Anda di halaman 1dari 12

DISEASES OF THE

CIRCULATORY SYSTEM
(PENYAKIT SISTEM SIRKULASI)
(I00 – I99)

1
DESKRIPSI

Perhatikan Excludes di bawah judul Blok.


Rentang kategori dalam Bab IX antara I00 – I99
77 kategori dari 100 sudah terisi
Bab ini dibagi dalam 10 blok
Ada 8 kode bertanda *
I32* I39* I41* I43* I52* I68* I79* I98*
Perhatikan pada penulisan atau pengetikan huruf
alfabet I(L) dan l (i) yang sama di keyboard mesin
tik ataupun komputer.

2
DESKRIPSI (Lanjutan-1)
I05 – I09 Rheumatic heart disease
Includes: hampir semua penyakit vaskular
(vascular disease) apakah specifik rematik
ataupun bukan.

Perhatikan adanya pengecualian, penyakit


valvular katub pembuluh aorta terklasifikasi
dalam blok ini hanya apabila dirinci sebagai
rematik
3
DESKRIPSI (Lanjutan-2)

I10 – I15 Kategori gangguan hipertensi (penyakit


darah tinggi) tidak dibedakan antara yang tipe
malignant atau benign seperti yang dahulu ada di
ICD-9.
Excludes: complicating pregnancy, childbirth,
and the puerperium (O10–O11,
O13–O16)
involving coronary vessels (I20–I25)
neonatal hypertension (P29.2)
pulmonary hyperension (I17.0)

4
DESKRIPSI (Lanjutan-3)
I20 – I25 disertai Note yang memandu peng-kode
terkait keterangan tentang waktu timbulnya
gangguan ischaemic heart diseases.

Ini yang membedakan pemanfaatan kode ini


untuk pengkodean mortalitas dan morbiditas

Baca Note di [477; 449] pada Tabular List


 pahami dengan jelas perbedaannya.

5
DESKRIPSI (Lanjutan-4)

Note: For morbidity, duration as used in


catagories 121 – 125 refers to the
interval elapsing between onset of
the ischaemic episode and admission
to care.
For mortality, duration refers to the
interval elapsing between onset and
death
Includes: with mention of hypertension
(I10 – I15)
Use additional code, if desired, to identify presence of
hypertension.

6
DESKRIPSI (Lanjutan-5)

I25.9 Chronic ischaemic heart disease


adalah kode non-specific dan hendaknya
hanya digunakan bilamana tidak disertai
informasi lebih lanjut.

I20 Angina pectoris


Untuk diagnosis angina pectoris hendaknya
dirinci apakah: - unstable (I20.0),
- with spasm (I20.1),
- other forms (I20.8) atau
- angina pectoris,
unspecified (I20.9)
7
TUJUAN
 Mengenal berbagai kondisi gangguan jantung dan
vasa darah, pemanfaatan additional code.
Mampu menentukan kode berbagai gangguan
jantung, vasa, rheumatism dengan tepat.
Mampu menerapkan kode dagger dan asterisk
gangguan jantung dengan tepat.
Mampu mengkode berbagai kondisi hypertensi,
hypertensi pada bumil.
Mengenal istilah tipe-tipe kondisi jantung yang
berat, dan khusus.
8
Ischaemic heart disease

Hypertension
I11 – I13 adalah kode untuk menunjukkan
hubungan antara hipertensi dengan
penyakit lain.

Blok ini hanya digunakan manakala pada


dokumentasi secara spesifik menunjuk-
kan adanya hubungan/keterkaitan.

9
Myocardial infarction
Infark Miokard bisa diberi kode:
- I21.- acute MI, with onset within past 28 days
- I22.- subsequent MI, a second or third
infarction occuring within 28 days
of the first one
- I25.2 an old MI not having significance to this
episode of care, not causing symptoms
- I25.8 an old MI still causing symptoms or
requiring treatment, chronic or with
duration >28 days

10
ADDITIONAL CODE
Gangguan Infective pericarditis (I30.0);
Acute myocarditis (I40)  silahkan tambahkan
additional code (B95-B97) untuk menjelaskan
agen penyebab infeksinya.

I60-I69  tambahkan external code, ....

I42.7; I80.-; I95.2  tambahkan additional


external cause code (Chapter XX) untuk penyebab
luarnya.
11
NOTE:
 ...
Perhatikan Note pada kategori:
- Ischaemic heart diseases (I20-I25)
Pengaturan tentang penggunan kode untuk
morbiditas dan mortalitas I21-I25

- Sequelae of CVD (I69.-)


Pengaturan tentang cara pemanfaatkan
kode Sequelae.

12

Anda mungkin juga menyukai