KEWARGANEGARAAN
1. Warganegara
2. Kewarganegaraan
3. Warganegara Indonesia
4. Hak dan kewajiban warganegara
5. Peraturan Mengenai Kwn Indonesia
6 Tata Cara Memperoleh, Kehilangan, Pembatalan, dan memperoleh
Kembali Kwn RI
7. Warga Global
8. Sejarah Singkat Perkembangan Civic dan PKn
9. Pendidikan Kwn sebagai isu dunia
10. Landasan dan Rasional PKn
11. Tujuan PKn
BAB I WARGANEGARA
A. Pengertian Warganegara
Istilah “warganegara” dalam konteks kosa kata
Indonesia menunjukkan pada atau terjemahan
dari kata :Citizen” dalam bahasa Inggris
“Citoyen” dalam bahasa Perancis. Berawal dari
konsep “Citizen” inilah kita bisa memeberi
pemaknaan yang luas mengenai wn.
Dengan mengkaji makna “Citizen” nantinya akan
dapat di ketahui bahwa istilah “warganegara”
sesungguhnya belum cukup untuk mewakili
konsep “citizen”.
Istilah citizen secara etimologi berasal dari Rumawi yg
pada waktu itu bahasa latin yaitu kota “civis” atau
“civitas” sebagai anggota atau warga dari suatu city-
state. Selanjutnya kata ini dalam bahasa Perancis
diistilahkan dengan “citoyen” yang bermakna warga
dalam “city” (kota) yang memiliki hak-hak terbatas
citoyen atau citizen dengan demikian bermakna warga
atau penghuni kota-kota.
Warga dan kota adalah merupaka suatu kesatuan yang
bila di telusuri secara historis bermula pada masa Yunani
Kuno. Warga adalah anggota dari suatu politis (Negara
kota). Di Yunani warga dari polis dinamakan politis
Dalam terminologi modern istilah citizen
berpengaruh luas dalam upaya menjelaskan konsep
wn maupun kwn sebagai kajian akademik.
Menurut Tunher (1990) istilah citizen berkembang di
Inggris pada abad pertengahan namun menjelang
akhir abad ke-19 kata tersebut saling bertukar pakai
dg kata denizen. Kedua istilah teresebut secara
umum menunjuk warga atau penduduk kota sedang
orang2 yg berada diluar disebutnya “subject”. Pada
awalnya subject adalah non warga kota yg terdiri
atas, wanita, anak2 budak dan para penduduk asing.
Hal demikian sejalan dg pertumbuhan warga di
Yunani kuno.
Konsep-konsep mengenai citizen, hak, kota,
peradaban, dan urban ini tidak bisa
dilepaskan dari apa yang berkembang di
Yunani Kuno yg memang menjadi cikal bakal
berkembangnya konsep tersebut. Oleh
karena itu perlu sekali untuk diketahui
konsep wn berdasar tinjauan historisnya.
1. Tinjauan Historis Konsep Warganegara
Dengan adanya dua stelsel tersebut, terdapat dua kelompok atau jenis
wn yaitu:
1. Wn by operation of law atau wn dengan stelsel pasif. Bahwa status
kwn yg ia peroleh terjadi kaarena berlakunya ketentuan hokum atau
peristiwa hukum
2. Wn by registration atau wn dengan stelsel aktif. Bahwa mereka
memperoleh status kwn karena melalui proses yg ditentukan.
Dalam hal pewarganegaraan aktif, seorang
dapat menggunakan hak opsi yaitu hak untuk
memilih atau mengajukan kehendak menjadi
wn. Sedang dlm pewn pasif, seseorang yg
tidak mau diwarganegarakan atau tidak mau
dijadikan wn suatu Negara dapat
menggunakan hak repudiasi yaitu hak untuk
menolak suatu kwn.
2. Perolehan dan kehingan Kewarganegaraan
Menurut Jimmly Assiddiqie, 2006 ada lima Cara prosedur atau
metode dlm memperoleh status kwn yaitu:
A. Pewarganegaraan
Orang asing yg memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dlm pasal 9
UU No 12 tahun 2006 dapat mengajukan permohonan pewarganegaraan
kepada Presiden melalui Menteri yg lingkup tugas dan tanggungjawab di
bidang kewarganegaraan RI yaitu menteri Hukum dan HAM.
Permohonan sebagaimana dimaksudkan diajukan di Indonesia oleh
pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia diatas kertas bermaterai
cukup dan sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama lengkap
b. Tempat tgl lahir
c. Jenis kelamin
d. Status perkawuinan
e. Alamat tempat tinggal
f. Pekerjaan dan
g. Kewarganegaraan asal
B. Tatat Cara Pemberian Kwn kepada orang Asing yang
Berjasa kepada Negara RI atau dengan Alasan
Kepentingan lain
A. Warga Global
Perspektif global menjadi salah satu isu utama bagi wn, hal
ini bersumber dari berbagai permasalahan dan konflik yg
dihadapi hampir oleh semua Negara di dunia. Masalah
energi, menipisnya sumber daya alam, kelebihan
penduduk, aturan tentang penggunaan lautan, dan
atmosfer yg mengelilingi bumi, produksi dan distribusi
bahan makanan, dan para pengungsi. Tidak ada satu
negarapun yg dpt mengatasi permasalahan dan konflik
secara sendiri. Pemecahannya membutuhkan saling
ketergantungan dan kerja sama oleh semua bangsa dlm
masyarakat dunia sebab pengaruh independensi global
merupakan hal yg tidak dapat dihindari oleh semua bangsa
didunia.
Menurut Manchab (1997) ada 3 alasan yg
berpengaruh terhadap terbentuknya
masyarakat global yaitu:
1. Faktor historis, kelompok2 organisasi itu
telah ada sejak lama
2. Aktor2 global tersebut dituntut berbuat
lebih banyak pada pasca era perang dingin dan
3. Ada beberapa organisasi regional, ada yg
bersifat global dengan tujuan ganda. Dengan
karakteristik aktor global seperti inilah yg
mendorong terbentuknya nasyarakat global
saat ini.
Guru perlu menyiapkan diri untuk memilki
pengetahuan dan keterampilan mengajar
tentang masyarakat global yaitu:
1. Mengapresiasi perbedaan dan persamaan
budaya termasuk cara2 mengajar keragaman
dan kesadaran akan perspektif.
2. Dunia sebagai suatu sistem dan konsep saling
ketergantungan dan saling terkait dan
3. Bagaimana keberadaan siswa yg ada pada
suatu tempat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh hubungan orang dan organisasi global di
seluruh dunia. Merryfield (1990)
Hanvey (1982) memperkenalkan hasil pikirannya dengan
mengemukakan 5 dimensi perspektif global sbb:
1. Kesadaran perspektif
2. Kesadaran akan kondisi planet bumi
3. Kesadaran antar budaya
4. Pengetahuan dinamika global
5. Kesadaran pilihan manusia.
Kesadaran perspektif. Dimensi ini menunjukkan perlunya
pengakuan atau kesadaran bahwa sebagian invidu memilki
pandangan global yg berbeda, bahwa pandangan global itu
telah ada dan dibentuk oleh pengaruh2 diluar lingkungan
kesadaran, dan bahwa beberapa individu memilki
pandangan global yg sangat berbeda dg orang lain.
Kesadaran akan kondisi planet bumi. Dimensi ini
menunjukkan perlunya kesadaran akan kondisi bumi
dan pembangunan termasuk kondisi dan
kecenderungan yg timbul, seperti pertumbuhan
penduduk, migrasi, kondisi ekonomi, sumber alam dan
lingkungan fisik, pembangunan pilitik, ilmu
pengetahuan dan teknologi, hukum, kesehatan, konflik
antar bangsa dan konflik didalam negeri sendiri. Walau
sebagian besar penduduk dunia tdk mempunyai
pengalaman langsung meninjau apa yg terjadi
dibelahan bumi lain, namun dlm kondisi sekarang telah
ada media komunikasi yg dpt menyampaikan pesan
berita atau informasi dari suatu tempat di bumi
kebelahan bumi lain.
Kesadaran antar budaya. Dimensi ini
menunjukkan adanya kesadaran atas keragaman
pemikiran (ideas) dan pelaksanaannya dpt
ditemui dlm masyarakat manusia di muka bumi
ini, bagaimana pemikiran dan pelaksanaannya
tiap2 negara, dan bagaimana pemikiran dan
cara melaksanakan pemikiran yg dilakukan
masyarakat itu ditinjau dari sudut yg
menguntungkan , kesadaran antar budaya
merupakan dimensi yg cukup sulit untuk
diwujudkan karena pada dasarnya ada kapasitas
manusia untuk menciptakan budaya yg unik.
3. Tata cara memperoleh kembali Kwn RI
WNI yg kehilangan kwn RI dpt memperoleh kembali Kwn
RI dg mengajukan permohonan kepada presiden melalui
Menteri. Tata caranya berdasarkan pasal 2 s/d pasal 12
UU No. 12 2006.
4. Pernyataan ingin tetap menjadi WNI.
Perempuan atau laki2 WNI yg kawin dengan laki2 atau
perempuan wn asing kehilangan kwn RI karena menurut
hokum Negara asal suami atau istri, kwn istri, kwn suami
atau istri sebagai akibat dari perkawinan tsb.
Jika perempuan atau laki2 ingintetap menjadi WNI dapat
mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya
kepada Menteri melalui Pejabat atau Perwakilan RI yg
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal org yg
mengajukan pernyataan.
Pengetahuan dinamika global. Ada 3 kategori
pembelajaran ttg saran2 perubahan dinamika
global:
• 1. Prinsip2 perubahan dasar dalam sistem
sosial
• 2. Pertumbuhan sebagai bentuk perubahan
• 3.Perencanaan global
• a. Kepentingna nasional dan perencanaan
global
• b. Upaya2 untuk membuat model sistem
dunia sperti mebuat kebijakan nasional.
Unsur2 Perspektif Global
Merry Merryfield (1997) mengemukakan unsur2
perspektif global sbb:
1. Kepercayaan dan nilai manusia
2. Sistem global
3. Isu2 dan maslah global
4. Sejarah global
5. Pemahaman/interaksi lintas budaya
6. Kesadaran pilihan manusia
7. Pengembangan keterampilan evaluasi dan analisis
8. Strategi untuk partisipasi dan melibatkan diri.
C. Pendidikan Global
1. Pendidikan Global dan Globalisasi