Anda di halaman 1dari 27

FISIKA DASAR

(2 SKS)

Dosen :
Drs.Arsyad Bachtiar, M.Si.
 Tujuan Perkuliahan:
Setelah mengikuti mata kuliah ini
diharapkan mahasiswa mampu
menafsirkan dan menjelaskan pengertian
fenomena fisika serta menyelesaikan
persoalan secara matematis berhubungan
dengan mekanika, fluida, termodinamika ,
optik, listrik, dan menjadi bekal sebagai
sarjana farmasi
Informasi/Kontrak Perkuliahan
 Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: daring
 Kuliah materi
 UTS dan UAS
 Quis/tugas
 Kehadiran

 UTS/UAS bersifat buku tertutup, boleh pakai kalkulator

Komposisi Nilai Akhir:


 NA = 0.35 UAS + 0.35 UTS + 0.20 Quis/tugas + 0.1 Kehadiran
 Rujukan:
 Resnick & Halliday, Fisika
 Fisika untuk Universitas, Sears Zemansky
 Physics, Giancoli
 Literatur lainnya………
Materi

Besaran, satuan
Kinematika partikel
Dinamika partikel
Energi
Fluida
Thermodinamika/kalor
Optika
BESARAN, SISTEM SATUAN, dan ANGKA
PENTING

1.1
1.1 PENDAHULUAN

Fisika :
 Ilmu pengetahuan yang mempelajari benda-benda di alam,
gejala-gejala, kejadian-kejadian alam serta interaksi dari
benda-benda di alam .

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang mempelajari


sifat-sifat dan interaksi antar materi dan radiasi.

 Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang didasarkan pada


pengamatan eksperimental dan pengukuran kuantitatif
(Metode Ilmiah).

1.2
Fisika

Klasik Kuantum
(sebelum 1920) (setelah 1920)
 Posisi dan Momentum  Ketidak pastian Posisi
partikel dapat ditetapkan
secara tepat dan Momentum
 ruang dan waktu partikel
merupakan dua hal yang  ruang dan waktu
terpisah merupakan satu
kesatuan

Hukum Newton Dualisme


Gelombang-Partikel
Teori Relativitas Einsten
1.3
1.2 BESARAN DAN SATUAN

 Besaran :
Sesuatu yang dapat diukur  dinyatakan dengan angka
(kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.

 Mengukur :
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan.
Besaran Fisika baru terdefenisi jika :  ada nilainya (besarnya)
 ada satuannya
contoh : panjang jalan 10 km

satuan

nilai
1.4
 Satuan :
Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan.
Contoh :  meter, kilometer  satuan panjang
 detik, menit, jam  satuan waktu
 gram, kilogram  satuan massa
 dll.

 Sistem satuan : ada 2 macam


1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon)
b. cgs (centimeter, gram, sekon)
2. Sistem Non metrik (sistem British)

 Sistem Internasional (SI)


Sistem satuan mks yang telah disempurnakan  yang paling
banyak dipakai sekarang ini.
Dalam SI :
Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak
berdimensi

1.5
7 Besaran Dasar dalam Sistem internasional (SI)

NO Besaran Pokok   Satuan    Singkatan Dimensi   


1 Panjang meter m L
2 Massa kilogram kg M
3 Waktu sekon s T
4 Arus Listrik ampere A I
5 Suhu kelvin K θ
6 Intensitas Cahaya candela cd j
7 Jumlah Zat mole mol N

1.6
 Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran dasar (pokok).

 Dimensi
Cara besaran itu tersusun oleh besaran dasar.

- Guna Dimensi :
1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran
2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau
persamaan
- Metode penjabaran dimensi :

1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri


2. Setiap suku berdimensi sama

1.7
Contoh penulisan satuan :
a. Tidak menggunakan nama khusus

NO Besaran    Satuan    lambang


1 Kecepatan meter/detik m/s
2 Luas meter 2 m2

b. Mempunyai nama khusus

NO Besaran    Satuan    Lambang


1 Gaya newton N
2 Energi joule J
3 Daya watt W
4 Frekuensi hertz Hz
Besaran Turunan dan Dimensi

NO Besaran Dasar   Rumus   Dimensi


1 Luas panjang x lebar [L]2  
2 Volume panjang x lebar x tinggi [L]3  
 massa
3 Massa Jenis [m] [L]-3 
volume
 perpindahan
4 Kecepatan waktu [L] [T]-1  
 
kecepatan
5 Percepatan
  waktu [L] [T]-2
6 Gaya massa x percepatan [M] [L] [T]-2 
7 Usaha dan Energi gaya x perpindahan [M] [L]2 [T]-2  
8 Impuls dan Momentum gaya x waktu [M] [L] [T]-1 

1.9
Faktor Pengali dalam SI

NO Faktor  Nama   Simbol


1 10 -18 atto a 
2 10 -15 femto f 
3 10 -12 piko p
4 10 -9 nano n
5 10 -6 mikro μ
6 10 -3 mili m 
7 10 3 kilo K
8 10 6 mega M
9  10 9 giga G
10 10 12 tera T

1.10
Besaran berdasarkan arah.

 Besaran Vektor
Besaran yang mempunyai BESAR dan ARAH

 Besaran Skalar
Besaran yang hanya mempunyai besar saja
 Vektor
Vektor dalam dua dimensi dapat digambarkan dengan
garis lurus yang memilki titik pangkal dan arah yang
ditunjukkan oleh anak panah.

A  dibaca vektor A
Contoh Soal
1. Tentukan dimensi dan satuannya dalam SI untuk besaran turunan berikut :
a. Gaya
b. Berat Jenis
c. Tekanan
d. Usaha
e. Daya

Jawab :
berat Gaya MLT -2
a. Gaya = massa x percepatan b. Berat Jenis = volume = Volume = L3
=M x LT -2
= MLT -2 satuan kgms-2 = MLT-2 (L-3)
= ML-2T-2 satuan kgm-2

gaya MLT -2
c. Tekanan = luas = L2 = MLT -2
satuan kgm-1s-1

d. Usaha = gaya x jarak = MLT -2 x L = ML 2 T -2 satuan kgm-2s-2

e. Daya = usaha = ML 2 T -2 = ML 2 T -1 satuan kgm-2s-1


waktu T

1.11
2. Buktikan besaran-besaran berikut adalah identik :
a. Energi Potensial dan Energi Kinetik
b. Usaha/Energi dan Kalor

Jawab :

a. Energi Potensial : Ep = mgh


Energi potensial = massa x gravitasi x tinggi
= M x LT-2 x L = ML2T-2
Energi Kinetik : Ek = ½ mv2
Energi Kinetik = ½ x massa x kecepatan2
= M x (LT-1) 2
= ML2T-2

Keduanya (Ep dan Ek) mempunyai dimensi yang sama  keduanya identik

b. Usaha = ML2T-2
Energi = ML2T-2
Kalor = 0.24 x energi = ML2T-2

Ketiganya memiliki dimensi yang sama  identik


1.12
Angka Penting
Angka penting didefinisikan sebagai angka yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Contoh :
- pengukuran dengan mistar 25 mm mempunyai dua angka penting
        - pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm mempunyai 3 angka penting
         - pengukuran dengan mikrometer 5,20 mm mempunyai 3 angka penting.

Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan penulisan di bawah ini.

 1.      Semua angka bukan nol adalah angka penting


Contoh : 156,589 mempunyai 6 angka penting

2.  Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan nol adalah angka angka penting
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting

3. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting kecuali ada
penjelasan tambahan

 
 

4. Angka nol dibelakang koma adalah angka penting


Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting

 
 5. Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol bukan
angka penting
contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting; 0,004000
mempunyai 4 angka penting

Bilangan penting dan bilangan Eksak


  Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti, yang tidak
diragukan lagi. Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa
di dalam suatu kelas adalah 50 orang. Jumlah mahasiswa
ini termasuk bilangan eksak yang sudah pasti.
 
Aturan - aturan penulisan angka penting

 1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila kurang
dari lima dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau dibulatkan sama
dengan 5, maka harus diperhatikan angka sebelumnya. Jika angka
sebelumnya ganjil maka dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah
bila angka sebelumnya genap.

2. Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan


banyaknya angka penting dari bilangan yang mempunyai angka
penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3 angka
penting) = 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)

3. Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-bilangan yang


mempunyai angka penting, sesuai angka dibelakang koma yang paling
sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2 angka dibelakang
koma) + 0,356 (tiga angka dibelakang koma) = 122,456 = 122,5 (satu
angka dibelakang koma)
  4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting dengan
bilangan eksak akan memiliki angka penting sesuai dengan angka
penting yang dimiliki bilangan penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka penting). Bila ada
15 batu disusun, maka tingginya menjadi 15 x 8,89 = 133,35 = 133 (tiga
angka penting)

5.Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak angka penting


sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang dipangkatkan mempunyai
2 angka penting, oleh karena itu hasil perpangkatan tersebut harus
mempunyai angka penting sebanyak 2)

 6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus memiliki banyak
angka penting yang sama dengan bilangan yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka mempunyai tiga
angka penting, maka hasil akarnya juga harus mempunyai tiga angka

Anda mungkin juga menyukai