Disusun Oleh :
o Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit
Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini
selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih
besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas
o Jahe merah, rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe
putih kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki
kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok
untuk ramuan obat-obatan.
Manfaat Tanaman Jahe
Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma
dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan
berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat,
minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe,
dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dalam perdagangan
jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe.
Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan
koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai
bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis
dan lain-lain.
12
5. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk
pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan
penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September
6. Waktu Penyemprotan
Pestisida Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari
saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat
pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan
biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin
yang mendorong pertumbuhan jahe.
13
Hama dan Penyakit Tanaman Jahe
Hama yang dijumpai pada tanaman jahe adalah:
1. Kepik (Epilachna sp.) , menyerang daun tanaman hingga
berlubang-lubang.
2. Ulat penggerek akar (Dichocrosis puntiferalis), menyerang akar
tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering
dan mati.
Penyakit :
1. Penyakit layu bakeri
2. Penyakit busuk rimpang
3. Penyakit bercak daun
Panen
15
Pasca Panen
1. Penyortiran
1. Penyortiran Basah
Basah dan
dan Pencucian
Pencucian Sortasi
Sortasi pada
pada bahan
bahan segar
segar
dilakukan untuk
dilakukan untuk memisahkan
memisahkan rimpang
rimpang dari
dari kotoran
kotoran berupa
berupa tanah,
tanah, sisa
sisa tanaman,
tanaman, dan dan gulma.
gulma. Pencucian
Pencucian dilakukan
dilakukan dengan
dengan airair bersih,
bersih, jika
jika
perlu disemprot
perlu disemprot dengan
dengan airair bertekanan
bertekanan tinggi.
tinggi. Amati
Amati air
air bilasannya
bilasannya dan
dan jika
jika masih
masih terlihat
terlihat kotor
kotor lakukan
lakukan pembilasan
pembilasan sekali
sekali atau
atau dua
dua kali
kali
lagi. Hindari
lagi. Hindari pencucian
pencucian yang
yang terlalu
terlalu lama
lama agar
agar kualitas
kualitas dan
dan senyawa
senyawa aktif
aktif yang
yang terkandung
terkandung didalam
didalam tidak
tidak larut
larut dalam
dalam air.
air. Setelah
Setelah
pencucian selesai,
pencucian selesai, tiriskan
tiriskan dalam
dalam tray/wadah
tray/wadah yang
yang belubang-lubang
belubang-lubang agar agar sisa
sisa air
air cucian
cucian yang
yang tertinggal
tertinggal dapat
dapat dipisahkan,
dipisahkan, setelah
setelah itu
itu
tempatkan dalam
tempatkan dalam wadah
wadah plastik/ember.
plastik/ember.
2. Perajangan
2. Perajangan
Jika perlu
Jika perlu proses
proses perajangan,
perajangan, lakukan
lakukan dengan
dengan pisau
pisau stainless
stainless steel
steel dan
dan alasi
alasi bahan
bahan yang
yang akan
akan dirajang
dirajang dengan
dengan talenan.
talenan. Perajangan
Perajangan rimpang
rimpang
dilakukan melintang
dilakukan melintang dengan
dengan ketebalan
ketebalan kira-kira
kira-kira 55 mm
mm –– 77 mm.
mm. Setelah
Setelah perajangan,
perajangan, timbang
timbang hasilnya
hasilnya dan
dan taruh
taruh dalam
dalam wadah
wadah
plastik/ember. Perajangan
plastik/ember. Perajangan dapat
dapat dilakukan
dilakukan secara
secara manual
manual atau
atau dengan
dengan mesin
mesin pemotong.
pemotong.
3. Pengeringan
3. Pengeringan
Pengeringan dapat
Pengeringan dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan 22 cara,
cara, yaitu
yaitu dengan
dengan sinar
sinar matahari
matahari atau
atau alat
alat pemanas/oven.
pemanas/oven. pengeringan
pengeringan rimpang
rimpang dilakukan
dilakukan selama
selama
33 -- 55 hari,
hari, atau
atau setelah
setelah kadar
kadar airnya
airnya dibawah
dibawah 8%.
8%. pengeringan
pengeringan dengan
dengan sinar
sinar matahari
matahari dilakukan
dilakukan diatas
diatas tikar
tikar atau
atau rangka
rangka pengering,
pengering,
pastikan rimpang
pastikan rimpang tidak
tidak saling
saling menumpuk.
menumpuk. Pengeringan
Pengeringan di
di dalam
dalam oven
oven dilakukan
dilakukan pada
pada suhu
suhu 50oC
50oC -- 60oC.
60oC. Rimpang
Rimpang yang
yang akan
akan dikeringkan
dikeringkan
ditaruh di
ditaruh di atas
atas tray
tray oven
oven dan
dan pastikan
pastikan bahwa
bahwa rimpang
rimpang tidak
tidak saling
saling menumpuk.
menumpuk. Setelah
Setelah pengeringan,
pengeringan, timbang
timbang jumlah
jumlah rimpang
rimpang yang
yang
dihasilkan
dihasilkan
4. Penyortiran Kering.
Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan
bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang
jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya).
5. Pengemasan
Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang
bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah
tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi,
nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya.
6. Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus
memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang
menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari
sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
17
Thanks!
Any questions?