Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 3

Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batu


Bara dengan Aplikasi Pupuk Organik
dan Mikoriza Terhadap Pertumbuhan 03
dan Produksi Tanaman Jagung
Kris Wahyu Prihatini 240201181400952
Khudz Maisaroh 24020118120030
Kusuma Alya F 24020118140102
Junita 24020118120052
Abdul Khafid 24020118130135
Lily Nur Inda Sary 24020118120054
Zulfa Novia Ningrum 24020118130115
LAHAN MARGINAL

01 02 03
Lahan yang memiliki Kesuburan tanah Masam
mutu rendah marginal
tergolong rendah

04 05
Cadangan hara Memiliki beberapa faktor
rendah pembatas jika digunakan
untuk suatu keperluan
tertentu.
LAHAN BEKAS PENAMBANGAN BATU
BARA
● Kegiatan penambangan batu bara dapat
mempengaruhi kondisi pH tanah.
● Kegiatan penambangan batu bara dapat
menurunkan kandungan karbon, Nitrogen,
Fosfor, dan Kalium pada tanah
● Kegiatan penambangan batu bara
berpengaruh terhadap rasio C/N tanah
● Kondisi lahan rusak berat mengakibatkan
lahan menjadi tidak produktif, terjadi erosi
berat dan hilangnya lapisan top soil tanah
Lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan
akibat alih fungsi lahan. Lahan bekas penambangan telah
kehilangan lapisan top soil dan sub soil, sehingga hanya
menyisakan lapisan bahan induk yang ditumbuhi rumput-
rumputan dan alang-alang. Lahan tersebut dapat direklamasi
menjadi lahan pertanian kembali, sehingga bernilai ekonomi
dan sebagai bagian lahan sekuestrasi karbon CO2 untuk
PENDAHULUAN
reduksi pemanasan global.
Reklamasi lahan bekas penambangan untuk dijadikan
lahan pertanian perlu dilakukan dengan aspek sumber daya
lahan kering yang berpotensi untuk menghasilkan biomassa
dan aspek sosial ekonomi masyarakat. Pemberian pupuk
organik dan mikoriza sebagai agen hayati diharapkan dapat
mengameliorasi tanah lahan bekas penambangan batu pasir.
Tanaman jagung dapat dijadikan indikator karena tanaman
jagung peka terhadap perubahan kondisi lingkungannya.
METODE
Pemberian pupuk organik dengan empat STEP 1
taraf dan MVA dengan tiga taraf.

Dosis pemberian pupuk organik yang dicobakan


meliputi: P 0 (0 t/ha), P 1 (5 t/ha), P 2 (10 t/ha), STEP 2
dan P 3 (20 t/ha).

Dosis inokulasi MVA yang akan dicobakan meliputi: M 0 (0


g/tanaman), M 1 (7,5 g/tanaman), M 2 (15 g/tanaman). STEP 3

Variabel yang diamati yaitu pH tanah 50 hst dan saat panen, redoks
tanah, tinggi dan diameter batang, jumlah daun, bobot kering dan basah
brangkasan atas, bobot basah dan kering akar,bobot tongkol jagung STEP 4
berkelobot, bobot pipilan jagung, bobot tongkol jagung, dan kandungan
hara N dan P daun tanaman jagung
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Reklamasi Lahan
a) Kondisi Lahan Sebelum Direklamasi
Lahan bekas penambangan mengalami perubahan morfologi, kerusakan tubuh
tanah, vegetasi penutup serta pola hidrologi.
b) Kegiatan Reklamasi yang dilakukan :
1. Memberikan lapisan top soil Ultisol lokal 20 cm
2. Membuat bedengan dan saluran drainase
3. Memberikan pupuk organic dan mikkoriza
4. Membudidayakan tanaman jagung
c) Keadaan Lahan Setelah Direklamasi
- Tanah memiliki top soil setebal 20 cm
- Pemberian lapisan top soil Ultisol, pupuk organic, dan mikoriza mampu menopang
pertumbuhan tanaman jagung , namun hasil produksi jagung belum optimal
Tabel. 1. Pengaruh Pemberian Pupuk Organic, Mikoriza, serta
Kombinasinya
Keterangan Tabel 1 :
Pupuk organic
memberikan pengaruh
yang sangat nyata
terhadap variable p H
tanah 50 hst dan saat
panen, redoks tanah
dan tinggi batang.
Memberikan pengaruh
nyata terhadap
diameter batang,
namun pada variable
lainnya tidak
berpengaruh nyata.
Tabel 2. Pengaruh Pemberian Pupuk Organic Secara
Mandiri

Keterangan Tabel 2 :
a. Pemupukan organic 20 ton/ha (P3), secara umum merupakan kombinasi terbaik dan
efisien terhadap seluruh variable kecuali variable redoks tanah.
b. Pemberian pupuk organic 20 ton/ha (P3) MAMPU MENINGKATKAN pH tanah
dibandingkan dengan nilai kp h control (P0)
c. Peningkatan pH tanah terjadi pada seluruh dosis pupuk organic secara mandiri
d. Dosis pupuk organic 20 ton/ha (P3) mampu meningkatkan tinggi batang dari 75,71 cm
menjadi 103,82 cm serta diameter batang dari 2,15 cm menjadi 2,45 cm.
Tabel 3. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organic dan Mikoriza
Terhadap pH,dan Redoks Tanah
Keterangan Tabel 3 :
a. Interaksi pupuk organik dan
mikoriza tidak berpengaruh
nyata pada variabel pH tanah
50 hst dan saat panen,
redoks tanah, dan kandungan
N dan P daun jagung.
b. Berpengaruh nyata pada
variabel tinggi tanaman,
diameter batang, jumlah
daun, bobot basah dan kering
brangkasan atas, bobot
tongkol berkelobot, bobot c. Kombinasi pupuk organik 20 ton/ha dan mikoriza
pipilan, dan bobot tongkol 15 g/tanaman (P3M2) merupakan kombinasi terbaik
jagung. yang mampu meningkatkan pH tanah 50 hst dan saat
panen, menurunkan nilai redoks tanah sampai lebih
100 mv.
Tabel 4. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organic dan Mikoriza
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung

Keterangan Tabel 4 :
Kombinasi pupuk organik 20 ton/ha dan mikoriza 7,5 g/tanaman (P3M1) adalah
kombinasi terbaik untuk variabel tinggi batang dan bobot kering brangkasan atas
Tabel 5. Pengaruh Kombinasi Pupuk Organic dan Mikoriza
Terhadap Produksi Tanaman Jagung

Keterangan Tabel 5 :
Keterangan
●Kombinasi Tabel 5 :
perlakuan
●Kombinasi perlakuan
pupuk organik 10
pupuk organik 10
ton/ha tanpa mikoriza
ton/ha tanpa mikoriza
(P2M0) mampu
(P2M0) mampu
menghasilkan 70,20 g
menghasilkan 70,20 g
pipilan
pipilan
jagung/tanaman atau
jagung/tanaman atau
setara dengan 3,37
setara dengan 3,37
ton pipilan jagung/ha
ton pipilan jagung/ha
dan 23,07 g tongkol
dan 23,07 g tongkol
jagung/tanaman.
jagung/tanaman.
Berdasarkan Tabel 4 dan 5, kombinasi
perlakuan terbaik untuk variabel bobot
basah brangkasan atas dan tongkol
berkelobot adalah tanpa pupuk organik
dan mikoriza 15 g/tan (P0M2)
a. Interaksi pupuk organik dan mikoriza tidak berpengaruh nyata pada terhadap
a. Interaksi
variabelpupuk organik
pH tanah dan
50 hst dan mikoriza tidak redoks
saat panen, berpengaruh
tanah, dannyatakandungan
pada terhadap
N serta
variabel pH tanah 50 hst dan saat panen, redoks tanah, dan
P daun jagung. Berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, diameterkandungan N serta
P batang,
daun jagung.
jumlah Berpengaruh
daun, bobot basahnyata dan
padakering
variabel tinggi tanaman,
brangkasan diameter
atas, bobot tongkol
batang, jumlah daun, bobot basah dan kering
berkelobot, bobot pipilan, dan bobot tongkol jagung. brangkasan atas, bobot tongkol
berkelobot, bobot pipilan, dan bobot tongkol jagung.
b. Tabel 3 menunjukkan bahwa kombinasi pupuk organik 20 ton/ha dan mikoriza 15
b. Tabel 3 menunjukkan
g/tanaman bahwa kombinasi
(P3M2) merupakan pupuk
kombinasi organik
terbaik yang20mampu
ton/ha dan mikoriza 15pH
meningkatkan
g/tanaman
tanah 50 (P3M2)
hst dan merupakan
saat panen.kombinasi terbaik yang mampu meningkatkan pH
tanah 50 hst dan saat panen.
c. Tabel 4 dan 5 menunjukkan kombinasi perlakuan terbaik untuk variabel bobot
c. Tabel
basah4 dan 5 menunjukkan
brangkasan atas dankombinasi perlakuanadalah
tongkol berkelobot terbaiktanpa
untukpupuk
variabel bobot
organik dan
basah brangkasan atas
mikoriza 15 g/tan (P0M2).dan tongkol berkelobot adalah tanpa pupuk organik dan
mikoriza 15 g/tan (P0M2).
d. Tabel 4 dan 5 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik 10 ton/ha tanpa
d. Tabel 4 dan(P2M0)
mikoriza 5 menunjukkan
merupakanbahwa pemberian
kombinasi terbaikpupuk organik
dan efisien 10 variabel
untuk ton/ha tanpa
jumlah
mikoriza (P2M0) merupakan kombinasi terbaik dan efisien
daun, diameter batang, serta bobot pipilan dan tongkol jagung. untuk variabel jumlah
daun, diameter batang, serta bobot pipilan dan tongkol jagung.
e. Tabel 4 menunjukkan kombinasi pupuk organik 20 ton/ha dan mikoriza 7,5
e. Tabel 4 menunjukkan
g/tanaman kombinasi
(P3M1) adalah pupukterbaik
kombinasi organikuntuk
20 ton/ha
variabeldan mikoriza
tinggi batang7,5 dan
g/tanaman (P3M1) adalah
bobot kering brangkasan ataskombinasi terbaik untuk variabel tinggi batang dan
bobot kering brangkasan atas
KESIMPULAN
Teknologi reklamasi lahan bekas penambangan
batu menjadi lahan pertanian yang mampu
menopang pertumbuhan dan produksi tanaman
jagung. Kombinasi perlakuan pupuk organik 10
ton/ha tanpa mikoriza merupakan kombinasi
yang efisien karena mampu meningkatkan pH
tanah, pertumbuhan, dan produksi tanaman
jagung dan dan biaya produksi lebih rendah bila
dibandingkan dengan kombinasi terbaik.
THANK YOU!!!!

Anda mungkin juga menyukai