Anda di halaman 1dari 43

Kateterisasi

HENY MARLINA RISKAWATY


• Ginjal adalah organ yg memproduksi &
mengeluarkan urine dari dlm tubuh. Sistem ini
mrpk salah satu sistem utama utk m’p’tahankan
homeostasis.
• Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 – 170
gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada perempuan);
panjang 5 – 7,5 cm; tebal 2,5 – 3 cm.
• Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum
abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I,
bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi berdiri letak
ginjal kanan lebih rendah
Fungsi ginjal
 Mengatur volume air (cairan) dlm tubuh
 Mengatur keseimbangan osmotik & keseimbangan
ion
 Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh
 Ekskresi sisa-sisa hsil metabolisme
 Fungsi hormonal & metabolisme
 Pengaturan tekanan darah
 Pengeluaran zat beracun
mekanisme pembentukan urine

• Dari sekitar 1200 ml darah yang melalui glomerolus setiap


menit terbentuk 120 – 125ml filtrat (cairan yang telah
melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150 –
180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L)
yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap
kembali.
Proses pembentukan urine
• Filtrasi
Urine terbentuk setelah melalui proses penyaringan darah di
ginjal. Darah masuk ginjal melalui pembuluh nadi ginjal.
Ketika berada di dalam membrane glomenulus, zat-zat yang
terdapat dalam darah (air, gula, asam amino &urea) merembes
keluar dari pembuluh darah kemudian masuk kedalam
simpai/kapsul bowman & mjd urine primer. Proses ini disebut
filtrasi.
• Reabsorpsi
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-
saluran halus (tubulus kontortokus proksimal). Di saluran-
saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan
diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang
mengelilingi saluran tersebut sehingga terbentuk urine
sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi.
• Augmentasi
Urine sekunder yang terbentuk kemudian masuk tubulus
kontortus distal dan mengalami penambahan zat sisa
metabolism maupun zat yang tidak mampu disimpan dan
akhirnya terbentuklah urnine sesungguhnya yang dialirkan ke
kandung kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi.
• Mikturisi
• Peristiwa penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke
dalam kandung kemih., keinginan untuk buang air kecil
disebabkan penanbahan tekanan di dalam kandung kemih
dimana sebelumnya telah ada 170 – 230 ml urine.
• Miktruisi merupakan gerak reflek yang dapat dikendalikan dan
dapat ditahan oleh pusat – pusat persyarafan yang lebih tinggi
dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang
menekan kandung kemih membantu mengosongkannya.
• Refleks berkemih
• Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres
reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan
jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk merangsang berkemih
(proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding
kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi
spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan
akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih.
• Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan
relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut – serabut
para simpatis. Kontraksi sfinger eksternus secara volunter
bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol
volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf – saraf yang
menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak
masih utuh.
• Bila terjadi kerusakan pada saraf – saraf tersebut maka akan
terjadi inkontinensia urin (kencing keluar terus – menerus
tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan).
• Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh
torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom.
Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot dan
kontraksi spinter interna.
Komposisi urine
Terdiri dari 95% air yg mengandung zat terlarut sbb:
1. Zat buangan nitrogen (urea, kreatinin)
2. Asam hipurat (kristal)
3. Badan keton dr metabolisme lemak
4. Elektrolit ( ion Natrium, klorida, kalium, amonia, sulfat,
fosfat, kalsium, magnesium.
5. Berbagai jenis toksin
6. Konstituen abnormal ( glukosa, albumin, sel darah
merah.
Sifat fisik urine
1. Warna : kuning pucat, kuning pekat jika kental.
2. Bau : bau khas, berbau amoniak jika didiamkan,
bervariasi sesuai makanan yg dimakan.
3. Asiditas & alkalinitas : PH urine bervariasi antara
4,8-7,5 & biasanya 6,0 rgantung pd diet. Proein
tinggi akan meningkatkan asiditas & die sayuran
akan meningkatkan alkalinitas.
4. BJ urine : ± 1.001-1,035.
Ciri-ciri urine normal

• Rata – rata dalam satu hari 1 – 2 liter, tapi berbeda – beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening
oranye pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit
asam terhadap lakmus dengan pH rata – rata 6.
KARAKTERISTIK URINE
ABNORMAL
• Albumin/protein : merupakan indikasi adanya
penyakit pada ginjal, infeksi dan trauma
• Glukosa : dapat menjadi indikasi adanya
diabetes melitus, shock atau cidera kepala
• Eritrosit :sebagai indikasi adanya
infeksi,kanker atau tumor ginjal
• Leukosit : sebagai indikasi ISK
• Benda Keton : sebagai indikasi adanya DM,
kelapasan/dehiderasi atau kondisi lain yang
mempercepat katabolisme lemak dengan cepat
• Nilai pH urine : nilai abnormal
mengindikasikan gout, batu traktus urinarius
dan infeksi
• Bilirubin :indikasi gangguan fungsi
hepar,obstruksi biliaris dan hepatits
• Berat jenis urine : abnormal mengindikasikan
pemyakit ginjal, imbkance lektrolit, disfungsi
hepar dan luka bakar
Kenapa urine berwarna kuning..?

• Di dalam hati,sel sel eritrosit dirombak,hemoglobin dalam


eritrosit dipecah menjadi zat besi ,globin,dan heme. zat besi
disimpan di hati kemudian dikembalikan ke sumsum
tulang.Globin dipakai lagi dalam metabolism protein.Heme
diubah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau
biru dan disimpan dalam kantong empedu.Dari kantong
empedu ,zat ini dikeluarkan ke usus.Bilirubin yang berwarna
kuning kecoklatan.Zat warna inilah yang memberikan warna
pada feses dan urine.
Asuhan keperawatan
• A.Pengkajian
 PENGUMPULAN data :
1.Data subyektif
2.Data objektiF
 Pengumupulan data dpt di peroleh dari :
1.Anamnesis
2.Pemeriksaan fisik
3.Pemeriksaan penunjang
• Pola eliminasi
• Kaji frekuensi, urgensi, dan jumlah urine output.
• Kaji perubahan warna urin.
• Kaji adanya darah dalam urin.
• Disuria; kapan keluhan ini terjadi : pada saat urinasi,
pada awal urinasi, atau akhir urinasi.
• Hesitancy; mengejan : nyeri selama atau sesudah
urinasi.
• Inkontinensia (stress inkontinensia; urge incontinence;
overflow incontinence; inkontinensia fungsional).
Adanya inkontinensia fekal menunjukkan tanda
neurologik yang disebabkan oleh gangguan
kandungkemih.
• Konstipasi dapat menyumbat sebagian urethra,
menyebabkan tidak adekuatnya pengosongan kandung
kemih.
Keluhan Miksi
• Disuria→Rasa nyeri / terbakar saat berkemih
• Nocturia→sering terbangun waktu tidur karena harus
berkemih
• Frekuensi→sering kencing sedikit / banyak
• Hematuria→adanya sel darah merah dlm urine
• Hesistensi→sulit mulai berkemih
• Poliuria→urine keluar >dari 3.000 ml per 24 jam
• Oliguria→urine yg keluar <400 ml per 24 jam
• Anuria→urine yg keluar <100 ml per 24 jam
• Urgensi→merasa harus berkemih segera
• Froting→urine yang berbuih
• Untuk pasien wanita : kaji jumlah dan tipe
persalinan (persalinan pervaginan, sectio
caesarea); persalinan dengan forseps; infeksi
vagina, keputihan atau iritasi; penggunaan
kontrasepsi.
• Adanya atau riwayat lesi genital atau penyakit
menular seksual.
• Pernahkah mengalami pembedahan ; pelvis atau
saluran perkemihan.
• Pernahkah menjalani terapi radiasi atau
kemoterapi.
• Laki-laki cenderung mengalami inflamasi prostat
kronik atau epididimis setelah mengangkat
barang berat atau mengendarai mobil dengan
jarak jauh.
• Perlu juga informasi tempat tinggal pasien.
Dataran tinggi lebih berisiko terjadi batu saluran
kemih karena kandungan mineral meningkat
dalam tanah dan air di daerah dataran tinggi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan
pH meningkat.
• Urine kultur :
– Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran
kemih misalnya : streptococcus, E. Coli, dll
– Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan
• Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.
• Blass Nier Ophage – Intra Venous Pyelogram ( BNO – IVP)
– Menunjukkan tentang penyebab nyeri abdominal, panggul.
– Menunjukkan abnormalitas anatomi saluran perkemihan.
• Cystoscopy : Mengetahui kerusakan dari serabut-serabut otot pada
kandung kemih
• Uji protein (albumin)
 Jika ada kerusakan pd glomerulus/tubulus mk
protein dpt bocor dan msk ke urine
• Uji konsentrasi
 Tidakboleh makan dan minum selama 12 jam
utk melihat sampai brp tinggi kenaikan BJ
(BJ Normal : 1,010 – 1,030)
• Uji BUN (blood urea nitrogen), ureum
kreatinin
 Faktor yg mempengaruhi kenaikan kadar
BUN, ureum : dehidrasi, asupan tinggi
protein, proses katabolisme (demam,
infeksi)
• Pemeriksaan klirens kreatinin
 Nilai normal : 80-120 ml/menit (dewasa)
CAIRAN KELUAR/OUTPUT

• Urine (0,5-1/KgBB/jam)
 Jml urine normal : 1200-1500 ml/hr (dewasa),
300-1500 ml/hr (anak)
• Feses (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
• Muntah/perdarahan/cairan drainage
luka/cairan NGT
• IWL Dewasa (15 cc/kgBB/hari)
KATETER URINE
• Definisi : sebuah alat berbentuk tabung yang dipasang pada
bagian tubuh manusia untuk mengalirkan, mengumpulkan dan
mengeluarkan urine dari vesika urinaria Jenis – jenis kateter
urine yang dikenal :
• Nelathon Kateter { sementara}
• Kateter urine yang berguna untuk mengeluarkan urine
semestara atau sesaat, kateter jenis ini mempunyai bermacam-
macam ukuran,semakin besar ukurannya semakin besar
diameternya. Pemasngan melalui urethra
• Kateter Balon {folly.indwelling,tetap}
• Kateter yang digunakan untuk mengeluarkan urine dalam
sistem tertutup dan steril,dapat digunakan untuk waktu yang
lebih lama { 5 hari}. Kateter ini dibuat dari karet palstik yang
mempunyai dua atau tiga cabang dan terdapat satu balon yang
dapat mengembang oleh air atau udara untuk mengamankan
atau menahan ujung kateter dalam vesika urinaria. Kateter
dengan dua cabang.satu cabang untuk memasukkan spuit dan
cabang lainnya digunakan untuk mengalirkan urine dari vesika
urinaria dan dapat disambung dengan tabung tertutup dari
kantung urine {urine bag}
• Sedangkan kateter dengan tiga cabang. Kedua
cabang memiliki fungsi yang sama dengan
kateter semesntara, sementara satu cabang
digunakan disambungkan keirigasi, sehingga
cairan irigasi yang steril dapat masuk kevesika
urinaria tercampur dengan urine, kemudian
akan dikeluarkan lagi. Pemasangan ketetr jenis
ini bisa melalui urethra dan suprapubis
• Kateter suprapubik
• Kateter ini dibungkus dengan Silver Alloy
merupakan ketetr paling baru yang dibungkus
dengan perak bagian dalam dan luarnya. Perak
mengandung antimikroba yang efektif. Maka
penggunaan jenis kateter inipun masih terbatas
dan belum jelas keakuratannya
UKURAN KATETER

Wanita Dewasa = No 14/16


Laki Dewasa = 18/20
Anak –anak = 8/10
Aspek Wanita Laki-Laki

Panjang urethra` 3,7 - 6 cm 14 - 20 cm

Kateter yang masuk 5 - 7,5 cm 15 - 22,5 cm

yang diberi jelly 3 - 4 cm 5 - 7,5 cm


TUJUAN KATETERISASI
1.Membantu memnuhi kebutuhan pasien untuk mengosongkan
vesika urinaria, terutama pada pasien yang mengalami penyakit
akut, akan dioperasi,sakit hebat,terbatasnya pergerakannya atau
pasien dengan penurunan kesadaran
2.Menjaga agar vesika urinaria tetap kosong, penyembuhan luka.
Penobatan beberapa infeksi dan operasi suatu organ dari sistem
urinaria dimana vesika urinaria tidak boleh tegang sehungga
menekan unsur lainnya.
3.Menjaga agar pasien dengan keluhan
inkontinensia urine tetap kering diperineumnya,
sehingga kulit tetap utuh dan tidak terinfeksi
4.Mengukur jumlah produksi urine oleh ginjal
secara akurat
5.Membantu melatih kembali atau memulihkan
pengendalian kandung kemih secara normal
• Nelaton Kateter
Kondom kateter untuk laki-laki
Kateter Balon
(folly.indwelling,tetap)
Posisi kateter pada laki-laki
Posisi kateter pada wanita
Wassalam...

Anda mungkin juga menyukai

  • Cara 3
    Cara 3
    Dokumen2 halaman
    Cara 3
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Cara 1
    Cara 1
    Dokumen4 halaman
    Cara 1
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Agenda 2
    TUGAS Agenda 2
    Dokumen5 halaman
    TUGAS Agenda 2
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Cara 2
    Cara 2
    Dokumen8 halaman
    Cara 2
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Orientas Baru1
    Jadwal Orientas Baru1
    Dokumen3 halaman
    Jadwal Orientas Baru1
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • SK Bupati
    SK Bupati
    Dokumen579 halaman
    SK Bupati
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Tugas Konsprehensif
    Tugas Konsprehensif
    Dokumen13 halaman
    Tugas Konsprehensif
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • LK HT
    LK HT
    Dokumen8 halaman
    LK HT
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • LP DM Stase KDP
    LP DM Stase KDP
    Dokumen33 halaman
    LP DM Stase KDP
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • LK Typhoid
    LK Typhoid
    Dokumen16 halaman
    LK Typhoid
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Elang Azka La Ranggadisa 451
    Elang Azka La Ranggadisa 451
    Dokumen12 halaman
    Elang Azka La Ranggadisa 451
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat
  • Format GTT THN 2021
    Format GTT THN 2021
    Dokumen3 halaman
    Format GTT THN 2021
    Zuhrul Chairy
    Belum ada peringkat