Anda di halaman 1dari 35

KETERAMPILAN

DASAR dalam MENGAJAR


Oleh
Rusmaniah, M.Pd
NIP. 199111282020122013
Keterampilan Dasar
dalam Mengajar
I. Keterampilan Membuka Pelajaran
II. Keterampilan Menjelaskan
III. Keterampilan Memberikan Penguatan
IV. Keterampilan Memberikan Variasi
V. Keterampilan Bertanya
VI. Keterampilan Menutup Pelajaran
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Definisi
1. Upaya guru menciptakan
PRAKONDISI bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa
yang dipelajari.
2. Kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan
menimbulkan perhatian siswa agar
terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari
Keterampilan Membuka
Pelajaran
Tujuan
1. Menyiapkan mental siswa agar siap
memasuki persoalan yang akan
dipelajari atau dibicarakan
2. Menimbulkan minat serta pemusatan
perhatian siswa terhadap apa yang
akan dibicarakan dalam kegiatan
pembelajaran
Komponen Membuka Pelajaran

 Menarik Perhatian Siswa : gaya


mengajar guru, penggunaan alat bantu
pembelajaran, pola interaksi yang
bervariasi
 Menimbulkan motivasi: antusias,
menimbulkan rasa ingin tahu, ide-ide
yang bertentangan, memperhatikan
minat anak
 Memberi acuan : mengemukakan tujuan,
menyarankan langkah yang harus
dilakukan siswa, mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas, mengajukan
pertanyaan-pertanyaan.
 Membuat kaitan antara materi yang akan
dipelajari dengan pengalaman dan
pengetahuan yang dikuasai siswa
Keterampilan Menjelaskan

Pengertian
1. Penyajian informasi secara lisan dan
diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukkan adanya hubungan:
sebab-akibat, definisi-contoh atau
sesuatu yang belum diketahui.
2. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik.
3. Adanya interaksi pembelajaran di kelas
Tujuan Keterampilan Menjelaskan
1. Membimbing siswa untuk dapat
memahami hukum, dalil, fakta, definisi
dan Prinsip secara objektif dan benar.
2. Melibatkan siswa dalam berpikir dengan
memecahkan masalah atau pertanyaan.
3. Mendapatkan balikan dari siswa
mengenai tingkat pemahaman dan untuk
mengatasi kesalahpahaman siswa.
4. Membimbing siswa untuk menghayati,
mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam
pemecahan masalah
Mengapa Perlu Keterampilan
Menjelaskan
1. Untuk meningkatkan efektivitas pembicaraan
supaya lebih bermakna, karena guru lebih
dominan dari siswa.
2. Penjelasan yang dilakukan guru sering tidak
jelas bagi siswa, (Sudah jelas bukan?)
3. Tidak semua siswa dapat menggali sendiri
pengetahuan dari sumber belajar, sehingga
guru perlu membantu.
4. Kurangnya sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa.
Komponen dalam
Keterampilan Menjelaskan
 Perencanaan
- Guru perlu merencanakan dengan baik
- Isi pesan meliputi: analisis, penentuan
jenis hubungan,
- Penerima pesan
 Penyajian
1. Disampaikan dengan bahasa yang mudah
dipahami anak
2. Contoh dan ilustrasi sesuai dengan
kehidupan sehari-hari anak.
 Pemberian Tekanan
Penjelasan harus memusatkan perhatian
siswa pada masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak penting.
 Penggunaan Balikan
Guru hendaknya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman, keraguan dan
ketidakmengertiannya ketika guru
menjelaskan
Keterampilan Memberikan
Penguatan
Definisi:
Segala bentuk respon, verbal atau
nonverbal dan merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa hal ini bertujuan
memberikan informasi atau umpan
balik bagi siswa atas perbuatannya
sebagai suatu dorongan atau koreksi
 Dengan kata lain keterampilan memberikan
penguatan adalah respon terhadap suatu
tingkah laku siswa. Tindakan ini
dimaksudkan untuk mengganjar atau
membesarkan hati siswa agar mereka lebih
giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran
Tujuan
Keterampilan Memberikan Penguatan

 Meningkatkan perhatian siswa terhadap


pelajaran.
 Merangsang dan meningkatkan motivasi
belajar siswa
 Meningkatkan kegiatan belajar siswa dan
membina tingkah laku siswa yang
produktif.
Jenis Penguatan dalam
Pembelajaran
 Penguatan Verbal
Biasanya dungkapkan dengan kata-kata
pujian, penghargaan, persetujuan, dan
sebagainya.
Misalnya: Bagus, bagus sekali, betul,
pintar, ya, seratus buat kamu dll.
 Penguatan non-verbal
1. Penguatan dengan gerak isyarat.
2. Penguatan dengan cara mendekati siswa.
3. Penguatan dengan sentuhan.
4. Penguatan dengan kegiatan yang
menyenangkan.
5. Penguatan berupa simbul atau benda
6. Penguatan tidak penuh (partial)
Prinsip Penggunaan
Keterampilan Memberikan Penguatan
 Kehangatan dan Keantusiasan
(Sikap dan gaya guru, suara, gerak
badan)
 Kebermaknaan
(Penguatan hendaknya diberikan sesuai
tingkah laku dan penampilan siswa)
 Menghindari Respon Negatif
(Menghina, ejekan yang kasar, teguran
dan hukuman dapat digunakan)
Cara Penggunaan
 Penguatan kepada siswa tertentu
(sebelum penguatan hendaknya guru
menyebut nama siswa)
 Penguatan kelompok
(dapat diberikan kepada kelas, kelompok
dalam diskusi)
 Penguatan bersifat SEGERA
(dilakukan setelah muncul respon siswa,
jangan ditunda cenderung kurang efektif)
Keterampilan
Memberikan Variasi
 Pengertian
Variasi (stumulus) berupa aktivitas guru
dalam PBM dengan tujuan mengatasi
kebosanan siswa sehingga didalamnya
siswa senantiasa menunjukkan
ketekunan, antusiasme, serta partisipasi
penuh
Tujuan Keterampilan
Memberikan Variasi

 Menimbulkan perhatian siswa dalam


PBM
 Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan bakat
 Memupuk tingkah laku positip terhadap
guru dan sekolah sehingga suasan hidup
 Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memperoleh cara menerima
pelajaran yang disenanginya
Prinsip Penggunaan

 Penggunaan variasi hendaknya sesuai


atau relevan dengan tujuan
pembelajaran
 Variasi hendaknya digunakan secara
lancar dan berkesinambungan agar tidak
merusak perhatian dan mengganggu
proses interaksi pembelajaran.
 Penggunaan variasi hendaknya
direncanakan dengan baik, secara
eksplisit dicantumkan dalam PPSP
Komponen dalam
Memberikan Variasi

 Variasi cara mengajar guru


(teacher voice, focusing, teacher silence,
eye contact and movement, teacher
movement, gerak badan dan mimik)
 Variasi penggunaan media dan alat bantu
(vusual aids, audio aids, motorik, audio-
visual aids)
 Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan siswa
1. pola guru-siswa (kominikasi satu arah)
2. pola guru-siswa-guru (umpan balik)
3. pola guru-siswa siswa-siswa siswa-guru
(komunikasi multiarah)
4. pola melingkar
(setiap siswa diberi kesempatan untuk
menyampaikan ide dan gagasan)
Keterampilan Bertanya

Bertanya dalam proses pembelajaran


sangat penting, dengan pertanyaan yang
baik dan tepat dalam melontarkannya
berpengaruh positip bagi siswa

Keterampilan dan kelancaran bertanya guru


dan calon guru perlu dilatih dan
ditingkatkan, baik isi maupun tekniknya
Dampak bagi siswa

 Meningkatkan partisipasi siswa


 Membangkitkan minat dan rasa ingin
tahu
 Mengembangkan pola dan cara belajar
aktif
 Menuntun proses berpikir siswa
 Memusatkan perhatian siswa
Komponen Dasar
Keterampilan Bertanya
 Jelas dan singkat
 Pemberian acuan
 Pindah gilir
 Penyebaran
 Pemberian waktu berpikir
 Pemberian tuntunan
Dasar Pertanyaan yang
Baik
 Jelas dan mudah dipahami siswa
 Berikan informasi yang cukup kepada siswa
untuk menjawab
 Difokuskan pada satu masalah
 Berikan waktu yang cukup bagi siswa untuk
berpikir
 Berikan semua pertanyaan secara merata
kepada semua siswa
 Berikan respon yang “ramah”
 Tuntun siswa sehingga dapat menemukan
Jenis Pertanyaan yang
Baik
Menurut Maksudnya
1. Pertanyaan permintaan
2. Pertanyaan yang tidak menghendaki
jawab siswa
3. Pertanyaan yang bersifat menunntun
4. Pertanyaan yang sifatnya menggali
Menurut Taksonomi BLOOM
 Pertanyaan pengetahuan (C-1)
(apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan)
 Pertanyaan pemahaman (C-2)
(Jelaskan, bandingkan, uraikan)
 Pertanyaan aplikasi (C-3)
(Berdasarkan proses yang ada,
kesimpulan apa yang anda berikan)
 Pertanyaan Analisis (C-4)
(Mengapa minyak tanah tidak dapat
bercampur dengan air?)
 Pertanyaan sintesis (C-5)
(Menghendaki jawaban benar yang tidak
tunggal dan menuntut siswa membuat
prediksi, problem solving. Contoh: Apa
yang terjadi jika sungai ciasem meluap)
 Pertanyaan evaluasi (C-6)
(Pertanyaan menghendaki jawaban
dengan cara memberikan penilaian atau
pendapat terhadap isyu yang ditampilkan
Contoh: Apa komentar anda tentan
LAPINDO?
Kebiasaan yang Perlu dihindari

 Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila


siswa tidak mampu.
 Jangan mengulang jawaban siswa
 Jangan menjawab sendiri
 Usahakan agar siswa tidak menjawab
pertanyaan secara kompak (KOOR)
 Jangan menentukan siapa yang menjawab
sebelum pertanyaan disampaikan
 Pertanyaan ganda (Apa dan mengapa)
Keterampilan Menutup Pelajaran

 Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk


menutup pelajaran
 Memberikan gambaran menyeluruh tentang
apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian
tujuan, keberhasilan guru dalam pembelajaran
 Bentuknya merangkum meteri, konsolidasi
perhatian, organisasikan semua kegiatan,
lakukan follow up berupa saran dan ajakan
Komponen Menutup Pelajaran

1. Meninjau kembali penguasaan inti


pelajaran dengan merangkum dan
meringkas pelajaran
2. Lakukan evaluasi dengan cara
mendemonstrasikan keterampilan,
mengaplikasikan ide baru pada situasi
lain, mengekplorasikan pendapat siswa,
dan memberikan soal secara tertulis.

Anda mungkin juga menyukai