Anda di halaman 1dari 6

Angkatan LVII

Kel.4
Sub Kelompok 2
Herlita Br Tarigan, S.PAR
Hilda Rahayu Daulay, S.Pd
Ida Purnawati Sinaga, S.Pd
Ihsaniah Mufra, S.Pd
Indah Fajar Wati, S.Pd
Indah Sari Eprianti Br Perangin-Angin, S.Pd
Bentuk Pelanggaran yang Dilakukan Dalam
Menjalankan Merit Sistem
1. Nepotisme dalam seleksi dan perekrutan calon pegawai atau posisi jabatan
2. Menghalangi kemampuan dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi diri ASN
3. Tidak menghargai dan mengapresiasi ASN berdasarkan kinerja yang dihasilkan
4. Tidak memberlakukan standart yang tinggi dalam hal integritas, perilaku dan
kepentingan untuk melayani masyarakat
5. Pengelolaan pegawai ASN dengan tidak efektif dan efisien, sehingga terjadinya
penumpukkan tenaga ASN yang berlebihan dan tidak tepat guna
Temuan –temuan pelaksanaan Sistem
Merit
1. Nepotisme dalam seleksi dan perekrutan calon pegawai atau posisi jabatan

Temuannya : Tindakan curang yang dilakukan panitia BKN dengan peserta ujian
CPNS Tahun 2021

2. Menghalangi kemampuan dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi


diri ASN

Temuannya : Setelah pilkada, wali kota melakukan pemberhentian Kepala Dinas


Perhubungan tanpa melihat Kompetensi nya

3. Tidak menghargai dan mengapresiasi ASN berdasarkan kinerja yang dihasilkan


Temuannya : Pemecatan Pegawai KPK yang tidak lolos TWK
Temuan –temuan pelaksanaan Sistem
Merit
4. Tidak memberlakukan standart yang tinggi dalam hal integritas, perilaku dan kepentingan
untuk melayani masyarakat

Temuannya :-Tidak memberikan sanksi kepada pegawai yang sering bolos dan
keluyuran pada saat jam kerja
-Membedakan perlakuan antara pasien umum dengan pasien BPJS

5. Pengelolaan pegawai ASN dengan tidak efektif dan efisien, sehingga terjadinya
penumpukkan tenaga ASN yang berlebihan dan tidak tepat guna

Temuannya : -Penempatan guru mata pelajaran Agama Islam di sekolah yang tidak memiliki
siswa yang bergama muslim
-Mengalihfungsikan guru bidang studi menjadi guru BK
-Pada saat perekrutan CPNS 2019 ditemukan adanya ketidaksesuaian antara hasil
pelaporan kebutuhan formasi dari pihak sekolah dengan dengan data pihak dinas sehingga
terjadi penumpukan tenag ASN.
Kesimpulan

Pasal 1 ayat 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
yang menyebutkan bahwa Sistem merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada Kualifikasi, kompetensi, dan Kinerja secara adil, dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Namun, pada
kenyataannya berdasarkan pemaparan diatas, penerapan sistem merit masih belum
terlaksana dengan baik. Karena pada praktik dilapangan masih banyak ditemukan
adanya kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan sistem merit seperti korupsi,
kolusi, nepotisme (KKN), pembatasan kemampuan ASN oleh atasan, ketidak
efesienan pengelolaan ASN, kurangnya apresiasi/ penghargaan Negara terhadap
kemampuan ASN.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai