Anda di halaman 1dari 17

BAB 11

PENDIDIKAN DAN
PERUBAHAN SOSIAL
Dosen : Herma Widya,M.Pd
Oleh : Reni Pebrianti (2020209029)

Assalamualaikum
Pengertian perubahan sosial
1
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur masyarakat yang tentang
perubahan terhadap kebudayaan dan fungsi sistem suatu sosial (Ranjabar, 2001: 17). Kemudian
ada juga yang berpendapat bahwa perubahan sosial adalah suatu modifikasi yang terjadi pada
kehidupan manusia yang disebabkan oleh baik internal maupun yang disebabkan oleh eksternal.
( Koening, 1957: 279). Perubahan sosial itu cara dari hidup yang bervariasi baik perubahan itu
dikarenakan goegrafis, komposisi suatu penduduk, kebudayaan, ideologi atau karena ada penemu
yang terjadi pada suatu masyarakat. Dan perubahan itu tidak bisa lepas daridalam kehidupan
manusia bahkan pada masyarakat primitif sekalipun meskipun perubahan itu sedikit sehingga
tidak didasari. Contohnya perubahan yang terjadi pada saat sekarang yaitu manusia sudah
mengenal televisi, alat transportasi, dan bisa mengikuti berita-berita yang terjadi dimana saja. (
Taufik, 2013: 175-176). Perubahan sosial itu adalah yaitu berubahnya struktur dan pola
hubungan ditengah-tegah masyarakat. (Kusumadinata, 2018: 3)
Faktor terjadinya Perubahan Sosial
B.
1. Faktor internal 2. Faktor Eksternal

a. Invasi dan inovasi a. Munculnya inovasi dalam dunia


teknologi

b. Perubahan suatu struktur dan


b. Peperangan
jumlah dari penduduk

c. Ekologi atau perubahan


c. Gerakan sosial yang baru
lingkungan

d. Terdapatnya konflik sosial d. Pengaruh dari masyarakat


ditengah-tengah masyarakat lain
Faktor lain yang dapat menyebabkan
perubahan sosial adalah:

Bungan masyarakat dengan


1 yang lainnya kurang

Lambatnya perkembangan ilmu


2 pengetahuan

3 Masyarakat yang selalu


bersikap tradisional

4 Rintangan yang berupa ideologis

5 Sifat masyarakat yang apatis


C. Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial

4. Perubahan sosial dari metodenya 1. Perubahan sosial dilihat dari bentuk prosesnya
a. Perubahan berdasarkan kekerasan a. Bentuk perubahan yang sudah direncanakan
b. Perubahan dengan tidak kekerasan b. Bentuk perubahan yang tidak direncanakan
01
5. Perubahan sosial dilihat dari sifat perubahannya
2. Perubahan sosial dilihat dari waktunya
06 02 a. Revolusi (Perubahan cepat)
a. Perubahan secara struktural
b. Evolusi (perubahan secara lambat)
b. Perubahan secara kultural dan fungsional

6. Perubahan dengan tujuan lebih sempurna 3. Perubahan sosial dilihat dari dampaknya
(amandemen) 05 03 a. Incremental Change (perubahan kecil)
b. Comprehensive Change (perubahan besar)
7. Perubahan sosial dilihat dari kemajuan dan
04
kemunduran arahnya
a. Maju (perubahan progres)
b. Mundur (perubahan regres)
D. Danpak positif dan negatif
dari perubahan sosial
a. Danpak positif dari perubahan sosial b. Danpak negatif dari perubahan sosiall

