Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nurmala Dewi

NPM : 2331060170

MK : Sosiologi dan Antropologi

Dosen Pengampu : Reni Ferlitasari

Tugas ke : 5

INTERAKSI SOSIAL

A. Teori Interaksi Sosial


Teori interaksi sosial adalah kerangka konseptual yang digunakan untuk
memahami bagaimana individu berinteraksi satu sama lain dalam masyarakat.
Ada beberapa teori penting dalam bidang ini, termasuk:
1. Teori Pertukaran Sosial: Teori ini berfokus pada ide bahwa
individu memutuskan untuk berinteraksi berdasarkan pertukaran
sumber daya. Mereka cenderung berinteraksi dengan orang lain jika
mereka percaya bahwa interaksi tersebut akan memberi mereka
manfaat atau kepuasan lebih besar daripada biaya yang mereka
bayar.
2. Teori Simbolik Interaksi Sosial: Teori ini menekankan pentingnya
simbol, bahasa, dan makna dalam interaksi sosial. Menurut teori ini,
orang berinteraksi berdasarkan persepsi dan pemahaman mereka
tentang dunia, dan simbol-simbol seperti kata-kata, gestur, dan
simbol-simbol sosial lainnya memiliki peran penting dalam
membentuk interaksi sosial.
3. Teori Konflik Sosial: Teori ini berfokus pada konflik dan
ketegangan dalam interaksi sosial. Ini menyoroti bagaimana sumber
daya dan kekuasaan dibagi secara tidak merata dalam masyarakat
dan bagaimana konflik muncul karena persaingan atas sumber
daya..
4. Teori Struktural- Fungsional : Teori ini menganggap masyarakat
sebagai sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang berinteraksi
untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu. Fungsi-fungsi ini dapat
mencakup pemeliharaan ketertiban sosial
5. Teori Peran Sosial: Teori ini menganggap bahwa individu dalam
masyarakat memiliki peran sosial yang berbeda, dan interaksi sosial
ditentukan oleh peran-peran ini. Peran sosial dapat mencakup peran
sebagai orang tua, siswa, guru, atau pekerjaan
B. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merujuk pada segala bentuk kontak, komunikasi, atau
hubungan antara individu, kelompok, atau komunitas dalam masyarakat.
Interaksi sosial merupakan inti dari kehidupan sosial manusia, dan hal ini
terjadi setiap hari dalam berbagai konteks dan tingkat. Hal ini mencakup
berbagai aktivitas seperti percakapan, kerjasama, konflik, pertukaran
informasi, dan banyak bentuk interaksi lainnya. Ketika memahami interaksi
sosial, penting untuk mempertimbangkan dinamika yang melibatkan
komunikasi, norma sosial, peran sosial, dan aspek-aspek psikologis dan
kultural yang mempengaruhinya. Interaksi sosial adalah konsep penting
dalam sosiologi dan psikologi sosial, dan memahaminya membantu kita
memahami perilaku dan hubungan manusia dalam masyarakat.

C. Interaksi Sosial dan Tindakan Sosial


Konsep interaksi sosial dan tindakan sosial adalah dua konsep utama dalam
sosiologi yang membantu dalam memahami perilaku dan hubungan sosial
manusia. Mari kita bahas keduanya:
1. Interaksi Sosial: Interaksi sosial merujuk pada segala bentuk kontak,
komunikasi, atau hubungan antara individu atau kelompok dalam masyarakat.
Ini adalah proses di mana orang berkomunikasi, berinteraksi, dan
berhubungan satu sama lain
2. Tindakan Sosial: Tindakan sosial merujuk pada perilaku individu atau
kelompok yang disengaja dan memiliki makna sosial. Dalam tindakan sosial,
individu secara sadar bertindak sesuai dengan norma, nilai, dan ekspektasi
sosial yang ada dalam masyarakat
Max Weber, seorang sosiolog terkemuka, memperkenalkan konsep
"tindakan sosial" dan membedakan antara dua jenis tindakan sosial:
a. Tindakan Sosial Rasional: Tindakan yang dilakukan
berdasarkan pertimbangan logis dan tujuan yang jelas.
Contohnya adalah bekerja untuk mendapatkan gaji atau
belajar untuk memperoleh pengetahuan.
b. Tindakan Sosial Non-Rasional: Tindakan yang dilakukan
karena emosi, keyakinan agama, atau dorongan yang tidak
selalu rasional. Contohnya termasuk tindakan berdasarkan
tradisi, keyakinan religius, atau perasaan cinta.

D. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial, Status, Peran, dan Kelas Sosial

1. Komunikasi Verbal: Ini adalah bentuk interaksi sosial yang melibatkan


pertukaran kata-kata dan bahasa. Percakapan, diskusi, wawancara, atau
presentasi adalah contoh-contoh komunikasi verbal.
2. Komunikasi Non-Verbal: Komunikasi non-verbal melibatkan pertukaran
pesan melalui ekspresi wajah, gerakan tubuh, bahasa tubuh, kontak mata,
atau gesture. Ini adalah cara penting untuk menyampaikan emosi, intensi,
dan makna dalam interaksi sosial.
3. Interaksi Wajah ke Wajah: Ini adalah bentuk interaksi sosial langsung di
mana individu bertemu secara fisik satu sama lain. Interaksi wajah ke
wajah dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti pertemuan bisnis,
pertemuan sosial, atau dalam keluarga.
4. Interaksi Jarak Jauh: Interaksi jarak jauh adalah interaksi yang terjadi
melalui teknologi komunikasi, seperti telepon, email, pesan teks, atau
media sosial. Ini memungkinkan individu untuk berkomunikasi tanpa
harus berada di lokasi yang sama.
5. Interaksi Kelompok: Interaksi kelompok terjadi ketika sekelompok orang
bekerja sama atau berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama. Ini bisa
terjadi dalam berbagai konteks, seperti tim kerja, klub, atau masyarakat.

Status Sosial
Status sosial dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk:

1. Pendidikan: Tingkat pendidikan seseorang seringkali berpengaruh besar


terhadap status sosial.
2. Pekerjaan: Jenis pekerjaan dan tingkat keberhasilan dalam karier juga
berperan penting dalam menentukan status sosial seseorang.
3. Penghasilan: Pendapatan seseorang, yang berkaitan erat dengan
pekerjaan, adalah faktor penting lainnya dalam menentukan status sosial.
4. Kelas Sosial: Kelas sosial dapat mencakup faktor-faktor seperti kekayaan,
kepemilikan properti, dan akses ke sumber daya ekonomi
5. Kelompok Sosial dan Hubungan: Status sosial seseorang juga dapat
dipengaruhi oleh kelompok sosial yang mereka ikuti, seperti keluarga,
teman-teman, dan komunitas

Peran Sosial

Berikut ini adalah beberapa aspek yang terkait dengan peran sosial:

1. Peran Sosial dalam Keluarga: Dalam keluarga, individu memiliki peran


sosial yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, dan status dalam
keluarga
2. Peran Sosial dalam Pekerjaan: Di lingkungan kerja, individu memiliki
peran sosial yang berkaitan dengan pekerjaan atau posisi mereka. Manajer
memiliki peran berbeda dari pegawai biasa.
3. Peran Sosial dalam Masyarakat: Dalam masyarakat, individu memiliki
peran berdasarkan norma sosial yang ada.
4. Peran Sosial dalam Kelompok Sosial: Ketika individu menjadi bagian
dari kelompok atau organisasi tertentu, mereka memiliki peran tertentu
dalam kelompok tersebut
5. Peran Sosial dalam Interaksi Sosial: Peran sosial membentuk interaksi sosial
antara individu.

Kelas Sosial

Berikut beberapa aspek kelas sosial:


1. Ekonomi: Kelas sosial sering kali didasarkan pada status ekonomi
individu atau keluarga. Ini mencakup pendapatan, kekayaan, dan akses ke
sumber daya ekonomi. Kelas sosial yang lebih tinggi cenderung memiliki
akses ke pendapatan yang lebih tinggi dan kekayaan yang lebih besar.
2. Pendidikan: Pendidikan adalah faktor penting dalam menentukan kelas
sosial seseorang. Orang dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung
memiliki akses ke pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan yang lebih
tinggi.
3. Pekerjaan: Jenis pekerjaan dan status dalam dunia kerja juga memainkan
peran penting dalam menentukan kelas sosial. Pekerjaan dengan gaji tinggi
dan status sosial yang lebih tinggi akan mendukung kelas sosial yang lebih
tinggi.
4. Kesehatan: Kelas sosial juga dapat memengaruhi akses ke layanan
kesehatan dan tingkat kesehatan. Orang dalam kelas sosial yang lebih
rendah mungkin menghadapi tantangan kesehatan yang lebih besar.
5. Akses ke Layanan dan Sumber Daya: Kelas sosial dapat memengaruhi
akses individu ke berbagai layanan dan sumber daya, seperti perumahan
yang layak, pendidikan, layanan kesehatan, dan keamanan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, S. R. (2020). Proses Interaksi Sosial Di Tengah Pandemi Virus Covid


19. Al-Hikmah Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Kebudayaan, 11(1),
45-53.
Putra, A., & Suryadinata, S. (2020). Menelaah Fenomena Klitih di Yogyakarta
Dalam Perspektif Tindakan Sosial dan Perubahan Sosial Max
Weber. Asketik: Jurnal Agama dan Perubahan Sosial, 4(1).
Fahri, L. M., & Qusyairi, L. A. H. (2019). Interaksi sosial dalam proses
pembelajaran. Palapa, 7(1), 149-166.

Anda mungkin juga menyukai