Anda di halaman 1dari 67

SOSIALISASI & KEBIJAKAN

TIM PEMBINA, TIM PENGARAH, TIM PELAKSANA


KESEHATAN JIWA MASYARAKAT (TP-KJM)
JAWA TENGAH
KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK

UPTD Puskesmas Purwareja Klampok 1 & 2


SELASA, 01 Oktober 2019
Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya
untuk Indonesia Raya
Beban Global
WMHD 2012
Depression: Penyakit WHD 2017
Depression:
A Global
Crisis
PENYEBAB UTAMA LET’S TALK
BEBAN PENYAKIT
NO 1990 BERDASARKAN
2020 DALYs 2030
1 Infeksi pernafasan bawah Penyakit jantung iskemik HIV/AIDS

2 Diare DEPRESI MAYOR UNIPOLAR DEPRESI MAYOR


UNIPOLAR
3 Keadaan yang timbul Kecelakaan lalu lintas Penyakit Jantung
pada periode perinatal Iskemik

4 DEPRESI MAYOR Penyakit Serebrovskuler


UNIPOLAR
5 Penyakit jantung iskemik PPOK

6 Penyakit Serebro vaskuler Infeksi pernafasan bawah

(Global Burden of Disease – WHO)


MASALAH KESWA DAN KESEHATAN No Health
FISIK SALING TERKAIT DAN without
MEMPENGARUHI Mental Health

• JANTUNG
• Depresi • Stroke
• Gangguan jiwa • Diabetes
yang lazim
• HIV/ AIDS
• Skizofrenia
• Malaria
• Ggn. Kognitif
• Tuberculosis
• Alkohol/ zat
psikoaktif
• Ggn. tumbuh
kembang pada
• Depresi maternal anak
• Psikosis maternal • Kematian bayi

*WHO, Pan American Health Organisation, the EU Council of Ministers, the World Federation of Mental Health
DEFINISI SEHAT

UU.KES. No 36 Tahun 2009


ADALAH KEADAAN SEHAT BAIK SECARA
FISIK, MENTAL, SPIRITUAL MAUPUN
SOSIAL YANG MEMUNGKINKAN SETIAP
ORANG UNTUK HIDUP PRODUKTIF SECARA
SOSIAL DAN EKONOMIS.
UU Keswa 18/2014

• kondisi seorang Orang Dengan Masalah Orang Dengan


individu dapat Kejiwaan: org yg Gangguan Jiwa : org yg
berkembang secara mempunyai masalah mengalami gangguan
fisik, mental, spiritual, fisik, mental, sosial, pikiran, perlaku, dan
dan sosial, menyadari pertumbuhan dan perasaan yg
kemampuannya, dapat perkembangan dan termanifestasi dlm
mengatasi tekanan, atau kualitas hidup bentuk sekumpulan
produktif, dan mampu sehingga memiliki risko gejada dan atau
memberikan kontribusi mengalamai gangguan perubahan perilaku
untuk komunitasnya jiwa
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
(UU KESWA NO 18/2014)
• Terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
• Upaya kesehatan jiwa dengan pendekatan promotif, preventif, ku
ratif, dan rehabilitatif.
• Upaya kesehatan jiwa harus diselenggarakan secara terintegrasi, k
omprehensif, dan berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemda, d
an/atau masyarakat.
• Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya dalam
upaya kesehatan jiwa.
• Meningkatkan mutu upaya layanan kesehatan jiwa sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
• Memberikan kesempatan bagi ODMK dan ODGJ melaksanakan
kewajibannya sbg warga negara RI.
PASUNG
• Pemasungan adalah segala bentuk
pembatasan gerak ODGJ oleh keluarga atau
masyarakat yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan ODGJ, termasuk hilangnya hak atas
pelayanan kesehatan untuk membantu
pemulihan.
DATA PASUNG (DES 2018)
Kalbar Kaltara
Sumatera Utara  14  9
 427
Aceh Malut
 90 Riau  18
Kalteng
 40 Gorontalo
 105
 5
Kep Riau
Kaltim Sulut
 64
 40
Pabar
Sumatera Barat  38
 3

 134
Jambi Sulteng
 33  139
Sumatera Selatan Kalsel
 601
Sultra
0
Lampung  30  131
 153 Maluku
Bengkulu Bali Sulsel  217
 39 Babel 38  30
 15

DKI Jakarta Jawa Tengah NTT


 0  325  117

Banten Jawa Timur NTB


 131  754  616

Jawa Barat
 106
DI Yogyakarta
 24
Jumlah Kasus Total Kasus Pasung,
Pasung yang Ditangani, dan Dilepaskan
(2018)
PROGRAM Pencegahan Dan Penanggulangan
PEMASUNGAN ODGJ

• UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa


Pasal 86: “Setiap orang yang dengan sengaja melakukan
pemasungan, penelantaran, kekerasan dan/atau menyuruh orang lain
untuk melakukan pemasungan, penelantaran, dan/atau kekerasan
terhadap ODMK dan ODGJ atau tindakan lainnya yang melanggar hak
asasi ODMK dan ODGJ, dipidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan”
• Perpres No. 75 Thn 2015 tentang RAN-HAM 2015-
2019
Indikator :
• Jumlah temuan kasus pasung yang diberikan layanan kesehatan
• Jumlah Kab/kota yang memiliki PKM dengan layanan keswa
• Jumlah propinsi yang melaksanakan program bebas pasung
• Permenkes No. 54 Th 2017 tentang Penanggulangan Pemasungan
Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
Regulasi dan Dasar Hukum
• Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• Undang-undang No. 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa 
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
• Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
• Permenkes No. 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
• Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 Tahun
2018 Tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
• Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2017 Tentang Penanggulangan Pemasungan Pada Orang Dengan
Gangguan Jiwa
Jawa Tengah :

• SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 440.05 / 125 /


2008 Tentang : Tim Pengarah Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM) Provinsi  Keputusan Gubernur
Jawa Tengah N0.440/77/2017 Ttg Tim Pengarah
Keswa Masyarakat (Tp-kjm )
• Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun
2012 Tentang : Penanggulangan Pasung di Provinsi
Jawa Tengah.
• Keputusan Gubernur Jawa Tengah No 180/ 23 tahun
2016 tentang Pembentukan Panitia Rencana Aksi
Nasional HAM Provinsi Jawa Tengah tahun 2015-
2019
KETENTUAN PIDANA PASUNG
(UU KESWA no 18 tahun 2014, pasal 86)

Setiap orang yang dengan sengaja melakukan


pemasungan, penelantaran, kekerasan dan/atau
menyuruh orang lain melakukan pemasungan,
penelantaran dan/atau kekerasan terhadap ODMK
dan ODGJ atau tindakan lainnya yang melanggar hak
azasi ODMK dan ODGJ dipidana sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
Perpres No. 75 Thn 2015
tentang RAN-HAM 2015-2019
Indikator :
• Jumlah temuan kasus pasung yang diberikan layanan
kesehatan
• Jumlah Kab/kota yang memiliki PKM dengan layanan
keswa
• Jumlah propinsi yang melaksanakan program bebas
pasung
• Permenkes No. 54 Th 2017 tentang Penanggulangan
Pemasungan Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
MOU 3 KEMENTERIAN DAN 2
LEMBAGA
1. Kesadaran akan
pentingnya kesehatan Tentang
Pencegahan dan
jiwa semakin meningkat Penanganan
di lintas sektor – peluang Pemasungan bagi
terbentuknya kebijakan Penyandang Disabilitas
Mental,Orang
dan regulasi yang Dengan Gangguan Jiwa
mendukung koordinasi
upaya keswa.
2. Tersusunnya MoU
Kemenko PMK,
Kemensos, Kemenkes,
Kemendagri, POLRI dan
BPJS
17
KEBIJAKAN STRATEGIS KESWA
1. Memberikan perlindungan dan menjamin upaya/
pelayanan keswa & Napza berdasarkan HAM
– Secara terintegrasi dan berkesinambungan
– Sejak fase janin, kanak-kanak, remaja, dewasa hingga lansia
– Melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
2. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya
dalam upaya kesehatan jiwa & Napza
3. Integrasi layanan keswa dan Napza di fasyankes primer
serta penguatan sistem rujukan
4. Penguatan upaya promotif dan preventif bagi masyarakat
umum dan populasi berisiko
5. Penguatan keterlibatan masyarakat dan koordinasi lintas
sektor di bidang keswa & Napza
18
Irisan Indikator SPM dan Keluarga Sehat

1. Pelayanan kesehatan ibu hamil 1. Keluarga mengikuti KB


2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin 2. Ibu bersalin difaskes
3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 3. Bayi mendapat imunisasi dasar
4. Pelayanan kesehatan balita lengkap
5. Pelayanan kesehatan pada usia 4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
pendidikan dasar bulan
6. Pelayanan kesehatan pada usia 5. Pertumbuhan balita di pantau tiap
produktif bulan
7. Pelayanan kesehatan pada usia • TB 6. Penderita TB Paru berobat sesuai
lanjut • Hipertensi standar
8. Pelayanan kesehatan penderita 7. Penderita hipertensi berobat
• Kesehatan teratur
hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita Jiwa 8.Gangguan jiwa
Diabetes Melitus • IDL
10.Pelayanan berat di obati dan
Kesehatan orang tidak ditelantarkan
9. Tidak ada anggota keluarga yang
dengan gangguan merokok
10.Keluarga memiliki atau memakai air
jiwa berat bersih
11.Pelayanan kesehatan orang dengan 11.Keluarga memiliki atau memakai
TB jamban sehat
12.Pelayanan kesehatan orang dengan 12.Sekeluarga menjadi anggota JKN
risiko terinfeksi HIV
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KESWA PIS-
PK

• Gangguan jiwa berat (Psikotik akut dan Skizofrenia)


berdasarkan diagnosis dokter, psikolog klinis atau dokter
spesialis kedokteran jiwa (UU Keswa No 18/2014)
• Minum obat teratur adalah minum obat sesuai petunjuk
dokter dan masih minum obat selama 1 bulan terakhir
sampai saat ini
• Pemasungan adalah segala bentuk pembatasan gerak ODGJ
oleh keluarga atau masyarakat yang mengakibatkan
hilangnya kebebasan ODGJ, termasuk hilangnya hak atas
pelayanan kesehatan untuk membantu pemulihan
(Permenkes No 54/2017)

ODGJ dibatasi pada Gangguan Psikotik Akut dan Skizofrenia


Pergub Jateng Nomor 1 Tahun 2012
Pasal 1
Pemasungan adalah segala macam
bentuk pengekangan fisik dan
Rumah Sakit Jiwa
pembatasan dari
Daerah Provinsi
seseorang yang menderita gangguan
Jawa Tengah :
jiwa/sakit mental oleh keluarganya
atau -TP-KJM
1. RSJDDr.
masyarakat lingkungannya : Provinsi
Amino -dipasung di kayu
Gondhohutomo -TP-KJM
- dirantai Kab/Kota
Semarang, - dikandang,
2. RSJD Surakarta - dikunci dlm kamar
3. RSJD Dr. - diasingkan ditengah hutan
Soedjarwadi - jauh dari Masyarakat
Klaten. - bentuk pengekangan/pembatasan
fisik lainnya.
Pergub Jateng Nomor 1 Tahun 2012
Pasal 2

Pengaturan Penanggulangan Pasung Di Daerah :


a. menemukan penderita gangguan jiwa yang di pasung dan
belum memperoleh pengobatan/perawatan;
b. memberikan pelayanan kesehatan ke Fasyankes dan rujukan
c. memfasilitasi rehabilitasi di Instansi Pusat, Pondok Pesantren
atau Lembaga Swadaya Masyarakat, setelah mendapatkan
pelayanan kesehatan di RSJD, RSUD dan Rumah Sakit Unggulan;
d. memfasilitasi diterimanya penderita gangguan jiwa yang di
pasung untuk direhabilitasi dilingkungan masyarakat.
Pergub Jateng Nomor 1 Tahun 2012
Pasal 7
RUANG LINGKUP PENYELENGGARAAN
PENANGGULANGAN PASUNG

a. Pencegahan pemasungan;
b. Penanganan terhadap penderita
gangguan jiwa yang di pasung;
c. Rehabilitasi terhadap penderita
gangguan jiwa yang di pasung.
Pergub Jateng Nomor 1 Tahun 2012
Pasal 11

Upaya penanggulangan
penderita gangguan jiwa yang
dipasung dibentuk: TP-KJM Provinsi
-TPKJM Provinsi Keputusan Gubernur
-TPKJM Kabupaten/Kota -
terdiri dari unsur pemerintah
daerah, organisasi profesi,
organisasi masyarakat,
lembaga swadaya masyarakat TP-KJM Provinsi
peduli kesehatan jiwa dan Keputusan Bupati/
dunia usaha Walikota
LATAR BELAKANG TPKJM
Disability Adjusted
Life Years (hari-hari Masalah Keswa
produktif yg hilang) Semakin luas &
krn masalah keswa kompleks & saling
lebih tinggi berhubungan
dibanding peny. lain
yaitu 8,1% (WHO)
Pelayanan kesehatan
jiwa tidak lagi
berorientasi di RSJ
Keswa tidak hanya melainkan sdh ada
ditangani oleh profesi Yankeswa di
kesehatan melainkan masyarakat dan
bekerjasama dengan Puskesmas
sektor lain.
TP-KJM

◙ TP-KJM Pusat

◙ TP-KJM Provinsi

◙ TP-KJM Kabupaten / Kota


TP-KJM Pusat
Pengertian :
Tim yang membina program-program kesehatan jiwa
masyarakat yang keanggotaannya terdiri dari unsur antar
Departemen dan penyelenggaraan kegiatannya dibawah
koordinasi Menteri Kesehatan RI.

Fungsi sehari-hari dilakukan :


Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen
Kesehatan  Dirjen Pencegahan & Pengendalian Penyakit

Pelaksana harian :
Direktur Kesehatan Jiwa Masyarakat Ditjen Bina Kesehatan
Masyarakat Departemen Kesehatan  Dir P2 Masalah Keswa
& Napza
TP-KJM provinsi
Pengertian :
Tim yang memberikan pengarahan bagi pelaksanaan program-
program kesehatan jiwa masyarakat di Provinsi dan Kabupaten
/ Kota, yang keanggotaannya terdiri dari beberapa perangkat
daerah yang terkait, Kepala Kepolisian Daerah dan Direktur
Rumah Sakit Jiwa Pusat / Provinsi di wilayahnya.

Fungsi sehari-hari dilakukan :


dibawah koordinasi Sekretaris Daerah Provinsi.

Pelaksana harian :
dibawah koordinasi Kepala Dinas yang membidangi Kesehatan
TP-KJM kab/kota
Pengertian :
Tim yang melaksanakan program-program kesehatan jiwa
masyarakat di Kabupaten/Kota, yang keanggotaannya
terdiri dari beberapa perangkat daerah yang terkait,
Kepala Kepolisian Resort dan Direktur Rumah Sakit Jiwa di
wilayahnya.

Fungsi sehari-hari dilakukan :


dibawah koordinasi Sekretaris Daerah Kab/Kota.

Pelaksana harian :
dibawah koordinasi Kepala Dinas yang membidangi
Kesehatan
Ruang lingkup tp-KJM
Tugas, Wewenang & Tggjwb mencakup :
a. Wilayah kegiatan TP-KJM berada di Pusat, Provinsi dan Kabupaten
/ Kota termasuk masyarakat / penduduknya

b. Kegiatan pembinaan / pengarahan / pelaksanaan TP-KJM pada


setiap wilayah kerja disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
ada pada masing-masing wilayah.

c. Kegiatan TP-KJM di Pusat, Provinsi dan Kabupaten / Kota


berprinsip pada koordinatif, konsultatif, informatif, fasilitatif,
pengawasan, pengendalian dan pengembangan sistem serta
pemecahan masalah lintas sektor dan peran serta masyarakat.
Ruang lingkup tp-KJM
Masalah Kesehatan Jiwa
1. Masalah perkembangan manusia yang harmonis dan peningkatan kualitas hidup :
1) masalah kesehatan jiwa yang berkaitan dengan life cycle kehidupan manusia mulai dari
persiapan pranikah, anak dalam kandungan, balita, anak, remaja, dewasa dan usia lanjut
2) dampak dari menderita penyakit menahun yang menimbulkan disabilitas
3) pemukiman yang sehat
4) pemindahan tempat tinggal

2. Masalah Psiko-Sosial
yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial,
misalnya :
1) psikotik gelandangan (seseorang yang berkeliaran ditempat umum dan diperkirakan menderita
gangguan jiwa psikotik, dianggap mengganggu ketertiban / keamanan lingkungan)
2) pemasungan penderita gangguan jiwa
3) masalah anak jalanan
4) masalah anak remaja : tawuran, kenakalan
5) penyalahgunaan narkotika dan psikotropika
6) masalah seksual : penyimpangan seksual, pelecehan
7) tindak kekerasan sosial
8) stres pasca trauma
9) pengungsi / migrasi
10) masalah usia lanjut yang terisolir
11) masalah kesehatan kerja: kesehatan jiwa tempat kerja, penurunan produktifitas, stres
ditempat kerja, dan lain-lain
Ruang lingkup tp-KJM
Masalah Kesehatan Jiwa

3. Gangguan jiwa adalah:


sekelompok gejala ditandai dengan perubahan pikiran, perasaan dan
perilaku seseorang menimbulkan hendaya / disfungsi dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari.
1) Gangguan Mental dan Perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (Narkotika, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya)
2) Skizofrenia
3) Gangguan Afektif ( Depresi, Mania )
4) Ansietas / kecemasan, Gangguan somatoform (psikosomatik )
5) Gangguan Mental Organik ( Demensia/ Alzheimer, Delirium, Epilepsi, Pasca Stroke dan lain-
lain )
6) Gangguan Jiwa Anak dan Remaja ( Gangguan Perkembangan Belajar , Autisme, Gangguan
Tingkah Laku ,Hiperaktifitas, Gangguan Cemas dan Depresi )
7) Retardasi Mental
Tujuan tp-KJM

Meningkatkan kerjasama lintas sektor


terkait, termasuk peran serta masyarakat
dan kemitraan swasta, LSM, kelompok
profesi dan organisasi masyarakat secara
terpadu dan berkesinambungan

meningkatkan
kesadaran, kemauan
dan kemampuan
masyarakat dalam
perilaku sehat sebagai individu, menghadapi masalah
keluarga dan masyarakat yang kesehatan jiwa
memungkinkan setiap orang
hidup lebih produktif secara
sosial dan ekonomis
Strategi tp-kjm
1. Pemantapan “ Kerjasama Lintas Sektor “ dan “ Kemitraan
dengan Swasta “ .
2. Pemberdayaan Masyarakat melalui pendidikan / penyuluhan /
promosi tentang kesehatan jiwa secara terintegrasi dengan
program kesehatan dan sektor pada umumnya
3. Mengoptimalkan fungsi-fungsi TP-KJM sesuai dengan tugas
pokoknya
4. “Desentralisasi” program kesehatan jiwa pada Kabupaten/Kota.
5. Sosialisasi upaya kesehatan jiwa masyarakat
6. Meningkatkan komunikasi dan forum koordinasi dalam rangka
pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kesehatan jiwa
masyarakat
7. Advokasi “Kebijakan Publik” yang memperhatikan aspek
kesehatan jiwa.
kewajiban tp-kjm
TP-KJM Pusat TP-KJM Prov TP-KJM Kab/Kota
a. Mengidentifikasi dan a. Mengidentifikasi, mengklasifikasi a. Mengidentifikasi, mengklasifikasi
mengklasifikasi permasalahan dan memetakan permasalahan dan memetakan permasalahan
Kesehatan Jiwa Masyarakat dalam Kesehatan Jiwa Masyarakat dalam Kesehatan Jiwa Masyarakat dalam
rangka merumuskan kebijakan rangka merumuskan kebijakan rangka merumuskan kebijakan
umum tingkat nasional. umum tingkat Provinsi. umum tingkat Kabupaten / Kota.
b. Memberi masukan kepada b. Memberikan masukan kepada b. Memberikan masukan kepada
Menteri Kesehatan untuk Gubernur untuk menentukan Bupati / Walikota untuk menentukan
menentukan mekanisme koordinasi mekanisme koordinasi dan kebijakan mekanisme koordinasi dan kebijakan
dan kebijakan operasional tingkat operasional tingkat Provinsi. operasional tingkat Kabupaten /
nasional. c. Menyusun program kerja tahunan, Kota.
c. Menyusun program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka c. Menyusun program kerja tahunan,
jangka menengah dan jangka panjang, bersama dengan peyusunan jangka menengah dan jangka
panjang, bersama dengan peyusunan anggaran. panjang, bersama dengan peyusunan
anggaran. d. Mengklarifikasi dan memberikan anggaran.
d. Mengklarifikasi dan memberikan masukan kepada Gubernur dalam d. Mengklarifikasi dan memberikan
masukan kepada Menteri Kesehatan pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas masukan kepada Bupati / Walikota
dalam perumusan kebijakan pembantuan. dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan dekonsentrasi dan e. Merumuskan langkah-langkah pembantuan.
atau tugas pembantuan. kegiatan monitoring dan evaluasi. e. Merumuskan langkah-
e. Merumuskan langkah-langkah
kegiatan monitoring dan evaluasi langkah kegiatan
tingkat Nasional monitoring dan evaluasi
Prinsip program keswamas
Program tp-kjm
PROGRAM UMUM TP-KJM
» Menetapkan standar kesehatan jiwa masyarakat;
» Pedoman sertifikasi kesehatan jiwa masyarakat;
» Menetapkan pedoman biaya kesehatan jiwa masyarakat;
» Menetapkan standar akreditasi Rumah Sakit, Pusat
Rehabilitasi, Panti;
» Menetapkan standar diklat kesehatan jiwa masyarakat;
» Menetapkan standar penapisan kesehatan jiwa
masyarakat;
» Menetapkan standar etika penelitian kesehatan jiwa
masyarakat ;
» Survailance;
» Penyediaan obat essensial tertentu
PROGRAM KHUSUS TP-KJM
TIM PEMBINA TIM PENGARAH TIM PELAKSANA

