Anda di halaman 1dari 37

KONSEP

CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
Sukardin,S.Kep.,Ners.,MNS
Ap a i t u
Cairan &
Elektrolit ?
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Ginjal
• Peran cukup besar dlm pengaturan
kebutuhan cairan & elektrolit
• Fungsi:
– Pengaturan air
– Pengaturan konsentrasi garam dlm
darah
– Keseimbangan asam basa
– Ekskresi bahan buangan/kelebihan
garam
Kulit (1)

• Terkait dg proses
pengaturan panas
– Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yg disarafi
oleh vasomotorik
(kemampuan mengendalikan
arteriol kulit dg cara
vasokonstriksi & vasodilatasi)
Kulit (2)
• Cara pelepasan panas:
– Penguapan: jmlh keringat tgtg banyaknya darah yg
mengalir melalui pembuluh darah dlm kulit
– Pemancaran (radiasi): panas dilepaskan ke udara
sekitar
– Konduksi: panas dialirkan ke benda yg disentuh
– Konveksi: mengalirkan udara yg telah panas dg
permukaan yg lebih dingin
Paru-paru

• Peran dlm pengeluaran cairan dg


menghasilkan insensible water loss + 400
ml/hari
• Pengeluaran cairan terkait dg respon akibat
perubahan kemampuan bernapas
Gastrointestinal

• Organ saluran cerna memiliki peran dlm


proses penyerapan & pengeluaran air
• Cairan yg hilang sekitar 100-200 ml/hari
Sistem Endokrin

1| ADH (anti diuretik hormon)


2| Aldosteron
3| Prostaglandin
4| Glukokortiroid
Cara perpindahan cairan tubuh
Difusi
• Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat
dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan.
• Difusi dpt terjadi bila 2 zat bercampur dlm sel
membran
– Di dlm tubuh terjadi melalui membran kapiler yg
permeabel
• Kecepatan difusi bervariasi tergantung pd ukuran
molekul, konsentrasi cairan & suhu cairan
Transpor Aktif
1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari konsentrasi
rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
3)  diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara aktif
melewati membran sel meliputi: natrium, kalium, hidrogen,
glukosa dan asam amino.
Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah merembesnya


suatu cairan melalui selaput permeable.

2) Arah perembesan adalah dari daerah


dengan tekanan yang lebih tinggi ke daerah
dengan tekanan yang lebih rendah.
• Proses perpindahan zat ke larutan lain
melalui membran semi permeabel
• Terjadi perpindahan dr larutan kurang
pekat ke larutan dg konsentrasi lebih pekat
• Penting dlm pengaturan keseimbangan
cairan di dalam & di luar sel

Osmosis
Kebutuhan cairan tubuh dan elektrolit bagi
manusia
• Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia secara fisiologis. Kebutuhan ini memiliki proporsi besar
dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.
Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit
• Usia : asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia.
• Aktivitas : hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap
kebutuhan cairan dan elektrolit.
• Iklim : Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya
tidak terlalu panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang
ekstrem melalui kulit dan pernapasan.
• Diet : seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan
elektrolit.
• Penyakit : Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan
cairan dan elektrolit dasar sel atau jaringan yang rusak (mis., Luka
robek, atau luka bakar).
• Pembedahan : Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi
mengalami ketidakseimbangan cairan.
Pengaturan dan jenis cairan elektrolit
• Asupan (intake) cairan untuk kondisi normal pada orang dewasa adalah
± 2500cc per hari.
• Pengeluaran (output) cairan sebagai bagian dalam mengimbangi asupan
cairan pada orang dewasa, dalam kondisi normal adalah ±2300 cc.
Natrium (Na+) : Merupakan kation paling banyak dalam cairan
ekstrasel.
Kalium (K+) : Merupakan kation utama cairan intrasel.
Kalsium (Ca2+) : Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam
tubuh.
Magnesium (Mg2+) : Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan
intrasel.
Klorida (Cl ˉ ) : Terdapat pada cairan ekstra sel dan intrasel
Bikarbonat (HCO3ˉ ) :HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh
Fosfat : Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel.
Gangguan/masalah kebutuhan cairan &
elektrolit (1)

Hipovolemia/dehidrasi:

Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat


kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Penipisan volume cairan ekstraseluler (CES)
kekurangan cairan di dalam bagian-bagian
ekstraseluler (CES).
Penyebab

(1)   Penurunan masukan


(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui : kulit,
gastro intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3)  Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
• Pusing, kelemahan, Keletihan
• Sinkope
• anoreksia,mual, muntah, haus,
• kekacauan mental
• Konstipasi dan oliguria.
• HR meningkat, suhu meningkat,
turgor kulit menurun, lidah kering,
mukosa mulut kering, mata
cekung.
Pengkajian Fisik

 Penurunan tekanan darah (TD), khususnya


bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk;
lidah kering dan kasar; mata cekung; vena
leher kempes; peningkatan suhu dan
penurunan berat badan akut. Bayi dan anak-
anak : penurunan air mata, depresi fontanel
anterior.
 Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus;
hipotensi terlentang dan oliguria.
indikator Penurunan berat badan

No Penurunan Keparahan Defisit


Berat Badan Akut
1 2– 5% Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 10 – 15 % Berat
4 15 – 20 % Fatal
Perubahan pada hipovolemia

Hipovolemia Ringan
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
 Pemulihan volume cairan normal dan
koreksi gangguan penyerta asam-
basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok
hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor resiko
 Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG,
diare, drainase intestinal
 Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar,
fibrosis sistik
 Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes
insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik),
insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM
takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
 Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke
interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar,
acites
 Hemorragia
 Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasien-
keluarga
 Beri pasien dan orang terdekat instruksi
verbal dan tertulis tentang hal berikut :
(1)  Tanda dan gejala hipovolemia
(2) Pentingnya mempertahankan
masukan adekuat, khususnya pada
anak kecil dan lansia, yang lebih
mungkin untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan
potensial efek samping
2. Hipervolemia
q Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
q Hipervolemia adalah kelebihan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk
menahan natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke
plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1.  peningkatan tekanan kapiler
 kelebihan retensi ginjal
 tekanan vena yang tinggi
 penurunan resistensi arteriol
2.  penurunan protein plasma
 hilangnya protein melalui hidung
 hilangnya protein melalui kulit yang lepas
 kagagalan roduksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
 reaksi imun
 toksin
 infeksi bakteri
4.   Blockage of lymph return
 Cancer
 Pembuluh limphatik yang
abnormal atau kelainan konginital
Pengkajian Fisik

Oedema, peningkatan berat


badan, peningkatan TD
(penurunan TD saat jantung
gagal) nadi kuat, asites, krekles
(rales). Ronkhi, mengi, distensi
vena leher, kulit lembab,
takikardia, irama galop
Odema Pitting
+1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan
sedalam 2 mm
+2:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
4 mm
+3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
6 mm
+4:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
8 mm
Tindakan

Pembatasan natrium dan air


Diuretik
Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang
mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan

Memantau haluaran urine dengan


cermat
Mempertahankan pembatasan
pemberian cairan
Mempertahankan masukan dan
haluaran cairan akurat
Memantau tanda-tanda gagal jantung
kongestif (GJK) dan oedema
pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor resiko

Retensi natrium dan air : gagal jantung,


sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan
pemberian glukokortikosteroid
Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut
atau kronis dengan oliguria
Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan
luka bakar, kelebihan pemberian larutan
hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik)
atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga

• Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan


tertulis tentang hal berikut:
• Tanda dan gejala hipervolemia
• Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan
dokter setelah pulang dari rumah sakit; sesak
nafas, nyeri dada, ketidakteraturan nadi baru.
• Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
• Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek
samping; tanda dan gejala hipokalemia bila pasien
mnggunakan diuretik.
• Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
• Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai