Anda di halaman 1dari 15

DD

depresi
• Depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu.
• Gejala gangguan depresi:
 nafsu makan↓
 berat badan↓
 perubahan pola tidur dan aktivitas
 kurang energi
 perasaan bersalah
 pikiran untuk bunuh diri
 Gejala depresi berat: halusinasi dan delusi
DD
demensia
• Demensia disebabkan oleh kerusakan organik sistem saraf pusat tetapi tidak disertai penurunan
kesadaran seperti yang terjadi pada delirium. Serta suatu gangguan intelektual atau daya ingat
yang umumnya progresif dan ireversibel. Biasanya terjadi pada orang yang berusia > 65 tahun.
• gambaran klinis :
 Gangguan memori
 Afasia
 Apraksia
 Agnosia
 gangguan di lobus frontalis; menggangu pada proses mengambil inisiatif, membuat urutan
Tahap-tahap demensia
 Stadium I/Awal Berlangsung 2-4 tahun; gejala gangguan memori, berhitung.
Selalu lupa pada memori baru
 Stadium II/Pertengahan berlangsung 2-10 tahun
 Afasia  tidak mengenal anggota keluarganya
 mudah bingung • Mengulangi kegiatan yang sudah dilakukan
 X merawat diri • gangguan visuospasial, menyebabkan
 Gangguan siklus tidur penderita mudah tersesat di lingkungan.

 Stadium III/Akhir berlangsung 6-12 tahun,


• Membisu
• ketidakmampuan untuk mengenali keluarga dan teman-teman
• X berjalan
• kaku otot
• gangguan siklus tidur-bangun-dengan peningkatan waktu tidur
• X mengendalikan buang air besar/kecil.
DD
insomnia
• Insomnia terjadi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tertidur dan merasa belum tidur dengan
cukup.
• nyeri
• sleep apnea
• Lansia dengan demensia akan terbangun pada malam hari dan akan berjalan tanpa tujuan.
• Atasi dengan:
terapi relaksasi ini bertujuan untuk membantu mengatasi suatu kebiasaan yang terjadi di usia lanjut
yang mudah terbangun di malam hari saat sedang tidur. Dan untuk beberapa orang yang berusia
lanjut biasanya mempunyai suatu kesulitan untuk bisa tertidur lagi setelah terjaga. Ct:yoga,meditasi,
relaksasi otot
DD
Gangguan cemas menyeluruh
• Gangguan kecemasan adalah gangguan yang ditandai dengan kecemasan
dan kekhawatiran yang tidak rasional bahkan terkadang tidak realistis
terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari.
FAKTOR BIOLOGI
1. Hipertensi
↑sistole tanpa ↑diastole lebih sering pada lansia
Terapi non farmakologi :↓ berat badan jika kegemukan, <minum alkohol, < garam,
mempertahankan asupan kalsium ,menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi asupan
lemak jenuh dan kolesterol.
terapi farmakologis : obat anti psikotik terutama fenotiazin, antidepresan khususnya
trisiklik, L-dopa, benzodiapezin, baklofen
Obat yang memberikan efek antagonis antihipertensi adalah: kortikosteroid dan obat
antiinflamasi nonsteroid.
Faktor Biologi
2. Artritis reumatoid adalah kelainan inflamasi yang terutama mengenai
membran sinovial dari persendian. Ditandai nyeri sendi, susah berjalan

Terjadi: 30 tahun dan 50 tahun Latihan pada rematik yang menyerang lutut:
Pada
pasien tdk lansia
boleh yang gemuk
naik-turun tangga: terlalu
puncak usia 40 tahun dan 60 tahun.
Dilakukan rencana
cepat/ melebihi penurunan
porsi berat
dan dibawa
badan jika rematik
pengawasan dokter,menyerang sendi
-> menyebabkan
lutut dan
kerusakan tumit. lutut
bantalan
Pemanasan mengurangi rasa nyeri
Faktor psikolog
• Ada lansia yang menjadi sensitif :
 suka marah-marah
 mudah tersinggung karena merasa tidak di butuhkan lagi
 Curigaan
 Banyak hal yang dipikirkan
 kehilangan kepercayaan diri. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality),
pada tipe ini ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika pada
masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan otonomi pada dirinya.
Faktor sosial
Lingkungan kerja Membuat
Posisi ↑ →dihormati→bertahun-tahun kerja→timbul hub. Kekeluargaan pensiunan
dgn rekan kerja→punya relasi luas→ tentu menghasilkan gaji yang dilema & X
banyak. kepercayaan diri

