Anda di halaman 1dari 48

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

COOPERATIVE LEARNING
Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning)
Pengertian:
• Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil untuk bekerja sama
dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam
mencapai tujuan belajar.
• Pendekatan pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama
dengan temannya dalam tugas-tugas terstruktur (Lie,
A., 1995).
Tipe-tipe Model
Pembelajaran Kooperatif
Metode ini dipandang paling sederhana dari metode
pembelajaran kooperatif yang lain. Para guru
menggunakan metode STAD untuk mengajarkan
informasi akademik baru kepada siswa setiap
minggu, baik melalui penyajian verbal maupun
tertulis.
Langkah-langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 atau 5 orang
secara heterogen (menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
2. Guru menyajikan pelajaran
3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah
mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
5. Memberikan penghargaan kelompok
6. Penutup
Modifikasi STAD
Alasan:
Pada langkah ke-2 di STAD, yaitu presentasi
guru, kurang relevan dengan prinsip
pembelajaran kooperatif yang mengacu pada
paham konstrukstivisme.
Modifikasinya

Pada langkah kedua STAD, diganti dengan kegiatan yang


lebih mengarahkan untuk siswa/mahasiswa menjadi lebih
aktif. Misalnya diganti dengan

• tugas membaca : siswa/mahasiswa diberikan tugas untuk


mempelajari berbagai buku yang berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari, dilaksanakan di luar jam kuliah.
Kegiatan ini bertujuan agar siswa lebih siap belajar dan
peran guru/dosen sebagai penyampai materi menjadi
terkurangi dan berganti dengan tugas sebagai fasilitator.
modifikasinya
• Modul : Dosen menyiapkan materi pelajaran
yang disajikan dengan modul, sehingga siswa
dapat belajar sendiri dari modul.
Langkah-langkah STAD modifikasi
Langkah-langkah :
• Membentuk kelompok yang anggotanya 4 atau 5 orang
secara heterogen (menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
• Kegiatan tugas membaca / belajar modul/
• Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti.
• Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
• Memberikan penghargaan kelompok
• Penutup
Metode pembelajaran kooperatif dimana siswa ditempatkan ke
dalam tim beranggotakan empat sampai enam siswa untuk
mempelajari materi akademik yang telah dipecah menjadi
bagian-bagian untuk tiap anggota
Kelompok Asal
a b c a b c a b c a b c a b c
d e d e d e d e d e

a a a b b b c c cd d d e e e
a a b b c c d d e e
k
Kelompok Ahli
Langkah-langkah :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5
siswa secara heterogen.
2. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan
setiap anggota siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu
bagian dari bahan akademik tersebut.
3. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung
jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama.
Kumpulan siswa semacam itu disebut’kelompok pakar’(expert group).
4. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali
ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain
mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar .
5. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam ‘‘home teams’’, para
siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah
dipelajari.
6. Pemberian skor dan penghargaan kelpmpok dilakukan seperti dalam
metode STAD.
Jigsaw Modifikasi
Alasan:
• Penentuan ahli biasanya kurang tepat, misalnya
mahasiswa yang kurang mampu pada topik A tetapi
mendapat tugas sebagai ahli A. Sehingga yang terjadi
pada saat diskusi di kelompok ahli menjadi kurang
optimal.
• Pada kegiatan di kelompok asal, terkadang yang
terjadi adalah ahli tidak dapat menjelaskan karena
penguasaannya kurang
Modifikasinya
• Agar penentuan ahlinya lebih tepat, Sebelum
langkah-2, perlu dilakukan tes penempatan
untuk pembagian sebagi ahli. Tes yang
dilakukan adalah pre tes materi ahli
• Sebelum kegiatan kelompok ahli berakhir,
dilakukan tes untuk memastikan kesiapan
masing-masing ahli.
Langkah-langkah :
1. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa
secara heterogen.
2. Pre tes untuk penempatan ahli
3. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan setiap anggota
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik
tersebut.
4. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk
mempelajari suatu bagian akademik yang sama. Kumpulan siswa semacam itu
disebut’kelompok ahli’(expert group) dan diakhiri dengan post tes dan
tindak lanjut
5. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli kembali ke kelompok
semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah
dipelajari dalam kelompok pakar .
6. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam ‘‘home teams’’, para siswa
dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
7. Pemberian skor dan penghargaan kelpmpok dilakukan seperti dalam metode
STAD.
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

• Pengertian
TAI adalah penggabungan pembelajaran
kooperatif dengan teknik-teknik pembelajaran
tertentu yang bertujuan untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran individual dan
meningkatkan ketrampilan kooperatif siswa.
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Dasar pemikirannya
• Pembelajaran hendaknya memenuhi kebutuhan individual
masing-masing siswa
• Kenyataan kebutuhan individual siswa tidak sama
• Pembelajaran individual sangat sulit dilaksanakan di kelas,
karena faktor waktu, tenaga dan biaya.
• Dengan mendesain perangkat pembelajaran dan teknik
pembelajaran, penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
digunakan untuk mengatasi permasalah tersebut
Komponen TAI
• Team: Para siswa dalam TAI dibagi kedalam tim-tim
yang beranggotakan 4 sampai 5 orang, seperti pada
STAD dan TGT.
• Tes Penempatan: untuk menempatkan siswa dalam
kelompok heterogen
• Perangkat pembelajaran:
– Halaman panduan yang berupa pengulangan konsep –
konsep yang telah diperkenalkan oleh guru dalam
kelompok pengajaran
– Beberapa halaman untuk latihan kemampuan
– Tes formatif – dua set yang paralel
– Soal tes unit.
– Halaman jawaban untuk halaman latihan kemampuan dan
tes-tes unit dan formatif.
Komponen TAI
• Pembelajaran kelompok: Guru menjelaskan
beberapa materi pokok untuk setiap kelompok
sekitar 10 – 15 menit.
• Team Study
– Para siswa membentuk kelompok terdiri dari 2 atau 3
orang dalam tim mereka untuk melakukan pengecekan .
– Para siswa membaca halaman panduan mereka dan
meminta teman satu tim atau guru untuk membantu bila
diperlukan.
– Tiap siswa mengerjakan soal pertama dalam latihan
kemampuannya sendiri dan selanjutnya jawaban dicek
oleh teman satu timnya dengan halaman jawaban yang
sudah tersedia
Komponen TAI
• Team study (lanjutan)
– Apabila siswa sudah dapat menyelesaikan soal dengan benar
dalam latihan kemampuan, dia akan mengerjakan tes formatif A,
yaitu kuis yang mirip dengan latihan kemapuan (10 soal). Pada
saat mengerjakan tes formatif, siswa harus bekerja sendiri
sampai selesai.
– Seorang teman satu timnya akan menghitung skor tesnya.
Apabila siswa tersebut dapat mengerjakan delapan atau lebih
soal dengan benar, teman satu tim tersebut akan
menandatangani hasil tes itu untuk menunjukan bahwa siswa
tersebut telah dinyatakan sah oleh teman satu timnya untuk
mengikuti tes unit.
– Bila siswa tersebut tak bisa mengerjakan delapan soal dengan
benar, guru akan dipanggil untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi siswa tersebut.Guru mungkin akan
meminta si siswa untuk kembali mengerjakan soal-soal latihan
kemampuan lalu mengerjakan tes formatif B.
Komponen TAI
• Team study (lanjutan)
– Setelah menyelesaikan tes formatif, saatnya siswa
melaksanakan tes unit. Hasil dari tes unit tersebut
diperiksa oleh anggota dari tim lain secara
bergantian.
– Hasil tes unit digunakan sebagai skor individu.
Komponen TAI
• Penghargaan kelompok: Penghargaan
kelompok didasarkan pada skor kelompok.
Skor kelompok adalah rata-rata dari skor
individu setiap anggota kelompok.
Langkah-Langkah TAI
• Tes penempatan
• Pembentukan Tim dan kelompok
• Pembelajaran kelompok
• Meminta siswa membaca halaman panduan
• Meminta setiap siswa mengerjakan soal latihan dalam
kelompok dan saling mengecek jawaban siswa
• Mengerjakan tes formatif secara individual
• Mengerjakan tes unit
• Menentukan skor kelompok
• Memberikan penghargaan kelompok
Modifikasi TAI
Alasan:
• Tidak ada kegiatan kelompok yang bertujuan
untuk mempelajari materi secara bersama
• Pada kegiatan team study ada kegiatan yang
masih melibatkan guru secara dominan,
padahal TAI diperlukan untuk menghindari hal
tersebut
Modifikasinya
• Diperlukan kegiatan kelompok (disebut pra
kegiatan kelompok) yang membahas
permasalahan / belajar secara bersama
• Diperlukan peran siswa yang pandai untuk
menggantikan peran guru, dengan terlebih
dahulu memilih siswa dalam satu tim sebagai
pengganti guru (Asistensi)
Langkah-Langkah TAI Modifikasi
• Tes penempatan
• Pembentukan Tim dan kelompok
• Pra pembelajaran kelompok
• Pembelajaran kelompok
• Meminta siswa membaca halaman panduan
• Meminta setiap siswa mengerjakan soal latihan dalam
kelompok dan saling mengecek jawaban siswa
• Mengerjakan tes formatif secara individual
• Asistensi
• Mengerjakan tes unit
• Menentukan skor kelompok
• Memberikan penghargaan kelompok
TIPE TGT
(TEAMS GAMES TOURNAMENTS)
Prinsip model TGT ini pada dasarnya
sama dengan model tipe STAD, yang
berbeda hanyalah cara mengetahui
kemampuan siswanya saja. Kalau
didalam TGT diakhiri dengan
permainan / turnamen yang pesertanya
perwakilan dari masing-masing
kelompok.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model TGT dapat diilustrasikan
sebagai berikut:
1 Guru menyampaikan materi pembelajaran ke siswa
secara klasikal (paling sering menggunakan model
pembelajaran langsung).
2 GURU MEMBAGI SISWA KE DALAM BEBERAPA
KELOMPOK (SETIAP Kelompok terdiri dari 4 – 6 siswa
yang heterogen, baik dari segi kemampuan, agama, jenis
kelamin atau lainnya)
3 Dilanjutkan diskusi kelompok untuk penguatan materi
(saling membantu untuk memperdalam materi yang
sudah diberikan)
4 Guru meminta masing-masing kelompok untuk
mengirimkan wakil-wakilnya duduk dalam setiap meja
turnamen guna bertanding melawan anggota kelompok
lainnya.

MEJA TURNAMEN MEJA TURNAMEN

MEJA TURNAMEN MEJA TURNAMEN


KOMPOSISI SETIAP MEJA TURNAMEN DAPAT
DIILUSTRASIKAN SEBAGAI BERIKUT:
Team A Team B

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

MEJA MEJA MEJA MEJA


TURNAMEN TURNAMEN TURNAMEN TURNAMEN

Tinggi Sedang Rendah Tinggi Sedang Rendah

Team C Team D
Tournament
Perangkat tournamen:
– Satu set lembar tournament (soal dan jawaban)
– Satu set skor tournamet
– Satu set kartu nomor yang bersesuaian dengan
nomor soal
Pelaksanaan tournament

a. Melakukan drawing kartu untuk menentukan pembaca


pertama (pembaca pertama adalah yang memperoleh
nomor terbesar)
b. Pembaca pertama mengocok kartu-kartu dan mengambil
kartu teratas
c. Pembaca membaca dengan keras soal sesuai dengan
nomor yang terambil
d. Kesempatan pertama menjawab soal kuis turnamen
diberikan kepada pembaca, selanjutnya giliran menjawab
bagi anggota kelompok yang lain searah putaran jarum jam.
siswa yang ada di sebelah kiri atau kanannya(penantang
pertama) punya opsi untuk menantang dan memberikan
jawaban yang berbeda. Kalau tidak menjawab boleh
diliwati.
Pelaksanaan tournament
e. Penantang kedua boleh menantang kalau mempunyai
jawaban yang berbeda, kalau tidak menantang boleh
melewatinya. Akan tetapi, penantang harus hati-hati karena
mereka harus mengembalikan kartu yang telah dimenangkan
ke dalam kotak (jika ada) apabila jawaban mereka salah.
f. Jika semua penantang telah lewat penantang kedua
mengecek jawaban dan membacanya dengan keras. Pembaca
atau penantang yang memperoleh jawaban yang benar dapat
menyimpan kartunya.
g. Putaran berikutnya, posisinya berubah, penatang pertama
menjadi pembaca, penantang kedua, menjadi penantang
kedua.
h. Kegiatan ini dilakukan sampai kartu di meja habis
i. Skor individu diperoleh dari banyaknya kartu yang diperoleh.
5 Guru memberi penghargaan pada kelompok
berdasarkan jumlah dari hasil perolehan skor
dari masing-masing meja turnamen (atau sama
seperti dalam model STAD)
Modifikasi TGT
• Modifikasi TGT sama dengan STAD, yaitu
mengganti langkah ke-2 : Presentasi guru
Metode Struktural
• Metode ini menekankan pada struktur-struktur
khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-
pola interaksi siswa. Berbagai struktur tersebut
dikembangkan oleh Kagan dengan maksud menjadi
altenatif dari berbagai struktur kelas tradisional.
• Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para
siswa bekerja sama saling bergantung dalam
kelompok-kelompok kecil secara kooperatif.
Teknik-teknik Pendekatan Struktural

1. Mencari Pasangan
Pengertian
Teknik belajar mengajar mencari pasangan
(Make a Match) adalah siswa mencari pasangan
sambil belajar mengenai suatu konsep atau
topik dalam suasana yang menyenangkan
Teknik-teknik Pendekatan Struktural
1. Mencari Pasangan
Langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa
konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya
satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban
b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
c. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
d. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang
cocok dengan kartunya (soal jawaban)
e. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum
batas waktu diberi poin
f. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa
mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
g. Demikian seterusnya
h. Kesimpulan/penutup
Modifikasi Mencari pasangan
Alasan:
Kelemahan dari metode ini adalah akan terjadi
kegaduhan luar biasa akibat kegiatan mencari
pasangan

Upaya:
Kelas displit menjadi beberapa, sehingga split
kelas hanya maksimal 10 siswa.
Langkah modifikasi mencari pasangan

Langkah-langkah:
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan
bagian lainnya kartu jawaban
b. Membagi kelas menjadi 4 atau 5 kelompok besar yang berisimaksimal
10 siswa
c. Setiap siswa mendapat satu buah kartu
d. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
e. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban)
f. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin
g. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya
h. Demikian seterusnya
i. Kesimpulan/penutup
Teknik-teknik Pendekatan Struktural

2. Bertukar Pasangan
• Teknik belajar mengajar Bertukar Pasangan
memberi siswa kesempatan untuk bekerja
sama dengan orang lain.
• Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan untuk semua tingkatan usia
anak didik.
Teknik-teknik Pendekatan Struktural
2. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk
pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas
dengan pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu
pasangan yang lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian
pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari
kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan
kemudian dibagikan kepada pasangan semula.
Modifikasi bertukar pasangan
Alasan:
Pada langkah ke-4, kemungkinan diperoleh jawaban
yang berbeda dengan jawaban pasangannya,
sehingga kemungkinan timbul keraguan, mana
jawaban yang benar.

Upaya:
Mencari pasangan lagi sampai diperoleh kepastian
jawaban.
Teknik-teknik Pendekatan Struktural
2. Bertukar Pasangan
Langkah-langkah :
1. Setiap siswa mendapat satu pasangan (guru bisa menunjuk pasangannya
atau siswa memilih sendiri pasangannya).
2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan
pasangannya.
3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang
lain.
4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang
baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka.
5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan
kepada pasangan semula.
6. Jika jawaban dari pasangan yang baru belum diperoleh suatu kepastian
jawaban, maka perlu mencari pasangan baru lagi sampai benar-benar
diperoleh jawaban yang pasti
Teknik-teknik Pendekatan Struktural
3. Berkirim Salam dan Soal
• Siswa membuat pertanyaan sendiri
sehingga akan merasa lebih terdorong
untuk belajar dan menjawab pertanyaan
yang dibuat oleh teman-teman sekelasnya.
• Kegiatan berkirim salam dan soal cocok
untuk persiapan menjelang tes dan ujian.
Teknik-teknik Pendekatan Struktural
3. Berkirim Salam dan Soal
Langkah-langkah:
• Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap
kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan
yang akan dikirim ke kelompok lain.
• Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang
utusan yang akan menyampaikan salam dan soal dari
kelompoknya
• Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain
• Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan
dengan jawaban kelompok yang membuat soal

Anda mungkin juga menyukai