2. Viksositas pada kinematik pada suhu 40°C Mm2/s (cSt) 2,3-6,0 ASTM D 445
6. Korosi lempeng tembaga (3 jam pada suhu 30°C) Max. no.3 ASTM D 130
Residu karbon
Max 0,05
7. - Dalam contoh asli %-massa
(Max. 0,3)
ASTM D 4530
- Dalam 10 % ampas tebu
8. Air dan sedimen %-vol Max. 0,05 ASTM D 2709 atau ASTM D
1796
13.
AOCS Cd 3d-63 atau ASTM D
Angka asam Mg-KOH/Kg Max. 0,8
664
14. Gliserol bebas %-massa Max. 0,02 AOCS Ca 14-56 ASTM D 6584
Reaksi Esterifikasi
Metanol 99,5% T= ± 60°C
128,5ml+ H2SO4 3 ml T = 2 jam
Kec pengadukan = 450rpm
Didiamkan selama
± 24 jam
Pemisahan Air
Ester Analisis II
Tahap Transesterifikasi
Reaksi Transesterifikasi
Metanol 99,5% T = ± 65°C
t = (20, 40, 60,80,100,
+ KOH
120,140) menit
% berat katalis = (0,5%, 1%,
Minyak jelantah 1,5%, 2%, 2,5%)
Perbandingan mol metanol : mol
hasil esterifikasi minyak = (3:1, 6:1, 9:1, 12:1,
15:1)
kecepatan pengadukan = 450
rpm
Didiamkan
selama 24 jam
Biodiesel Analisis IV
murni
Hasil Penelitian
Proses Esterifikasi
Kadar asam lemak bebas minyak jelantah mula-mula = 7,17 %
Tahap esterifikasi dilakukan menggunakan keadaaan optimum
(didapat dari penelitian sebelumnya), yaitu :
Suhu reaksi (°C) = 60
Waktu reaksi (menit) = 120
Kec.pengadukan (rpm) =450
Perbandingan mol metanol : minyak = 6 :1
Persen volume katalis (% dari vol. minyak) =0,6
Kadar asam lemak bebas minyak jelantah setelah di esterifikasi =
0,48 %
Proses Transesterifikasi
Variabel Waktu
80
70
60
50
Konversi (%)
40
30 model
data
20
10
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Waktu reaksi (menit)
70
60
50
Konversi (%)
40 model
Polynomial
(model)
30
data
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Katalis (%)
Gambar III.2. Pengaruh perbandingan berat katalis dengan berat minyak (%) terhadap
konversi (%)
Variabel perbandingan mol metanol : mol
minyak
80
70
60
50
Konversi (%)
40 data
model
30 Polynomial (model)
20
10
0
2 4 6 8 10 12 14 16
Mol metanol