Post-Power Syndrome adalah gejala Pensiunan merasa


Pikiran negatif “hal yang memberikannya
melankolis,sedih,me
ketidakstabilan psikis seseorang yang rasa dihormati
muncul pada dirinya setelah hilangnya ngingatakan
masadiambil
lalu oleh
datangnya masa memunculkan perasaan
jabatan atau kekuasaan. Gangguan ini terus &berpikiran
takut,cemas, khawatir yang berlebihan
terjadi pada orang yang merasa dirinya dan emosi yangnegatif
tidak stabil( perasaan),
sudah tidak dianggap dan tidak dihormati mudah tersinggung dan marah
lagi.
Gejala yaitu:
 tampak jauh lebih cepatterjaditua dibandingkan
pada: pada waktu dia masih menjabat.
 Orang yang senang dihargai Rambut dansemua putihorang lain
dihormati
 permintaanselalu Berkeriput
dituruti
 suka
pemurung danorang
dilayani mungkin
lain sakit-sakitan
 gejala
 orang emosi,pengakuan
yang butuh misalnya cepat tersinggung,
dari orang merasa
lain karena tidakpercaya
kurang berharga, ingin
menarik
diri dirijika
sehingga dariindividu
lingkungan pergaulan,
tersebut memiliki ingin bersembunyi
jabatan dia merasadan lain-lain,
 gejala perilaku malu bertemu
diakui olehdengan orang lain, lebih mudah melakukan
orang lain
 Istilah
pola-pola
orang kekerasan atau menunjukan
yang menganggap kekuasaankemarahan baik di rumah
itu segala-galanya, untukatau tempat
lain. lain
berkuasa terhadap orang
orang-orang yang menaruh arti hidupnya pada prestasi jabatan dan pada
kemampuan untuk mengatur hidup orang lain
Faktor sosial
lingkungan keluarga
• Status sosial:
Hasil jerih payah sendiri: maka ia akan
 Pensiun berarti mereka harus menjadi orang yang gampang masuk ke
beradaptasi dengan hal baru lagi dalam masyarakat saat pensiun
 Tanpa dukungan = merasa tidak Bukan hasil sendiri : ia akan susah masuk
diperlukan, apalagi dulu mereka adalah kedalam masyarakat saat pensiun karena
orang di segani di tempat kerjanya kebanggaan dirinya lenyap sejalan dengan
 Biarkan u/ membantu membersihkan hilangnya atribut dan fasilitas yang
meja makan-> menolak maka mereka menempel pada dirinya selama ia masih
merasa tdk di butuhkan bekerja. Berdampak buruk
pada
 Luangkan waktu u/ berbincang semangat,kesehatan
& suasana hati
Faktor sosial
Agama

• Tujuan mengikuti kegiatan agama adalah untuk beribadah, menambah


ilmu agama, menambah teman dan bekal untuk di akhirat.
• Kegiatan yang mereka ikuti hanya bersifat sukarela dan tidak diharuskan
datang jika memang tidak bisa atau tidak sempat.
• Peran keluarga sangat penting disini untuk menjadi jembatan bagi lansia
agar meningkatkan kegiatan spiritualnya.
Penatalaksanaan non-farmako & farmako
 Terapi Nonfarmakologi Terapi nonfarmakologi khususnya behavioral
therapies efektif sebagai farmakoterapi dan diharapkan menjadi pilihan
pertama untuk insomnia kronis pada pasien usia lanjut.
 Metode behavioral therapie:
 Stimulus Control
 Sleep Restriction
 Sleep Higiene
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai