Anda di halaman 1dari 115

Kemasan Sediaan

Semi-Solid
Jenis Kemasan Primer
Cakra Hagai Arpati Sm, 1306480774
Kevin Dio Naldo, 1306377045
Pengertian “Wadah adalah suatu tempat penyimpan
bahan yang berhubungan langsung atau
tidak langsung dengan bahan”
- Farmakope Indonesia
edisi V

1. Mewadahi
Sediaan 4. Market
2. Melindungi
Sediaan 5. Memudahkan
Tuju 3. penggunaan
an Pendistribusi
an
Istilah terkait wadah
Wadah tidak
Kemasan Wadah
tembus
tersegel tertutup baik
cahaya

Wadah
Wadah Wadah satuan
tertutup
tertutup rapat tunggal
kedap

Wadah dosis Wadah dosis Wadah satuan


tunggal satuan ganda

Wadah dosis
- Farmakope Indonesia edis
ganda
Material yang
digunakan dalam
pengemasan
Jenis Kemasan Primer

• Gelas
Berdasarkan • Logam
bahan • Plastik
pembuatnya

• Pot
Berdasarkan • Tabung (tube)
• Botol
bentuknya • Sachet
Berdasarkan Bahan
Pembuatnya
Gelas
USP type I USP type II USP type III NP glass
glass glass glass

Standard soda Non parenteral


Treated soda lime lime glass glass
Borosilicate glass
glass

Baik digunakan
Dapat dipakai
sebagai kemasan
untuk kemasan
Tidak boleh cream, lotion,
Paling inert dan makanan
dipanaskan sediaan oral
mahal
berulang kali

Diperlukan untuk
Alternatif pilihan,
sediaan
harga lebih murah
mengandung
daripada tipe I
asam

Digunakan utama
untuk sediaan
larutan parenteral
Kelebihan Kekurangan

•• Tahan
Tahan panas
panas dan
dan kompresi
kompresi •• Berat,
Berat, membuat
membuat biaya
biaya
•• Kedap
Kedap udara
udara transportasi
transportasi menjadi
menjadi mahal
mahal
•• Inert
Inert •• Dapat
Dapat pecah
pecah
•• Dapat
Dapat dibuat
dibuat untuk
untuk berbagi
berbagi •• Memakan
Memakan waktu
waktu dan
dan biaya
biaya
macam
macam ukuran
ukuran dan
dan bentuk
bentuk lebih
lebih besar
besar daripada
daripada logam
logam
•• Mudah
Mudah dibersihkan
dibersihkan dan
dan dan
dan plastik
plastik

disterilisasi
disterilisasi
•• Bahan
Bahan tersedia
tersedia banyak
banyak di
di
pasaran
pasaran (kecuali
(kecuali tipe
tipe I)I)
•• Isi
Isi dapat
dapat dilihat
dilihat langsung
langsung
tanpa
tanpa membuka
membuka kemasan
kemasan
Logam

Stainless
Aluminium steel
Kelebihan Kekurangan

• Kuat • Korosif,
• Tahan pecah berpotensi
• Kedap udara bereaksi dengan

• Dapat sediaan

menghalangi • Sulit bila ingin

cahaya memproduksi
kemasan ukuran
kecil
Plastik

• BPOM
Kelebihan Kekurangan

• Bobot ringan • Tidak cocok untuk


• Tahan pecah sediaan mengandung
• Fleksibel, mudah alkohol, asam organik

dibentuk → stress cracking

• Harga relatif murah • Tidak tahan panas dan

• Terdapat banyak paparan cahaya yang

pilihan bahan dasar lama

plastik • Sulit terbiodegradasi


• Permeabilitas terhadap
udara mungkin terjadi
Berdasarkan
Bentuknya
Pot
Jenis Pot

• Pot gelas
• Pot
plastik
Pot Gelas Pot Plastik
Tabung/ Tube

Jenis Tube:
• Berdasarkan tipe
mulut
• Berdasarkan bahan
yang digunakan
Berdasarkan Tipe Mulut Mulut tube
konvensional
• Mulut tube konvensional
• Mulut tube dengan ujung
meruncing membentuk Mulut tube
ujung
aplikator runcing

• Mulut tube yang ditutup


Mulut tube
oleh membran tipis dengan
tutup
berbahan logam membran
tipis dari
logam
Berdasarkan Bahan Pembuat Tube
Tube Logam
(+) (-)

• Melindungi sediaan dari • Sifat korosif dari logam


oksidasi • Karakteristik logam yang
• Mencegah hilangnya bahan mudah lepas dapat
yang mudah menguap mengkontaminasi sediaan
• Mudah untuk • Harganya lebih mahal
mengeluarkan sediaan
dengan jumlah yang
terkontrol
• Mudah dibuka dan mudah
dibawa
• Mengurangi kontaminasi
mikroba yang potensial
Tube Plastik

(+) (-)
• tidak mahal • udara mudah
• ringan terperangkap dalam
• awet kemasan -> sediaan
• fleksibel cepat kering

• tahan lama • dapat terjadi

• nyaman dipegang fotodegradasi

• tidak berbau • sediaan banyak yang

• inert tertinggal di dalam


kemasan
Tipe Penutup Tube

Berdasarkan lipatan
• Lipatan tunggal
• Lipatan ganda
• Lipatan seperti pelana
kuda

Berdasarkan bentuk
• Lurus
• Berkerut
Sachet
• Ukuran kemasan yang kecil.
• Bahan pembentuk sachet adalah plastik.
Referensi
• FI V
• Organization, W. (2002). Guidelines on packaging for
pharmaceutical products (1st ed.). WHO.
• Keerthi, M., Prasanna, L., Sharuna, S., & Rao, R. (2014). A
Review on Packaging for Different Formulations. Asian Pharma
Press, 4(3).
• Ik.pom.go.id,. (2010). Plastik Sebagai Kemasan Pangan.
Retrieved 9 October 2015, from http://ik.pom.go.id
Pertimbangan
Pemilihan Kemasan
Primer Semisolid
Farahia
Dimas Agus
Tube Logam
• Terbuat dari logam
• Stainless steel  resisten
atau tidak bereaksi dengan
zat kimia
• Timah  sering digunakan
untuk salep yang tidak
mengandung bahan reaktif
• Alumunium pembuatan
harus didinginkan perlahan-
lahan agar memberikan
kelenturan yang diperlukan.
Juga mengeras pada
pemakaian
• Timbal  digunakan untuk
kemasan yang mengandung
fluoride
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TUBE
LOGAM
Keuntungan Kerugian
1. Resiko kontaminasi dari sisa yang 1. Harganya lebih mahal
tertinggal di tube adalah kecil., 2. Sifat logam yang korosif dan mudah
karena tube tidak dapat “menyedot lepas dapat mengkontaminasi
kembali” sediaan
2. Baik untuk melindungi sediaan dari 3. Sediaan yang mengandung air atau
oksidasi bahan reaktif seperti fenol, harus
3. Dapat mencegah keringnya sediaan menggunakan logam yang sudah
dengan mencegah hilangnya bahan dilapisi plastik tipis pada bagian
yang mudah menguap dalam untuk mencegah kontak antara
4. Mudah untuk mengeluarkan sediaan sediaan dengan logam.
dengan jumlah yang terkontrol
5. Dapat dilipat
6. Mudah dibuka dan mudah dibawa
7. Memungkinkan pelaksanaan
pengisian secara otomatis
TUBE PLASTIK

• Terbuat dari bahan


polimer plastik
• Polietilen  HDPE &
LDPE
• Polipropilen
• PET (Polietilen
Terephtalat)
• PVC
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TUBE
PLASTIK
Keuntungan Kerugian

• Tidak mahal, ringan, awet, • Udara mudah terperangkap


fleksibel, tahan lama, enak dalam kemasan  sediaan cepat
dipegang, tidak berbau dan kering
inert. • Jika sebagian tube sudah
• Tube plastic memiliki daya kosongudara harus keluar
tarik estetika yang lebih terlebih dahulu sebelum produk
dapat dikeluarkan untuk dipakai.
baik.
• Bahan-bahan menguap dapat
• Mempunyai sifat khas dapat
berubah jika disimpan dalam
“menyedot kembali” yang wadah plastik karena satu atau
mencegah produk mengalir lebih dari bahan dapat melewati
keluar (apabila berlebih) dinding wadah
• Tidak dapat dilipat
POT

- Memiliki mulut yang lebih besar dan lebar disesuaikan


dengan ukuran wadah

- Pot harus terisi penuh tetapi tidak boleh terlalu tinggi agar
tidak menyentuh bagian tutup

- Pot biasanya dibuat dari gelas atau plastik gelap atau


jernih.
Pot Gelas
• Sifat: inert secara kimiawi, tidak
permeabel, kuat dan keras.
• Keuntungan:
kedap udara, dibuat dari bahan
yang lebih murah, tidak mudah
terbakar, bentuknya tetap, mudah
diisi, mudah ditutup, mudah
disterilisasi, mudah dibersihkan
dan dapat digunakan kembali,
tidak menurun mutunya karena
penyimpanan, dengan sistem
penutupan yang seperlunya dapat
menjadi penghalang yang baik
terhadap hampir semua unsur
kecuali sinar.
• Kekurangan:
mudah pecah dan berat.
Pot Plastik

• jenis plastik yang digunakan


sama dengan tube plastik
serta memiliki kelebihan
dan kekurangan yang
sama.
BOTOL
• Sediaan dalam ukuran besar (jumlah
banyak)
• Pemakaiannya langsung pada tempat
pemakaian dengan dosis relatif banyak
• Berasal dari plastik maupun gelas.

• PLASTIK  polimer-polimer
• GELAS  gelas borosilikat atau gelas
natrium karbonat yang diolah, atau
yang biasa atau untuk penggunaan
umum.
KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN BOTOL
Keuntungan Kekurangan

1. Pada botol gelap, warna dari


penguraian senyawa dalam 1. Tidak praktis karena
sediaan tidak terlihat
kemasan cukup besar
2. Menghindari oksidasi pada zat 2. Susah untuk sediaan yang
yang rentan teroksidasi oleh viskositasnya tinggi
cahaya 3. Sering menimbulkan
kerak-kerak pada ujung
3. Dalam volum yang agak besar botol dan atau ujung
dapat mempermudah
pengambilan sediaan dan cocok pompa
untuk gel yang viskositasnya
tidak terlalu tinggi.
Contoh Kemasan dan
Pertimbangan Krim
Eninta Kartagena Ginting
Herra W.
Pertimbangan
• Wadah harus dibuat dari materia yang tidak dapat memberikan
efek yang tidak diingankan pada sediaan.
• Penutup yang digunakan harus didesain agar meminimalisasi
kontaminasi oleh mikroba
• Wadah harus dapat melindungi sediaan dari cahaya, kelembapan
dan kerusakan yang dapat terjadi selama distribusi.
• Wadah harus dapat menjaga kestabilan sifat farmasetik dari sediaan
ketika disimpan pada suhu yang diindikasikan pada label/

(“Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceutical,” 2002) Ansel,H.C.,Popovich,N.G.Allen,L.V.(2005).


Kemasan Krim

Pot Tube

Ansel,H.C.,Popovich,N.G.Allen,L.V.(2005).
Tube
• Wadah yang digunakan untuk sediaan semisolid untuk multi-
dosis.
• Terdiri dari bahan yang dilipat.
• Isi dilepaskan melalui lubang dengan cara ditekan. Terdapat
variasi ukuran
• Biasanya digunakan untuk kemasan krim
• Kurang efektif dalam pengisian jika dibandingkan dengan Jar.
• Jarang digunakan untuk formulasi pasien secara dosis tunggal

(“Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceutical,” 2002) (Langley, C., Balcher,D.2008)


• Tubes dapat terbuat dari plastik ataupun logam
• Kemasan ini memiliki lubang sempit yang dapat mencegah
kontaminasi pada isi
• Resiko terbuangnya isi dapat dikurang, karena memungkinkan
pasien untuk tidak mengeluarkan isi secara berlebihan.
• Kebanyakan Tubes terbuat dari alumunium karena alumunium
memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi.

(Keerthi, J, K, & N, 2014)


Tube Alumunium dengan lapisan dalam
epoksi

• Tube alumunium yang dilapisi dengan epoksi dapat


meningkatkan kompabilitas dan stabilitas produk
• Tahan dari korosi

(Gad, S. C,2008)
Pertimbangan Pemilihan tube plastik
Tube plastik harganya lebih murah
Digunakan pada sediaan yang beratnya lebih besar dari tube
alumunium

Low-density • Lembut dan fleksibel


• Melindungi kelembapan dengan baik
polyethylene (LDPE)

High-density • Lebih keras


• Melindungi dari kelembapan yang lebih tinggi dari LDPE
polyethilene (HDPE)

Polypropylene • Resisten terhadap suhu tinggi

Polyethylebe • Transparan
• Memiliki kompabilitas kimia yang tinggi
terephthalate (PET
(Gad, S. C,2008)
Custom - designed LDPE containers made by BFS
process for packaging topical products.
Tube LDPE Tube HDPE
Pot
• Terdapat berbagai ukuran yang berbeda
• Biasanya dibuat dengan kaca yang transparan
• Digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap cahaya
• Pot yang biasanya digunakan terbuat dari kaca atau
polipropilen dengan tutup berulir
• Dapat dijangkau oleh anak anak.

(Langley, C., Balcher,D.2008)


Pertimbangan Pot Plastik
• Tahan terhadap kerusakan saat distribusi maupun penggunaan
• Tidak berbau dan inert untuk sebagian besar bahan kimia

• Wadah plastik untuk produk farmasi terutama terbuat dari polimer berikut:
polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polystyrene, dan pada tingkat
lebih rendah, polimetil metakrilat, polyethylene terephthalate,
polytrifluoroethylene, yang formaldehydes amino, dan polyamides

• Untuk wadah plastik pada umumnya, terdapat aditif yang terdiri dari
antioksidan, agen antistatik, warna, pengubah dampak, pelumas, plastik, dan
stabilisator
• Mampu mempertahankan bentuk sepanjang penggunaannya
Pertimbangan Pot Plastik
• Murah, ringan, tahan lama
• Nyaman disentuh

• Fleksibel untuk pengeluaran produk

• Tidak mudah rusak


• Anti bocor
Contoh Krim dengan Pot
Plastik
Pertimbangan Pot Kaca

Dapat tidak berwarna atau transparan  Isi dapat terlihat

Inert

Higienis

Dapat menjaga stabilitas

Lebih mahal dari pot plastik

(Keerthi, M., J, L. P., K, S. S., & N, R. R.,2014).


Contoh Krim dengan kemasan pot kaca
Contoh Kasus Kemasan
Krim
Farahia K. W.
Dimas Agus
Krim Betametason
Nama Bahan Fungsi OTT Jumlah

Betametason Zat aktif (antiinflamasi) - 0,1%

Setilstearil alkohol Emulsifying agent Oksidator kuat, garam alkali 7%

Cremophor A 6 Emulsifying agent - 1,5%

Cremophor A 25 Emulsifying agent - 1,5%

Paraffin liquid Fase minyak Oksidator kuat, tube plastik 1,2%

Metil Paraben Pengawet - 0,2%

Propilen glikol Humektan Oksidator 8%

Air Fase air - ad 100%


Pertimbangan
Untuk krim Betametason dapat menggunakan tube aluminium
karena:
• Tube aluminium memiliki bobot ringan dan mudah dibawa.
• Tube aluminium baik untuk melindungi sediaan dari oksidasi
• Tube aluminium dapat menghindari interaksi paraffin liquid
dengan tube plastik yang dapat mengakibatkan terbentuknya
gelembung-gelembung dalam kemasan
• Tetapi, tube aluminium mudah untuk mengalami korosi karena
interaksi air dengan aluminium sehingga diperlukan dengan
lapisan dalam epoksi untuk melindunginya
Krim Asiklovir

Nama Bahan Fungsi OTT Jumlah

Asiklovir Zat aktif - 5%


Cetomacrogol 1000 Emulsifying agent Tube alumunium 5,2%

Setosteril alkohol Emulsifying agent - 6,5%


Petrolatum Fase minyak Tube timah 9,65%
Paraffin liquid Fase minyak Tube plastik 9,65%
Propilen glikol Humektan - 20,40%
Air Fase air - Ad 100%
Pertimbangan Kemasan
Pertimbangan pemilihan kemasan primer untuk krim asiklovir
adalah tube alumunian ter-coating:
• Kemasan krim asiklovir yang beredar di pasaran adalah tube
logam berbahan alumunium.
• Pemilihan tube logam berbahan alumunium dapat
menggunakan tube logam yang dilapisi untuk melindungi
cetomacrogol 1000 berinteraksi dengan alumunium yang
dapat menyebabkan korosi.
• Cetomacrogol 100 OTT dengan tube alumunium, petroleum
OTT dengan tube timah dan paraffin liquid OTT dengan
tube plastic
• Kemasan primer tube alumunium memiliki bobot ringan
dan mudah dibawa.
Pertimbangan
Untuk krim Asiklovir lebih baik menggunakan tube aluminium yang
telah dilapisi dengan epoksi karena
• Tube aluminium memiliki bobot ringan dan mudah dibawa.
• Tube aluminium dapat menghindari interaksi petrolatum dengan
tube timah
• Tube aluminium dapat menghindari interaksi paraffin liquid
dengan tube plastik yang dapat mengakibatkan terbentuknya
gelembung-gelembung dalam kemasan
• Tetapi aluminium dapat berinteraksi dengan Cetomacrogol 1000
sehingga aluminium mengalami korosi. Hal tersebut dapat
dicegah dengan melapisi tube aluminium dengan epoksi
• Kemasan krim asiklovir yang beredar di pasaran adalah tube
logam berbahan alumunium.
Daftar Pustaka
Annex 9 Guidelines on packaging for pharmaceutical. (2002)
Ansel,H.C.,Popovich,N.G.Allen,L.V.(2005).Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms
and Drug Delivery Systems.9th.Wolters Kluwer:China.
Gad, S. C. (2008). Pharmaceutical Manufacturing Handbook: Production and
Process.Wiley-Interscience: Canada
Keerthi, M., J, L. P., K, S. S., & N, R. R. (2014). A Review on Packaging for Different
Formulations, 4(3), 141–151.
Langley, C., Balcher,D (2008). Pharmaceutical Compounding and
Dispensing.Pharmaceutical Press: Chicago
Liquipak Corportion.(2013). Form-Fill-Seal Packaging of an OTC Cream for the
Pharmaceutical Industry. Diakses pada 09 Oktober 2015.dari:
http://www.liquipak.com/form-fill-seal-packaging-otc-cream-pharmaceutic
al-industry.html
http://www.pharmatutor.org/articles/the-pharmaceutical-packaging-article?page
=0,5
Contoh Kemasan dan
Pertimbangan Pemilihan
Kemasan Salep
Made Laksmi
Fikri
Sediaan Salep
• Salep merupakan sediaan setengah padat yang berlemak dan
mengandung bahan aktif dalam bentuk terlarut atau
terdispersi dalam pembawa.
• Salep memiliki fase pendispersi berupa minyak
• Salep lebih berlemak daripada krim dan memiliki konsistensi
yang lebih besar
Wadah
• Pot
Plastik • Tube

Kaca • Pot

• Pot
Logam • Tube
Pemilihan Pot Plastik, Kaca, dan Logam
Pot:
Biasanya digunakan untuk sediaan yang pemakaiannya dalam jumlah
banyak sehingga lebih efisien dalam pengambilannya.
Jumlah salep yang dapat dimasukkan lebih banyak dibanding tube
Ditujukan untuk sediaan nonsteril

• Kelebihan: kuat, tidak permeabel, lebih

Pot inert, kedap, dan tidak menurun


mutunya karena penyimpanan
• Kelemahan: berat , mudah pecah,

Kaca sedikit lebih mahal dibandingkan botol


atau pot yang terbuat dari plastik.
• Kelebihan: lebih ringan, tidak mudah pecah,

Pot mengurangi resiko pecah pada distribusi dan


penggunaanya, dapat dibuat beraneka warna,
ekomomis.
• Kelemahan: jenis tertentu dari plastik

Plastik (misalnya PE, PP, PVC) tidak tahan panas,


permeabel terhadap kelembaban dari luar.

• Kelebihan: tidak pecah, lebih ringan dari pada

Pot pot kaca, kedap


• Kerugian: lebih mahal, korosif, partikel logam
mudah lepas dan dapat mengkontaminasi
sediaan, untuk sediaan yang memiliki bahan

Logam yang reaktif, dibutuhkan lapisan plastik yang


inert untuk mencegah kontak antara sediaan
dan logam
Pertimbangan Pemilihan Kemasan
Sediaan Salep

Pemilihan Kemasan Pot Kaca

Wadah gelas untuk sediaan Untuk sediaan yang


Untuk produk yang tidak
obat umumnya tidak mengandung zat aktif yang
stabil terhadap cahaya dan
berwarna atau berwarna dapat berikatan dengan
mengandung zat aktif
gelap. Glass jars atau pot katalisator contohnya besi,
turunan fenol atau garam
gelas merupakan pengemas penggunaan gelas amber
merkuri dapat digunakan
yang paling sering atau gelap tidak
amber glass hal ini untuk
digunakan karena diperbolehkan karena gelas
mencegah terbentuknya
memberikan proteksi yang amber terdapat oksida besi
warna pink atau terjadinya
baik dan kompatibel untuk yang mana dapat lepas dan
penggelapan pada produk.
sebagian besar produk. masuk ke produk obat
Pemilihan kemasan pot plastik.

sediaan salep yang mengandung basis


hidrofobik tidak dapat menggunakan pot
plastik yang terbuat dari hidrofobik juga
karena antara wadah dan sediaan akan
berinteraksi kimia sehingga dapat
mengurangi keefektifan dari sediaan salep
Pemilihan Tube Plastik dan
Logam
• Kelebihan: Ekonomis, ringan, fleksibel sehingga

Tube memudahkan penggunaan obat, tidak dapat pecah,


lebih mudah dibawa-bawa.
• Kekurangan: setelah isi dalam tube plastik
dikeluarkan, tube akan kembali ke bentuk semula,

Plastik sehingga memungkinkan udara mengisi ruangan yang


terbentuk dan memungkinkan terjadinya oksidasi

• Kelebihan: dapat memberikan proteksi terhadap

Tube oksidasi dan dapat mencegah terjadinya penguapan


fase air dan zat menguap dari sediaan
• Kekurangan : Sifat logam yang korosif dan mudah
lepas dapat mengkontaminasi sediaan dan harganya

Logam lebih mahal dari bahan lainnya


Pemilihan kemasan tube logam
ataupun plastik.
Pemakaian tube baik tube logam maupun tube plastik juga
sering digunakan dalam sediaan salep, contohnya salep mata, salep
hidrokortison dan lain sebagainya.
Pemakaian tube plastik lebih sering daripada tube logam karena
tube logam memiliki sifat korosif yang dapat merusak sediaan salep.
• Salep mata merupakan sediaan yang steril.
• Untuk mencegah kontaminan: digunakan mulut
tube yang kecil (mulut runcing)
• Digunakan alumunium : tidak ada pori pada
bahan, tidak seperti pada plastik
• Mulut kecil dengan aplikator : memudahkan
penggunaan salep
SALEP KULIT
Salep 88 (Delapan delapan)
KEMASAN

• Pot plastik

Alasan pemilihan
• Tidak ada OTT dg
bahan khusus
• Ekonomis
Salep mata kloramfenikol
N Bahan Jumlah Fungsi OTT
o
(gram)
1. Kloramfenikol 0,1 g
2. Ocuentum Simplex
a. Setil alcohol 2,5 g Basis salep zat
pengoksidasi
kuat
b. Lemak bulu 6g Basis salep
domba
c. Paraffin cair 40 g Basis salep

d. Vaselin flavum Ad 100 g


KEMASAN

• Tube dengan mulut


runcing membentuk
aplikator

• Aplikator : bertujuan
untuk memudahkan
penggunaan
Daftar Pustaka
• Ansel, C. Howard., dan Loyd V. Allen Jr. 2014. Pharmaceutical
Dosage Forms and Drug Delivery Systems 10th Edition. US:
Wolters Kluwer
• Lachman, Leon, Lieberman, Herbert A., dan Joseph L. Kanig.
1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi ketiga. Jakarta :
UI Press
Contoh Kemasan dan
Pertimbangan Pemilihan
Kemasan Gel
Amalia Sitti Khayyira 1306416102
Afifah Patriani 1306377581
Gel : Sediaan semisolid dimana komponen utamanya merupakan air yang
terjerap dalam struktur gelling agent. Zat aktif dalam sediaan gel terlarut atau
terdispersi dalam basis gel.

Hal-hal yang harus diperhatikan:


• Mengandung kadar air yang tinggi 
dapat menjadi media pertumbuhan
mikroba
• Diperlukan wadah yang rapat dan isinya
cukup penuh untuk menghindari
penguapan.
• Sesuai dengan pemberian dan kegunaan
 kenyamanan pasien
• Beberapa gel harus steril (gel untuk mata
atau pemberian ke dalam lubang tubuh)
Tube Logam
• Mudah dibuka
• Jumlah pemakaian dapat dikontrol
dengan cara penekanan pada tube
berkaitan dengan viskositas gel
• Mudah dikeluarkan dari wadah
• Menghindari kontaminan untuk masuk
karena jika ada sisa yang gel yang
berada diluar sediaan tidak akan
tersedot masuk kembali dan tidak
dapat menyedot kembali udara yang
telah keluar terkait dengan gel yang
mempunyai kadar air yang tinggi dan
rentan ditumbuhi mikroba.
• Dapat dilipat sehingga meminimalisir
gel yang tertinggal
Tube Plastik
• Biaya murah
• Mempunyai sifat khas
dapat menyedot kembali
sehingga mencegah
produk mengalir keluar.
• Tidak untuk gel yang steril
• Fleksibel sehingga
memudahkan pemakaian
gel
• Ringan dan mudah dibawa
Pot kaca dan plastik
• Untuk gel yang sekali pemakaiannya
dalam jumlah yang banyak sehingga
lebih efisien pengambilannya dengan
pot yang bermulut lebar
• Untuk gel yang viskositasnya tinggi 
lebih sulit dikeluarkan dari tube
• Biasanya mengandung pengawet
dalam jumlah tinggi karena sering
terpapar langsung dengan udara
• Bahan Kaca estetika lebih baik
sehingga akan meningkatkan harga
jual. Namun kekurangannya adalah
lebih berat dan kurang praktis
Botol dengan Pompa
• Memudahkan penggunaan
• Memperkecil kemungkinan
kontaminasi masuk dalam
kemasan
• Biasanya dalam volume
yang agak besar agar
mempermudah
pengambilannya
• Untuk gel yang viskositasnya
tidak terlalu tinggi.
Botol kaca dan plastik
• Untuk penggunaan yang bisa
langsung dituang pada bagian tubuh
• Biaya produksi relatif murah (plastik)
• Untuk gel yang viskositasnya tidak
terlalu encer.
• Untuk bahan kaca: viskositas gel tidak
terlalu tinggi (kemudahan keluar dari
wadah)
• Bahan kaca: estetika lebih baik, dapat
meningkatkan harga jual (karena
biaya produksi juga relatif tinggi)
Kemasan dengan aplikator
• Memudahkan penggunaan
jika sediaan gel dimasukkan
ke dalam rektum
• Harus steril pada
aplikatornya karena akan
dimasukkan ke dalam tubuh.
• Aman dan nyaman
digunakan untuk pemakaian
rektal
Contoh Kemasan dan
Pertimbangan Pemilihan
Kemasan Pasta
Clara Jikesya
Monica Arnady
Pertimbangan Pemilihan
• Sifat aliran pasta: aliran plastis  butuh gaya
geser agar dapat mengalir  kemasan harus bisa
ditekan Cairan yang mempunyai aliran
plastik tidak akan mengalir
sebelum suatu gaya tertentu
dilampauinya. Gaya tersebut
adalah yield value atau f.

Kemasan sediaan pasta umumnya adalah tube.


Pertimbangan Pemilihan
• Sifat bahan aktif dan eksipien
Kemasan logam
Kemasan plastik
Kemasan kaca
Tube Logam
• Keuntungan:
 Meminimalkan resiko kontaminasi
 Ringan
 Tidak mudah rusak
 Kompatibel untuk pengisian otomatis dengan kecepatan yang
tinggi.
• Tube logam yang dapat dilipat digunakan karena dapat
memberikan perlindungan dari oksidasi, mencegah pengeringan
pada sediaan yang mengandung air, dan mencegah penguapan
bahan-bahan volatil.
• Bahan logam yang biasanya digunakan adalah aluminium.
• Tube berbahan aluminium biasanya dilapisi dengan resin epoksi,
vinyl untuk mencegah reaksi antara kemasan dengan isi.
Tube Plastik
• Tube plastik umumnya dibuat dari HDPE (High Density
Polyethylene) dan LDPE (Low Density Polyethylene), polypropylene
(PP), polyethylene terephtalate.
• Keuntungan:
 Tidak korosif
 Lebih ekonomis
 Tahan
 Dapat mencetak tulisan langsung di plastik sehingga mengurangi
biaya labelling pada kemasan
• Kekurangan:
- Setelah diremas, bentuknya kembali seperti semula  udara
dapat masuk ke dalam kemasan  dapat menyebabkan oksidasi.
- Tube plastik juga sangat permeabel terhadap kelembapan
Kemasan Kaca
• Kaca dapat memberikan perlindungan yang baik dan sesuai pada
hampir seluruh produk.
• Kaca dapat menjadi panas bila terpapar panas  memicu
pengeringan sediaan yang mengandung air.
Evaluasi Kemasan
Semisolid
Menurut FDA
• Menguji apakah ada bahan dari kemasan yang berpindah ke
dalam sediaan
• Menguji stabilitas kemasan  karena stabilitas kemasan
berpengaruh terhadap produk

• The first consideration is functionality that may be to improve


patient compliance, minimize waste, or improve ease of use.
• The second consideration is drug delivery, which is the ability
of the packaging system to deliver the right amount or rate.
Aturan-aturan
tentang etiket dan
brosur
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA Nomor : 96/Men.Kes/Per/V/1977
tentang WADAH, PEMBUNGKUS,
PENANDAAN SERTA PERIKLANAN KOSMETIKA
DAN ALAT KESEHATAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
B A B III PENANDAAN
Bagian Pertama Umum

Pasal 5
Penandaan harus :
a. sesuai dengan kenyataan, tidak palsu dan tidak menyesatkan;
b. sesuai dengan isian formulir permohonan pendaftaran yang
telah disetujui.
B A B III PENANDAAN
Bagian Pertama Umum

Pasal 6
1. Tulisan, pernyataan atau keterangan dalam penandaan harus:
a. Jelas dan mudah dibaca dengan ketentuan:
1) Menggunakan huruf ukurannya sepadan dengan luas etiket;
2) Menggunakan warna kontras terhadap latar belakang;
3) Tidak dikaburkan oleh lukisan atau gambar dan tidak berdesak-
desakan dengan tulisan lain, cetakan atau ukiran;
b. Dibuat demikian rupa, sehingga tidak mudah rusak karena air,
gesekan, pengaruh udara atau sinar matahari.
2. Apabila penandaan ditulis dalam bahasa asing, maka harus
disertai/dilekatkan keterangan mengenai kegunaan, cara penggunaan
dan keterangan lain dalam bahasa Indonesia dengan huruf lain.
B A B III PENANDAAN
Bagian Kedua Etiket
Pasal 7
1. Pada etiket harus dicantumkan :
a. Identitas
b. Nama dan tempat usaha produsen;
c. Isi netto;
d. Komposisi
e. Susunan kuantitatif bahan berbahaya atau berkhasiat sebagai obat;
f. Nomor pendaftaran;
g. Kode produksi;
h. Kegunaan dan cara menggunakan;
i. Tanda lain yang ditetapkan oleh Menteri.
2. Identitas dan isi netto harus dicantumkan pada bagian utama etiket.
B A B III PENANDAAN
Bagian Kedua Etiket
Pasal 8
1. Bagian utama etiket harus cukup luas untuk mencantumkan
ketentuan wajib tertera padanya, sehingga terang, jelas, tidak
dikaburkan oleh gambar atau hiasan dan tidak berdesak-desakan.
2. Jika wadah atau pembungkus mempunyai lebih dari satu bagian
utama etiket, maka tulisan, pernyataan atau keterangan pada tiap
bagian utama etiket harus sama.
B A B III PENANDAAN
Bagian Kedua Etiket
Pasal 9
1. Luas bagian utama adalah :
a. Panjang kali lebar untuk wadah atau pembungkus yang semua
sisinya berbentuk persegi empat;
b. 40% (empat puluh persen) keliling kali tinggi untuk wadah atau
pembungkus yang berbentuk silinderis;
c. 40% (empat puluh persen) dari seluruh jumlah permukaan untuk
wadah atau pembungkus yang berbentuk lain dari ketentuan
huruf a dan b.
2. Dalam menentukan luas yang dimaksud ayat (1) tidak termasuk
bagian atas, bagian dasar, tepi kaleng yang menonjol, bahu dan
leher
Informasi dalam kemasan atau brosur
• Nama obat
• Nama obat pada kemasan terdiri dari nama dagang dan
nama zat aktif yang terkandung didalamnya
• Contoh : - Nama Dagang : Panadol
- Nama Zat Aktif : Parasetamol/ Acetaminophen
• Komposisi obat
• Informasi tentang zat aktif yang terkandung didalam suatu
obat, dapat merupakan zat tunggal atau kombinasi dari
berbagai macam zat aktif dan bahan tambahan lain
• Indikasi
• Informasi mengenai khasiat obat untuk suatu penyakit

Depkes RI, 2008


Informasi dalam kemasan
atau brosur
• Aturan pakai
• Informasi mengenai cara penggunaan obat yang
meliputi waktu dan berapa kali obat tersebut
digunakan
• Peringatan perhatian
• Tanda Peringatan yang harus diperhatikan pada setiap
kemasan obat bebas dan obat bebas terbatas
• Tanggal Daluwarsa
• Tanggal yang menunjukkan berakhirnya masa kerja
obat
• Nama Produsen
• Nama Industri Farmasi yang memproduksi obat Depkes RI, 2008
Informasi dalam kemasan atau
brosur
• Nomor batch/lot
• Nomor kode produksi yang dikeluarkan oleh Industri
Farmasi
• Harga Eceran Tertinggi
• Harga jual obat tertinggi yang diperbolehkan oleh
pemerintah
• Nomor registrasi
• Tanda ijin edar absah yang diberikan oleh pemerintah

Depkes RI, 2008


• Untuk menetapkan kemasan/wadah obat harus
diperhatikan:
• Harus tersegel dengan baik, tidak rusak, tidak
berlubang, tanggal kadaluarsa jelas terbaca.
• Bentuk tanda peringatan
• Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan
obat bebas terbatas berbentuk empat persegi
panjang dengan huruf putih pada dasar hitam
ukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2
(dua) sentimeter yang terdiri dari 6 macam,
yaitu P No. 1 s/d 6, sebagai berikut :
Depkes RI, 2008
Tanda Peringatan

Depkes RI, 2008


Daftar Pustaka
• Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 2008. Modul I Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat
Bagi Tenaga Kesehatan.
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor : 96/Men.Kes/Per/V/1977 tentang WADAH,
PEMBUNGKUS, PENANDAAN SERTA PERIKLANAN KOSMETIKA
DAN ALAT KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
Referensi
• https://books.google.co.id/books?id=v_PpBwAAQBAJ&pg=PA
34&lpg=PA34&dq=packaging+for+paste+semi+solid&source=b
l&ots=KH4xe2Dy82&sig=POA6Qvb3yB-5tXxD_G4D70WCnHk&
hl=id&sa=X&ved=0CBsQ6AEwAGoVChMIttKJp6mgyAIVS3OOC
h2ZJAK8#v=onepage&q=packaging%20for%20paste%20semi%
20solid&f=false
• Martin, A. N., Swarbrick, J., Cammarat, A. (2011). Farmasi
Fisika dan Ilmu Farmasetika, terjemahan Joshita, edisi ke-5.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai