Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TEKNOLOGI HERBAL FORMULA OBAT HERBAL (TUNGGAL & CAMPURAN) OBAT LUKA

HERLINA 1206313186

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER 2012

DAFTAR ISI

I. II.

Pendahuluan .................................................................................. Nama Tanaman .............................................................................. a. Aloe vera............................................................................ b. Anredera cordifolia .......................................................... III. Deskripsi Tanaman......................................................................... a. Aloe vera ............................................................................ b. Anredera cordifolia ........................................................... IV. Deskripsi Simplisia ........................................................................ a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. V. Kandungan Kimia .......................................................................... a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. VI. Efek Farmakologi ........................................................................... a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. VII. Indikasi / Kontraindikasi.. ........................................................ .. a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. VIII. Toksisitas ....................................................................................... a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. IX. Interaksi Obat ................................................................................. a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. X. Efek yang Tidak Diinginkan .......................................................... a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. XI. Dosis............................................................................................... a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. XII. Resep Tunggal ................................................................................ a. Aloe vera gel ...................................................................... b. Anredera cordifolia folium................................................. XIII. Resep Campuran ............................................................................ XIV. Daftar Acuan ..................................................................................

1 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 6 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9

I. Pendahuluan Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Black JM, 2001). Beberapa jenis luka yang sering terjadi: 1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi) 2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. 3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. 4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. 5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. 6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. 7. Luka bakar (Combustio) Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel secara bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan. Beberapa prinsip dalam penyembuhan luka: 1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang. 2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga. 3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma. 4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka. 5. Keutuhan kulit dan mukosa membran berperan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme. 6. Penyembuhan akan dicapai dalam waktu yang lebih singkat ketika luka bebas dari benda asing, terutama bakteri. Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan leukosit yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah. Penanganan yang umum dilakukan ketika terjadi luka: 1. Daerah yang terluka dibasuh dengan air mengalir.

2. Antiseptik yang mengandung fenol ataupun povidon iodin diberikan untuk mencegah kontaminasi bakteri. 3. Daerah yang terluka ditutup dengan plester untuk sementara waktu. Penggunaan obat herbal secara empiris dipercaya untuk membantu mempercepat penyembuhan luka. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah daun, akar, batang, umbi, buah, getah, dan juga keseluruhan tanaman (herba).

II. Nama Tanaman a. Nama latin Familia Nama simplisia Sinonim Nama daerah b. Nama latin Familia Nama simplisia Sinonim

Nama daerah

: Aloe vera (L) Burm. : Liliaceae : Gel Aloe vera : Aloe barbadensis Mill. : Ilat baya (Jawa), letah buaya (Sunda) : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis : Basselaceae : Anredera cordifolia folium : Boussingaulatia gracilis Miers Boussingaultia cordifolia Boussingaultia basselloides : Rinutu, Tatabue

III. Deskripsi Tanaman a. Aloe vera (L) Burm. Tanaman ini menyerupai kaktus, merupakan jenis sukulen atau banyak mengandung cairan. Lidah buaya merupakan tumbuhan yang dapat hidup di tempat yang bersuhu tinggi atau ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Berikut adalah deskripsi masing-masing bagian tanaman lidah buaya. 1. Batang tanaman pendek dan kecil, dikelilingi oleh pelepah daun. Batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunastunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Lidah buaya tidak mempunyai cabang. Batang lidah buaya juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. 2. Daun berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daun lidah buaya melekat dari bagian bawah batu satu dengan yang lain berhadaphadapan membentuk struktur khas yang disebut roset. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel). Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas

dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 30 50 cm, dengan berat 0,5 kg 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Pada tepi daun terdapat duri yang tidak terlalu keras, warna daunnya berwarna hijau, dan pada daun yang masih muda terdapat bercak-bercak putih. 3. Bunga berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam di pegunungan. 4. Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendek, menyebar ke samping di bagian bawah tanaman. Panjang akar berkisar antara 50 100 cm. b. Anredera cordifolia (Ten.) Steenis Tanaman binahong berupa tumbuhan menjalar, berumur panjang (perenial), bisa mencapai panjang +/- 5 m. Berikut adalah deskripsi dari masing-masing bagian dari tanaman binahong. 1. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat di ketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar. 2. Daun tunggal, bertangkai sangat pendek (subsessile), tersusun berseling, berwarna hijau, bentuk jantung (cordata), panjang 5 - 10 cm, lebar 3 - 7 cm, helaian daun tipis lemas, ujung runcing, pangkal berlekuk (emerginatus), tepi rata, permukaan licin, bisa dimakan. 3. Akar berbentuk rimpang, berdaging lunak. 4. Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun, mahkota berwarna krem keputih-putihan berjumlah lima helai tidak berlekatan, panjang helai mahkota 0,5-1 cm, berbau harum. Perbanyakan generatif (biji), namun lebih sering berkembang atau dikembangbiakan secara vegetatif melalui akar rimpangnya. IV. Deskripsi Simplisia a. Aloe vera Gel (WHO Monograph) Cairan kental yang tidak berwarna dan tidak berbau dengan rasa agak pahit, diperoleh dari getah daging daun Aloe vera (L) Burm. Syarat simplisia: 1. Tidak mengandung Salmonella sp dan Staphylococcus sp. 2. Jumlah bakteri aerobik tidak lebih dari 100/ml. Jumlah jamur tidak lebih dari 100/ml. Jumlah enterobakteria dan bakteri Gram negatif kurang dari 10/ml. 3. Mengandung air tidak kurang dari 98,5%

Kadar timbal tidak lebih dari 10 mg/kg, kadar kadmium tidak lebih dari 0,3 mg/kg b. Anredera cordifolia Folium Pada penyembuhan luka, daun yang digunakan adalah daun segar. Daun berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daun lidah buaya melekat dari bagian bawah batu satu dengan yang lain berhadap-hadapan membentuk struktur khas yang disebut roset. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel). Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya V. Kandungan kimia a. Aloe vera Gel Sterol, antrakuinon, saponin, polisakarida, vitamin A,C,E, Magnesium laktat, Asam salisilat. (Davis, Kabbani, Moro , 1987) b. Anredera cordifolia Folium Flavonoid, saponin, alkaloid, terpenoid (asam oleanolat), polifenol Efek farmakologi a. Aloe vera gel Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa aloe vera gel dapat mempercepat penyembuhan luka. Studi in vivo mengemukakan bahwa aloe vera gel dapat menyembuhkan luka dengan stimulasi langsung aktifitas makrofag dan fibroblas. Aktivasi fibroblas akan meningkatkan jumlah kolagen dan proteoglikan yang disintesis pada jaringan kulit. Dalam hal ini, polisakarida yang terdapat dalam aloe vera gel memegang peranan penting, karena manosa-6-fosfat mampu berikatan dengan reseptor faktor pertumbuhan pada permukaan fibroblas, sehingga aktivitasnya meningkat (Davis et al., 1994). Acemannan yang terkandung dalam Aloe vera gel mampu mempercepat penyembuhan luka dan mengurangi induksi radiasi pada reaksi kulit. (Tizard et al., 1995 dan Robert&Travis, 1995). Hal ini disebabkan mekanisme aksi acemannan yang melalui 2 cara. Pertama, acemannan adalah agen pengaktivasi makrofag yang potensial, sehingga mampu menstimulasi pelepasan sitokin fibrogenik. (Robert&Travis, 1995 dan Karaca, Sharma&Norgren , 1995). Kedua, faktor pertumbuhan dapat berikatan langsung dengan acemannan membentuk ikatan yang stabil, memperpanjang durasi stimulasi granulasi jaringan (Tizard et al., 1995). Efek terapeutik aloe vera gel juga mencakup pencegahan iskemia dermal progresif yang disebabkan luka bakar, gigitan serangga, luka akibat serangan listrik dan penyalahgunaan obat intraarterial.

4.

VI.

Analisis in vivo dari luka-luka ini menunjukkan bahwa aloe vera gel berperan sebagai inhibitor tromboksan A2 (mediator progresif kerusakan jaringan) (Davis et al., 1994 dan Mc Cauley, 1990). Beberapa penelitian yang menunjukkan efek penyembuhan luka dari aloe vera gel: Pemberian aloe vera baik secara peroral 100mg/kgbb/hari maupun topikal mengurangi diameter luka pada tikus (62,5% peroral, 50,8% topikal). (Davis, Leitner, Russo, Byrne ; 1989) Pemberian mannosa-6-fosfat pada tikus dengan dosis 300 mg/kgbb membantu menyembuhkan luka. (Davis, Donato, Hartman, Haas ; 1994) Pemberian aloe vera pada 27 pasien luka bakar menunjukkan efek penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan gauze vaselin. (Visuthikosol, Chowchuen, Sukwaranat, Sriurairatana, Boonpucknavig ; 1995) Pemberian aloe vera pada tikus diabetes yang dilukai dapat mempercepat proses penyembuhan luka melalui pembentukan kolagen. (Chitra, Sajithlal, dan Chandrakasan ; 1997) Pemberian aloe vera gel pada 371 pasien menunjukkan efek penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan krim sulfadiazin perak, atau gauze. (Maenthaisong, Chaiyakunapruk , Niruntraporn, dan Chuenjid Kongkaew ; 2006) Kandungan kimia pada aloe vera gel memberikan efek farmakologi sebagai berikut (Reddy CHU, Reddy KS , dan Reddy JJ ; 2011): Asam amino sebagai komponen pembentuk protein jaringan. Sterol (lupeol, campesterol, -sitosterol). Lupeol sebagai antiseptik dan analgesik. Antrakuinon (Aloe Emodin, asam aloetat, alovin, antracin) yang memiliki aktivitas analgesik dan antibakteri. Saponin sebagai antiseptik dan pembersih luka. Polisakarida (pektin, hemiselulosa, glukomannan, acemannan, dan derivat manosa). Acemannan telah diteliti menunjukkan efek antivirus dan imunostimulan dalam penyembuhan luka. Vitamin A,C, dan E sebagai anti oksidan dan merangsang pembentukan kolagen pada jaringan kulit. Magnesium laktat menghambat histidin dekarboksilase dan mencegah pembentukan histamin dari histadin. Asam salisilat memiliki efek analgesik dan keratolitik yang dapat membantu perbaikan jaringan nekrotik yang terluka.

b. Anredera cordifolia folium Beberapa penelitian yang menunjukkan efek penyembuhan luka dari binahong: Pemberian umbi binahong peroral 2,9 mg/hari pada tikus yang dilukai mampu memberikan efek penyembuhan luka selama 3 hari. (Sumartiningsih , 2009) Pemberian ekstrak alkohol 40% daun binahong pada marmut yang dilukai memberikan efek penyembuhan 100% setelah 15 hari (Miladaniyah dan Prabowo , 2010). Ekstrak etil asetat daun binahong memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aureginosa. (Khunaifi ; 2010) Ekstrak methanol daun binahong memiliki efek antiadhesi ( Amertha, Seoliongan, Kountul; 2012) Aktivitas antioksidan daun binahong diperoleh dari kandungan 8glukopiranosil-4, 5-7-trihidroksiflavon. (Djamil, Wahyudi, Wahono, Hanafi ; 2012) Kandungan kimia yang terdapat pada daun binahong memiliki efek farmakologi sebagai berikut (Khunaifi, 2010): Flavonoid Berperan sebagai agen anti-inflamasi, analgesik, anti-oksidan Mekanisme anti-inflamasi terjadi melalui efek penghambatan pada jalur metabolisme asam arakhidonat, pembentukan prostaglandin, pelepasan histamin pada radang Asam Oleanolik Merupakan golongan triterpenoid yang merupakan antioksidan pada tanaman. Mekanisme perlindungan oleh asam oleanolik adalah dengan mencegah masuknya racun ke dalam sel dan meningkatkan sistem pertahanan sel. Asam oleanolik juga memiliki zat anti inflamasi. Kandungan nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti oksidan, yang dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Jadi dengan adanya asam oleanolik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi dan memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik. Senyawa saponin triterpenoid pada daun binahong dapat menurunkan gula darah. Dengan adanya penurunan kadar gula darah pada luka, maka dapat pula menurunkan terjadinya infeksi. Protein Protein dengan berat molekul yang besar akan menjadi antigen yang memacu pembentukan antibodi. Kemudian antibodi akan mengaktifkan komplemen. Protein tersebut juga mampu menstimulasi produksi nitrit oksida. Nitrit Oksida mampu meningkatkan aliran darah yang

membawa nutrisi ke tiap jaringan sel. Selain itu, nitrit oksida merangsang tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan yang berguna untuk menstimulasi pertumbuhan dan reproduksi sel yang rusak. Asam Askorbat (Vitamin C) Asam askorbat dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, berfungsi dalam pemeliharaan membran mukosa, mempercepat penyembuhan , dan sebagai antioksidan, asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen. Dengan adanya asam askorbat ini, maka serat kolagen yang terbentuk akan lebih kokoh dan mempercepat penyembuhan luka. VII. Indikasi / kontraindikasi a. Aloe vera gel Indikasi: membantu menyembuhkan luka insisi (luka iris), luka memar, dan luka bakar. Kontraindikasi: Pasien yang alergi terhadap aloe vera gel atau tanaman Liliaceae. Perhatian untuk pasien yang alergi terhadap bawang merah, bawang putih, dan juga bunga tulip, mungkin akan mengalami reaksi alergi saat menggunakan aloe vera gel. b. Anredera cordifolia Folium Indikasi: membantu menyembuhkan luka insisi (luka iris), luka memar, dan luka bakar ringan. Kontraindikasi: Belum ada data. VIII. Toksisitas a. Aloe Vera Gel Kandungan barbaloin dapat menyebabkan toksisitas bila diberikan dalam jumlah berlebih. Studi in vitro pertumbuhan sel manusia normal yang dilakukan oleh Winters, Benavides, dan Clouse pada tahun 1981 menunjukkan bahwa aloe vera gel dapat bersifat sitotoksik baik terhadap sel normal maupun sel tumor (WHO Monograph , 1999). b. Anredera cordifolia Folium Belum ada data mengenai toksisitas penggunaan daun binahong secara topikal. IX. Interaksi obat a. Aloe vera gel Belum ada data khusus yang menyatakan bahwa aloe vera gel berinteraksi dengan zat lain pada pemakaian topikal. Namun,

penggunaannya bersama dengan obat topikal lain harus tetap diperhatikan. b. Anredera cordifolia Folium Belum ada data mengenai interaksi antara daun binahong dengan senyawa atau obat lain secara topikal. X. Efek yang tidak diinginkan a. Aloe vera gel Pada beberapa kasus, penggunaan aloe vera gel dapat menyebabkan iritasi ringan, gatal, ataupun rasa terbakar, terutama pada kulit yang mengalami dermabrasi . Berdasarkan hasil penelitian Hunter dan Frumkin pada tahun 1991, reaksi ini mungkin disebabkan oleh kontaminasi antrakuinon (WHO Monograph , 1999). Beberapa laporan pernah disampaikan mengenai dermatitis terdiseminasi, reaksi alergi akut dan urtikaria. b. Anredera cordifolia Folium Pada beberapa kasus, penggunaan daun binahong dapat menyebabkan rasa perih, gatal, ataupun rasa terbakar Dosis a. Aloe vera gel Gel segar, atau sediaan yang mengandung gel segar (10-70%) (WHO Monograph),3 kali sehari dioleskan pada luka. b. Anredera cordifolia Folium 3-5 lembar daun binahong, 3 kali sehari dibalurkan pada luka

XI.

XII. Resep tunggal a. Aloe vera gel Cuci bersih daun lidah buaya, buang pangkal daunnya, lalu kuliti daunnya. Oleskan daun yang berlendir pada luka, hingga lendirnya menutupi seluruh bagian luka. Ulangi pengolesan bila lendir sudah mengering. Pengobatan dilakukan sampai peradangan atau rasa panas pada kulit menghilang. b. Anredera cordifolia Folium Cuci bersh daun dan batang binahong. Tumbuk hingga agak halus. Balurkan tumbukan pada daerah luka. Biarkan hingga mengering. XIII. Resep campuran Aloe vera Kunyit Daun binahong 1 lembar daun 1 rimpang 2 lembar

Cara pakai: Semua bahan dicuci bersih. Aloe vera dipotong kecil-kecil, diambil cairan yang keluar saat pemotongan. Kunyit dan daun binahong ditumbuk bersamaan, ditambahkan aloe vera gel. Aduk sampai rata, balurkan pada bagian tubuh yang luka. Efek yang terjadi: Ketiga bahan yang digunakan memiliki efek sinergis dalam penyembuhan luka. Aloe vera, kunyit, dan binahong memiliki efek sebagai anti-inflamasi dan antibakteri. Kandungan vitamin A,C, dan E yang terdapat pada aloe vera mampu berperan sebagai anti oksidan dan merangsang pembentukan kolagen pada jaringan kulit. Kunyit juga bersifat imunomodulator sehingga penyembuhan luka dapat berlangsung lebih cepat. Binahong dipercaya sebagai pendingin kulit, sehingga dapat mengurangi peradangan yang terjadi akibat luka.

XIV. Daftar Acuan Amertha, IBPM, Seoliongan S, Kountul C.( 2012) In Vitro Inhibition Zone test of Binahong (Anredera cordifolia) Towards Staphylococcus aureu, Enterococcus faecelis, Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa. Indonesia Journal of Biomedical science, 6,1:30-34. Black JM & Hawks JH (2009). Medical-surgical Nursing: Clinical Management for Positive Outcomes. Elsevier. Davis RH, Kabbani JM, Moro NP. (1987). Aloe vera and Wound healing. Journal of the American Pediatric Medical Association, 77,4,165-169. Davis RH, Leitner MG, Russo JM, Byrne ME. (1989). Wound Healing, Oral and Topical Activity of Aloe vera. Journal of the American Pediatric Medical Association, 79: 59-62 Davis RH et al. (1994). Anti-inflammatory and wound healing of growth substance in Aloe vera. Journal of the American Pediatric Medical Association, 84:7781. Davis RH et al. (1994). Aloe vera, hydrocortisone, and sterol influence on wound tensile strength and anti-inflammation. Journal of the American Pediatric Medical Association, 84:614621. Djamil R, Wahyudi PS, Wahono S, M. Hanafi .( 2012). Antioxidant activity of Anredera cordifolia (Ten) Stenis Leaves. InternationalResearch Journal of Pharmacy. 3,(9). Khunaifi, Mufid. (2010). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Binahong Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) Terhadap Bakteri Staphylococcus

10

aureus dan Pseudomonas aeruginosa.. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim malang Kumar KPS, Bhowmik D, Chiranjib, Biswajit. (2010). Aloe vera: A Potensial her and Its Medicinal Importance. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research 2(1):21-29. Miladiyah I, Prabowo BR . (2012). Ethanolic Extract of Anredera cordifolia (ten) Steenis Leaves improved Wound Healing in Guinea Pigs. Universa Medicina. 31,1 Reddy , CHU , Reddy, KS, Reddy, JJ. (2011). Aloe vera a Wound Healer. Asian Journal of Oral Health & Allied Sciences , 1:1 Jan-Mar 2011. Sussman, C , Bates-Jensen B. (2007). Wound Care : A Collaborative Practice Manual for Health Profesiionals. Philadelphia: William&Wilkins Sumartiningsih, Sri .(2009). Pengaruh Pemberian Binahong Terhadap Jumlah Sel Radang dan Jumlah Sel Fibroblast pada Hematoma Otot Regio Femoris Ventralis pada Tikus ( Rattus Norvegicus Strain Wistar ) Jantan. Tesis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. WHO. (1999). WHO Monograph Volume 1. Geneva: WHO.

Anda mungkin juga menyukai