penyusunan standar penyusunan standar pelaksanaan


pelayan teknis bidang pelayanan minimal
kesehatan jiwa bidang kesehatan standar
masyarakat jiwa masyarakat pelayanan
minimal bidang
kesehatan jiwa
masyarakat
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
TP-KJM
1. Rapat Periodik :
a. Rapat kerja tahunan
b. Rapat Tim
c. Rapat Pokja
2. Dokumentasi Kegiatan
3. Materi Rapat
4. Program Kerja Tahunan, Jangka Menengah dan
Jangka Panjang :
a. Rencana Kegiatan
b. Pelaksanaan Program
c. Monitoring & Evaluasi
KEGIATAN TP-KJM Prov. Jateng
2017

1. Pengaktifan TPKJM Provinsi revisi SK


TPKJM
2. Asistensi TPKJM Prov ke Kabupaten / Kota
yang belum terbentuk TPKJMnya.
3. Ada 23 (65%) TPKJM Kab / Kota sudah
terbentuk, namun beberapa Kab / Kota
kurang aktif bahkan tidak aktif.

42
TPKJM KAB/KOTA YANG SUDAH TERBENTUK

NO KAB/KOTA NO KAB/KOTA

1 KAB. JEPARA 13 KAB. PEKALONGAN


2 KAB. PATI 14 KAB. REMBANG
3 KAB. BLORA 15 KAB. TEGAL
4 KAB. SEMARANG 16 KOTA TEGAL
5 KAB. BOYOLALI 17 KAB. PURBALINGGA
6 KAB. SRAGEN 18 KAB. CILACAP
7 KAB. KLATEN 19 KAB. DEMAK
8 KAB. WONOGIRI 20 KOTA PEKALONGAN
9 KAB. MAGELANG 21 KAB. KENDAL
10 KAB. PEMALANG 22 KOTA SALATIGA
11 KAB. KEBUMEN 23 KAB TEMANGGUNG

12 KAB. PURWOREJO 24 KAB SUKOHARJO (2017)


BENTUK DAN SUSUNAN TP-KJM
PEMBINA
TP-KJM PUSAT
WAKIL PRESIDEN

KOORDINATOR
MENKO KESRA

K E T U A
MENTERI KESEHATAN

ANGGOTA
1. MENTERI DALAM NEGERI 7. MENTERI KEHAKIMAN dan HAM
2. MENTERI KEUANGAN 8. MENNEG PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
3. MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL 9. MENNEG KOMUNIKASI dan INFORMASI
4. MENTERI NAKER 10. KEPALA KEPOLISIAN RI
5. MENTERI SOSIAL 11. LSM/ORMAS/ORGANISASI PROFESI
6. MENTERI AGAMA 12. LSM/ORGANISASI KEMASYARAKATAN
TUGAS Tim Pembina KJM
1. Identifikasi dan klasifikasi masalah keswamas untuk
merumuskan kebijakan tkt Nasional
2. Memberi masukkan kepada Menkes untuk koordinasi dan
kebijakan operasional tkt nasional
3. Menyusun program kerja tahunan, jangka menengah dan
panjang dan penyusunan anggaran
4. Mengklarifikasi dan memberikan masukkan kepada Menkes
dalam perumusan kebijakan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan
5. Merumuskan langkah-langkah kegiatan monev tkt Nasional
BENTUK DAN SUSUNANTP-KJM
TIM PENGARAH-KJM
PROVINSI TK. PROVINSI
PENGARAH
GUBERNUR / KETUA DPRD PROV

KOORDINATOR
SEKRETARIS DAERAH

K E T U A
KEPALA DINAS YANG MEMBIDANGI KESEHATAN

ANGGOTA
1. BEBERAPA KEPALA OPD YANG TERKAIT
2. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH
3. DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA
4. LSM/ORGANISASI KEMASYARAKATAN/ORGANISASI PROFESI
TUGAS Tim Pengarah KJM
1. Identifikasi dan klasifikasi masalah keswamas untuk
merumuskan kebijakan tkt propinsi
2. Memberi masukkan kepada Gubernur untuk koordinasi dan
kebijakan operasional tkt propinsi
3. Menyusun program kerja jangka pendek, menengah dan
panjang
4. Mengklarifikasi dan memberikan masukkan kepada
Gubernur dalam perumusan kebijakan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan
5. Merumuskan langkah-langkah kegiatan monev tkt propinsi
BENTUK DAN SUSUNAN TIM PELAKSANA-KJM TK.
TP-KJM KAB/KOTA
KAB/KOTA
PELAKSANA
BUPATI/WALIKOTA /KETUA DPRD KAB/KOTA

KOORDINATOR
SEKRETARIS DAERAH

K E T U A
KEPALA DINAS YANG MEMBIDANGI KESEHATAN

ANGGOTA
1. BEBERAPA KEPALA PERANGKAT DAERAH YANG TERKAIT
2. KEPALA KEPOLISIAN RESOR
3. DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA
4. CAMAT
TUGAS Tim Pelaksana KJM
1. Identifikasi dan klasifikasi masalah keswamas untuk
merumuskan kebijakan tkt Kabupaten/Kota
2. Memberi masukkan kepada Bupati/Walikota untuk
koordinasi dan kebijakan operasional tkt Kab/Kota
3. Menyusun program kerja jangka pendek, menengah dan
panjang
4. Mengklarifikasi dan memberikan masukkan kepada
Bupati/Walikota dalam perumusan kebijakan tugas
pembantuan
5. Merumuskan langkah-langkah kegiatan monev tkt kab/kota
Langkah-Langkah Pelaksanaan
Materi Rapat
1. Identifikasi masalah-masalah Keswa yang
ada di masyarakat  baik yang ada maupun
akan timbul
2. Membahas permasalahan dan
pemecahannya  efektif dan efisien
3. Menyusun rencana Intervensi 
pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Raker Tahunan
1. Evaluasi pelaksanaan program tahun kemarin
2. Masing-masing pokja mengajukan masalah
yang dijumpai dan usulan solusinya
3. Perencanaan program tahun yang akan
datang :
 Menentukan Prioritas masalah
 Menentukan kegiatan dari masing2 pokja
 Menentukan kegiatan koordinasi
SUSUNAN ANGGOTA TP-KJM
(CONTOH)
PEMBINA
BUPATI
WAKIL BUPATI
KETUA DPRK
KAPOLRES

KOORDINATOR
SEKDA KABUPATEN

KETUA
KEPALA DINAS
KESEHATAN
KABUPATEN BIREUEN SEKRETARIS
WAKIL KETUA
(DINAS KESEHATAN) (BKKBN)
BENDAHARA
(DPRK) WAKIL SEKRETARIS
(DINAS SOSIAL)

PELAYANAN PENELITIAN DAN


KEBIJAKAN DAN PENDANAAN
KESEHATAN PENGEMBANGAN
ADVOKASI (II) DAN SDM (IV)
(I)
PROGRAM (III)
GAMBARAN KEGIATAN
KESWA
KOORDINASI DGN KEPALA DESA SBLM PEMBEBASAN PASUNG
EDUKASI PASIEN PASUNG SEBELUM DILEPAS
PELEPASAN RANTAI PASUNG
PELEPASAN RANTAI PASUNG
ADVOKASI PADA KLG PASUNG YG BLM MAU DILEPAS
KEGIATAN STOP PEMASUNGAN “KUNJUNGAN RUMAH”
DINSOS PROV JATENG / Kamis 27 Sept 2018
KEGIATAN STOP PEMASUNGAN “KUNJUNGAN RUMAH”
DINSOS PROV JATENG
KEGIATAN STOP PEMASUNGAN “KUNJUNGAN RUMAH”
DINSOS PROV JATENG
KEGIATAN STOP PEMASUNGAN “KUNJUNGAN RUMAH”
DINSOS PROV JATENG
ODGJ DI PANTI REHABSOS
KESWA ANAK REMAJA DI SEKOLAH
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai