Anda di halaman 1dari 7

Guru, Dosen dan Kyai sebagai Pilar Teladan Berbahasa

 Disusun oleh kelompok 5:


 
-Syahman Sinaga 19030024
-Deka Pramesta 19030012
-Petrus Aritonang 19030019
-Egi Kosmos Sihura 19030027
 
 Menjadi guru dan dosen merupakan bentuk pengabdian, pengembangan, dan pelestarian bahasa
indonesia sebagai jati diri bangsa. Dosen dan guru harus mampu memberikan teladan berbahasa
secara lisan dan tertulis. Karena pepatah mengatakan “guru kencing berdiri maka murid akan
kencing belari”,Sebagai dosen dan guru harus benar-benar mendidik dengan hati agar menjadi
teladan bagi peserta didiknya. Untuk menjadi pilar teladan berbahasa harus dipahami arti
penting, fungsi, dan upaya pengembangan, serta pelestarian bahasa indonesia dalam rangka
mencerdaskan dan membentuk kepribadian bangsa yang berkarakter dan cerdas.
 
 Peran Kyai sebagai pilar teladan
Seorang yang disebut sebagai kyai,mendidik dan membimbing para santri agar menjadi
manusia beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah.
Kyai adalah pemimpin pondok pesantren dan pemegang otoritas tertinggi dalamlembaga itu.
Sebagai pengajar di pesantren kyai meliliki pengaruh yang kuat bagi keseluruhan elemen
pesantren.
Bahkan profesinya sebagai pengajar dan penganjur Islam berbuah pengaruh yang melampaui
batas-batas pesantren itu berada, Selain profesinya sebagai pengajar ada beberapa faktor yang
dapat berpengaruh pada masyarakat secara umum yakni sifat wibawa, kesalehan, serta
ketinggian ilmu yang membawa daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
 Guru, Dosen dan Kyai adalah pilar teladan, oleh karna itu Untuk menjadi pilar teladan berbahasa
harus dipahami arti penting, fungsi, dan upaya pengembangan serta pelestarian bahasa
Indonesia dalam rangka mencerdaskan dan membentuk kepribadian bangsa yang berkarakter
kuat dan cerdas.
 Macam-Macam Peran Dosen :

 1) Dosen sebagai Pembimbing

 2) Dosen sebagai Model dan Teladan

 3) Dosen sebagai Evaluator


 Untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional, kita sebagai warga negara
Indonesia harus tetap memperhatikan landasan fundamental bahasa Indonesia yaitu Pertama,
Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, dimana didalamnya mengandung makna bahwa bahasa daerah
termasuk bahasa jawa memiliki hak yang sama dengan bahasa Indonesia.Kedua, penjelasan
Pasal 36 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Di daerah daerah yang mempunyai bahasa sendiri
yang dipelihara oleh rakyatnya dengan baik maka bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga
sebagai bentuk kekayaan budaya oleh Negara Indonesia”.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai