Anda di halaman 1dari 17

Demam & Antipiretik

Imanuel D Rupiasa, S.Farm,Apt


Regulasi Suhu Tubuh An
Suhu tubuh di pelihara melalui keseimbangan Antara
Produksi dan pelepasan panas
Pada kondisi normal :

• Panas tubuh dihasilkan dari metabolisme, pergerakan


otot, asimilasi makanan, atau dari perpindahan panas
lingkungan ke tubuh

• Pelepasan panas tubuh umumnya melalui Evaporasi


(kulit/keringat/nafas), sebagian kecil melalui faces/ urin
Lanjutan.......
• Suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme yang
kompleks meliputi sistem saraf otonom, endokrin
dan respon sikap
• Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu tubuh,
berfungsi sebagai termostat yang mengontrol
keseimbangan produksi dan pelepasan panas
• Proses kontrol melibatkan reseptor sensitif panas
yang berada di daerah Preoptik di Hipotalamus
Anterior
Lanjutan......
• Saat suhu tubuh lebih tinggi dari Set point
Hipotalamus Sistem saraf simpatis akan
terhambat, maka akan terjadi:
o Vasodilatasi Pembuluh darah kulit
o Perangsangan kelenjar keringat
Proses akan berlanjut hingga suhu tubuh sama
dengan suhu set point di hipotalamus
Lanjutan.....
• Saat suhu tubuh lebih rendah dari set point di
hipotalamus terjadi respon untuk mencegah panas
keluar dari tubuh dan terjadi peningkatan produksi
panas aktivitas saraf simpatis menghasilkan :
o Vasokonstriksi pembuluh darah kulit
o Penghambatan berkerigat
o Pengaktivan daerah posterior hipotalamus
sehingga terjasi menggigil (peningkatan produksi
panas oleh otot) & sekresi neurotransmiter
Suhu Normal
• Homeotermik (suhu tubuh normal) pd
manusia adl: 37oC
• Pada dewasa muda suhu oral pagi hari 36,7oC
± 0,2oC
• Suhu rektal merupakan suhu yang mewakili
suhu tubuh inti, dan hanya sedikit berubah
oleh perubahan suhu lingkungan
• Suhu oral secara normal 0,5oC < suhu rektal
Demam
Adalah: Peningkatan suhu inti tubuh diatas normal
(>37oC)
• Reseptor suhu kemudian memberi sinyal bahwa
suhu tubuh saat ini < set point suhu yang baru
• Mekanisme peningkatan suhu tubuh diaktifkan
untuk menyesuaikan dengan “set point” yang
baru
• Pasien akan merasa dingin, terjadi vasokonstriksi
dan menggigil untuk menghasilkan panas
Antipiretik

Obat yang mampu menurunkan suhu demam


kembali kesuhu normal yang bekerja melalui
penghambatan enzim COX2 disusunan saraf
pusat sehingga mencegah konversi asam
arakidonat menjadi prostaglandin yang
merupakan mediator demam
Mekanisme Kerja

Antipiretik bekerja dengan cara memblokade


produksi prostaglandin yang berperan sebagai
penginduksi suhu di Termostat Hipotalamus
Obat Antipiretik
1. NSAID : Ibuprofen dan ketoprofen
2. Aspirin dan golongan salisilat lainnya
3. Paracetamol
4. Metamizole
5. Quinine
Efek Samping
Beberapa efek samping yang muncul pada pemakaian
antipiretik, antara lain :
1. Alergi Kulit
2. Pusing
3. Mual Muntah
4. Nyeri Ulu hati
5. Melena
6. Gangguan fungsi hati
7. Gangguan penyembuhan luka
Dampak Penggunaan Pada Kehamilan

Penggunaan antipiretik tidak boleh diberikan


secara sembarangan pada waita hamil, karena
dapat menyebabkan cacat pada janin, pada
triwulan terakhir berhubung menghambat His
dan memperlambat proses persalinan

Profil obat besar dalam air susu, Tidak baik


digunakan pada masa laktasi
Index Keamanan Obat Pada Wanita Hamil

No Nama Obat Kategori Keterangan


1 Asetosal C D (trimester 3)
2 Ibuprofen C D (> weeks 30), Prematur
3 Ketoprofen B D (akir kehamilan), Jantung Bayi
4 Paracetamol B Aman Untuk Semua Tahap Kehamilan
5 Metamizole
6 Quinine X Trimester pertama
Dampak Penggunaan pada Anak
• pada pasien anak dengan cacar air / Flu atau
pasien anak yang baru mengalami cacar air /
flu tidak boleh diberikan Aspirin Syndrome
Reye
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai