Anda di halaman 1dari 44

BAB 6

SIKLUS PADA AKHIR PERIODE:


PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
Ragam Laporan Keuangan
4 Macam Laporan Keuangan

Laporan Laba/Rugi
• Menyajikan informasi laba/rugi selama satu periode.
Laporan Perubahan Ekuitas
• Menyajikan informasi tentang perubahan yang terjadi di
elemen ekuitas selama satu periode.
Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
• Menyajikan informasi tentang posisi/kondisi dana
perusahaan pada tanggal tertentu.
Laporan Arus Kas
• Menyajikan informasi selama satu periode tentang
beragam perubahan dan aktivitas yang melibatkan
sumberdaya kas
Matematika Keuangan
Hubungan Laporan Keuangan
L/R

PENGEMBALIAN
ASET + BEBAN + = LIABILITAS + EKUITAS + PENGHASILAN
ke PEMILIK

ASET = LIABILITAS + EKUITAS*


* Total ekuitas setelah diperhitungkan laba/rugi dan pengembalian ke pemilik.

LAPORAN LAPORAN LAPORAN POSISI LAPORAN ARUS


LABA/RUGI PERUBAHAN EKUITAS KEUANGAN (NERACA) KAS
PENGHASILAN EKUITAS awal periode +
Setoran selama periode ASET LIABILITAS
berjalan

(+/-) LABA/RUGI KAS

(-) BEBAN (-) Pengembalian ke


pemilik EKUITAS
EKUITAS Tot. Liabilitas Saldo KAS
LABA (RUGI) Tot. Aset
AKHIR PERIODE + Ekuitas AKHIR PERIODE
Tahap Penyajian Laporan
Keuangan
Hubungan Laporan Keuangan

Setelah langkah terakhir dalam tahap


penyiapan laporan keuangan diselesaikan,
yaitu pembuatan daftar saldo setelah
penyesuaian (DSSP), maka tahap penyajian
laporan keuangan dimulai.
Langkah sistematis penyajian laporan
keuangan pada dasarnya mengikuti
matematika pelaporan keuangan.
Peraga 6.1: Sub-siklus Pada Akhir Periode – Tahap Penyusunan Laporan Keuangan

04. Penyajian Laporan Laba/Rugi


(Income Statement )

05. Pencatatan Penutup ( Closing Entries)

06. Penyajian Laporan Perubahan Ekuitas


(Statement of Changes in Equity )

07. Penyajian Laporan Posisi Keuangan


(Neraca)

08. Penyajian Laporan Arus Kas


(Statement of Cash Flow )

09. Pencatatan Pembalik (Reversing Entries ),


Jika Diperlukan
Penyajian Laporan Laba/Rugi
Kinerja Perusahaan

Hasil usaha atau kinerja unit usaha lazimnya


diukur dengan membandingkan antara
penggunaan dana dalam rangka menjalankan
kegiatan usaha (elemen Beban) dan pemerolehan
dana dari kegiatan usaha (elemen Penghasilan).
Kinerja tersebut disajikan dalam laporan laba/rugi
(income statement).
Perusahaan memperoleh laba jika penghasilan
lebih besar daripada beban. Sebaliknya,
perusahaan mengalami rugi jika penghasilan lebih
kecil daripada beban.
2 Bentuk Laporan Laba/Rugi

Langkah tunggal (single step)


Laporan laba/rugi disajikan dengan cara menjumlahkan semua penghasilan dan
menguranginya dengan semua beban tanpa memisahkan jenis laba/rugi dari
kegiatan operasional dan dari non-operasional.

Langkah bertahap (multiple step)


Laporan laba/rugi disajikan dalam beberapa klasifikasi.
Peraga 6.2: Laporan Laba/Rugi – Langkah Bertahap

PT. ADIL SEIMBANG (Metode Langkah Bertahap)


LAPORAN LABA/RUGI (dalam Rp) – Untuk Periode s/d 31 Desember 2012
Penghasilan operasional:
Pendapatan usaha 990.000
Beban operasional:
Beban gaji 200.000
Beban supplies kantor 130.000
Beban penyusutan kendaraan 200.000
Beban penyusutan peralatan kantor 150.000
Beban iklan 50.000
Beban sewa kantor 60.000
Total Beban (790.000)
Laba/(Rugi)* operasional 200.000
Penghasilan non-operasional 130.000
Beban non-operasional (20.000)

Laba/(Rugi)* non-operasional 110.000

Laba/(Rugi)* bersih sebelum pajak 310.000


(-) Beban pajak penghasilan (40.000)
Laba/(Rugi)* bersih setelah pajak 270.000
*Coret yang tidak perlu
Pencatatan Penutup
Pemindahan Akun Nominal

Setelah penyusunan laporan laba/rugi,


akun-akun yang merupakan elemen
nominal (sementara) dipindah ke ekuitas.
Tiga elemen nominal di persamaan
akuntansi, yaitu:
– Penghasilan,
– Beban, dan
– Pengembalian ke pemillik.
Konsep Pencatatan Penutup

Pemindahan akun-akun nominal ke elemen


ekuitas dilakukan dengan menutup akun tersebut
melalui pencatatan penutup (closing entries).
Oleh karena akuntansi tidak mengenal nilai
moneter negatif maka penutupan akun dilakukan
dengan menuliskan di sisi lainnya dalam nilai
moneter yang sama. Sebagai contoh, akun
Beban gaji yang bersaldo debet Rp3.000.000
ditutup dengan mengkredit akun yang sama
Rp3.000.000.
Langkah-Langkah Pencatatan Penutup

Dua elemen yang digunakan untuk menghitung laba/rugi


perusahaan, yaitu akun-akun penghasilan dan beban,
ditutup ke ekuitas melalui prosedur khusus sebagai berikut.
1) Langkah pertama, akun-akun penghasilan dan beban
dipindah (ditutup) ke akun Ikhtisar laba/rugi (ILR).
2) Langkah kedua, saldo akun ILR dipindah (ditutup) ke
ekuitas. Akun ILR ini lazim disebut akun kliring (clearing
account) karena dibentuk dan segera ditutup kembali.
Akun ILR dibentuk agar besaran laba/rugi tercatat di
akuntansi, dan bermanfaat untuk cross check besaran
laba di laporan laba/rugi.
3) Untuk akun-akun pengembalian ke pemilik, pemindahan
(penutupan) dilakukan langsung ke akun ekuitas.
Aplikasi Pencatatan Penutup

Berikut ini pencatatan penutup yang dilakukan


oleh PT. ADIL SEIMBANG terkait dengan
penyusunan laporan keuangan untuk periode
2012.

(a) Penutupan akun-akun penghasilan


Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Pendapatan usaha 990.000
2012 Pendapatan lain-lain 130.000
Ikhtisar laba/rugi 1.120.000
(a) Penutupan akun-akun beban
(b)
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Ikhtisar laba/rugi 850.000
2012 Beban gaji 200.000
Beban supplies kantor 130.000
Beban penyusutan kendaraan 200.000
Beban penyusutan peralatan kantor 150.000
Beban iklan 50.000
Beban sewa kantor 60.000
Beban lain-lain 20.000
Beban pajak penghasilan 40.000

(a)
(c) Penutupan akun Ikhtisar laba/rugi (ILR)
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Ikhtisar laba/rugi 270.000
2012 Saldo laba 270.000
(a)
(d) Penutupan akun-akun pengembalian ke pemilik (Dividen)
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
31/12 Saldo laba 100.000
2012 Dividen 100.000

Setelah pencatatan penutup dilakukan maka akun-


akun penghasilan, beban, dan pengembalian ke
pemilik bersaldo nol Secara substansi, pencatatan
penutup menjadikan akun-akun tersebut berpindah
ke elemen ekuitas
Jika perusahaan mengalami rugi, akun ILR sebelum
ditutup bersaldo debet sehingga pencatatan
penutup dilakukan dengan mencatat di debet akun
Saldo laba dan mencatat di kredit akun ILR.
Penyajian Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas di Perusahaan

Laporan perubahan ekuitas (statement of


changes in equity) menyajikan perubahan
yang terjadi di akun-akun ekuitas. Secara
konsep, ekuitas mencerminkan sumber
pendanaan yang berasal dari lain-lain.
Dalam banyak situasi, perusahaan sejauh ini
mengandalkan pendanaannya dari setoran
pemilik sehingga lazimnya saldo akun modal
sangat besar nilai moneternya.
Aplikasi Penyusunan Laporan Perubahan
Ekuitas

Berikut ini ilustrasi laporan perubahan ekuitas di


PT. ADIL SEIMBANG berdasar informasi
keuangan periode 2012 (lihat Peraga 6.3).
Sebagai catatan tambahan, saldo akun Modal
saham Rp4.000.000 di daftar saldo setelah
penyesuaian terdiri dari saldo awal 1 Januari 2012
Rp3.000.000 dan setoran modal selama tahun
2012 Rp1.000.000.
Peraga 6.3: Laporan Perubahan Ekuitas

PT. ADIL SEIMBANG


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (dalam Rp) Periode 1 Jan. – 31 Des. 2012
Ekuitas:
Modal, awal periode 3.000.000
(+) Setoran modal selama periode berjalan...... 1.000.000
Saldo modal di DSSP 4.000.000
(+/-) Laba/rugi satu periode 270.000
(-) Dividen (100.000)
Ekuitas akhir, per 31 Desember 2012 4.170.000
Penyajian Laporan Posisi Keuangan
(Neraca)
Informasi Neraca
Akuntansi perusahaan juga perlu menyajikan
informasi tentang posisi keuangan pada tanggal
tertentu. Rasionalitas sederhananya, kinerja
keuangan perusahaan pada gilirannya akan
tercermin dalam posisi keuangannya.
Akun-akun yang terdapat di laporan posisi
keuangan lazim disebut akun riil atau akun
permanen (permanent accounts).
Laporan posisi keuangan menyajikan
keseimbangan penggunaan dana dan pemerolehan
dana sebagai perwujudan hukum dana (the law of
fund).
Format Neraca
Format yang lazim dan mencerminkan aplikasi
matematika adalah format Debet Kredit: Aset
ditempatkan di sisi debet, sedangkan Liabilitas dan
Ekuitas ditempatkan di sisi kredit.
Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan aset tidak
lancar, dan penyajian akun kontra aset (contohnya
adalah akun Akumulasi penyusutan) dicantumkan
sebagai pengurang dari aset tetap yang disusutkan.
Demikian pula, liabilitas diklasifikasi menjadi
liabilitas lancar dan liabilitas jangka panjang, dan
penyajian akun-akun ekuitas ditempatkan di bawah
elemen liabilitas.
Peraga 6.4: Laporan Posisi Keuangan

PT. ADIL SEIMBANG


LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam Rp) Per 31 Desember 2012
ASET LIABILITAS
Kas 1.650.000 Utang usaha 1.240.000
Piutang usaha 1.240.000 Utang hipotek 3.000.000
Supplies kantor 40.000 Utang iklan 20.000
Dibayar di muka beban Diterima di muka pendapatan
120.000 30.000
sewa kantor usaha
Total Aset Lancar 3.050.000 Utang pajak penghasilan 40.000
Kendaraan 4.300.000 Total Liabilitas 4.330.000
Akumulasi bbn. Penyusutan (200.000) EKUITAS
Nilai buku kendaraan 4.100.000 Modal saham 4.000.000
Peralatan kantor 1.500.000 Saldo laba 170.000
Akumulasi bbn. Penyusutan (150.000) Total Ekuitas 4.170.000
Nilai buku peralatan 1.350.000
Total Aset tidak Lancar 5.450.000
TOTAL ASET 8.500.000 TOTAL LIABILITAS & EKUITAS 8.500.000
Penyajian Laporan Arus Kas
Pentingnya Laporan Arus Kas

Meskipun perusahaan memiliki jenis aset lainnya


yang banyak tetapi jika terjadi kekurangan kas
maka berisiko memunculkan permasalahan. Oleh
karena itu, informasi arus kas yang disajikan
dalam laporan arus kas merupakan hal yang
sangat penting.
Penyusunan laporan arus kas (statement of cash
flow) dapat menggunakan Metode Langsung atau
Metode Tidak langsung. Buku ini membahas
tentang penyusunan laporan arus kas
menggunakan metode Langsung yang disusun
berdasar akun kas
2 Jenis Perubahan Arus Kas

Jenis Perubahan Arus Kas

Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar


3 Jenis Aktivitas Arus Kas

Aktivitas operasi ●
Meliputi beragam transaksi kas yang terkait dengan
kegiatan usaha utama.
(AO) ●
Contoh: penerimaan kas dari penjualan barang/jasa.

Meliputi beragam transaksi kas yang terkait


Aktivitas investasi

dengan investasi.
(AI) ●
Contoh: pembelian tunai aset tetap kendaraan.


Meliputi beragam transaksi kas yang terkait
Aktivitas Pendanaan
dengan kegiatan keuangan.
(AP) ●
Contoh: penerimaan kas dari pinjaman hipotek.
Peraga 6.5: Akun Kas

Peraga 6.5: Akun Kas


Debet KAS Kredit
Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
Saldo awal 1.000.000 Beban gaji dll (AO) 122.350.000
Januari s/d Penghasilan dll (AO) 130.000.000 Januari s/d Pelunasan pinjaman (AP) 27.000.000
Desember Pinjaman dll (AP) 23.000.000 Desember Pembelian mesin dll (AI) 19.000.000
Penjualan mesin dll (AI) 16.000.000
31/12 Total debet 170.000.000 31/12 Total kredit 168.350.000
31/12 Saldo akhir 1.650.000
Peraga 6.6: Laporan Arus Kas

PT. ADIL SEIMBANG


Laporan Arus Kas (dalam Rp) – Periode 2012
Saldo Awal, 1 Januari 2012 1.000.000
Arus Kas dari Aktivitas Operasi:
Aliran masuk: Penjualan tunai dll 130.000.000
Aliran keluar: Gaji karyawan dll (122.350.000)
Kas diterima dari pendapatan lain-lain Kas
Aliran Kas Positif (Negatif) Netto Aktivitas Operasi 7.650.000
dibayarkan
Arus Kas
27.000.000 dari aktivitas Investasi:
Aliran masuk: Penjualan mesin dll 16.000.000
untuk beban
Aliran keluar: Pembelian mesin tunai dll (19.000.000)
Kas diterima dari pendapatan lain-lain Kas
Aliran Kas Positif (Negatif) Netto Aktivitas Investasi sewa kendaraan (3.000.000)
dibayarkan
Arus Kas dari Aktivitas pendanaan:
27.000.000
Aliran masuk: Pinjaman hipotek dll 23.000.000
untuk beban
Aliran keluar: Pelunasan dan angsuran pinjaman dll (27.000.000)
Kas diterima
Aliran dari pendapatan
Kas Positif lain-lain
(Negatif) Netto Kas
Aktivitas Pendanaansewa kendaraan (4.000.000)
Saldo Akhir, 31 Desember 2012 dibayarkan 1.650.000
27.000.000
Pencatatan Pembalik
Tujuan Pencatatan Pembalik

Pencatatan pembalik (reversing entries) adalah


pencatatan yang dimaksudkan untuk “membalik”
beberapa pencatatan yang dilakukan di
pencatatan penyesuai (adjusting entries).
Untuk menyiapkan menuju siklus periode
berikutnya dimungkinkan melakukan pencatatan
pembalik yang dilakukan di akhir periode,
setelah penyusunan laporan keuangan
rampung, atau pada awal periode berikutnya
sebelum aktivitas usaha periode berikutnya
dimulai.
Kenapa Pencatatan Pembalik ?

Dengan pencatatan pembalik ini maka pencatatan


penyesuai atas beberapa akun “seakan-akan
dibatalkan”.
Perlu diketahui, tidak semua pencatatan penyesuai
dapat dilakukan pencatatan pembalik. Pencatatan
penyesuai yang dapat dibalik adalah yang terkait
dengan transaksi-transaksi yang membawa
konsekuensi di periode berikutnya.
Pencatatan pembalik dilakukan antara lain
dimaksudkan untuk mencegah ketidak-konsistenan
pencatatan di masa datang.
Aplikasi Pencatatan Pembalik

• Transaksi 1: Perusahaan harus mengakui beban


iklan Rp20.000 yang belum ditagihkan oleh
rekanan tetapi iklan sudah ditayangkan di periode
ini. Informasi tambahan, tanggal 13 Januari di
periode berikutnya (2013) perusahaan membayar
tagihan iklan tersebut. Pencatatan penyesuai
telah dilakukan dengan benar, yaitu mencatat di
debet akun Beban iklan Rp20.000, dan mencatat
di kredit akun Utang iklan Rp20.000.
Opsi A: Perusahaan ADIL SEIMBANG lazimnya membayar tunai
semua beban iklan yang terjadi. Perusahaan menetapkan untuk
melakukan pencatatan pembalik.

Pencatatan pembalik yang dilakukan

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/01 Utang iklan 20.000
2013 Beban iklan 20.000
(Pembalik: pembatalan akun Utang iklan)

UTANG IKLAN BEBAN IKLAN


Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
01/01 Pembalik 20.000 01/01 Pembalik 20.000
2013 2013
Pencatatan atas transaksi tanggal 13 Januari 2013, yaitu saat
pembayaran beban iklan Rp20.000 dicatat sebagai berikut:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


13/01 Beban iklan 20.000
2013 Kas 20.000
(Pembayaran beban iklan yang telah ditayangkan periode sebelumnya)

BEBAN IKLAN KAS


Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
13/01 Pelunasan 20.000 13/01 Bi. Iklan 2012 20.000
2013 2013
Opsi B: Perusahaan ADIL SEIMBANG memiliki sistem akuntansi
yang memadai sehingga perusahaan menetapkan untuk tidak
melakukan pencatatan pembalik.

Pencatatan pembalik per 31 Desember 2012 (setelah penyusunan


laporan keuangan rampung) atau per 1 Januari 2013 (sebelum
pencatatan periode berikutnya dilakukan) TIDAK DILAKUKAN.

Pencatatan transaksi 13 Januari 2013, yaitu saat pembayaran


beban iklan Rp20.000 sbb:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


13/01 Utang iklan 20.000
2013 Kas 20.000
(Pembayaran utang iklan yang telah ditayangkan periode sebelumnya)
UTANG IKLAN KAS
Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
13/01 Pelunasan 20.000 13/01 Pelunasan 20.000
2013 2013
• Transaksi 2: ADIL SEIMBANG harus mengakui
beban gaji Rp40.000 pada 31 Desember 2012
yang belum dibayarkan ke karyawan karena
pembayaran gaji dilakukan tanggal 10 setiap
bulannya. Pencatatan penyesuai telah dilakukan
dengan benar, yaitu mencatat di debet akun
Beban gaji Rp40.000, dan mencatat di kredit
akun Utang gaji Rp40.000. Pada tanggal 10
Januari 2013 perusahaan membayar gaji
karyawan Rp55.000 yang mana dari jumlah
tersebut sebesar Rp40.000 telah diakui sebagai
beban periode 2012.
Opsi A: Perusahaan ADIL SEIMBANG lazimnya membayar gaji
secara tunai. Untuk menghindari risiko kesalahan, perusahaan
melakukan pencatatan pembalik atas transaksi utang gaji ini.

Pencatatan pembalik yang dilakukan

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


01/01 Utang gaji 40.000
2013 Beban gaji 40.000
(Pembalik: pembatalan akun Utang beban gaji)

UTANG GAJI BEBAN GAJI


Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
01/01 Pembalik 40.000 01/01 Pembalik 40.000
2013 2013
Pencatatan transaksi 10 Januari 2013, yaitu saat pembayaran
beban gaji Rp55.000 sbb:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


17/01 Beban gaji 55.000
2013 Kas 55.000
(Pembayaran beban gaji periode 11 Des 2013 s/d 10 Jan 2014)

BEBAN GAJI KAS


Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
10/01 Pelunasan 55.000 10/01 Beban gaji 55.000
2013 2013
Opsi B: Perusahaan ADIL tidak menggunakan pencatatan
pembalik.

Pencatatan pembalik per 1 Januari 2013 TIDAK DILAKUKAN.

Pencatatan atas transaksi tanggal 10 Januari 2013, yaitu saat


pembayaran beban gaji Rp55.000, dicatat sebagai berikut:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
17/01 Beban gaji 15.000
2013 Utang gaji 40.000
Kas 55.000
(Pelunasan utang dan pembayaran beban gaji)
BEBAN GAJI KAS
Tgl Deskripsi Debet (Rp) Tgl Deskripsi Kredit (Rp)
10/01 Pembayaran 15.000 17/01 Bbn. gaji 55.000
2013 2013

UTANG GAJI
Tgl Deskripsi Debet (Rp)
10/01 Pelunasan 40.000
2013

Anda mungkin juga menyukai