Anda di halaman 1dari 26

BAB 10

PERUSAHAAN DAGANG:
SISTEM PERPETUAL
(KONTINYU)
Konsep Dasar
Kenapa Sistem Perpetual ?

Perusahaan dagang dianjurkan menggunakan


sistem perpetual (sistem kontinyu) dalam
pencatatan transaksi-transaksi barang
dagangan (BD) karena sistem perpetual
menyediakan informasi terkini terkait dengan
persediaan barang dagangan (PBD).
Menerapkan sistem perpetual, setiap perubahan
barang dagangan dicatat di akun PBD.
Pembelian BD vs Penjualan BD

Dalam transaksi pembelian BD, transaksi


pembelian dan ongkos angkut pembelian (FOB
shipping point) menambah akun PBD,
sedangkan retur pembelian, keringanan
pembelian, dan potongan pembelian mengurangi
akun PBD.
Dalam transaksi penjualan BD, transaksi
penjualan BD mengurangi akun PBD, sedangkan
retur penjualan menambah akun PBD.
Pengakuan KBT dan Retur Penjualan

Menerapkan sistem perpetual, pengakuan kos


barang terjual (KBT) dilakukan pada saat
transaksi penjualan. Pencatatan KBT
dilakukan untuk merekam terjadinya
perubahan dari PBD menjadi KBT.
Dalam hal terjadi transaksi retur penjualan
maka pembatalan atas pencatatan KBT (akun
KBT di kredit) dilakukan untuk
mendokumentasikan terjadinya penerimaan
kembali BD.
Peraga 10.1: Nama dan Karakteristik Akun di Sistem Perpetual

Nama Akun Deskripsi dan Karakteristik Utama

Merupakan akun aset yang menyajikan besaran BD yang terdapat di


Persediaan barang perusahaan. Akun PBD menyajikan informasi setiap perubahan BD (meliputi
dagangan (PBD) antara lain pembelian, retur pembelian, pengurangan pembelian, ongkos
angkut pembelian, penjualan, dan retur penjualan.
Merupakan akun beban yang menyajikan kumpulan kos barang yang terjual.
Kos barang terjual (KBT)
Akun KBT mencerminkan kos atau harga perolehan BD yang telah terjual.
Merupakan akun penghasilan yang menyajikan informasi tentang jumlah
Penjualan
transaksi penjualan BD yang telah dilakukan.
Merupakan akun kontra penghasilan, khususnya akun penjualan, yang
Retur penjualan
menyajikan besaran retur BD yang terjadi dalam penjualan BD.
Merupakan akun kontra penghasilan (khususnya akun penjualan) yang
Keringanan penjualan
menyajikan besaran pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli.
Merupakan akun kontra penghasilan, khususnya akun penjualan, yang
Potongan penjualan
menyajikan besaran potongan yang diberikan kepada pembeli.
Sistem Perpetual: Transaksi
Pembelian
Ilustrasi Pencatatan Transaksi Pembeliaan BD

• Transaksi 1: 1 Nov.: Membeli BD berupa 10 handphone Nokia


dengan harga Rp1.000.000/unit secara tunai, FOB shipping point.
Pembelian dilakukan melalui online (e- business).

1/11 Persediaan barang dagangan Rp10.000.000


Kas Rp10.000.000
(Pembelian BD – HP Nokia, tunai)

• Transaksi 2: 2 Nov.: Membeli secara kredit 5 HP merk Samsung


Rp1.500.000/unit (2/10, n/30), FOB destination.

2/11 Persediaan barang dagangan Rp7.500.000


Utang dagang Rp7.500.000
(Pembelian BD – HP Samsung, kredit)
• Transaksi 3: 3 Nov.: Membeli 20 pulsa, Rp100.000/kartu (2/10,
n/30) kredit.

3/11 Persediaan barang dagangan Rp2.000.000


Utang dagang Rp2.000.000
(Pembelian BD - pulsa, kredit)

• Transaksi 4: 4 Nov.: Membayar ongkos angkut pembelian


handphone Rp200.000 dari transaksi pembelian
tanggal 1 November (lihat Transaksi 1).
4/11 Persediaan barang dagangan Rp200.000
Kas Rp200.000
(Pembayaran ongkos angkut pembelian – FOB shipping point)

• Transaksi 5: 5 Nov.: Membeli tunai 15 handphone (HP) bekas


dari toko dengan harga Rp400.000/buah.
5/11 Persediaan barang dagangan Rp6.000.000
Kas Rp6.000.000
(Pembelian BD - handphone bekas, tunai)
• Transaksi 6: 6 Nov.: Melunasi utang sebesar Rp7.500.000 ke
rekanan dari transaksi tanggal 02 November (lihat
Transaksi 2) dan mendapatkan potongan pembelian
sesuai ketentuan 2/10, n/30.

6/11 Utang dagang Rp7.500.000


Persediaan barang dagangan Rp150.000
Kas Rp7.350.000
(Pelunasan utang di periode potongan pembelian: Rp7.500.000 x 2% )

• Transaksi 7: 7 Nov.: Meminta pengurangan harga Rp100.000 ke


rekanan karena pulsa yang dibeli dari transaksi tanggal
3 Agustus (lihat Transaksi 3) ternyata tidak sesuai
pesanan. Permintaan disetujui penjual.

7/11 Utang dagang Rp100.000


Persediaan barang dagangan Rp100.000
(Pengakuan pengurangan harga pembelian dari transaksi kredit)
• Transaksi 8: 13 Nov.: Mengembalikan 1 unit handphone Nokia
senilai Rp1.000.000 dari transaksi tanggal 1 (lihat
Transaksi 1) ke rekanan karena rusak. Retur tersebut telah
diterima oleh rekanan, dan langsung dilakukan
pembayarannya via transfer bank.

13/11 Kas Rp1.000.000


Persediaan barang dagangan Rp1.000.000
(Retur pembelian, tunai)

• Transaksi 9: 17 Nov.: Melunasi utang dari transaksi tanggal 3


November (lihat Transaksi 2). Sebagai catatan,
perusahaan memperoleh pengurangan harga
pembelian (lihat Transaksi 7: 7 November).

17/11 Utang dagang Rp1.900.000


Kas Rp1.900.000
(Pelunasan utang setelah tenggat waktu potongan pembelian terlewat)
Sistem Perpetual: Transaksi
Penjualan
Pencatatan di Sistem Perpetual

Menggunakan sistem perpetual, pencatatan perubahan


dari PBD menjadi KBT dicatat setiap terjadi penjualan.
Penghitungan besarnya KBT dilakukan setiap terjadi
transaksi penjualan BD berdasar metode yang
ditetapkan (Identifikasi khusus, FIFO, LIFO, Rata-rata
sederhana, atau Rata-rata tertimbang).
Akuntansi sejauh ini memperlakukan beban
pengiriman penjualan sebagai beban operasional,
bukan sebagai akun kontra dari akun Penjualan.
Akun Retur dan Allowances

Sebagian besar buku teks membentuk


satu (1) akun Retur dan pengurangan
harga penjualan untuk menampung dua
jenis transaksi retur (return) dan transaksi
pengurangan penjualan (allowances).
Buku ini membentuk 2 akun yang terpisah
karena mempertimbangkan sifat dari retur
penjualan yang berbeda dari pengurangan
penjualan.
Ilustrasi Pencatatan Transaksi Penjualan BD
Sistem Perpetual

• Transaksi 10: 20 Nov.: Menjual secara tunai 5 unit handphone (HP)


Nokia dengan harga jual Rp1.200.000/unit, FOB
destination. Menggunakan metode Identifikasi khusus,
diketahui KBT handphone adalah Rp1.020.000/unit.

20/11 Kas Rp6.000.000


Penjualan Rp6.000.000
Kos barang terjual Rp5.100.000
Persediaan barang dagangan Rp5.100.000
(Penjualan BD – HP Nokia, Rp1.200.000/unit dengan KBT Rp1.020.000/unit, tunai)
• Transaksi 11: 21 Nov.: Menjual kredit 3 unit handphone Samsung,
Rp1.600.000/unit (2/5,n/30), FOB shipping point.
Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT handphone
Rp1.470.000/unit.
21/11 Piutang dagang Rp4.800.000
Penjualan Rp4.800.000
Kos barang terjual Rp4.410.000
Persediaan barang dagangan Rp4.410.000
(Penjualan BD – HP Samsung, Rp1.600.000/unit dengan KBT Rp1.470.000/unit, kredit)

• Transaksi 12: 22 Nov.: Menjual 10 unit pulsa dengan harga jual


Rp101.000/unit (2/5, n/30). Menggunakan Identifikasi
khusus, KBT pulsa Rp95.000/unit.
22/11 Piutang dagang Rp1.010.000
Penjualan Rp1.010.000
Kos barang terjual Rp950.000
Persediaan barang dagangan Rp950.000
(Penjualan BD - pulsa Rp101.000/unit dengan KBT Rp95.000/unit, kredit)
• Transaksi 13: 23 Nov.: Membayar beban pengiriman BD Rp50.000
untuk transaksi penjualan handphone tertanggal 20
November (lihat Transaksi 10).

23/11 Beban pengiriman penjualan Rp50.000


Kas Rp50.000
(Pembayaran beban pengiriman penjualan, FOB destination)

• Transaksi 14: 24 Nov.: Menjual tunai 5 unit handphone bekas


dengan harga jual Rp500.000/unit. Menggunakan
metode Identifikasi khusus, KBT handphone diketahui
sebesar Rp400.000/buah.

24/11 Kas Rp2.500.000


Penjualan Rp2.500.000
Kos barang terjual Rp2.000.000
Persediaan barang dagangan Rp2.000.000
(Pembelian BD - HP, Rp500.000/unit, KBT Rp400.000/unit, tunai)
• Transaksi 15: 25 Nov.: Menerima pelunasan piutang dagang (lihat
Transaksi 11 tertanggal 21 November), dan
memberikan potongan sesuai ketentuan 2/5, n/30.

