Pendidikan Kewarganegaraan Dosen: Hendra Kurniawan, M.
Kom Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023
HAK ASASI MANUSIA
Muh. Saleh Novaryanto R 19.12.11701), Williamsyah Rimba S.A 19.12.11292), Habib Darmawan 19.12.11103) 1)2) Sistem Informasi Universitas AMIKOM Yogyakarta email : muhammad.1170@students.amikom.ac.id 1), williamsyah.arzaqi@student.amikom.ac.id 2) , habib.d@students.amikom.ac.id 3) Abstraksi Hak asasi manusia sebagai hak-hak yang melekat pada setiap individu hanya karena mereka adalah manusia. Hak-hak ini meliputi hak hidup, kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan martabat. Hak asasi manusia bersifat universal, tidak diskriminatif, dan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hak sipil, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Penelitian ini menyoroti tanggung jawab negara untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia warga negaranya, serta mencegah pelanggaran hak-hak tersebut. Implementasi hak asasi manusia menjadi kunci dalam menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan inklusif, di mana individu dapat mengembangkan potensi penuh mereka, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, dan hidup dengan martabat. Meskipun terdapat kerangka hukum dan norma internasional yang mengatur hak asasi manusia, masih terjadi pelanggaran yang berlangsung secara sistematis maupun sporadis di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan komunitas internasional untuk terus memperjuangkan dan mempromosikan hak asasi manusia serta menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang terjadi. Kata Kunci : Hak asasi manusia, sejarah hak asasi manusia.
I. Pendahuluan HAM di Indonesia. Tulisan ini tidak membahas
I.1. Latar Belakang Masalah kasus-kasus HAM dan pelanggaran HAM serta Manusia dan HAM adalah dua kata yang solusinya atau kajian filosofis tentang HAM. sulit untuk dipisahkan. Manusia dilahirkan dengan hak-hak kodrati yang merupakan bagian II. Landasan Teori tak terpisahkan dari kehidupannya. A. Pengertian Hak Asasi Manusia Kebebasan merupakan tuntutan manusia HAM adalah hak-hak absolut yang sebagai makhluk individu. Di sisi lain melekat pada hakikat dan keberadaan manusia adalah makhluk soaial. Manusia tidak manusia yang wajib dihormati, dijunjung dapat hidup sendiri, dia selalu hidup di tengah- tinggi dan diproteksi oleh negara, hukum, tengah sosialitasnya, baik itu kelompok kecil pemerintah dan setiap orang[1]. masyarakat, suku, bangsa atau negara. B. Sejarah perkembangan Hak Asasi Hak asasi dapat dirumuskan sebagai hak yang Manusia melekat dengan kodrat kita sebagai manusia yang Secara historis, perkembangan konsep bila tidak ada hak tersebut, mustahil kita dapat HAM di Barat dapat ditelusuri sejak abad hidup sebagai manusia. Hak ini dimiliki oleh ke-18 hingga abad ke-20. Pada abad ke-18, manusia oleh karena manusia, bukan karena hak asasi manusia berasal dari hak kodrat, pemberian manusia, masyarakat atau pemberian yang pada gilirannya berasal dari hukum negara. Maka hak asasi manusia itu tidak kodrat. Dua hak yang sangat penting tergantung dari pengakuan manusia lain, adalah kebebasan politik dan hak untuk masyarakat lain, atau negara lain. Hak asasi hidup. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan diperoleh manusia dari Tuhan Yang Maha Esa sebelumnya dalam kehidupan bangsa yang dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. absolut. Pada abad ke-18, hak-hak alami dirasionalisasikan dengan konsep "kontrak Tujuan Penelitian sosial" dan dijadikan sekuler, rasional, 1. Memberikan deskripsi objektif untuk universal, individual demokratis dan mendapatkan gambaran awal tentang HAM. radikal. Dua hak yang sangat ditekankan 2. Mengetahui pengertian hak asasi manusia. adalah kebebasan sipil dan hak untuk 3. Mengetahui sejarah perkembangan hak asasi menerima. Pada abad ke-19, muncul manusia. pemikiran sosialis yang lebih menekankan 4. Mengetahui hak asasi manusia di Indonesia. masyarakat (society). Tugas sosial dan hak individu muncul selama periode ini. Dua Batasan Penelitian hak yang sangat ditekankan