MODUL 3
KELOMPOK II
LEO CANDRA (855786596)
KARMILA ( 855784854)
EMI KALSUM (855788)
ANI KHANIFATUN (856760335)
HELLY KURNIAWATI (856761946)
PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF
Dalam modul 3 ini kita akan mempelajari beberapa hal secara rinci dan efektif untuk
mengukur kemampuan siswa diantaranya
1. Menjelaskan konsep dasar asesmen alternatif
2. menjelaskan pentingnya asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
3. menjelaskan keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif sebagai cara penilaian
hasil belajar siswa
4. menjelaskan berbagai bentuk asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa
5. mengembangkan berbagai tugas dalam asesmen alternatif
6. membuat rubik atau kriteria penilaian dalam asesmen alternatif
7. memberi contoh penggunaan asas mana alternatif dalam penilaian hasil belajar
siswa
8. mengembangkan alat ukur efektif
Konsep Dasar Assesmen Alternatif
• Pengunaan assesmen alternatif dalam penialaina hasil belajar muncul
pada tahun 1980-an, sebagai akibat banyaknya kritik terhadap
assesmen tradisional yang hanya mengunakan tes tertulis.
• Tes tertulis tidak mampu mengukur hasil belajar siswa yang kompleks,
bahwa umumnya tertulis hanya mampu mengukur hasil belajar siswa
dalam ranah kognitif dalam keterampilan sederhana
• Pembahasan tentang asesmen alternative ini dibagi dalam empat
kegiatan belajar, antara lain latarbelakang dan konsep dasar asesmen
alternative, bentuk asesmen kinerja, asesmen potofolio dan
pengambangan alatukurefektif
LATAR BELAKANG
• Dalam hal ini, tes hanya berorientasi pada pencapaian hasil belajar dan tidak
proses belajar. Bagaimana proses siswa dalam mencapai hasil belajar,
memperhatikan bukan menjadi perhatian. Yang menjadi perhatian adalah
bagaimana hasil yang diperoleh siswa setelah mereka menyelesaikan
pembelajaran.
2. Kretifitas dalam pengerjaan 4 Mampu memodifikasi prosedur dalam kondisi yang menantang
tugas 3 Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instruktur
2 Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh instruktur
1 Tugas hanya dikerjakan dengan prosedur baku
Ada beberapa komponen penting yang harus anda perhatikan dalam menggunakan portofolio sebagai
asesmen
1. Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik, dan berorientasi pada research
based criteria.
2. Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunkan berbagai sumber informasi yang
mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa
3. Untuk mendesain portofolio perlu diperhatikan berbagai cara yang
digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berkontribusi
terhadap portopolio.
4. Portofolio dapat terdiri dari berbagai bentuk informasi seperti
karangan, hasil ukiran, skor tes, foto dan sebagainya.
5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu
6. Setiap mata pelajaran mungkin mempunyai bentuk portofolio yang
berbeda dengan mata pelajaran yang lain.
7. Portofolio harus dapat diakses secara langsung oleh orang-orang
yang berkepentingan terhadap portofolio tersebut seperti guru,
sekolah, orang tua, dan siswa sendiri.
Perencanaan Portofolio
1. Menentukan kriteria dan atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen
portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil
belajar yang anda amati.
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum
untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti
portofolio dan melengkapi penilaian.
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholders)
dengan portofolio siswa.
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasar bukti
yang dikumpulkan.
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan
informasi dan keputusan asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasarkan umur, kelas, atau isi agar kita dapat
membandingkan.
Pelaksanaan Portofolio
Tahap Penilaian
5. Penilaian dimulai dengan menentapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara guru
dengan siswa pada awal pembelajaran
6. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten.
7. Hasil penilaian selanjutkan digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya.
8. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Penilaian Ranah Afaktif
• Konsep Dasar
Kemampuan Afektif merupakan bagian dari hasil belajar siswa tang sangat
penting,.
• menurut Krathwohl Ranah Afektif terdiri atas 5 Level yaitu :
1. Receiving
2. Responding
3. Caluing
4. Organization
5. characterizarion
Beberapa cara Penilaian Ranah Afektif
Penilaian ranah afektif dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Angket atau kuesioner
4. Teknik proyektif
5. Pengukuran terselubung, yaitu orang yang kita amati dia tidak tahu