25/11 Kas Rp4.704.000


Potongan penjualan Rp96.000
Piutang dagang Rp4.800.000
(Pelunasan piutang di periode potongan penjualan: Rp4.800.000 x 2%)

• Transaksi 16: 26 Nov.: Menerima kembali (retur) 1 unit HP dari


transaksi penjualan tanggal 20 (lihat Transaksi 10;
harga jual Rp1.200.000, KBT Rp1.020.000). HP dikembalikan
ke gudang, dan mengakui utang.

26/11 Retur penjualan Rp1.200.000


Utang dagang Rp1.200.000
Persediaan barang dagangan Rp1.020.000
Kos barang terjual Rp1.020.000
(Retur penjualan HP, pengembalian kas diakui sebagai utang)
• Transaksi 17: 27 Nov.: Memberikan keringanan harga penjualan
Rp75.000 terkait transaksi 24 November (lihat
Transaksi 14), dan langsung dibayar tunai.

27/11 Pengurangan penjualan Rp75.000


Kas Rp75.000
(Pengurangan harga penjualan, tunai)

• Transaksi 18: 28 Nov.: Menerima pelunasan dari transaksi


tertanggal 22 November (lihat Transaksi 12).

28/11 Kas Rp1.010.000


Piutang dagang Rp1.010.000
(Pelunasan piutang setelah tenggat waktu potongan penjualan terlewat)
Sistem Perpetual: Pelaporan
Informasi Keuangan
Penyiapan Laporan Keuangan

Teknik penghitungan saldo akun-akun BD sama


seperti penghitungan akun-akun lainnya.
Akun PBD dan KBT bersaldo normal debet karena
akun PBD dan KBT masing-masing merupakan
elemen aset dan beban, sedangkan akun Penjualan
bersaldo normal kredit karena merupakan elemen
penghasilan.
Akun Retur penjualan, Keringanan penjualan, dan
Potongan penjualan bersaldo normal debet karena
akun-akun tersebut merupakan akun kontra dari
akun Penjualan.
Perbedaan Saat Penghitungan Fisik

Dalam kondisi normal, saldo akun PBD


seharusnya mencerminkan besaran BD yang
tersedia di gudang. Oleh karena itu, akuntansi
perusahaan tidak perlu melakukan pencatatan
penyesuai.
Jika hasil penghitungan fisik berbeda dari saldo
di akun PBD maka pencatatan penyesuai
diperlukan. Selisih tersebut dapat diakui
sebagai KBT atau beban/penghasilan lain-lain,
mengikuti kebijakan perusahaan.
Ilustrasi Pencatatan Selisih Perbedaan

• Ilustrasi (A): 31 Des.: Akun PBD di daftar saldo


percobaan bersaldo normal Rp7.800.000.
Hasil penghitungan fisik menunjukkan nilai
Rp7.680.000. Sesuai kebijakan perusahaan,
perbedaan diakui sebagai penambah atau
pengurang KBT.

31/12 Kos barang terjual Rp120.000


Persediaan barang dagangan Rp120.000
(Pencatatan penyesuai: Mengakui perbedaan BD ke akun KBT)
Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan di perusahaan


dagang berdasar daftar saldo setelah
penyesuaian
Akun PBD (akun riil) disajikan di laporan posisi
keuangan (neraca), aset lancar. Sementara itu,
akun KBT, akun Penjualan dan akun-akun
kontra yang menyertainya (akun-akun nominal)
disajikan di laporan laba/rugi.
Selanjutnya, akun-akun nominal tersebut
dipindahkan ke elemen ekuitas melalui
pencatatan penutup.
Kos Barang dan Laporan Laba/Rugi

Informasi yang terkait dengan kos barang terjual


tercantum di akun KBT dan PBD. Dengan
demikian, jika perusahaan hendak menyusun
laporan kos produk terjual dapat mengacu pada
akun PBD.
Laporan laba/rugi yang dihasilkan perusahaan
dagang pada dasarnya menyajikan informasi
tentang laba bruto, selain informasi lainnya yang
lazim tersaji di laporan laba/rugi di perusahaan
jasa
Peraga 10.2: Laporan Laba/Rugi di Sistem Perpetual (Ilustrasi)

Perusahaan dagang Adil


Laporan Laba/Rugi untuk Periode 2012 (1 Jan. s/d 31 Des.)
Penjualan bruto Rp509.000.000
Retur penjualan Rp5.000.000
Pengurangan penjualan Rp23.000.000
Potongan penjualan Rp8.000.000
(-) Total pengurangan penjualan (Rp36.000.000)
Penjualan bersih Rp473.000.000
(-) Kos barang terjual (KBT) (Rp363.000.000)
Laba bruto Rp110.000.000
(-) Beban-beban operasional (termasuk beban pengiriman penjualan) (Rp85.000.000)
Laba bersih sebelum pajak Rp25.000.000
(-) Pajak penghasilan (Rp1.870.000)
Laba bersih setelah pajak Rp23.130.000

Anda mungkin juga menyukai