adalah hak Pembahasan masalah HAM di sini hanya untuk berpartisipasi dan hak untuk membahas HAM dalam perspektif sejarah dan melakukan. Abad ke-20 ditandai dengan upaya transformasi hak kodrat individu konstitusional dan jaminan hak asasi menjadi hak hukum (dari hak kodrat manusia (walaupun Prancis telah secara manusia menjadi hak hukum positif). Pada resmi menetapkan ini sejak zaman J.J. saat itulah Deklarasi Universal Hak Asasi Rousseau). Semua ini berkat Presiden Manusia (UDHR) lahir. Hak yang paling Amerika Serikat, Thomas Jefferson. menonjol pada abad ini adalah hak sosial, Presiden Amerika lainnya yang dikenal hak ekonomi dan hak untuk menerima. sebagai "pejuang hak asasi manusia" Berikut ini disajikan sejarah adalah Abraham Lincoln, F.D. perkembangan HAM di beberapa Roosevelt, lalu Woodrow Wilson dan negara[1]. Jimmy Carter. Pidato "Empat 1. Hak Asasi Manusia di Yunani Kebebasan" Presiden Roosevelt Filusuf Yunani, seperti Socrates (470- disampaikan kepada Kongres Amerika 399 SM) dan Plato (428-348 SM) Serikat pada 6 Januari 1941. meletakkan dasar bagi perlindungan a) Kebebasan berbicara dan dan jaminan diakuinya HAM. mengungkapkan pikiran (freedom Konsepsinya menganjurkan masyarakat of speech and opinion). untuk melakukan sosial kontrol kepada b) Kebebasan memilih agama sesuai penguasa yang zalim dan tidak dengan keyakinan dan mengakui nilai-nilai keadilan dan keyakinannya (kebebasan kebenaran. Aristoteles (348-322 SM) beragama). mengajarkan pemerintah harus c) Kebebasan dari rasa takut. mendasarkan kekuasaannya pada d) Kebebasan dari keinginan dan kemauan dan kehendak warga kelaparan (freedom from want). negaranya. 3. Hak Asasi Manusia di Indonesia 2. Hak Asasi Manusia di Amerika Pemahaman HAM di Indonesia sebagai Serikat tatanan nilai, norma, sikap tindak Perjuangan hak asasi manusia di dalam kehidupan bermasyarakat, pada Amerika Serikat diilhami oleh dasarnya sudah berlangsung cukup pemikiran filsuf John Locke (1632- lama. Secara garis besar, Bagir Manan 1704) yang merumuskan hak kodrati dalam bukunya Perkembangan sebagai hak untuk hidup, bebas dan Pemikiran dan Pengaturan HAM di milik (the right to life, liberty and Indonesia (2001), membagi property). dan sebagai pedoman bagi perkembangan pemikiran HAM di rakyat Amerika Serikat ketika mereka Indonesia dalam dua periode, menjadi memberontak melawan otoritas Inggris periode sebelum kemerdekaan (1908- pada tahun 1776. Pemikiran John 1945), dan kedua periode setelah Locke tentang hak-hak dasar tersebut kemerdekaan (1945-sekarang). Di dapat dilihat dengan jelas dalam bawah ini dikemukakan masing-masing Deklarasi Kemerdekaan Amerika. periode tersebut. Revolusi Amerika melalui Deklarasi I. Periode Sebelum Kemerdekaan Kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776 Perkembangan pemikiran HAM adalah deklarasi kemerdekaan yang periode sebelum kemerdekaan dapat diratifikasi oleh 13 negara bagian dan ditemukan dalam pemikiran- juga merupakan piagam hak asasi pemikiran sebagai berikut. manusia karena menyatakan: "Bahwa a. Pemikiran Boedi Oetomo, sebenarnya semua bangsa diciptakan dalam konteks pemikiran sama oleh Amerika Serikat." Pencipta HAM, telah memperlihatkan Agung. Sang Pencipta telah memberi adanya kesadaran berserikat semua orang hak untuk hidup, hak dan mengeluarkan pendapat kebebasan dan hak kebebasan untuk melalui petisi-petisi yang menikmati kebahagiaan”. John Locke dilakukan kepada pemerintah menggambarkan keadaan status kolonial Belanda maupun naturalistik ketika orang memiliki hak melalui tulisannya yang dasar individu. Di ruang bersama, dimuat dalam surat kabar hidup lebih maju disebut status sipilis. Goeroe Desa. Bentuk Locke berpendapat bahwa negara pemikiran HAM Boedi melindungi hak-hak dasar warga Oetomo adalah dalam bidang negara. Deklarasi Kemerdekaan hak kebebasan berserikat dan Amerika menetapkan Amerika Serikat mengeluarkan pendapat. sebagai negara dengan perlindungan Pendidikan Kewarganegaraan Dosen: Hendra Kurniawan, M.Kom Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023
b. Pemikiran Perhimpunan sebagaimana ditunjukkan
Indonesia, lebih dalam Maklumat Pemerintah menitikberatkan pada hak tanggal 1 November 1945. untuk menentukan nasib Langkah selanjutnya sendiri. memberikan keleluasaan c. Sarekat Islam, menekankan kepada rakyat untuk pada usaha-usaha untuk mendirikan partai politik, memperoleh penghidupan sebagaimana tertera dalam yang layak dan bebas dari Maklumat Pemerintah tanggal penindasan dan diskriminasi 3 November 1945. rasial. b. Periode 1950 -1959 d. Partai Komunis Indonesia, Periode 1950-1959, dalam sebagai partai yang perjalanan Negara berlandaskan paham Marxisme Indonesia dikenal dengan lebih condong pada hak- hak sebutan periode Demokrasi yang bersifat sosial dan Parlementer Pemikiran HAM menyentuh isu-isu yang pada periode ini mendapatkan berkenan dengan alat produksi. momentum yang sangat e. Indische Partij, pemikiran membanggakan, karena HAM yang paling menonjol suasana kebebasan yang adalah hak untuk mendapatkan menjadi semangat demokrasi kemerdekaan serta liberal atau demokrasi mendapatkan perlakuan yang parlementer mendapatkan sama dan hak kemerdekaan. tempat di kalangan elite f. Partai Nasional Indonesia, politik. Implikasinya, mengedepankan pada hak pemikiran dan aktualisasi untuk memperoleh HAM pada periode ini kemerdekaan. Partai mengalami "pasang" dan Nasional Indonesia, menikmati "bulan madu mengedepankan pada hak "kebebasan. Indikatornya untuk memperoleh ditandai dengan adanya lima kemerdekaan. aspek, yaitu pertama, semakin g. Organisasi Pendidikan banyak tumbuh partai-partai Nasional Indonesia, politik dengan beragam menekankan pada hak politik ideologinya masing- masing. yaitu hak untuk mengeluarkan Kedua, Kebebasan pers pendapat, hak untuk sebagai pilar demokrasi betul- menentukan nasib sendiri, hak betul menikmati berserikat dan berkumpul, hak kebebasannya. Ketiga, persamaan di muka hukum pemilihan umum sebagai pilar serta hak untuk turut dalam lain dari demokrasi penyelenggaraan Negara. berlangsung dalam suasana kebebasan, fair (adil) dan II. Periode Setelah Kemerdekaan demokratis. Keempat, a. Periode 1945 - 1950 parlemen merupakan Pemikiran HAM pada periode representasi dari kedaulatan awal kemerdekaan masih pada rakyat, menunjukkan kinerja hak untuk merdeka, hak dan kelasnya sebagai wakil kebebasan untuk berserikat rakyat dengan melakukan melalui organisasi politik yang kontrol yang semakin efektif didirikan serta hak kebebasan terhadap eksekutif. Kelima, untuk untuk menyampaikan wacana dan pemikiran tentang pendapat terutama di HAM mendapatkan iklim yang parlemen. Pemikiran HAM kondusif sejalan dengan telah mendapat legitimasi tumbuhnya kekuasaan yang secara formal karena telah memberikan ruang kebebasan. memperoleh pengaturan dan c. Periode 1959-1966 masuk kedalam hukum dasar Pada periode ini sistem Negara (konstitusi), yaitu pemerintahan yang UUD 45. Komitmen terhadap berlaku adalah sistem HAM pada periode awal demokrasi terpimpin sebagai reaksi penolakan Soekarno "HAM adalah produk terhadap sistem demokrasi pemikiran Barat yang tidak parlementer. Pada sistem sesuai dengan nilai-nilai luhur demokrasi terpimpin ini, budaya bangsa yang tercermin kekuasan berpusat pada dan dalam Pancasila serta bangsa berada ditangan presiden. Indonesia sudah terlebih Akibatnya, presiden dahulu mengenal HAM melakukan tindakan sebagaimana tertuang dalam inkonstitusional baik pada rumusan UUD 1945 yang tataran suprastruktur politik terlebih maupun dalam tataran HUKUM HAK ASASI infrastruktur politik. Dalam MANUSIA kaitan dengan HAM, telah dahulu ada dibandingkan terjadi pemasungan hak asasi dengan deklarasi Universal masyarakat, yaitu hak sipil dan HAM". hak politik. Selain itu sikap defensif d. Periode 1966 -1998 pemerintah ini berdasarkan Setelah terjadi peralihan pada anggapan bahwa isu pemerintahan dari Soekarno HAM seringkali digunakan kepada Soeharto, ada oleh negara-negara Barat semangat untuk menegakkan untuk memojokkan negara HAM. Pada masa awal periode yang sedang berkembang ini telah diadakan berbagai seperti Indonesia. Namun seminar tentang HAM. Salah demikian, meskipun dari pihak satu seminar yang pemerintah mengalami diselenggarakan pada tahun kemandekan bahkan 1967, merekomendasikan kemunduran, pemikiran HAM gagasan tentang perlunya nampaknya terus ada dan pembentukan Pengadilan berkembang pada periode ini, HAM, pembentukan Komisi terutama dikalangan dan Pengadilan HAM untuk masyarakat yang dimotori oleh wilayah Asia. Selanjutnya Lembaga Swadaya Masyarakat pada pada tahun 1968 (LSM) dan masyarakat diadakan seminar Nasional akademisi yang concern Hukum II yang terhaap penegakan HAM. merekomendasikan perlunya e. Periode 1998 sampai sekarang hak uji materi (judical review) Pergantian rezim pemerintahan dilakukan guna melindungi pada tahun 1998 memberikan HAM. Begitu pula dalam dampak yang sangat besar rangka pelaksanan TAP MPRS pada pemajuan dan No. XIV/MPRS/1966, MPRS perlindungan HAM di melalui Panitia ad hoc IV telah Indonesia. Pada saat ini mulai menyiapkan rumusan yang dilakukan pengkajian terhadap akan dituangkan dalam piagam beberapa kebijakan pemerintah tentang HAM dan hak-hak Orde Baru yang berlawanan serta kewajiban warga negara. dengan pemajuan dan Namun, sekitar pada awal perlindungan HAM. tahun 1970 sampai periode Selanjutnya, dilakukan akhir 1980 persoalan HAM penyusunan peraturan mengalami kemunduran, perundang-undangan yang karena HAM tidak lagi berkaitan dengan dihormati, dilindungi dan pemberlakuan HAM dalam ditegakkan. Pemerintah Orde kehidupan ketatanegaraan dan Baru di bawah pimpinan kemasyarakatan di Indonesia. Presiden Soeharto pada Hasil dari kajian tersebut periode ini bersifat defensif menunjukkan banyaknya dan represif, tercermin dari norma dan ketentuan hukum produk hukum yang umumnya nasional khususnya yang restriktif terhadap HAM. Sikap terkait dengan penegakan defensif pemerintah tercermin HAM diadopsi dari hukum dan dalam ungkapan bahwa: instrumen Internasional dalam Pendidikan Kewarganegaraan Dosen: Hendra Kurniawan, M.Kom Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023
bidang HAM. Strategi III. Analisis dan Pembahasan
penegakan HAM pada periode Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat ini dilakukan melalui dua pada setiap individu hanya karena mereka adalah tahap, yaitu tahap status manusia, tidak peduli ras, agama, jenis kelamin, penentuan dan tahap penataan atau latar belakang sosial mereka. Hak asasi aturan secara konsisten. Pada manusia menjadi dasar yang penting dalam tahap penentuan telah menjaga martabat dan kebebasan individu, serta ditetapkan beberapa penentuan memastikan keadilan dan kesetaraan di dalam perundang-undangan tentang masyarakat. HAM seperti amandemen konstitusi Negara (UUD Analisis dan pembahasan hak asasi manusia 1945), Ketetapan MPR, UU, melibatkan pemahaman tentang hak-hak yang Peraturan Pemerintah (PP) dan dijamin dalam berbagai instrumen hak asasi ketentuan perundang- manusia, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi undangan lainnya. Manusia PBB tahun 1948, Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik PBB, Konvensi Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya PBB, serta berbagai instrumen C. Jenis-Jenis HAM hak asasi manusia regional dan nasional. Tidak hanya sebatas pengertian, hak asasi manusia memiliki macam-macam atau Pembahasan hak asasi manusia melibatkan jenis-jenis hak asasi, pembagian macam- beberapa aspek penting, antara lain: macam atau jenis-jenis hak-hak asasi tersebut sesuai dalam Universal a. Universalitas: Hak asasi manusia diakui Declaration of Human Rightstanggal 10 sebagai hak universal yang berlaku bagi Desember 1948 dicantumkan bebrapa hak- semua individu tanpa diskriminasi. Setiap hak asasi sebagai berikut[2]: orang memiliki hak untuk hidup, I. Hak Asasi Pribadi ( Personal Rights ), kebebasan dari penyiksaan, perlindungan yaitu hak yang mencakup kebebasan terhadap diskriminasi, kebebasan dalam berpendapat, memeluk agama, berekspresi, hak mendapatkan pendidikan, dalam bergerak, aktidf dalam setiap dan sebagainya. organisasi dan sebagainya. II. Hak Asasi Ekonomi ( Economy b. Kebebasan sipil dan politik: Ini termasuk Rights ), yaitu hak dalam membeli, hak atas kebebasan berpendapat, memiliki, serta menjual dan dalam kebebasan beragama, kebebasan memanfaatkan sesuatu. berserikat, hak atas privasi, dan hak untuk III. Hak Asasi Politik ( Political Rights ), memilih dan dipilih dalam pemilihan yaitu hak ikut serta dalam umum. Negara memiliki tanggung jawab pemerintahan, hak untuk dipilah dan untuk melindungi hak-hak ini dan tidak memilih, hak mendirikan partai melakukan intervensi yang tidak sah politik, dan lain-lain. terhadap warga negaranya. IV. Legal Equality of Rights, hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang c. Hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya: Ini sama dalam hokum dan meliputi hak atas pekerjaan yang layak, pemerintahan. standar hidup yang memadai, perumahan V. Judicature and Custody Rights, hak yang layak, pendidikan, akses kesehatan, asasi untuk mendapatkan peradilan dan keadilan sosial. Negara memiliki dang perlindungan atau perlakuan tata kewajiban untuk mempromosikan dan cara perlindungan. melindungi hak-hak ini serta menciptakan VI. Education Rights, hak asasi untuk kondisi yang memungkinkan setiap mendapatkan pendidikan. individu mencapai potensi penuh mereka. VII. Weges and Occupation Rights, hak asasi untuk mendapatkan pekerjaan d. Non-diskriminasi: Hak asasi manusia dan mendapatkan upah yang adil dan menuntut penghapusan diskriminasi dalam cukup. semua bentuknya, termasuk diskriminasi VIII. Social and Cultural Rights, hak asasi ras, jenis kelamin, agama, orientasi untuk mendapatkan jaminan sosial seksual, disabilitas, dan status sosial. serta mengembangkan kebudayaan. Semua individu memiliki hak untuk diperlakukan secara adil dan setara, tanpa memandang perbedaan mereka. e. Hak-hak kolektif: Selain hak-hak individu, IV. Kesimpulan hak asasi manusia juga mencakup hak-hak kolektif, seperti hak atas perdamaian, hak Kesimpulan dari hak asasi manusia adalah atas pengembangan berkelanjutan, dan hak bahwa setiap individu memiliki hak-hak yang atas lingkungan yang sehat. Pembahasan melekat pada mereka hanya karena mereka adalah hak asasi manusia juga mencakup manusia. Hak-hak ini termasuk hak atas hidup, perlindungan hak-hak kelompok yang kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan martabat. Hak rentan, seperti perempuan, anak-anak, asasi manusia bersifat universal, tidak diskriminatif, suku-suku pribumi, dan minoritas. dan mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hak sipil, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan f. Penegakan hukum dan akuntabilitas: lingkungan. Negara memiliki tanggung jawab untuk menegakkan hukum dan memberikan perlindungan terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Jika pelanggaran terjadi, Pentingnya hak asasi manusia terletak pada korban harus memiliki akses ke mekan perlindungan dan pengakuan terhadap martabat dan kebebasan individu. Negara memiliki tanggung jawab untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak asasi manusia warga negaranya, serta mencegah pelanggaran hak-hak tersebut.
Pembahasan dan implementasi hak asasi
manusia menjadi penting dalam menciptakan masyarakat yang adil, setara, dan inklusif. Melalui pemenuhan hak asasi manusia, individu dapat mengembangkan potensi penuh mereka, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik, dan hidup dengan martabat.
Namun, meskipun terdapat kerangka hukum dan
norma-norma internasional yang mengatur hak asasi manusia, masih terjadi pelanggaran yang sistematis maupun sporadis di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah, dan komunitas internasional untuk terus memperjuangkan dan mempromosikan hak asasi manusia serta menuntut pertanggungjawaban atas pelanggaran yang terjadi.
Dalam kesimpulannya, hak asasi manusia
adalah fondasi yang penting bagi terciptanya masyarakat yang adil dan beradab. Hak-hak ini harus dihormati, dilindungi, dan dipenuhi oleh negara dan seluruh pemangku kepentingan, agar setiap individu dapat hidup dalam martabat, kebebasan, dan kesetaraan. Pendidikan Kewarganegaraan Dosen: Hendra Kurniawan, M.Kom Semester Genap Tahun Akademik 2022/2023
Daftar Pustaka [1] Gunakaya, Widiada., 2017, Hukum Hak Asasi Manusia, ANDI, Yogyakarta