Anda di halaman 1dari 10

ELUSIDASI STRUKTUR

NMR 2 Dimensi: prinsip umum


PENDAHULUAN

• NMR 1D diyatakan sebagai aluran frekuensi pada sumbu horinzontal, dan intensitas pada sumbu vertical

• Pada NMR 2D kedua sumbu horizontal dan vertical adalah skala frekuensi (= ppm)

• Spectrum NMR 2D bisa homonuklir ( korelasi frekuensi 1H dengan frekuensi 1H) atau heteronuklir ( korelasi
frekuensi 1H dengan frekuensi 13C)
Spektrum NMR 2D
• Prinsip dasar NMR 2D adalah transfer koheren dari satu magnetisasi (koheren) ke magnetisasi (koheren) yang lain.

• Spektrum NMR 2D tidak lain merupakan kumpulan spektrum NMR 1D.

• Pada Gambar 7.1a, evolusi geseran kimia selama 4 milidetik


menghasilkan sejumlah amplitudo (= intensitas) postif pada magnetisasi
1H, dan amplitudo tersebut ditransferkan ke magnetisasi 13C ketika
transfer koheren berlangsung, sehingga menghasikan sinyal 13C dengan
intensitas puncak positif.

• Pada Gambar 7.1b dan 7.1c, evolusr geseran kimia pada magnetisasi 1H
masing-masing adaiah 5 dan 6 milidetik. Pada evolusi 5 milidetik, tidak
ada intensitas 1H yang ditransfer sehingga pada spektrum 13C juga
intensitas sinyal karbonnya sama dengan nol (bukan berarti tdak ada).
Sementara itu, pada evoLusi geseran kimia 1H selama 6 milidetik,
magnetisasi yang ditransfer berupa intensitas sinyal negatif, dan dengan
demikian intensitas sinyal karbon yang dihasilkan juga negatif.
• Contoh hubungan magnetisasi 1H dan 13C dari gugus -CH, dimana sinyal karbon beresonansi pada 1875
Hz dari TMS (= 0 Hz)

• Aluran tersebut menghasilkan "FID" baru terhadap waktu t1, dan apabila transformasi Fourier diterapkan
terhadap FID tersebut, maka akan dihasilkan "sinyal" proton pada 250 Hz dari sinyal TMS (= 0 Hz).
Karena FID baru tersebut adalah berasal dari sinyal karbon pada 1875 Hz, maka iformasi ini menyatakan
bahwa atom hidrogen pada 250 Hz berikatan secara kovalen dengan atom karbon pada 1875 Hz.
Jenis-jenis transfer koheren
INEPT

• Prasyarat transfer koheren INEPT adalah doblet anti-phase dari salah satu koheren spin inti pentransfer, yang ditransfer
menjadi doblet anti-phase pada koheren spin inti yang dituju.

• Transfer koheren dengan cara ini dicirikan oleh penerapan dua pulsa 90° secara bersamaan (atau dengan jeda waktu)
pada saluran 1H dan 13C untuk heteronuklir INEPT, atau satu pula 90° untuk transfer INEPT homonukir.

NOE

• NOE (Neighbourhood Overhauser Effect), yaitu transter koheren karena adanya kedekatan ruang antar spin inti.
Fenomena NOE berkaitan dengan relaksasi T1, yaitu pengembalian populasi ke keadaan ekulibrium (keadaan dimana
populasi-alfa lebih besar dari populasi-beta).
Fenomena NOE berkaitan dengan pelepasan energi sebesar DQ dan ZQ. Untuk molekul kecil, fenomena NOE
didominasi oleh pelepasan erergi DQ (spin yang satu berelaksasi α→ β, spin tetangga dipacu memperkaya populasi- β
atau terjadi transisi α→β) sehingga menghasilkan efek NOE negatif. Pada molekul besar atau polimer, fenomena
NOE diaominasi oleh pelepasan energi ZQ (spin yang satu berelaksasi α→ β, spin tetangga dipacu memperkaya
pupulasi-α atau terjadi transisi β → α, sehingga menghasilkan efek NOE positif.

Metodologi umum percobaan NMR 2 dimensi


Untuk contoh transfer magnetisasi dari koheren-1H (I) ke koheren-13C (S), tahapannya adalah sebagai berikut:

Persiapan Evolusi Percampuran Deteksi


Berbagai jenis percobaan (pengukuran) NMR 2D yaitu, Homonukir (I = 1H, S = 1H) dan heteronukir (I = 1H, S = X)

• NMR 2D homonuklir hanya menggunakan satu saluran frekuensi, yaitu saluran 1H, sehingga rentang jelajah
spektrumnya sama pada kedua dimensi F2 (horizontal) dan F1 (vertikal).

• NMR 2D heteronuklir tidak memiliki puncak-puncak diagonal, dengan rentang jelajah frekuensi di masing-masing
dimensi (atau sumbu) tidak sama
Contoh spectrum NMR 2 dimensi
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai