Anda di halaman 1dari 17

PELEPASAN ZAT ADITIF DAN

MONOMER PADA SAMPAH


PLASTIK
Zat aditif dan monomer merupakan komponen integral dari plastik atau
polimer.

Beberapa monomer umum dan aditif yang biasa digunakan adalah


Bisphenol A (BPA), nonylphenol (NP), dan polybrominated diphenyl ether
(PBDEs)

Monomer dan aditif umumnya digunakan terutama untuk meningkatkan


kualitas bahan plastik. Mereka digunakan sebagai antioksidan,
stabilisator, plasticizer, dan penghambat api dalam plastik yang kemudian
akan digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk konsumen dan
industri
Bisphenol A (BPA),
• Senyawa 2,2-bis (4- hidroksifenil) propan atau
yang dikenal dengan nama bisphenol A (BPA)
merupakan bahan utama pada pembuatan plastik
polikarbonat. Selain itu, BPA juga merupakan
bahan pembuatan epoksi resin, yaitu pelapis
bagian dalam produk kemasan yang terbuat dari
logam, misal kaleng untuk pengemas produk
pangan olahan, tutup botol, dan pipa penyalur air.
Penggunaan epoksi resin ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya korosi atau reaksi bahan
pengemas dengan pangan yang ada di dalamnya.
Bisphenol A (BPA),
• 1891 : BPA pertama kali disintesis sebagai estrogen sintetis untuk
industri farmasi
• 1953 : BPA mulai diproduksi secara global sebagai polimer polikarbonat
dan epoksi resin
• 2011 : Produksi 5,5 juta metrik ton per tahun (Greiner et al, 2007)
Bisphenol A (BPA),
• Berdasarkan struktur kimianya, BPA mempunyai dua gugus fenil, dua
gugus metil, dan dua gugus hidroksil (alkohol).

• BPA cukup larut dalam air. Koefisien partisi oktanol-airnya (log K ow = 3,32) karena
hidrofobisitasnya yang relatif rendah, BPA cenderung mudah terelusi dari plastik dan
dengan cepat bergerak ke lingkungan berair di mana ia dapat diserap oleh bahan organik.
Nonylphenol (NP),
• Nonilfenol (NP) adalah alkilfenol dan bersama dengan
turunannya, seperti trisnonilfenol fosfit (TNP) dan
nonilfenol polietoksilat (NPnEO), mereka digunakan
sebagai aditif dalam industri plastik, misalnya, dalam
polipropilen di mana nonilfenol etoksilat digunakan
sebagai pengubah permukaan hidrofilik atau sebagai
penstabil selama kristalisasi polipropilen untuk
meningkatkan sifat mekaniknya. Mereka juga digunakan
sebagai antioksidan, agen antistatik, dan plasticizer
dalam polimer, dan sebagai penstabil pada bahan
kemasan makanan plastik.
Nonylphenol (NP),
• Di sisi lain, NP memiliki bagian hidrofobik dalam molekul dan partition coeffisien yang
lebih tinggi (log Kow= 4.48) dari BPA. Dalam kondisi lingkungan, nonyphenol adalah
cairan kental, sedikit larut dalam air (4,90 mg L- 1 pada 25 ° C) dan larut dalam pelarut
organik umum seperti asetonitril dan metanol. Dalam larutan berair, ia berperilaku
sebagai asam lemah dengan pKa = 10,7.
Polybrominated diphenyl ether (PBDEs)
• Senyawa PBDE merupakan salah satu
jenis brominated flameretardants, suatu
senyawa yang digunakan untuk
mengurangi tingkat panas (flammability)
pada bagian produk elektronik seperti,
komponen konektor, kabel, dan plastik
penutup TV atau komputer, mainan dan
perabot (furniture);
Polybrominated diphenyl ether (PBDEs)
• Struktur kimia PBDEs terdiri dari dua cincin aromatik halogen, yang
tersusun dari beberapa homolog konjener yaitu mono, di, tri, tetra, penta,
hexa, okta dan deka PBDE tergantung pada jumlah atom bromida yang
ditambahkan ke molekul
• Senyawa PBDEs memiliki sifat stabil, tidak mudah larut dalam air, dan
kelarutan yang tinggi dalam lemak.
Penggunaan PDBEs
PELEPASAN BPA, NP, DAN PBDE
DARI BAHAN LIMBAH PLASTIK.
Bisphenol A (BPA),
• Monomer BPA telah dilaporkan sebagai produk pemecahan polimer berbasis BPA
(polikarbonat dan resin epoksi) bila terkena bahan asam atau basa dari waktu ke waktu
dan pada suhu tinggi.
Nilai asupan harian yang dapat
ditoleransi BPA yang ditetapkan oleh
European Commission adalah 0,05
mg/kg berat badan/hari. Namun,
umumnya kadar paparan BPA lebih
rendah daripada nilai TDI tersebut.
Nonylphenol (NP) dan
Polybrominated diphenyl ether (PBDEs)
• NP dan PBDEs sebagai senyawa yang ditambahkan dan dicampur dalam
produk komersial yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bersifat
campuran dan tidak terikat secara kimiawi.
• Hal ini akan mendorong mudahnya senyawa tersebut lepas ke lingkungan.
Kondisi tersebut berpotensi terhadap terjadinya pencemaran NP dan
PBDEs baik di air, udara, tanah maupun mahluk hidup termasuk manusia
Konsentrasi
bisphenol A
Pada lindi tempat
pembuangan
sampah

Sumber: Takada & Karapanagioti, 2015


Konsentrasi NP
Pada lindi tempat
pembuangan sampah

Sumber: Takada & Karapanagioti, 2015


Konsentrasi
congener PBDE
terpilih di TPA
mentah atau
lindi limbah
padat kota dari
berbagai negara

Sumber: Takada & Karapanagioti, 2015

Anda mungkin juga menyukai