1. Sesi positif dari perubahan sosial bagi 1. Ketidak siapan pendidik dalam menerima perubaha
pendidikan adalah meningkatkan taraf yang sangat cepat dan drastis artinya lembaga
pendidikan dalam kehidupan masyarakat pendidikan harus lebih siap dan waspada dalam
sehingga dapat menghasilkan manusia menghadapi perubahan yang menglobal yang semak
yang dapat menghadapi perubahan lama akan selalu berubah dan berkembang ditenga
sosial itu sendiri tengah masyarakat.
2. Perubahan sosial juga memberikan sesi 2. Terjadinya transformasi pemikiran dalam
positif berupa penilaian tersendiri pendidikan, seiring dengan perubahan sosial yang
untuk membandingkan dan mengetahui terjadi dalam masyarakat sangat berdanpak
bagaima perbedaan perubahan sosial di terhadap pendidikan terutama kepada peserta
zaman sekarang dengan masa lalu pendidik dan juga peserta didik .
3. Dampak perubahan sosial memberikan 3. Hilangnya semangat kebersamaan Bangsa indonesia
suatu ilmu yang berbeda jika perubahan sedang mengalami keterpurukan semangat
tersebut membawa kepada nilai dan ketangguhan yang ditandai dengan lemahnya
tingkah laku positif semangat kesatuan.
4. Rendahnya rasa tanggung jawab
5. kecendrungan perilaku kriminal
D. Sekolah dalam mengatasi
perubahan sosial
Maka dari itu pendidikan sebagai salah satu
faktor yang dijalankan dalam sebuah sekolah
untuk mengatasi perubahan sosial diantaranya
A. Pengembangan kemampuan baik intelektual v
maupun interaksi sosial
b. Pembentukan watak
c. Pembentukan peradaban bangsa yang
bermatabat
d. Mencerdaskan kehidupan bangsa
e. Sekolah membangun perpustakaan dan
menumbuhkan minat baca
f. Mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada tuhan yang maha esa , berakhlak mulia,
sehat, kreatif, dan juga mandiri (Zainudin, 2008:
17)
Kesimpulan
Perubahan sosial secara sederhana adalah kondisi masyarakat yang terjadi baikpenurunan
ataupun terjadikan kemajuan. Masyarakat adalah sekumpulan atau himpunan dari manusia yang
hidup disuatu tempat secara bersama dengan segenap aturan-aturan tertentu. Kemudian hidup
dalam bermasyarkat itu banyak terjadi peerubahan-perubahan baik perubahan itu yang berupa
kemajuan ataupun yang bersifat kemunduran, yang dalam ilmu sosiologi dinamakan dengan
perubahan sosial. Dan pembahasan perubahan sosial itu merupakan pembahasan yang cukup
penting dalam ilmu sosiologi. Masalah perubahan sosial merupakan pokok pembahasan yang
sangat penting dalam
sosiologi, perubahan sosial memperlihatkan transformasi kultur pergeseran institusi sosial
terus menerus tanpa henti. Hal ini menyebabkan manusia bingung dalam menghadapinya seiring
dengan perubahan waktu dan tempat, akan tetapi karena sifatnya berantai maka perubahan
terlihat secara terus menerus, meskipun disekeliling keadaan dimana masyrakat mengalami
perubahann. Secara keseluruhan sekolah mempunyai kewajiban yang sangat berperan penting
dalammengetahui akar persoalan perubahan sosial, karena perilaku yang cepat berubah drastis
apalagi dalam masalah moralitas , kekerasan sering terjadi dimana mana dan bahkan ini sudah
adap kebiasaan masyarakat baik di perkotaan maupun pedesaan, sehingga sekolah harus
membangun strategi berupa membangun sistem kelembagaan untuk meningkatkan reputasi
legimitasi yang efisien secara internal maupun eksternal, yang menyebabkan akan ada
kemudahan kemudahan mendapat dukungan dari masyarakat.
BAB 12
Propesionalisme guru dan
globalisasi
Dosen : Herma Widya,M.Pd
Oleh : Reni Pebrianti (2020209029)

Assalamualaikum
 A.    Pengertian Profesionalisme Guru

Ahmad Tafsir mendefinisikan bahwa profesionalisme adalah


paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh
orang yang profesional. Istilah profesional Sleeping adalah kata sifat
dari kata ”profession” (pekerjaan) yang berarti sangat mampu
melakukan pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional lebih berarti
orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan profesi
sebagai mata pencaharian.(Mc. Leod,1989)
Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah,tujuan,dan kualitas
suatu keahlian dan keahlian dalam bidang pendidikan dan pengajaran
yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
pencaharian. Adapun guru yang profesional itu sendiri adalah guru
yang berkualitas, berkompeten, dan guru yang diharapkan untuk
prestasi belajar serta mampu mempengaruhi proses belajar siswa
yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang lebih
baik.
Secara sederhana pekerjaan yang bersifat profesional adalah
pekerjaan yang hanya dilakukan oleh mereka yang secara khusus dapat
dibuat untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang
B.     Persyaratan Profesionalisme Guru
Seorang pendidik/guru diharuskan memiliki suatau
persyaratan profesioanal yang kompleks.
1.      Menuntut adanya keteramplilan yang
berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan
yang mendalam.
2.      Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang
tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3.      Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang
mencukupi.
4.      Adanya manfaat terhadap dampak sosial dari
pekerjaan yang dilaksanakannya.
5.      perkembangan sejalan dengan dinamika
kehidupan.
 2.      Globalisasi
      A.    Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang
menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak maupun
elektronik.
Antara globalisasi dan demokrasi telah menarik perhatian banyak
ilmuan abad ke-21. Globalisasi diyakini sebagai suatu pendorong
gelombang demokratisasi dunia. Huntington disebut sebagai Gelombang
Ketiga untuk menggambarkan gelombang demokratisasi dunia di Negara
ketiga. Data kuantitatif menunjukan bahwa sekarang ini tidak kurang dari
117 negara dari 191 negara telah melakukan pemilihan umm
multiparatai. Hal ini mennjukkan bawha sistem politik demokrasi oleh
banyak negara, demikian Jaan Aart scolte.
 B.     Tantangan Profesionalisme Guru

Globalisasi sebagai suatu produk dimotori Barat selaku pemegang konstelasi


dunia dalam sains-iptek dan ekonomi. Namun, perlu disadari bahwa keberhasilan
Barat menjadi pihak paling berpengarh di dunia sesungguhnya tidak terlepas dari
keberadaan dan  peranan lembaga pendidikan. 
Globalisasi telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu, sebagai
warga masyarakat dan warga bangsa. Tidak seorang pun dapat menghindari dari
arus globalisasi. Setiap individu dihadapkan pada dua pilihan: pertama, dia
menempatkan dirinya dan berperan sebagai pemain dalam arus perubahan global;
dan kedua, dia menjadi korban globalisasi. Arus globalisasi juga masuk dalam
wilayah pendidikan dengan berbagai macam kegiatan, positif dan negatif. Dalam
konteks ini, dalam peran seorang pendidikan/guru sebagai ujung tombak dunia
pendidikan di sekolah/madrasah sangat terdepan dalam menciptakan SDM yang
dapat berkompetitif dengan negara bangsa lain dalam suatu mayarakat dunia.
terbayang lagi ada organisasi, termasuk lembaga pendidikan, dapat bertahan tanpa didukung
profesionalisme. Sinamo menulis setidaknya ada tujuh mentalitas profesional yang harus dimiliki
oleh kalangan profesional:
1.      Mentalitas mutu, seorang profesional menampilkan kinerja yang baik.
2.      Mentalitas altruistic, a professional selalu dimotivasi oleh keinginan mulia untuk berbuat
baik.
3.      Mentalitas melayani, melayani konstituen dengan optimal.
4.      Mentalitas pembelajar, menerima pendidikan dan pelatihan secara mendalam sebelum menjadi
profesional.
5.      Mentalitas pengabdian, rasa keterpanggilan untuk pengabdian pada bidang yang telah
dipilihnya.
6.      Mentalitas kreatif, selalu menginginkan kreativitas, berdaya cipta dan inovatif.
7.      Mentalitas etis, tidak etika etika dan moralitas profesinya.
Agar Indonesia menjadi negara maju dan berperadaban ke depan, perhatian terhadap
kebijakan pendidikan nasional harus menjadi yang terdepan dalam prioritas pembangunan. Kualitas
pendidikan tidak terlepas dari peranan kualitas proses pembelajaran, yang dalam pelaksanaannya
lebih ditentukan pendidik/guru berkualitas dan profesional. Agar proses pembelajaran berkualitas
dan tetap relevan, up to date terhadap masyarakat dalam rangka menciptakan SDM, SDM, anak
didik sebagai generasi masa depan yang berkualitas, pendidik perlu menyadari, introspeksi diri
dengan pentingnya profesionalisme, dan beradaptasi dalam iklim sosial -pendidikan  yang dinamis,
dan perlu melihat inovasi terhadap teknik pembelajaran. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya
adalah diperlukan seorang pendidik dengan perlunya meningkatkan kreatif, inovatif, dan
bermentalitas profesional.
       Kesimpulan
Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah,tujuan,dan kualitas suatu keahlian dan keahlian
dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi
mata pencaharian.
Dilihat dari tugas dan tanggung jawab, pendidikan untuk memiliki beberapa persyaratan untuk
menjadi guru yang profesional, sebagai berikut:
1.      Menuntut adanya keteramplilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang
mendalam.
2.      Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3.      Menuntut tingkat pendidikan keguruan yang mencukupi.
4.      Adanya manfaat terhadap dampak sosial dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
5.      perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi
secara mendunia melalui media cetak maupun elektronik.
Tantangan profesionalisme guru dalam globalisasi: 1. perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang begitu cepat dan mendasar. 2. krisis “moral”. 3. krisis sosial. 4. krisis identitas sebagai
bangsa. 5. adanya perdagangan bebas, baik tingkat ASEAN, Asia Pasifik, maupun dunia.
BAB 13
Catatan penutup

Dosen : Herma Widya,M.Pd


Oleh : Reni Pebrianti (2020209029)

Assalamualaikum
Thanks
Wassalamu’alaikum

Anda mungkin juga menyukai