Besarnya entalpi sukar diukur, hanya perubahan entalpi (∆H) yang dapat
ditentukan nilainya.
Perubahan entalpi bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir sistem.
∆H = ∆Hakhir – ∆Hawal
3. Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Jenis Reaksi Termokimia
4. T2 < T1
4. T2 > T1 Contoh: pelarutan urea dalam air
Contoh: fermentasi glukosa
4. Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi kimia yang penulisannya disertai dengan perubahan entalpi
(∆H) reaksi.
a. Persamaan termokimia ditulis dengan menyertakan perubahan entalpi (∆H) dan fase senyawa atau unsur yang
terlibat dalam reaksi kimia, seperti gas (g), padat (s), cairan murni (l), dan larutan (aq).
Contoh: Contoh:
½N2(g) + 3/2H2(g) → NH3(g) NaCl(s)→ Na(s) + ½Cl2(g)
= –46,1 kJ mol–1 = +176,6 kJ mol–1
Contoh: Contoh:
Mg(s) + ½O2(g)→ MgO(s) NaOH(aq) + HCl(aq)
= –601,7 kJ mol–1 → NaCl(aq) + H2O(l)
= –890,4 kJ mol–1
B. Perubahan Entalpi Standar (∆H°)
Perubahan Entalpi Perubahan Entalpi
H vap
Penguapan Standar ( ) Pelarutan Standar ( H sol )
Contoh: Contoh:
H O(l) → H2O(g) NaOH(s)→
H sol
Na+(aq) + OH - (aq)
H2vap
= +44 kJ mol–1 = –6,01 kJ mol–1
Perubahan Entalpi
Peleburan Standar(H fus
) Perubahan Entalpi
H(sub
Sublimasi Standar )
Contoh:
H2O(s) → H2O(l) Contoh:
H sub
H H2O(s) → H2O(g)
fus
= –6,01 kJ mol–1
= –50,01 kJ mol–1
Contoh Soal
Pembakaran propana (Mr = 44 g mol–1) terjadi menurut reaksi berikut.
Penyelesaian
Dalam persamaan termokimia, koefisien reaksi menunjukkan jumlah mol yang terlibat
reaksi. Menurut persamaan tersebut, jumlah mol C 3H8 yang terbakar sebanyak 1 mol.
Jadi, pada
pembakaran 17,6 g
propana dihasilkan
kalor sebesar 888 kJ.
C. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi (∆H)
, dan
Apabila qkalorimeter diabaikan maka:
Beberapa ∆Hf°
senyawa pada
suhu 25oC dan
tekanan 1 atm.
Contoh Soal
Tabel berikut memuat data perubahan entalpi pembentukan standar beberapa zat.
Penyelesaian
Energi
Atomisasi
Energi Energi
Ikatan Disosiasi
Energi Ikatan
Rata-Rata
Contoh Soal
Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut.
DC – C = 348 kJ mol–1
DC = C = 614 kJ mol–1
DH – H = 436 kJ mol–1
Hitunglah energi ikatan (C – H) menurut reaksi:
C2H6(g) → C2H4(g) + H2(g) ∆H = +124 kJ mol–1
Penyelesaian
Reaksi pembakaran
Bahan bakar menghasilkan kalor yang berbeda-beda sesuai dengan kandungan senyawa di dalamnya.
Kalor pembakaran dapat dihitung dari data energi ikatan rata-rata senyawa-senyawa yang menyusun bahan
bakar.
Kalor Pembakaran Bahan Bakar Bensin
Energi ikatan rata-rata sebagai berikut. Kalor pembakaran 1 liter bensin dengan
DC – C = 348 kJ mol–1 bilangan oktan 90 (diasumsikan sebagai
DC – H = 413 kJ mol–1 perbandingan isooktana dan n-heptana).
DO = O = 495 kJ mol–1 Massa jenis bensin = 0,7 g cm–3 dan
DC = O = 799 kJ mol–1 reaksi pembakaran bensin terjadi secara
DO – H = 463 kJ mol–1 sempurna dalam fase gas.
Kalor pembakaran isooktana dan
n-heptana dalam bensin