Week #5
Aliran kritis, superkritis, dan
sub kritis
Bilangan Froude
Fr < 1sub kritis
kecepatan air < kecepatan gelombang
hulu aliran dipengaruhi pengendali hilir
Fr = 1 kritis
Fr >1 super kritis
kecepatan air > kecepatan gelombang
hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir
Vc = q/yc
= 3,33/ 1,04
= 3,2 m/det
Hitunglah energi spesifik minimum.
Esc = 3/2 Yc = 3/2 * 1,04 m
= 4,56 m
atau
q2
Es1 Es2 y1 y2
2 gy12 y22
y 2
2 y12
2q 2
y2 y1
gy1 y2
4 y1 y2
Manakah yang benar ?
a. Yc = 3/2 Es
b. Yc = 2 Es
c. Yc = 2/3 Es
d. Yc = 3 Es
Panjang loncatan air
Tidak ada rumus teoritis yang dapat digunakan
untuk menghitungnya.
Panjang loncatan air dapat ditentukan dengan
percobaan di laboratorium.
Untuk saluran segiempat, panjang loncatan air
diambil 5 – 7 kali tinggi loncatan air.
Smetana (1953): L = {Range(5-7)}(y2-y1)
Woyeski (1931): L = {8-0,05(y2-y1)}(y2-y1)
contoh
Saluran segi empat dengan lebar 3 m
mengalirkan air dengan debit 15 m3/det pada
kedalaman 0,6 m sebelum masuk ke
loncatan air. Hitunglah kedalaman kritis dan
kedalaman air di hilir serta panjang loncatan
q = 15/3 = 5 m3/d/m
Kedalaman kritis
yc = (5^2/9,81)^(1/3)=1,366
Kecepatan aliran =
V1 = q/ y1 = 5 / 0,6 = 8,33 m/det
Bilangan Froude hulu saluran
Fr1 = 8,33 / (9,81 x 0,6)^(0,5) = 3,435
Kedalaman di hilir
Diperoleh y2 = 2,63 m