Anda di halaman 1dari 20

PENCEMARAN DETERJEN DI

LAUT
KELOMPOK 2
RAHMANIAH ZAINUDDIN (H012211002)
DACHLIA INDAHSARI DACHLAN
(H012211012)
Apa sih deterjen itu?
Berapa standar
deterjen dalam air?

Bagaimana sejarahnya
deterjen? Kenapa bisa berdampak
pada lingkungan dan
Kesehatan?

Senyawa apa saja yang ada Bagaimana solusi


pada deterjen? Dan pencemaran laut akibat
bagaimana pembuatannya? deterjen?
Apa sih deterjen itu?

 Deterjen digunakan sebagai pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran
pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya
 Deterjen adalah surfaktan, yang dapat dihasilkan dengan mudah dari petrokimia. Surfaktan menurunkan tegangan
permukaan air, pada dasarnya membuatnya lebih basah sehingga lebih mungkin untuk berinteraksi dengan minyak
dan lemak.
Sejarah Deterjen

Sebelum
Tahun 1916
• Deterjen Tahun 1965
• Deterjen untuk • Ditemukan
sintetik yang • Fritz Gunther, linear
rumah tangga • Deterjen
pertama ilmuwanJerman, alkylbenzene
dikembangkan diluncurkan menghasilkan
menemukan limbah busa di sulphonate
oleh Jerman pertama kali (LAS) yang
surfactant
sintetis dalam
di AS sungai dan lebih ramah
deterjen danau lingkungan.
Perang Dunia Setelah Tahun
Tahun 1933
II 1965
Prinsip Kerja Deterjen

 Deterjen memiliki rantai molekul


hidrofobik dan komponen hidrofilik.
Hidrokarbon hidrofobik yang ditolak
oleh air, tapi ditarik oleh minyak dan
lemak. Dengan kata lain berarti bahwa
salah satu ujung molekul akan tertarik ke
air, sementara sisi lain mengikat minyak.
 Air deterjen yang mengelilinginya
(kotoran) memungkinkan deterjen untuk
menarik kotoran dari pakaian atau piring
dan masuk ke dalam air bilasan untuk
selanjutnya dapat dipisahkan.
BAHAN-BAHAN PENYUSUN DETERJEN

Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan penyusun yaitu surfaktan, bahan aktif,
pengisi, bahan penunjang dan bahan tambahan.

• untuk mengikat lemak dan membasahi permukaan.


Surfaktan • Surfaktan yang biasa digunakan dalam deterjen adalah linear alkilbenzene sulfonat,
etoksisulfat, alkil sulfat, etoksilat, senyawa amonium kuarterner, imidazolin dan betain.

• Bahan aktif merupakan bahan inti dari deterjen sehingga bahan ini harus ada dalam proses
Bahan Aktif pembuatan deterjen.
• Secara kimia bahan ini dapat berupa sodium lauryl sulfonate (SLS).

• Bahan ini berfungsi sebagai pengisi dari seluruh campuran bahan baku.
Pengisi (Filler) • Bahan yang sering digunakan sebagai bahan pengisi, yaitu sodium sulfate, tetra sodium
pyrophosphate dan sodium sitrat
BAHAN-BAHAN PENYUSUN DETERJEN

Bahan • Bahan penunjang ini berfungsi meningkatkan daya bersih


Penunjang • Yang sering digunakan sebagai builder adalah senyawa kompleks fosfat, natrium
(Builder) sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolit

• Additives adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
Bahan misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna, dst, tidak berhubungan langsung
Tambahan dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud
(Aditif) komersialisasi produk. Contoh : Enzyme, Borax, Sodium chloride, Carboxy Methyl
Cellulose (CMC).
Penggolongan Deterjen

Berdasarkan bentuk fisiknya


• Deterjen Cair
• Deterjen Krim
 Deterjen bubuk
Berdasarkan keadaan butirannya
 Deterjen bubuk berongga
 Deterjen bubuk padat/massif
Berdasarkan ion yang dikandungnya
 Cationic detergents
 Anionic detergents
 Neutral atau Non-Ionic Detergents
PEMBUATAN DETERJEN

Ada 3 cara pembuatan deterjen yang umum digunakan:

Spray Drying

Aglomerasi

Dry Mixing
PEMBUATAN DETERJEN

 SPRAY DRYING
Spray-drying merupakan proses
modern dalam pembuatan
deterjen bubuk sintetik dimana
dalam spraydrying terjadi proses
pengabutan dan dilanjutkan
proses pengeringan.
PEMBUATAN DETERJEN

 AGLOMERASI
Proses aglomerasi merupakan proses pembuatan deterjan bubuk sintesis yang memiliki densitas yang tinggi dengan cara pencampuran
material-material kering dengan bahan-bahan cairan yang dibantu dengan adanya bahan pengikat cairan yang kemudian bercampur
yang menyebabkan bahan-bahan tadi bergabung satu sama lain yang membentuk partikel-partikel berukuran besar
PEMBUATAN DETERJEN

 DRY MIXING
Material kering (dry material) yang
digunakan untuk membuat deterjen
bubuk ditimbang dan selanjutnya
dimasukkan kedalam mixer,
pencampuran dilanjutkan selama 1-2
menit dan ditambahkan slurry selama
3-4 menit.
DETERJEN DALAM AIR

PERMENKES R.I 416/MENKES/PER/IX/1990

SEMAKIN TINGGI POPULASI DAN


PENDAPATAN. MAKA AKAN
BERDAMPAK PADA PENINGKATAN
PENGGUNAAN DETERJEN. HAL INI
DAPAT BERDAMPAK PADA JUMLAH
LIMBAH DETERJEN YANG SEMAKIN
BANYAK
DAMPAK DETERJEN PADA
LINGKUNGAN
 Dampak negatif deterjen terhadap lingkungan perairan, dapat dikategorikan atas 3 bagian
yaitu

PENDANGKALAN PERAIRAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN

PENCEMARAN BIOTA
PENDANGKALAN PERAIRAN

 Akibat sukarnya gugus fosfat diuraikan


oleh bakteri, maka akan terjadi
penimbunan fosfat, yang makin lama
makin bertambah banyak.
 Bila hal ini memasuki lingkungan
perairan, dapat menimbulkan
terjadinya pendangkalan suatu
perairan.
PENCEMARAN LAUT

 Karena sifat deterjen yang aktif permukaan, maka dengan kadar yang rendahpun deterjen
sudah membentuk busa. Busa ini akan menghambat diffusi oksigen dari udara ke perairan
 Terhadap lingkungan, dampak deterjen dapat menimbulkan eutrofikasi
PENCEMARAN BIOTA

 Tumbuh-tumbuhan air dan


organisme air keracunan dengan
adanya detergen yang melebihi
batas daerah toksisnya yang
larut ke dalam perairan.
CARA PENANGGULANGAN

Cara penanggulangan deterjen dapat dilakukan dengan biodegradasi dan kemudian


dilanjutkan dengan bioremediasi

BIODEGRADASI BIOMERASI
• Biodegradasi adalah terjadinya perubahan • Bioremediasi merupakan teknik
senyawa kimia menjadi komponen yang memperbaiki lingkungan dengan
lebih sederhana melalui bantuan memanfaatkan organisme untuk
mikroorganisme. mentransformasikan substansi organik
menjadi molekul sederhana yang tidak
toksik

Anda mungkin juga menyukai