Anda di halaman 1dari 26

ANGGARAN PENJUALAN

DAN FORECAST PENJUALAN


ANALISIS TREND
Tujuan :
Mengetahui metode ramalan penjualan dan mampu
menghitung ramalan jualan dengan menggunakan
metode analisi trend.

Teknik membuat ramalan dapat dilakukan secara


kualitatif dan kuantitatif.
Metode Kualitatif :
Metode pendapat para tenaga penjualan
Metode pendapat para manajer divisi penjualan
Metode pendapat eksekutif
Metode pendapat survey konsumen
Metode Kuantitatif :
Analisis lini produk
Metode distribusi probabilitas
Analisis trend (garis lurus dan non garis lurus)
Analisis Regresi
Analisis Trend Garis Lurus
1. Metode Kuadrat Terkecil
2. Metode momen
Metode Kuadrat Terkecil
Contoh : Tabel 1
n Tahun Jualan (Y) X X2 XY
1 2011 130 0 0 0
2 2012 145 1 1 145
3 2013 150 2 4 300
4 2014 165 3 9 495
5 2015 170 4 16 680
  ∑ 760 10 30 1620
Buatlah persamaannya dan buatlah
ramalah jualan tahun 2016
Metode kuadrat terkecil
dg syarat ∑X = 0
Metode kuadrat terkecil
dg syarat ∑X = 0
n Tahun Jualan (Y) X X2 XY
1 2011 130 -2 4 -260
2 2012 145 -1 1 -145
3 2013 150 0 0 0
4 2014 165 1 1 165
5 2015 170 2 4 340
  ∑ 760 0 10 100
Buatlah persamaannya dan buatlah
ramalah jualan tahun 2016
Metode momen
Berdasarkan Tabel 1 maka metode
momen dapat dihitung sbb:
ANALISIS TREND BUKAN GARIS LURUS :
Trend Parabola Kuadrat (Syarat ∑X = 0)
Persamaan tren parabola kuadrat adalah :

n Tahun Jualan (Y) X X2 XY X2Y X4


1 2011 130 -2 4 -260 520 16
2 2012 145 -1 1 -145 145 1
3 2013 150 0 0 0 0 0
4 2014 165 1 1 165 165 1
5 2015 170 2 4 340 680 16

  ∑ 760 0 10 100 1.510 34


Buatlah ramalan jualan th 2016
ANALISIS REGRESI
Analisis yang digunakan untuk menganalisis satu
variabel terikat (Y) dengan menggunakan satu
variabel bebas (X).
Variabel bebas yang dipilih adalah yang mempunyai
hubungan (korelasi) dengan variabel terikat.
Untuk mengetahui bahwa variabel bebas (X) yang
dipilih mempunyai korelasi dengan variabel terikat (Y)
dapat digunakan analisis korelasi.
ANALISIS KORELASI
Adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.
Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi berupa
metode kuadrat terkecil sbb :
Contoh :
Tahun X Y XY X2 Y2 (X-X̅) Residual (Y- ) (X-X̅) x (Y- ) (X-X̅)2 (Y- )
2011 3 130 390 9 16.900 -2 (22) 44 4 484
2012 4 145 580 16 21.025 -1 (7) 7 1 49
2013 5 150 750 25 22.500 0 (2) - 0 4
2014 6 165 990 36 27.225 1 13 13 1 169
2015 7 170 1.190 49 28.900 2 18 36 4 324
∑ 25 760 3.900 135 116.550 - - 100 10 1.030

X̅ = ∑X : n = 25 : 5 = 5
= ∑Y : n = 760 : 5 = 152

Bentuklah persamaannya :
Rumus Korelasi :

R2 = Koefisien korelasi
Guilford (1956, 145) mengemukakan
pengaruh korelasi sbb :
Koefisien korelasi Taksiran
< 0,20 Sangat lemah, dapat diabaikan
0,20 – 0,40 Lemah
0,40 – 0,70 Cukup
0,70 – 0,90 Kuat
0,90 – 1,00 Sangat Kuat
PENYUSUNAN ANGGARAN JUALAN
Anggaran jualan berarti anggaran hasil penjualan atau
anggaran hasil proses menjual.
Merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam
angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada
periode tertentu.
Anggaran jualan merupakan dasar penyusunan
anggaran lainnya dan umumnya disusun terkebih
dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh
karena itu disebut dengan anggran kunci.
Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan
:
1. Faktor pemasaran (luas pasar, keadaan persaingan,
keadaan konsumen)
2. Faktor keuangan (modal kerja)
3. Faktor ekonomis (laba / rentabilitas)
4. Faktor teknis (kapasitas terpasang, bb & tk mudah
dan murah)
5. Faktor kebijakan perusahaan
6. Faktor perkembangan penduduk
7. Faktor kondisi negara
8. Faktor2 lainnya
Apakah meningkatnya jualan dapat
meningkatkan rentabilitas ekonomi?
Jualan 1.000 unit @ Rp. 100 = Rp100.000
HPP 1.000 unit @ Rp. 80 = Rp80.000
Laba kotor = Rp20.000
Beban usaha = Rp15.000
Laba usaha = Rp5.000
Rentabilitas ekonomi (LU/LK) = 25%

setelah jualan meningkat


Jualan 1.200 unit @ Rp. 100 = Rp120.000
HPP 1.200 @ Rp. 80 = Rp96.000
Laba kotor = Rp24.000
Beban usaha = Rp18.000
Laba usaha = Rp6.000
Rentabilitas ekonomi (LU/LK) = 25%
Ilustrasi Penyusunan Anggaran Jualan :
Pabrik Kecap Asli (dlm botol)
Triwulan
Tahun Setahun
I II III IV
2011 28 32 36 34 130
2012 32 35 38 40 145
2013 36 37 38 39 150
2014 40 40 42 43 165
2015 44 41 41 44 170
Jumlah 180 185 195 200 760
Rata-2 36 37 39 40 -
  23,68% 24,34% 25,66% 26,32% 
Daerah penjualan yaitu Banjarmasin (BJM)
dan Martapura (MTP) dg perbandingan 2:1
Banjarmasin Martapura
Kecap sedang Rp. 500 Rp. 600
Kecap manis Rp. 600 Rp. 750
Kecap asin Rp. 500 Rp. 600

Distribusi penjualan tiap jenis produk ditaksir untuk kecap


sedang sebanyak 50%, kecap manis 30%, dan kecap asin 20%.
Dari data tersebut, buatlah ramalan jualan tahun 2016.
Gunakan ramalan jualan menggunakan metode kuadrat
terkecil.

Anda mungkin juga menyukai