0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan17 halaman
Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu tubuh yang demam dengan memblokade produksi prostaglandin sebagai penginduksi suhu di hipotalamus. Beberapa antipiretik umum adalah NSAID seperti ibuprofen dan parasetamol, yang bekerja dengan menghambat enzim COX-2. Penggunaan antipiretik pada kehamilan dan anak harus hati-hati karena dapat memengaruhi janin dan menyebabkan sindrom Reye.
Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu tubuh yang demam dengan memblokade produksi prostaglandin sebagai penginduksi suhu di hipotalamus. Beberapa antipiretik umum adalah NSAID seperti ibuprofen dan parasetamol, yang bekerja dengan menghambat enzim COX-2. Penggunaan antipiretik pada kehamilan dan anak harus hati-hati karena dapat memengaruhi janin dan menyebabkan sindrom Reye.
Antipiretik adalah obat yang menurunkan suhu tubuh yang demam dengan memblokade produksi prostaglandin sebagai penginduksi suhu di hipotalamus. Beberapa antipiretik umum adalah NSAID seperti ibuprofen dan parasetamol, yang bekerja dengan menghambat enzim COX-2. Penggunaan antipiretik pada kehamilan dan anak harus hati-hati karena dapat memengaruhi janin dan menyebabkan sindrom Reye.
Regulasi Suhu Tubuh An Suhu tubuh di pelihara melalui keseimbangan Antara Produksi dan pelepasan panas Pada kondisi normal :
• Panas tubuh dihasilkan dari metabolisme, pergerakan
otot, asimilasi makanan, atau dari perpindahan panas lingkungan ke tubuh
• Pelepasan panas tubuh umumnya melalui Evaporasi
(kulit/keringat/nafas), sebagian kecil melalui faces/ urin Lanjutan....... • Suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme yang kompleks meliputi sistem saraf otonom, endokrin dan respon sikap • Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu tubuh, berfungsi sebagai termostat yang mengontrol keseimbangan produksi dan pelepasan panas • Proses kontrol melibatkan reseptor sensitif panas yang berada di daerah Preoptik di Hipotalamus Anterior Lanjutan...... • Saat suhu tubuh lebih tinggi dari Set point Hipotalamus Sistem saraf simpatis akan terhambat, maka akan terjadi: o Vasodilatasi Pembuluh darah kulit o Perangsangan kelenjar keringat Proses akan berlanjut hingga suhu tubuh sama dengan suhu set point di hipotalamus Lanjutan..... • Saat suhu tubuh lebih rendah dari set point di hipotalamus terjadi respon untuk mencegah panas keluar dari tubuh dan terjadi peningkatan produksi panas aktivitas saraf simpatis menghasilkan : o Vasokonstriksi pembuluh darah kulit o Penghambatan berkerigat o Pengaktivan daerah posterior hipotalamus sehingga terjasi menggigil (peningkatan produksi panas oleh otot) & sekresi neurotransmiter Suhu Normal • Homeotermik (suhu tubuh normal) pd manusia adl: 37oC • Pada dewasa muda suhu oral pagi hari 36,7oC ± 0,2oC • Suhu rektal merupakan suhu yang mewakili suhu tubuh inti, dan hanya sedikit berubah oleh perubahan suhu lingkungan • Suhu oral secara normal 0,5oC < suhu rektal Demam Adalah: Peningkatan suhu inti tubuh diatas normal (>37oC) • Reseptor suhu kemudian memberi sinyal bahwa suhu tubuh saat ini < set point suhu yang baru • Mekanisme peningkatan suhu tubuh diaktifkan untuk menyesuaikan dengan “set point” yang baru • Pasien akan merasa dingin, terjadi vasokonstriksi dan menggigil untuk menghasilkan panas Antipiretik
Obat yang mampu menurunkan suhu demam
kembali kesuhu normal yang bekerja melalui penghambatan enzim COX2 disusunan saraf pusat sehingga mencegah konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin yang merupakan mediator demam Mekanisme Kerja
Antipiretik bekerja dengan cara memblokade
produksi prostaglandin yang berperan sebagai penginduksi suhu di Termostat Hipotalamus Obat Antipiretik 1. NSAID : Ibuprofen dan ketoprofen 2. Aspirin dan golongan salisilat lainnya 3. Paracetamol 4. Metamizole 5. Quinine Efek Samping Beberapa efek samping yang muncul pada pemakaian antipiretik, antara lain : 1. Alergi Kulit 2. Pusing 3. Mual Muntah 4. Nyeri Ulu hati 5. Melena 6. Gangguan fungsi hati 7. Gangguan penyembuhan luka Dampak Penggunaan Pada Kehamilan
Penggunaan antipiretik tidak boleh diberikan
secara sembarangan pada waita hamil, karena dapat menyebabkan cacat pada janin, pada triwulan terakhir berhubung menghambat His dan memperlambat proses persalinan
Profil obat besar dalam air susu, Tidak baik
digunakan pada masa laktasi Index Keamanan Obat Pada Wanita Hamil
No Nama Obat Kategori Keterangan
1 Asetosal C D (trimester 3) 2 Ibuprofen C D (> weeks 30), Prematur 3 Ketoprofen B D (akir kehamilan), Jantung Bayi 4 Paracetamol B Aman Untuk Semua Tahap Kehamilan 5 Metamizole 6 Quinine X Trimester pertama Dampak Penggunaan pada Anak • pada pasien anak dengan cacar air / Flu atau pasien anak yang baru mengalami cacar air / flu tidak boleh diberikan Aspirin Syndrome Reye Sekian & Terima Kasih