory and data are


separate fused
Independent of context Situationally constrained
Many cases, subjects Few cases, subjects
Statistical analysis Thematic analysis
Researcher is detached Researcher is involved
Tidak langsung
Pengamatan

Langsung

Tidak sistematis
Wawancara
Sistematis
Teknik Pengumpulan Data
Tertutup

Angket Terbuka

Tercetak

Dokumentasi Tergambar
Terekam
Teknik Pengumpulan Data KUANTITATIF
Experimental Research Penelitian dimana peneliti memanipulasi
mengkondisikan peserta penelitian sedangkan peserta lain tidak,
kemudian membandingkan respon dari kelompok untuk melihat
perbedaannya.
Survey Research (kuesioner/ interview)
Penelitian dimana peneliti secara sistematis menanyakan kepada
Beberapa orang pertanyaan yang sama dan kemudian
mendokumentasikan jawaban mereka.
Nonreactive Research Metode penelitian dimana orang yang
diteliti tidak menyadarinya. Dapat dibagi menjadi:
1. Content Analysis: penelitian dimana isi dari media
komunikasi dicatat dan dianalisa.
2. Existing Statistic Research: penelitian yang meneliti kembali
dan dianalisa secara statistik selanjutnya data kuantitatif tsb
disatukan oleh data pemerintah atau organisasi.
Data dan Pengolahan Data

Tiga bentuk data penting, yaitu:


1. Unit Analisis
2. Variabel
3. Nilai

Dalam ilmu sosial, pertama-tama dan yang paling penting adalah


Unit analisis atau unsur analisis. Umumnya ilmu ini unit analisisnya
Adalah seorang aktor sosial (social actor), prototipenya: manusia.
UNIT ANALISIS

Di dalam sosiologi dikenal ada 4 unit analisis:


1. Suatu individu: seorang individu yang berdiri sendiri
2. Suatu kelompok (group): suatu sistem dengan interaksi
hubungan yang kuat. Segenap individu berhubungan
secara langsung satu sama lain.
3. Suatu sistem: himpunan unit-unit tetapi dengan interaksi
yang lemah. Segenap unit berhubungan tetapi tidak perlu
secara langsung satu sama lain.
4. Suatu kategori: sebuah himpunan dari unit tanpa struktur.
Misalnya: kategori berdasarkan umur, pendapatan,
jenis kelamin, dll.
VARIABEL
Variabel adalah konsep yang mempunyai lebih dari satu nilai
Yang bergerak secara kontinum (usia, kepadatan penduduk,
Tinggi badan, pendapatan).

Variabel juga mempunyai arti luas, sejumlah individu obyek,


Kelompok, kejadian dsb. Digolongkan menurut ciri-ciri tertentu.
Ciri-ciri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Menurut derajatnya
2. Menurut perbedaan kategori (warna kulit, asal-usul, jenis
kelamin, tempat tinggal, dsb.
VARIABEL
TEORI

Konsep Abstrak Konsep

Sub Konsep Sub Konsep

Variabel

Definisi Operasional

Instrumen Penelitian
NILAI
Variabel: penuntun yang memberi dasar untuk memberi penilaian
Terhadap suatu unit analisis.

Data uang didapat harus “OBYEKTIF”. Responden memberikan


Jawaban sesuai dengan kenyataan yang dialami.
Nilai adalah benar-benar nilai (value) bukan penilaian (evaluation).
NILAI

Proses pemberian angka adalah proses mengkuantifikasi


Gejala yang bersifat kualitatif.

--- amat sangat tidak bahagia


-- sangat tidak bahagia
- tidak/ kurag bahagia
0 biasa saja
+ cukup bahagia
++ sangat bahagia
+++ amat sangat bahagia

-3 -2 -1 0 +1 +2 +3
NILAI

Nilai adalah angka yang kita peroleh berdasarkan pada informasi


Yang tidak merupakan respon terhadap rangsangan psikologis.

Nilai (value) >< Penilaian (arbitrary)


Pendapatan (Rp. 500.000/ bulan) >< Kepuasan (cukup puas) +1
Pengukuran

Secara umum ada 4 tingkatan pengukuran:


1. Nominal
2. Ordinal
3. Interval
4. Rasio
Sederhana

Bertingkat
Random
Kluster
Sistematis
TEKNIK SAMPLING

Kebetulan
Non
Random Bertujuan
Kuota
Teknik Pengambilan contoh dapat dilakuakan dengan dua cara:
1. Sampling Random (probability sampling), yaitu pengambilan contoh
secara acak (random) yang dilakukan dengan cara undian, ordinal
atau tabel bilangan random atau dengan komputer.

2. Sampling Nonrandom (Nonprobability sampling) atau disebut juga


sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan contoh tidak secara acak

Teknik Sampling Random


1. Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Keseluruhan populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
Menggunakan undian, ordinal, tabel bilangan random atau komputer.
Keuntungan: anggota sampel mudah dan cepat diperoleh
Kerugian: kadang tidak mendapat data yang lengkap dari populasi
Teknik Sampling Random
2. Teknik Sampling Bertingkat (Stratified Sampling)
Disebut juga teknik sampling berlapis, berjenjang dan petala.
Digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-
kelompok yang bertingkat. Misalnya: menurut usia, pendidikan,
golongan atau pangkat dsb.
Teknik ini akan semakin baik jika dilengkapi dengan penggunaan
proporsional, sehingga tiap tingkat diwakili oleh jumlah yang sebanding.
Stratified random sampling yang dilengkapi dengan proporsional
disebut proporsional stratified random sampling.
Keuntungan: anggota sampel lebih representatif
Kelemahan: lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadap
karakteristik populasinya.

3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)


Disebut juga teknik sampling daerah, conditional sampling,
restricted sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi tersebar
dalam beberapa daerah, propinsi, kabupaten, kecamatan, dst.
Pada peta daerah diberi petak-petak dan setiap petak diberi nomor.
Nomor itu ditarik secara acak untuk dijadikan anggota sampel.
Teknik Sampling Random
3. Teknik Sampling Kluster (Cluster Sampling)
Keuntungan :
a. Dapat mengambil populasi besar yang tersebar di berbagai daerah
b. Pelaksanaan lebih mudah dan murah dibanding teknik lainnya.
Kelemahannya:
a. Jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama
b. Ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah ke daerah
lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga menjadi rangkap.

4. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)


Teknik ini sebenarnya adalah teknik random sampling sederhana
yang dilakukan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilih
berdasarkan urutan tertentu. Misalnya kelipatan 5 atau 10 dari daftar
mahasiswa.
Keuntungan: lebih cepat dan mudah
Kelemahan : kadang kurang mewakili populasinya.
Teknik Sampling Random
5. Teknik Sampling Proporsional (Proportional Sampling)
Teknik sampling proporsional yaitu sampel yang dihitung
berdasarkan perbandingan.
Misalnya populasi A=20, B=50, C=30. Jadi jumlah populasi=100
Sedangkan besar anggota sampel =80, sehingga besar masing
masing sampel untuk A,B dan C dapat dihitung sebagai berikut:

A = 20 X 80 = 16
100

B = 50 X 80 = 40
100

C = 30 X 80 = 24
100

Jumlah = 80
Teknik Sampling Nonrandom
1. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)
Teknik sampling ini dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya
dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau
dijumpai. Misalnya meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikan
harga , pertanyaan diajukan pada mereka yang kebetulan dijumpai
di pasar atau tempa lainnya.
Keuntungan: murah, cepat, mudah
Kelemahan: kurang representatif

2. Teknik Sampling Bertujuan (Purposive Sampling)


Teknik ini digunakan apabila anggota sampel dipilih secara khusus
berdasarkan tujuan penelitiannya.
Contoh: penelitian tentang peraturan lalu lintas, hanya yang
memiliki SIM atau yang tidak menjadi sampel.
Keuntungan: murah, cepat dan mudah
Kelemahan: tidak representatif untuk mengmbil kesimpulan secara
umum (generalisasi)
Teknik Sampling Nonrandom
3. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat
dipilih dengan jumlah tertentu (kuota) dengan ciri-ciri tertentu.
Teknik ini sering dikacaukan dengan teknik sampling bertujuan.
Keuntungan dan kelemahan = teknik dampling bertujuan.

Teknik menghitung besarnya anggota Sampel


Dilakukan dengan dua cara: proporsi dan ketelitian estimasi

Proporsi n = jumlah anggota sampel minimal


Rumus: n > pq (Z ½ α)2 p = proporsi kelompok pertama
α q = proporsi kelompok kedua = (1-p)
Jika α = 0,01 maka rumus: α = taraf signifikansi
n > pq (2,58) 2 Z ½α = nilai Z tabel
0,01
Jika α = 0,05 maka rumus:
n > pq (1,98) 2
0,05
Contoh:

Suatu daerah diketahui anggota populasi penduduknya yang PNS adalah


400.0000 orang. Di antaranya 100.000 orang belum menjalankan KB secara efektif.

Berapa sampel yang diteliti untuk mengungkapkan pertisipasi terhadap program KB?

Jawab: Misalnya α = 0,05, maka:

p = 100.000
400.000
= 0,25

n = 0,25 (1-0,25) (1,98)2


0,05

= 294 (dibulatkan)

Sampel yang diambil 294 orang.


Biaya

Waktu
Praktis
Tenaga

Penentuan Besar Eksploratori


SAMPEL
Ketepatan

Non Respons
Bentuk Penyajian Data
Batang
Garis
Lambang (simbol)
Diagram Lingkaran (pastel)
Peta (kartogram)
Pencar (titik)
Biasa
Distribusi Frekuensi
Penyajian data Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi Frekuensi Relatif- Kumulatif

Histogram Median
Poligon Frekuensi Gejala letak Kuartil
Desil
Ogive (ozaiv) Persentil
Keadaan kelompok Rata-rata hitung
Simpangan Baku Gejala pusat Rata-rata ukur
Rata-rata harmonik
Angka Baku Mode
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai