Anda di halaman 1dari 31

Asuhan keperawatan

pada pasien dengan


kasus DIABETES
MELLITUS
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK : 4

1. MAGHFIRAH
2. NISA IRSALINA
3. SUCI SRI RAHAYU
4. SILVIANI
5. MUHAMMAD IQBAL
DEFINISI
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang berarti
―mengalirkan atau mengalihkan‖ (siphon). Mellitus
berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau
madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan
individu yang mengalirkan volume urine yang banyak
dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah
penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan
ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative
insensitivitas sel terhadap insulin (Corwin, 2009).
ETIOLOGI
Menurut (Nurarif & Hardhi, 2015) etiologi diabetes mellitus, yaitu :
Diabetes Melitus tergantung insulin (DMTI)
tipe 1 ditandai dengan penghancuran sel sel
beta pancreas yang disebabkan oleh :

1. Faktor genetik
2. Faktor imunologi
3. Faktor lingkungan
Diabetes Melitus tak tergantung insulin
(DMTTI)
Disebabkan oleh kegagalan telative beta dan
resisten insulin. Secara pasti penyebab dari DM
tipe II ini belum diketahui, faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses
terjadinya resistensi insulin.
MANISFESTASI
KLINIS
Gejala awal pada penderita
DM adalah

1. Poliuria (peningkatan volume urine)


2. Polidipsia (peningkatan rasa haus)
3. Polifagia (peningkatan rasa lapar).
4. Rasa lelah dan kelemahan otot
akibat gangguan aliran darah pada
pasien diabetes lama
Gejala lain yang muncul
1. Peningkatan angka infeksi
2. Kelainan kulit gatal-gatal, bisul.
3. Kelainan ginekologis, keputihan
4. Kesemutan rasa baal akibat neuropati
5. Kelemahan tubuh
6. Penurunan energi metabolik/penurunan BB
7. Luka yang lama sembuh
8. Laki-laki dapat terjadi impotensi, ejakulasi dan
dorongan seksualitas menurun
9. Mata kabur karena katarak atau gangguan refraksi
PENATALAKSANAAN
Ada lima komponen dalam
penatalaksanaan DM, yaitu :

1. Diet
2. Latihan/ Olah raga.
3. Penyuluhan
4. Obat – obatan
5. Insulin
KOMPLIKASI
Komplikasi Metabolik Akut
Hyperglikemia.

Ketoasidosis Diabetik (DKA)

Hiperglikemia, hiperosmolar, koma nonketotik


(HHNK)
Contents

Hipoglikemia (reaksi insulin, syok insulin)

Contents
Komplikasi Kronik Jangka Panjang
Mikroangiopati merupakan Makroangiopati, mempunyai
lesi spesifik diabetes yang gambaran histopatologis berupa
menyerang kapiler dan aterosklerosis. Gabungan dari
arteriola retina (retinopati gangguan biokimia yang

diabetik), glomerolus ginjal disebabkan oleh insufisiensi


insulin dapat menjadi penyebab
(nefropati diabetik) dan
jenis penyakit vaskular. .
saraf-saraf perifer (neuropati
diabetik).
PROGNOSIS
1. Harapan hidup orang yang terkena
diabetes pada usia 40 tahun, 5-10 tahun
kurang dari rata-rata populasi.
2. Serangan jantung adalah komplikasi
paling bahaya yang sering menjadi
pembunuh pasien diabetes.
3. Dengan kontrol gula yang teratur dan
menjaga gaya hidup serta menjaga kadar
lemak dalam darah secara ketat dapat
meningkatkan harapan hidup lebih
tinggi.
Konsep Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
diabetes mellitus
Do you need
an online
nurse now?
Pengkajian

Diagnosa

Rencana keperawatan

Implementasi & evaluasi


Pengkajian
Keluhan utama
1. Kondisi hiperglikemi:
Penglihatan kabur, lemas, rasa haus dan banyak
kencing, dehidrasi, suhu tubuh meningkat, sakit
kepala.
2. Kondisi hipoglikemi
Biodata / indentitas Tremor, perspirasi, takikardi, palpitasi, gelisah, rasa
lapar, sakit kepala, susah konsentrasi, vertigo,
Nama pasien, tanggal lahir,umur,
konfusi, penurunan daya ingat, patirasa di daerah
agama, jenis kelamin, status bibir, pelo, perubahan emosional, penurunan
perkawinan, pendidikan, kesadaran.
pekerjaan, No rekam medis.

Riwayat Penyakit Sekarang


Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada
kulit yang disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa
berat, mata kabur, kelemahan tubuh.
Riwayat penyakit dahulu
DM dapat terjadi saat kehamilan, penyakit
pankreas, gangguan penerimaan insulin,
gangguan hormonal, konsumsi obat-obatan
seperti glukokortikoid, furosemid, thiazid, beta
bloker, kontrasepsi yang mengandung estrogen.

Riwayat kesehatan
keluarga
Adanya riwayat anggota
keluarga yang menderita DM
Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d. ketidakmampuan menggunakan glukose
(tipe 1)
3. Defisit Volume Cairan berhubungan dengan
Kehilangan volume cairan secara aktif, Kegagalan
mekanisme pengaturan
4. Perfusi jaringan tidak efektif b.d hipoksemia
jaringan.
PERENCANAAN

Rencana asuhan keperawatan di susun


dengan melibatkan klien secara obtimal
agar dalam proses pencapaian tujuan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan
klien. (Nursalam, 2008).
No NANDA NOC NIC
.
1. 1 Defisit Setelah dilakukan tindakan keperawatan a. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Volume selama 3x24jam diharapkan klien dengan b. Pasang urin kateter jika diperlukan
Cairan diagnosa kelebihan volume cairan dapat c. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
berhubungan teratasi dengan kriteria hasil : (BUN, Hmt, osmolalitas urin )
dengan a. Fluid balance Terbebas dari edema, d. Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles,
Kehilangan efusi, anaskara CVP , edema, distensi vena leher, asites) Kaji
volume b. Memelihara tekanan vena sentral, lokasi dan luas edema
cairan secara tekanan kapiler paru, output jantung e. Monitor status nutrisi
aktif, dan vital sign dalam batas normal f. Berikan diuretik sesuai interuksi
Kegagalan c. Terbebas dari kelelahan, kecemasan g. Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi
mekanisme atau kebingungan Menjelaskan dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l
pengaturan indikator kelebihan cairan h. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
1. 2 Ketidakefektifa a. TD normal (120/80 mmHg) a. Monitor adanya daerah
2 n perfusi b. Tingkat kesadaran tertentu yang hanya peka
jaringan perifer membaik terhadap rangsangan panas
c. Tidak ada gerakan atau dingin
involunter b. Periksa penyebab perubahan
d. Fungsi sensorik dan sensasi
motorik tidak ada c. Ajarkan klien untuk
gangguan mengobservasi kulit pada
daerah perifer
d. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
analgetik
Nyeri a. Mampu mengontrol nyeri (tahu a. Lakukan pengkajian nyeri secara
penyebab nyeri, mampu komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
menggunakan tehnik durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
nonfarmakologi untuk mengurangi presipitasi
nyeri, mencari bantuan) b. Observasi reaksi nonverbal dari
b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang ketidaknyamanan
dengan menggunakan manajemen c. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
nyeri d. Kontrol lingkungan yang dapat
c. Mampu mengenali nyeri (skala, mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) pencahayaan dan kebisingan
d. Menyatakan rasa nyaman setelah e. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
nyeri berkurang Tanda vital dalam Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
rentang normal f. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Ketidakseimbangan a. Adanya peningkatan berat a. Monitor adanya penurunan berat
nutrisi kurang dari badan sesuai dengan usia badan
kebutuuhan tubuh b. Berat badan ideal sesuai b. Monitor lingkungan selama makan
dengan tinggi badan c. Monitor mual dan muntah
c. Mampu mengidentifikasi d. Monitor makanan kesukaan
kebutuhan nutrisi e. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
f. Monitor kalori dan intake nuntrisi
g. Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
h. Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
IMPLEMENTASI

Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini perawat
menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia (komunikasi) dan kemampuan
teknis keperawatan, penemuan perubahan pada pertahanan daya tahan tubuh, pencegahan komplikasi,
penemuan perubahan sistem tubuh, pemantapan hubungan klien dengan lingkungan, implementasi pesan tim
medis serta mengupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan klien.
EVALUASI

Evaluasi merupakan perbandingan yang sistemik dan terencana mengenai kesehatan klien dengan tujuan yang
telah ditetapkan dan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan
lainnya. Penilaian dalam keperawatan bertujuan untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan klien secara optimal
dan mengukur hasil dari proses keperawatan.
Thank You
ANY QUESTION PLEASE??????????

Anda mungkin juga menyukai