Anda di halaman 1dari 10

Anak didik dan Kontak

Soisal Edukatif
Dosen pengampu : Hetma Widya,M.Pd
Disusun oleh Reni Pebrianti (2020209029)
Pembahasan
A. Kontak sosial Anak didik
Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu
dengan individu lain yang merupakan syarat dari sebuah interaksi.
Kontak sosial yang terjadi dapat berupa sebuah percakapan, tatap
muka, berjabat tangan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, kontak
sosial adalah awal dari adanya sebuah interaksi. Tanpa adanya kontak
sosial atau hubungan antara individu maka interaksi tidak akan pernah
terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat terjadi jika terdapat
kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu dengan individu
yang lain. Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya
sebuah kontak sosial. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah
kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam
hubungan tersebut.
B. JENIS KONTAK SOSIAL
Jenis dari kontak sosial terdiri atas tiga macam yaitu :

1. Keluarga 2. Sekolah
Menurut Oqbum, keluarga memiliki beberapa fungsi antara lain : Pada umumnya fungsi daripada  sistem pendidikan ada
a.       Fungsi kasih sayang 2 yaitu :
b.      Fungsi ekonomi
c.       Fungsi pendidikan
a. Bersifat stabilisasi/stabilitas, yaitu suatu hal yan
d.      Fungsi perlindungan / penjagaan
g sifatnya stabil, tidak memungkinkan adanya peru
e.       Fungsi rekreasi
bahan.
f.       Fungsi status keluarga b. Bersifat fluidity/fluiditas, bahwa pendidikan itu d
g.      Fungsi agama imungkinkan adanya perubahan, baik mengenai sta
bilitas atau riilnya, maupun fluiditas atau idealnya.

3. Masyarakat
Tonnis membedakan pergaulan dalam :
a. Gemeinschaft(persekutuan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh kodrat seperti hubung
an antara seeorang dengan orang tua, dengan tokoh masyarakat, dengan pejabat, deng
an tokoh agama, dan sebagainya.
b. Gesselschaft(perbuatan), yaitu hubungan yang dibentuk oleh ikatan organisasi seperti
hubungan seorang dengan pimpinan organisasi massa, organisasi kelembagaan, organisa
si politik, organisasi koperasi, dan sebagainya.
Definisi Kelompok
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.Kelompok diciptakan
oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku
para anggotanya.
Faktor pembentuk kelompok sosial :
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara
kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang merupakan
sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan
kesamaan.Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang
dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang di
sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok tersusun atas individu-
individu yang salingberinteraksi. Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin
mereka saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial.
Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
INTERAKSI EDUKATIF ANAK DIDIK

Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan p
endidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antar
a pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu y
akni untuk mencapai tujuan (dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belaj
ar).
Interaksi yang dikatakan sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar mempunyai tujuan untu
k mendidik, untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya. Kegiatan komunikasi bagi diri
manusia merupakan bagian yang hakiki dalam kehidupannya. Kalau dihubungkan dengan istilah inte
raksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain,
sudah mengandung maksud-maksud tertentu, tidak semua bentuk dan kegiatan interaksi dalam su
atu kehidupan berlangsung dalam suasana interaksi edukatif, yang didesain untuk suatu tujuan te
rtentu.
Demikian juga tentunya hubungan antara guru dan siswa, anak buah dengan pimpinannya, antara b
uruh dengan pimpinannya serta lain-lain. Proses belajar-mengajar akan senantiasa merupakan pros
es kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru
sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya.
Interaksi sosial

Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen,


komponen-komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat dipisah-
pisahkan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga tidak dapat dilepaskan dari
segi normatifnya, segi normatif inilah yang mendasari proses belajar mengajar.
Interaksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajar
mengajar, memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain.
Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu usaha yang bersifat sadar tujuan yang
dengan sistematis terarah pada perubahan tingkah laku menuju kedewasaan anak didik.
Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar atau siswa
didalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas
perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa itu. Tugas perkembangan itu akan
mencakup kebutuhan hidup baik individu maupun sebagai masyarakat dan juga sebagai
makhluk ciptaan Tuhaan.
Interaksi sosial

Ciri-ciri interaksi edukatif adalah sebagai berikut :


1. Ada tujuan yang ingin dicapai
2. Ada bahan atau pesan yang menjadi isi interaksi
3. Ada pelajar yang aktif
4. Ada guru yang melaksanakan
5. Ada metode untuk mencapai tujuan
6. Ada situasi yang memungkinkan proses belajar mengajar dengan baik
7. Ada penilaian terhadaap hasil interaksi
PENUTUP

KESIMPULAN
Sebagai makhluk sosial, manusia termasuk anak
didik sangat perlu menjalin hubungan yang baik dengan
sesama. Langkah awal dari menjalin hubungan tersebut
adalah dengan adanya kontak sosial, seperti saling
bertegur sapa, tersenyum dan berjabat tangan. Kontak
sosial tersebut sangat menunjang keberhasilan anak
didik dalam sosialisasi dengan rekannya ke depannya.
Dalam bab ini, kami juga membahas tentang
jenis-jenis kontak sosial, yaitu kontak sosial di dalam
keluarga, sekolah, dan masyarakat yang tentunya
memiliki peranan yang berbeda-beda.
Setelah mengenal jenis-jenis kontak sosial,
SARAN
1.      Keluarga sebagai agen sosialisasi pertama
pada anak hendaknya membimbing anak sedini m
ungkin untuk dilatih berani, agar saat waktunya
untuk bersosialisasi nanti mereka tidak canggun
g dan merasa nyaman.
2.      Antara keluarga, sekolah dan masyarakat
hendaknya saling mendukung, supaya tercipta ke
selarasan pada nilai-nilai yang diterapkan terhad
ap anak.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai