Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

BISNIS INTERNASIONAL

PERTUKARAN MATA UANG

NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI

NAMA TEMISON WENDA

NIM 14031104134

FAKLUTAS PERTANIAN /JURUSAN AGRIBISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO


DAFTAR ISI
• BAB I : Pendahuluan............................................................................................................. 4
• Latar Belakang................................................................................................................ 4
• Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4
• BAB II : Landasan Teori........................................................................................................5
• Pengertian Nilai Tukar.................................................................................................... 5
• Pengertian Inflasi............................................................................................................ 5
• Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar........................................................................ 6
• Penyebab Inflasi............................................................................................................. 8
• Penentuan dalam nilai tukar............................................................................................ 8
• Hubungan antara nilai tukar terhadap inflasi.................................................................. 10
• Penelitian Terdahulu.............................................................................................................. 10
• BAB III : ANALISIS TEORI................................................................................................ 12
• Data Pergerakan Kurs..................................................................................................... 13
• Data Rata-rata Inflasi..................................................................................................... 13
• Data gabungan antara rata-rata inflasi dengan ekspor-impor...............................14
• BABIV : PENUTUP............................................................................................................. 16
• Kesimpulan..................................................................................................................... 16
• Saran............................................................................................................................... 16
• DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN Latar Belakang

Nilai Tukar Atau Kurs Merupakan Indikator Ekonomi Yang Sangat

Penting Karena Pergerakan Nilai Tukar Berpengaruh Luas Terhadap Aspek

Perekonomian Suatu Negara. Nilai Tukar Memainkan Peran Vital

(Penting) Dalam Tingkat Perdagangan Sebuah Negara. Adanya Perbedaan

Mata Uang Yang Digunakan Baik Di Negara Yang Mengimpor Maupun

Mengekspor Akan Menimbulkan Suatu Perbedaan Nilai Tukar Mata Uang.

Perbedaan Nilai Tukar Mata Uang Suatu Negara (Kurs) Pada Prinsipnya

Ditentukan Oleh Besarnya Permintaan Dan Penawaran Mata Uang

Tersebut.
Pentingnya Menjaga Mata Uang Suatu Negara Tersebut Dalam
Menstablikan Harga Nilai Mata Uang Suatu Negara Tersebut.
Jika Permintaan Mata Uang Tersebut Bertambah Banyak
Terhadap Dollar Maka Menyebabkan Nilai Tukar Menjadi
Melemah. Dengan Nilai Tukar Yang Melonjak Menyebabkan
Semua Orang Terkena Akibatnya, Banyak Orang Yang
Menutup Usahanya, Yang Menjadi Pengangguran, Dan Lain-
lain Maka Nilai Tukar Suatu Mata Uang Itu Sangatlah Penting
Antara Satu Negara Dengan Yang Lain.

Di Indonesia, Nilai Rupiah Pun Melemah Dari Hari Ke Hari


Terhadap Dollar Sehingga Pemerintah Melakukan Dan
Memaksimalkan Agar Mata Uang Rupiah Dapat Stabil Dari
Hari Ke Hari.
BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian Nilai Tukar

Nilai Adalah Jumlah (Nilai) Uang Dalam Negeri Yang Harus Dibayarkan Untuk
Memperoleh Satu Satuan Mata Uang Asing .
Nilai Tukar Terdiri Dari:

1. Nilai Tukar Nominal (Nominal Exchange Rate)


2. Nilai Tukar Riil (Riel Exchnge Rate)
Nilai Tukar Yang Lazim Disebut Kurs, Mempunyai Peran Penting Dalam Rangka
Tercapainya Stabilitas Moneter Dan Dalam Mendukung Kegiatan Ekonomi. Nilai Tukar
Yang Stabil Diperlukan Untuk Terciptanya Iklim Yang Kondusif Bagi Peningkatan
Kegiatan Dunia Usaha.
Secara Garis Besar, Sejak Tahun 1970, Indonesia Telah Menerapkan Tiga Sistem Nilai
Tukar, Yaitu Sistem Nilai Tukar Tetap Mulai Tahun 1970 Sampai Tahun 1978, Sistem Nilai
Tukar Mengambang Terkendali Sejak Tahun 1978, Dan Sistem Nilai Tukar Mengambang
Dari Kondisi Sebelumnya. (Ferry Syarifuddin, 2016)
Pergeseran Kurva Permintaan Dan Penawaran, Yang Selanjutnya Akan Mengubah Nilai Tukar
Atas Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Atau Penawaran, Maka Akan Terjadi
Mata Uang Yang Diperdagangkan Di Pasar Valuta Asing Domestik. Apabila Terjadi Perubahan
,Ditentukan Oleh Keseimbangan Yang Terjadi Pada Permintaan Dan Penawaran Valuta Asing
Secara Umum, Nilai Tukar Mata Uang Suatu Negara Terhadap Mata Uang Negara Lain

Pengertian Inflasi

Inflasi Adalah Ukuran Dari Peningkatan Umum Tingkat Harga Dalam Perekonomian, Yang
Diwakili Biasanya Dengan Indeks Harga Inklusif, Seperti Sebagai Indeks Harga Konsumen
Di Amerika Serikat.Istilah Menunjukkan Banyak Harga Individu Meningkat Bersama-sama
Daripada Satu Atau Duaharga Terisolasi, Seperti Harga Bensin Di Lingkungan Harga
Dinyatakan Tenang. Tingkat Inflasi Biasanya Dinyatakan Sebagai Tingkat Pertumbuhan
Tahunan Pada Harga (Sekali Lagi, Yang Diukur Dengan Indeks) Bahkan Jika Diukur Selama
Periode Waktu Yang Lebih Singkat. (Priyono, Teddy Chandra; 2016)
2.3. Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Melema Pencapaian nilai tukar
yang stabil dan kompetitif serta laju inflasi yang terkendali sangat diperlukan
untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi kegiatan ekonomi domestik.
Perubahan nilai tukar memiliki efek luas dan memiliki konsekuensi terhadap
harga, upah, suku bunga, tingkat produksi, dan kesempatan kerja serta
perekonomian secara luas. Penelitian yang menganalisis mengenai faktor-
faktor yang memengaruhi pergerakan dan stabilitas nilai tukar sudah banyak
dilakukan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Faktor faktor yang
memengaruhi nilai tukar dapat berupa faktor ekonomi, politik, psikologis,
dan juga faktor jangka pendek atau jangka panjang. Perilaku nilai tukar juga
memungkinkan
Yang paling utama adalah menjaga tingkat nilai tukar asing yang stabil dan
lingkungan ekonomi makro yang kondusif untuk mempertahankan tingkat harga
yang relatif stabil. Disiplin fiskal dan moneter merupakan prasyarat penting untuk
stabilitas tingkat harga. Perilaku independen dan profesional dari bank sentral dan
pemerintah, bersamaan dengan stabilitas politik, sangat penting dalam rangka
menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mencapai tingkat harga dan nilai
tukar yang stabil.
Beberapa rekomendasi kebijakan yang disarankan
(2014) adalah sebagai berikut: Volatilitas valuta asing
harus diminimalkan melalui beberapa tindakan.
Intervensi valuta asing merupakan tindakan yang
paling memungkinkan dan relevan untuk
memecahkan masalah dalam horizon yang pendek.
Berdasarkan hasil studi yang terkait dengan aktivitas
memiliki strategi yang tepat ketika
Penyebab Inflasi

Inflasi ditinjau dari penyebabnya dapat digolongkan menjadi dua (Parkin,

2010:702) yaitu:

􀀀 Inflasi akibat tarikan permintaan (demand pull inflation)

􀀀 Inflasi akibat desakan biaya peroduksi (cost push inflation)

Inflasi akibat tarikan permintaan (demand pull inflation)

Inflasi yang terjadi karena adanya kelebihan/peningkatan permintaan total

(aggregate demand) dibandingkan dengan penawaran total


Hubungan antara nilai tukar yang melemah terhadap inflasi
Pergerakan nilai tukar dapat mempengaruhi ataupun di pengaruhi oleh laju inflasi
ataupun kinerja perdagangan internasional atau ekspor dan impor.
(Aulio Rahman Bato ,2017)
Secara umum, nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain,
ditentukan oleh keseimbangan yang terjadi pada permintaan dan penawaran valuta
asing mata uang yang diperdagangkan di pasar valuta asing domestik. Apabila
terjadi perubahan atas faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan atau
penawaran, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan dan penawaran, yang
selanjutnya akan mengubah nilai tukar dari kondisi sebelumnya.
(Ferry Syarifuddin, 2016)
Terjadinya perubahan atas faktor yang memmpengaruhinya permintaan atau
penawaran ini disebabkan oleh salah satunya yaitu inflasi.Inflasi yang tinggi
BAB III
ANALISIS TEORI
Data bersumber dari Badan Pusat Statisti –Pergerakan Kurs dan Asian
Development Bank -rata-rata IHK

Tahun Pergerakan Kurs (dalam Rata-rata IHK


Rupiah)

2000 9595 210,3

2001 10400 234,5

2002 8940 262,3

2003 8465 279,6 |

2004 9290 113,3

2005 9830 125,1

2006 9020 145,9

2007 9419 150,6 |

2008 10950 109,8

2009 9400 115,1

2010 8991 121,0

2011 9068 127,5

2012 9670 132,9

2013 12189 142,2 |

2014 12440 113,2

2015 13795 120,4

2016 13436 124,7

2017 13548 129,4

2018 14710  
3.1 Data Pergerakan Kurs Dollat terhadap Rupiah
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dapat dilihat dari grafik yang ada diatas mulai tahun 2000 sampai
dengan tahun 2018, pergerakan rupiah yang pada awal abad 21
mengalami kelonjakan dikarenakan tahun-tahun sebelumnya yaitu
tahun 90’an. Dari tahun 2000 hingga tahun 2012 mengalami
kestabilan walaupun mengalami kenaikan yang relatif standar
sedangkan pada tahun 2013 harga rupiah yang ada mulai melonjak
naik kembali sampai dengan sekarang. Oleh karena itu maka rupiah
yang ada semakin melemah pada tiap tahunnya dan adanya dollar
yang semakin menguat Data Rata-rata Inflasi

.
Data Rata-rata Inflasi
Sumber : adb 2018

Dari Grafik Di Atas, Maka Dapat Diketahuinya Rata-rata


Kenaikan Inflasi Pertahun. Jika Dilihat Dari Grafik Yang
Ada Diatas Maka Kenaikan Paling Tinggi Terjadi Tahun
2003 Dimana Sebanyak 262, 31. Sementara Dari Tahun
2004 Hingga Tahun2017 Berlangsung Dengan Stabil
Walaupun Ada Sedikit Lonjakan Yang Terjadi Tahun
2006,2007 Dan 2013 Tetapi Kenaikan Inflasi Tersebut
Masih Dapat Dikatakan Sebagai Garis Normal.
3.1 Data gabungan antara rata-rata inflasi dengan ekspor-impor
Dapat dilihat dari grafik gabungan yang ada diatas
terdapat CPI (Customer Price Index) yang merupakan
satuan penghitungan dalam menghitung inflasi dan
expor-impor yaitu salah satu pengukur dalam
pergerakan kurs. Dalam tahun 2008, terdapat lonjakan
impor yang sangat maksimal tetapi pada tahun 2009,
terjadi penurunan yang sangat drastis baik impor
maupun ekspor sehingga menyebabkan penurunan
dalam CPI walaupun tidak pesat. Lalu pada tahun 2009,
mengalami penurunan yang drastis baik ekspor maupun
impor tetapi pada tahun 2010 mengalami peningkatan
yang signifikan baik ekspor maupun impor. Selain itu
mengalami penurunan kembali di tahun 2012 sampai
dengan 2016 tetapi pada tahun 2017 terjadi kenaikan
kembali. Dari tahun 2000 sampai dengan 2017 dapat
dilihat, CPI yang tergolong stabil.
BAB VII IV

PENUTUP
Kesimpulan
 
DAFTAR PUSTAKA
1. Yanuar. (2016). ekonomi makro:suatu analisis konteks indonesia.
https://doi.org/10.17605/OSF.IO/CTMGP
Syarifuddin, Ferry.2016. Konsep, Dinamika dan Respon Kebijakan Nilai Tukar Di
Indonesia.Jakarta: Bank Institut Indonesia
Saeed, A., Awan, R.U., Sial, M.H., Sher, F. 2012. An Econometric Analysis of 2.
2. Determinants of Exchange Rate in Pakistan. International Journal of Business
and Social Science 3 (6), pp. 184-196
Chandra, Teddy dan Priyono.2016.Esensi Ekonomi Makro.Surabaya: Zifatama.
3. Bato, Aulio Rahman. dkk. 2017.Analisis Pengaruh Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Nilai Tukar Rupiah.Makassar: Laa Maisyir
Syarifuddin, F., Achsani, N.A., Hakim, D.B., Bakhtiar, T. 2014. Monetary Policy
Response on Exchange Rate Volatility in Indonesia. Journal of Contemporary
Economic and Business Issues 1 (2), pp. 35 - 54.
 
 

Anda mungkin juga menyukai