Anda di halaman 1dari 7

KITA PERLU MALU

KITA PERLU MALU


Malu adalah salah satu bagian dari kepribadian kita. Banyak hal yang membuat
kita malu untuk melakukan sesuatu. Malu identik dengan tidak percaya diri.
Betulkah demikian?
Sebetulnya berbeda. Malu tidak berani melakukan sesuatu, karena berbagai
pertimbangan, misalnya tidak sesuai dengan norma, atau aturan yang telah
ditetapkan dalam suatu komunitas. Sedangkan tidak percaya diri ialah tidak berani
melakukan sesuatu karena memang tidak mampu. Atau karena pertimbangan lain
selain norma.
Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang malu untuk melakukan
sesuatu, di antaranya latar belakang keluarga dan pendidikan serta nilai yang
dianutnya. Malu bisa bersifat positif, bisa juga bersifat negatif. Namun
kebanyakan dari kita menempatkan malu tidak proporsional (pada tempatnya).
Namun terlepas dari apapun bahwa malu merupakan sebagian dari keimanan kita.
Malu yang bagaimanakah yang merupakan sebagian dari iman itu? Malu yang
proporsional. Berikut merupakan beberapa catatan sebaiknya kita malu atau tidak
malu
Kita Perlu Malu
 Terlambat
Ketika kita telah menyepakati janji untuk bertemu pada waktu tertentu dengan seseorang tapi kemudian
kita terlambat. Atau yang lebih parah kita terlambat masuk kelas, karena kita kesiangan bangun tidur, karena
semalaman kita sibuk ngerumpi. Cobalah tanyakan pada diri kita apakah kita malu ketika melakukan hal itu,
kalau misalnya kita tidak malu, berarti kita termasuk orang yang kurang malu. Bah lho!
 Berhutang
Seringkali kita kepepet di akhir bulan pada teman kita, pasalnya jatah yang diberikan orangtua kepada
kita telah habis, misalnya hal itu terjadi karena kita kurang bisa mengatur uang. Untuk solusinya kebanyakan
kita meminjam uang teman.
Dengan janji kita akan melunasinya ketika kita telah mendapat suntikan dana dari orangtua. Mungkin
karena kita telah terbiasa melakukan hal itu kita jadi cuek untuk meminjam kepada teman padahal bisa saja
dia juga membutuhkan uang itu tapi karena kita tidak peka terhadap hal itu akibatnya kita easy going, padahal
seharusnya kita malu apalagi kalau keseringan.
 Meminjam barang
Bila kita meminjam barang milik teman untuk sesekali, itupun karena kita sangat membutuhkannya. Hal
itu wajar. Tapi jika kita sering meminjam barang punya teman dan kita tak mau tahu apakah barang tersebut
dibutuhkan oleh teman kita nah itu baru kamu boleh malu. Ingatlah setiap orang memiliki wilayah privacy,
seperti kita juga. Dan kita tahu wilayah itu bila terusik akan menyebabkan ketaknyamanan bagi orang yang
privacynya terusik.
 Berbohong
Berbohong untuk hal positif, misalnya untuk membesarkan hati seseorang yang
sedang down, hal itu wajar dilakukan. Tapi berbohong menutupi sesuatu yang menjadi
aib, hal itu tidak layak dilakukan, apalagi merugikan banyak orang.
 Melipatgandakan/korupsi
Perilaku ini mirip perilaku para pejabat yang melakukan korupsi baik dalam skala
besar atau kecil, namanya juga perbuatan yang tercela tetap saja dilarang. Karena
bagaimanapun juga setiap segala sesuatu yang kita perbuat akan
dipertanggungjawabkan. Lagian apa sih untungnya korupsi, capek lagi nanti bisa-bisa
jadi buronan.
 Menyontek
Salah satu aktifitas yang sering dilegalkan terutama oleh siswa yang tidak percaya
diri terhadap potensi yang dimilikinya dan cerminan yang sportif dan pemalas.
Kita Tidak Perlu Malu
 Berpendapat
Pendapat merupakan salah satu cerminan yang menandakan pola pikir kita. Kalau
misalnya dalam suatu forum kita memberikan pendapat, karena malu, padahal siapa tahu
pendapat yang kita berikan dalam forum tadi lebih baik dari pendapat yang lainnya,
sehingga acara menjadi lebih sukses.
 Maju
Kemajuan tidak akan tercapai tanpa adanya proses perubahan pada diri kita. Jika kita
malu untuk merubah kebiasaan jelek, maka kita tidak akan bisa maju.
 Berkreasi
Berkreasi dalam bentuk apapun tidak dilarang, karena dengan berkreasi akan terukur
sejauh mana keprofesionalan atau bakat kita dalam suatu bidang. So jangan takut untuk
berkreasi.
 Mengakui kesalahan
Mengakui kesalahan merupakan salah satu cerminan kebertanggungjawaban kita
terhadap apa yang telah kita lakukan, namun hal ini jarang dilakukan. Kenapa? Karena
kita merasa malu untuk melakukan hal itu.
 Menolak
Menolak adalah sesuatu hal yang wajar, dan kita tak perlu merasa tidak enak hati
untuk menolak dan bagaimanapun hal itu menandakan bahwa kita memiliki ketegasan
terhadap diri kita dan orang lain (terutama yang kita tolak).
 Bertanya
Malu bertanya sesat di jalan, masih ingat dengan pepatah tersebut, dan memang hal
itu benar adanya jika dikaitkan dengan logika kita bila kita berada di suatu tempat yang
baru kita kunjungi dan kita bingung dan akhirnya tersesat kemudian kita pun malu untuk
bertanya. Terka apa yang akan terjadi.
PIKIRKANLAH !!!
Coba kalian pikirkan apakah kalian sudah dapat membedakan dan
menempatkan diri kalian dalam perasaan malu dan tidak perlu malu
tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai