Anda di halaman 1dari 14

Journal Reading

Meralgia Paresthetica
Oleh :
Misra Laila/20174061
Pembimbing: dr. Riza Mulyadi, Sp.An, FIPM
Abstrak
Meralgia paresthetica (MP)  gangguan neurologis pada nervus cutaneous femoris lateralis (lateral femoral
cutaneous nerve) (LFCN) yang ditandai dengan parestesia area lokal dan mati rasa pada aspek anterolateral
paha. Riwayat medis dan pemeriksaan neurologis sangat penting dalam membuat diagnosis. Tanda bahaya
seperti tumor dan herniasi lumbal harus disingkirkan. Diagnosis MP pada dasarnya adalah diagnosis klinis, studi
kecepatan konduksi saraf sensorik adalah alat diagnostik tambahan yang berguna.
Pilihan pertama pengelolaan MP  pendekatan konservatif. Tindakan sederhana seperti menurunkan berat
badan dan tidak mengenakan ikat pinggang yang ketat dan/atau celana dapat disarankan. Terapi farmakologis
terutama terdiri dari obat neuropati.
Varian anatomis LFCN terjadi pada seperempat pasien dan mungkin menjadi alasan respons negatif terhadap
blok diagnostik. Untuk pengobatan intervensi MP, seperti: sebagai infiltrasi local LFCN dengan anestesi dan
kortikosteroid atau pengobatan Pulsed Radiofrequency, buktinya terbatas. Pengobatan frekuensi radio
berdenyut dari LFCN hanya boleh dilakukan dalam konteks penelitian
Pendahuluan
Gangguan neurologis yang ditandai dengan parestesia dan mati rasa di area
Meralgia paresthetica kutan anterolateral paha akibat lesi (kompresi) dan/atau disfungsi nervus
kutaneus femoris lateralis (nervus kutaneus femoralis lateral, LFCN).

Onset spontan
melibatkan faktor mekanik seperti obesitas, kehamilan dan kondisi lain yang
berhubungan dengan peningkatan tekanan intraabdomina

Iatrogenik
sebagai komplikasi beberapa prosedur operasi;

 Berbagai rekomendasi pengobatan dengan intervensi nyeri berbasis bukti dan diagnosis klinis disajikan
dalam table 1
Tabel 1. Ringkasan Skor Bukti dan Implikasi untuk Rekomendasi
Skor Deskripsi Implikasi
1 A+ Efektivitas ditunjukkan dalam berbagai RCT dengan kualitas yang baik. Manfaatnya jelas lebih besar daripada
risiko dan bebannya

1 B+ Satu RCT atau lebih RCT dengan kelemahan metodologis, menunjukkan efektivitas. Manfaatnya jelas lebih
besar daripada risiko dan bebannya Rekomendasi positif
2 B+ Satu atau lebih RCT dengan kelemahan metodologis, menunjukkan efektivitas. Manfaat sangat seimbang
dengan risiko dan beban

2 B± Beberapa RCT, dengan kelemahan metodologis, menghasilkan hasil yang kontradiktif lebih baik atau lebih
buruk daripada perlakuan kontrol. Manfaat sangat seimbang dengan risiko dan beban, atau ketidakpastian
dalam perkiraan manfaat, risiko dan beban. Dipertimbangkan, masi
2 C+ Efektivitas hanya ditunjukkan dalam studi observasional. Mengingat bahwa tidak ada bukti konklusif tentang diperlukan studi lebih lanjut
efeknya, manfaat sangat seimbang antara kebutuhan dengan risiko dan beban

0 Tidak ada literatur atau ada laporan kasus yang tersedia, tetapi ini tidak cukup untuk menunjukkan keefektifan Hanyaterdapat beberapa
dan/atau keamanan. Perawatan ini hanya boleh diterapkan dalam kaitannya dengan studi
studi
2C- Studi observasional menunjukkan tidak ada atau terlalu singkat efektivitas. Mengingat bahwa tidak ada efek
klinis yang positif, risiko dan beban lebih besar daripada manfaatnya

2B- Satu atau lebih RCT dengan kelemahan metodologis, atau studi observasional besar yang tidak menunjukkan
keunggulan apapun terhadap perlakuan kontrol. Mengingat bahwa tidak ada efek klinis yang positif, risiko dan Rekomendasi negatif
beban lebih besar daripada manfaatnya
2A- RCT dengan kualitas baik yang tidak menunjukkan efek klinis. Mengingat bahwa tidak ada efek klinis yang
positif, risiko dan beban lebih besar daripada manfaatnya

RCT : randomized controlled trial.


Berdasarkan beratnya LFCN dibagi atas 5 berdasarkan studi pada cadaver

Type A • LFCN menjalar dari posterior ke ASIS di atas crista iliaca (4%).

• LFCN menjalar dari anterior ke ASIS di atas origo tendinus musculus sartorius, tetapi masih
Type B dalam jaringan ligamentum inguinale (27%).

Type C • LFCN menjalar dari medial ke ASIS, berada pada origo tendinus musculus sartorius (23%).

• LFCN menjalar dari medial ke tendinus musculus sartorius, terlokalisasi antara tendon dan
Type D musculus sartorius dan fasia tebal musculus iliopsoas di bawah ligamentum inguinale (26%).

• LFCN menjalar lebih jauh ke medial dan berada dalam jaringan ikat di bawah ligamentum
Type E inguinale dan terletak di fasia musculus iliopsoas di mana ia bercabang menuju ramus
femoralis dari nervus genitofemoralis (20%).
Tipe A, B, dan C adalah yang paling sensitif terhadap trauma

Ketika lesi terletak di sekitar ligamentum inguinale, LFCN mengalami


perubahan patologis, seperti demielinasi lokal dan degenerasi Wallerian,
terutama pada serat besar.
DIAGNOSIS
Tanda dan Gejala Pemeriksaan Fisik

sensasi terbakar,
parestesia di paha tersengat, atau
atas dan lateral, kesemutan, nyeri
Sebagian besar dan mati rasa Tinel sign
Nyeri tekan
unilateral, 20% pada paha dan didapatkan
bilateral. biasanya dapat pada lateral
dilokalisir pada 1cm
ligamentum
medial dan
inguinale
anterior SIAS
Hilangnya rambut
di paha anterior
alodinia pada area
akibat garukan
distribusi saraf
untuk mengurangi
gejala
Pemeriksaan Tambahan

Pemeriksaan MRI atau ultrasonografi diindikasikan jika tumor panggul, termasuk


tumor retroperitoneal, dicurigai.

Tes darah dan tes fungsi tiroid diindikasikan jika penyebab metabolik dicurigai.

Pemeriksaan elektrodiagnostik yang rutin dikerjakan untuk konfi rmasi diagnosis


neuropati LFCN meliputi pemeriksaan sensory nerve action potential (SNAP) dan
somatosensory-evoked potential (SSEP).

Blokade diagnostik positif dengan 8 mL anestesi lokal, dilakukan dengan menemukan


LFCN menggunakan stimulator saraf, biasanya dapat mengkonfirmasi diagnosis.
DIAGNOSIS BANDING

Tanda-tanda bahaya (red flags) seperti seperti metastasis di krista iliaka, herniasi diskus intervertebralis
dengan radikulopati, dan fraktur avulsi. Bahkan apendisitis kronis dapat muncul sebagai sindrom yang mirip
dengan MP.

Secara umum, diagnosis dapat ditegakkan dari riwayat medis yang khas, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
neurologis umum. Ini sangat penting karena gejala neurologis, urogenital, dan gastrointestinal lainnya
biasanya bukan bagian dari diagnosis klinis yang terkait dengan MP.
Pilihan Terapi
1. MANAJEMEN KONSERVATIF

Pilihan pertama pengobatan konservatif adalah selalu mengatasi penyebab yang mendasarinya (bila
diketahui), seperti penurunan berat badan atau pemakaian pakaian dan/atau ikat pinggang yang ketat.

Ketika nyeri mendominasi, antidepresan trisiklik, antiaritmia, dan antikonvulsan dapat diberikan untuk
mengobati nyeri neuropatik.

Krim capsaicin atau lidokain dapat diresepkan jika ada disestesia epidermis.
2. MANAJEMEN INTERVENSI

3. KOMPLIKASI DARI MANAJEMEN INTERVENSI

LFCN Infiltration : Laporan yang tersedia tidak menyebutkan komplikasi atau efek samping; tidak ada
kesimpulan yang dapat ditarik.

Pulsed Radiofrequency Treatment : Tidak ada komplikasi atau efek samping pengobatan PRF yang
didokumentasikan dalam empat laporan kasus.

Spinal Cord Stimulation : Pasien yang dibahas dalam laporan kasus tidak mengalami efek samping apapun.
Algoritma praktik klinis untuk pengobatan
meralgia paresthetica.
Pertimbangkan infiltrasi
Singkirkan Tanda bahaya
lokal nervus kutaneus
(red flags): metastasis
Parestesia dan mati rasa Perawatan konservatif femoralis lateral (LFCN)
crista iliaca, hernia lumbal
di area anterolateral paha gagal dengan anestesi lokal dan
dengan radikulopati dan
kortikosteroid, jika
fraktur avulsi
diperlukan

Pertimbangkan stimulasi Pertimbangkan dengan


spinal cord oleh tenaga Jika Hasil tidak memadai perawatan pulsed Jika Hasil tidak memadai
ahli radiofrequency
Kesimpulan

Meralgia paresthetica adalah keluhan neuropati yang termaksuk sering.

Anamnesa yang tepat dan pemeriksaan neurologis biasanya cukup untuk menegakkan diagnosisnya

Perawatan konservatif selalu menjadi pilihan terapi pertama seperti teknik infiltrasi LFCN, Pulsed
Radiofrequency Treatment dan stimulasi spinal cord namun harus dalam basis studi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai