Toxoplasmosis
Claudia Aprilia sapulette – 102011249
Tutor : dr. Helena
Anggi Atefanus G – 102013105
C4
Inez cecilia – 102014072
Joan Angelia – 102015018
Dimas Syahputro W – 102015032
Agnes Wisela Gunawan – 102015098
Larissa Iranny – 102015174
Julius Timothy – 102015180
Seorang perempuan berusia 37 tahun
mengalami abortus berulang, setelah
menikah sejak 10 tahun yang lalu.
Kita ketahui:
1) Ia adalah seorang ibu rumah tangga dan dokter hewan
2) Pemeriksaan TORCH ditemukan hasil positif
T Toxoplasmosis
R Rubella
C Cytomegalovirus (CMV)
H Herpes Simplex
Prognosis Etiologi
Epidemiologi
Pengobatan &
Pencegahan
Toxoplasmosis Patogenesis
Pemeriksaan Fisik &
penunjang
Patofisiologis
Komplikasi
Gejala Klinis
Toxoplasmosis
Toxoplasma gondii
Dipengaruhi:
1) Kebiasaan makan makanan kurang matang
2) Adanya hewan peliharaan: kucing
3) Adanya hospes perantara: tikus, burung
4) Vektor: lalat dan lipas, + cacing tanah
Trofozoit
Ookista (Takizoit)
Kista jaringan
(Bradizoit)
Akuisita (Acquired)
Toxoplasmosis Kongenital
Ibu hamil:
Spiramisin 1 gr oral tiap 8 jam
Pencegahan
1) Hindari makanan yang kurang matang, cuci
sayur dan buah
2) Cuci tangan dan memakai sarung tangan
3) Hindari kontak dengan feses kucing
4) Hindari transfusi darah dari pasien seropositif
Prognosis
Baik – orang yang immunocompetent
Buruk – orang yang immunocompromised
Kesimpulan
Ibu tersebut mengalami abortus berulang
karena ia memiliki penyakit Toxoplasmosis
yang ditularkan melalui hospes definitif dan
perantara.