Disusun oleh :
KHALID KAHFI
A 311 19 083
KELAS B
C. KELEBIHAN BUKU
Buku ini pembahasan nya cukup lengkap dari pembahasan tentang ketatanegaraan
secara umum sampai pada penjelasan perkembangan dan perubahan ketatanegaraan di
Indonesia.
D. KEKURANGAN BUKU
Penyusunan materi dalam buku kurang sistematis.
E. KESIMPULAN
Buku ini membuat kita lebih mengenal apa yang namanya ketatanegaraan itu dan juga
sejarah ketatanegaraan itu sendiri. Dan apa saja yang menjadi hal-hal yang perlu diketahui
dan penting dalam ketatanegaraan dan juga Sejarah ketatanegaraan. Menurut hukumnya tata
negara adalah suatu kekuasaan sentral yang mengatur kehidupan bernegara yang menyangkut
sifat, bentuk, tugas negara dan pemerintahan serta hak dan kewajiban para warga terhadap
pemerintah atau sebaliknya. Tata negara adalah seperangkat prinsip dasar yang mencakup
peraturan susunan pemerintahan, bentuk negara dan sebagaianya yang menjadi dasar
peraturan suatu negara.
Dalam Bab pertama dibuku ini penulis membahas hal yang paling tak terpisahkan
dari sebuah Ketatanegaraan yaitu Negara. Dua konsep itu, baik staat maupun state berakar
dari bahasa latin, yaitu statum atau status, yang berarti menempatkan dalam keadaan berdiri,
membuat berdiri, dan menempatkan. Kata status juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan
yang menunjukan sifat atau keadaan tegak dan tetap. Dapat disimpulkan bahwa negara
merupakan suatu organisasi yang di dalamnya harus ada rakyat, wilayah yang permanen, dan
pemerintahan yang berdaulat.
Dalam konsep negara sebagai organisasi kekuasaan, di dalam negara terdapat suatu
mekanisme atau tata hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok manusia/rakyat agar
berdaulat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara. Untuk dapat mengatur rakyatnya,
maka negara diberi kekuasaan yang dapat memaksa seluruh anggotanya untuk mematuhi
segala peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh negara Untuk menghindari adanya
kekuasaan yang sewenang-wenang, di sisi Lain negara juga menetapkan dalam kehidupan
bersama, baik oleh individu, golongan, organisasi maupun oleh negara itu sendiri. Logemaan
dalam buku Over De Theorie van Een Stelling Staadrecht, yakni bahwa keberadaan negara
bertujuan untuk menyelenggarakan dan mengatur masyarakat yang dilengkapi dengan
kekuasaan tertinggi. Dalam konsepsi itu, Kansil menyatakan bahwa negara adalah suatu
organisasi kekuasaan dari manusia-manusia dan merupakan alat yang akan dipergunakan
untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam pengertian luas, negara merupakan kesatuan sosial yang diatur secara
konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama. Gagasan ini bahkan menjadi mitos
di Eropa dengan nuansa penekanan yang berbeda-beda. Misalnya di Eropa Barat orang
mengutamakan kebebasannya, sedangkan persamaannya cukup dalam hukum, sedangkan di
Eropa Timur yang diutamakan persamaan materinya, sedangkan kebebasannya
dinomorduakan. Mitos persamaan dan kebebasan ini kemudian diluangkan ke dalam konsep
negara hukum yang demokratis dengan pelbagai variasinya sehingga oleh Cari Schmitt
disimpulkan bahwa Ide al Begrif derverfassung atau pengertian ideal di dalam konstitusi
adalah Demokratischen Rechtsstaat.
Mitos ini pernah diterapkan pula di dalam konstitusi RIS dan UUD S 1950 dengan
rumusan negara hukum yang demokratis. Sedangkan tujuan bernegara Indonesia yang
Sesungguhnya merupakan konsep yang lebih tua dari negara hukum , bahwa konsep negara
bertujuan untuk memenuhi kepentingan umum atau res publica. Ini dibakukan dalam konsep
negara Republik sehingga asumsinya setiap negara yang berbentuk Republik, adalah untuk
kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan dinasti atau untuk kepentingan golongan .
Yang mambahas bentuk-bentuk negara yang primitif. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa
bentuk yang paling umum dari sistem politik diantara masyarakat-masyarakat yang dipelajari
oleh ahli antropologi ternyata masyarakat tersebut sudah dapat dinamakan state. meskipun
masyarakat tersebut tergolong primitif yang tinggal secara terisolasi di pedalaman. Dalam
kenyataanya, ada "trihe commumties" yang selamanya menjadi komunitas kesukuan.
Berpuluh-puluh suku di Papua, dengan bahasa lokalnya yang berbeda-beda tetap menjadi
masyarakat kesukuan dengan ciri-cirinya berburu, beternak, dan sebagian ada yang
berpindah-pindah.
Nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan, nasionalisme merupakan "ruh"
sosial-kultur untuk membentuk dan memperkokoh identitas nasional sebagai jati diri bangsa
yang telah memiliki martabat kemerdekaan. Ideologi kolektif nasionalisme tersebut memiliki
fungsi teleologis serta memberi orientasi bagi suatu masyrakat sehingga terbentuk solidaritas
yang menjadi landasan bagi proses pengintegrasian nya sebagai nasion atau komunitas
politik. Pada bab selanjutnya yaitu bab ke V, VI, VII, VIII, IX, X, XI dan XII, penulis lebih
fokus pada pembahasan tentang perkembangan dan perubahan ketatanegaraan yang terjadi di
Indonesia. yang dimulai dari penguasaan Belanda dengan VOC dan Inggris dengan EIC yang
terus bersiang untuk mendapatkan dominasi dikawasan Asia Selatan.
Pada awalnya belanda lah yang berkuasa atas wilayah nusantara namun karena politik
yang berkembang di Eropa memaksa belanda untuk menyerahkan kekuasaan belanda di
nusantara kepada Inggris. Selama pemerintahannya, Raffles banyak melakukan pembaharuan
yang bersifat liberal di Indonesia. Pembaharuan yang dilakukan Rafflesdi Inddonesia secara
teoritis mirip dengan pemikiran Dirk van Hogendorppada tahun 1799. Dan sistem yang
dilaksanakan adalah sentralistik dan militeristik.
Pada periode ini, yang menjadi konstitusi negara adalah undang-undang dasar 1945.
Dengan tujuan untuk mempersatukan wilayah negara yang dijajah oleh Belanda dengan cara
menyatukannya. Republik Indonesia Serikat adalah suatu negara federasi yang berdiri dari
tanggal 27 Desember 1949 sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam konferensi Meja
Bundar. Kemudian pada bab X yaitu pembahasan tentang pelaksanaan Demokrasi liberal
yang dilaksanakan sesuai konstitusi yang berlaku saat itu, yakni Undang-Undang Dasar
Sementara 1950. Demokrasi Liberal adalah sistem politik yang menganut kebebasan
individu.