0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
151 tayangan26 halaman
Sistem perpetual memberikan informasi terkini mengenai persediaan barang dagangan dengan mencatat setiap perubahan pada akun persediaan. Transaksi pembelian akan menambah sedangkan penjualan dan retur akan mengurangi akun persediaan. Sistem ini juga mencatat biaya barang terjual pada saat penjualan untuk merekam perubahan persediaan menjadi biaya yang terjual.
Sistem perpetual memberikan informasi terkini mengenai persediaan barang dagangan dengan mencatat setiap perubahan pada akun persediaan. Transaksi pembelian akan menambah sedangkan penjualan dan retur akan mengurangi akun persediaan. Sistem ini juga mencatat biaya barang terjual pada saat penjualan untuk merekam perubahan persediaan menjadi biaya yang terjual.
Sistem perpetual memberikan informasi terkini mengenai persediaan barang dagangan dengan mencatat setiap perubahan pada akun persediaan. Transaksi pembelian akan menambah sedangkan penjualan dan retur akan mengurangi akun persediaan. Sistem ini juga mencatat biaya barang terjual pada saat penjualan untuk merekam perubahan persediaan menjadi biaya yang terjual.
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERPETUAL (KONTINYU) Konsep Dasar Kenapa Sistem Perpetual ?
Perusahaan dagang dianjurkan menggunakan
sistem perpetual (sistem kontinyu) dalam pencatatan transaksi-transaksi barang dagangan (BD) karena sistem perpetual menyediakan informasi terkini terkait dengan persediaan barang dagangan (PBD). Menerapkan sistem perpetual, setiap perubahan barang dagangan dicatat di akun PBD. Pembelian BD vs Penjualan BD
Dalam transaksi pembelian BD, transaksi
pembelian dan ongkos angkut pembelian (FOB shipping point) menambah akun PBD, sedangkan retur pembelian, keringanan pembelian, dan potongan pembelian mengurangi akun PBD. Dalam transaksi penjualan BD, transaksi penjualan BD mengurangi akun PBD, sedangkan retur penjualan menambah akun PBD. Pengakuan KBT dan Retur Penjualan
Menerapkan sistem perpetual, pengakuan kos
barang terjual (KBT) dilakukan pada saat transaksi penjualan. Pencatatan KBT dilakukan untuk merekam terjadinya perubahan dari PBD menjadi KBT. Dalam hal terjadi transaksi retur penjualan maka pembatalan atas pencatatan KBT (akun KBT di kredit) dilakukan untuk mendokumentasikan terjadinya penerimaan kembali BD. Peraga 10.1: Nama dan Karakteristik Akun di Sistem Perpetual
Nama Akun Deskripsi dan Karakteristik Utama
Merupakan akun aset yang menyajikan besaran BD yang terdapat di
Persediaan barang perusahaan. Akun PBD menyajikan informasi setiap perubahan BD (meliputi dagangan (PBD) antara lain pembelian, retur pembelian, pengurangan pembelian, ongkos angkut pembelian, penjualan, dan retur penjualan. Merupakan akun beban yang menyajikan kumpulan kos barang yang terjual. Kos barang terjual (KBT) Akun KBT mencerminkan kos atau harga perolehan BD yang telah terjual. Merupakan akun penghasilan yang menyajikan informasi tentang jumlah Penjualan transaksi penjualan BD yang telah dilakukan. Merupakan akun kontra penghasilan, khususnya akun penjualan, yang Retur penjualan menyajikan besaran retur BD yang terjadi dalam penjualan BD. Merupakan akun kontra penghasilan (khususnya akun penjualan) yang Keringanan penjualan menyajikan besaran pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli. Merupakan akun kontra penghasilan, khususnya akun penjualan, yang Potongan penjualan menyajikan besaran potongan yang diberikan kepada pembeli. Sistem Perpetual: Transaksi Pembelian Ilustrasi Pencatatan Transaksi Pembeliaan BD
• Transaksi 1: 1 Nov.: Membeli BD berupa 10 handphone Nokia
dengan harga Rp1.000.000/unit secara tunai, FOB shipping point. Pembelian dilakukan melalui online (e- business).
1/11 Persediaan barang dagangan Rp10.000.000
Kas Rp10.000.000 (Pembelian BD – HP Nokia, tunai)
• Transaksi 2: 2 Nov.: Membeli secara kredit 5 HP merk Samsung
dari toko dengan harga Rp400.000/buah. 5/11 Persediaan barang dagangan Rp6.000.000 Kas Rp6.000.000 (Pembelian BD - handphone bekas, tunai) • Transaksi 6: 6 Nov.: Melunasi utang sebesar Rp7.500.000 ke rekanan dari transaksi tanggal 02 November (lihat Transaksi 2) dan mendapatkan potongan pembelian sesuai ketentuan 2/10, n/30.
6/11 Utang dagang Rp7.500.000
Persediaan barang dagangan Rp150.000 Kas Rp7.350.000 (Pelunasan utang di periode potongan pembelian: Rp7.500.000 x 2% )
• Transaksi 7: 7 Nov.: Meminta pengurangan harga Rp100.000 ke
rekanan karena pulsa yang dibeli dari transaksi tanggal 3 Agustus (lihat Transaksi 3) ternyata tidak sesuai pesanan. Permintaan disetujui penjual.
7/11 Utang dagang Rp100.000
Persediaan barang dagangan Rp100.000 (Pengakuan pengurangan harga pembelian dari transaksi kredit) • Transaksi 8: 13 Nov.: Mengembalikan 1 unit handphone Nokia senilai Rp1.000.000 dari transaksi tanggal 1 (lihat Transaksi 1) ke rekanan karena rusak. Retur tersebut telah diterima oleh rekanan, dan langsung dilakukan pembayarannya via transfer bank.
13/11 Kas Rp1.000.000
Persediaan barang dagangan Rp1.000.000 (Retur pembelian, tunai)
• Transaksi 9: 17 Nov.: Melunasi utang dari transaksi tanggal 3
November (lihat Transaksi 2). Sebagai catatan, perusahaan memperoleh pengurangan harga pembelian (lihat Transaksi 7: 7 November).
17/11 Utang dagang Rp1.900.000
Kas Rp1.900.000 (Pelunasan utang setelah tenggat waktu potongan pembelian terlewat) Sistem Perpetual: Transaksi Penjualan Pencatatan di Sistem Perpetual
Menggunakan sistem perpetual, pencatatan perubahan
dari PBD menjadi KBT dicatat setiap terjadi penjualan. Penghitungan besarnya KBT dilakukan setiap terjadi transaksi penjualan BD berdasar metode yang ditetapkan (Identifikasi khusus, FIFO, LIFO, Rata-rata sederhana, atau Rata-rata tertimbang). Akuntansi sejauh ini memperlakukan beban pengiriman penjualan sebagai beban operasional, bukan sebagai akun kontra dari akun Penjualan. Akun Retur dan Allowances
Sebagian besar buku teks membentuk
satu (1) akun Retur dan pengurangan harga penjualan untuk menampung dua jenis transaksi retur (return) dan transaksi pengurangan penjualan (allowances). Buku ini membentuk 2 akun yang terpisah karena mempertimbangkan sifat dari retur penjualan yang berbeda dari pengurangan penjualan. Ilustrasi Pencatatan Transaksi Penjualan BD Sistem Perpetual
• Transaksi 10: 20 Nov.: Menjual secara tunai 5 unit handphone (HP)
Nokia dengan harga jual Rp1.200.000/unit, FOB destination. Menggunakan metode Identifikasi khusus, diketahui KBT handphone adalah Rp1.020.000/unit.
20/11 Kas Rp6.000.000
Penjualan Rp6.000.000 Kos barang terjual Rp5.100.000 Persediaan barang dagangan Rp5.100.000 (Penjualan BD – HP Nokia, Rp1.200.000/unit dengan KBT Rp1.020.000/unit, tunai) • Transaksi 11: 21 Nov.: Menjual kredit 3 unit handphone Samsung, Rp1.600.000/unit (2/5,n/30), FOB shipping point. Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT handphone Rp1.470.000/unit. 21/11 Piutang dagang Rp4.800.000 Penjualan Rp4.800.000 Kos barang terjual Rp4.410.000 Persediaan barang dagangan Rp4.410.000 (Penjualan BD – HP Samsung, Rp1.600.000/unit dengan KBT Rp1.470.000/unit, kredit)
• Transaksi 12: 22 Nov.: Menjual 10 unit pulsa dengan harga jual
Rp101.000/unit (2/5, n/30). Menggunakan Identifikasi khusus, KBT pulsa Rp95.000/unit. 22/11 Piutang dagang Rp1.010.000 Penjualan Rp1.010.000 Kos barang terjual Rp950.000 Persediaan barang dagangan Rp950.000 (Penjualan BD - pulsa Rp101.000/unit dengan KBT Rp95.000/unit, kredit) • Transaksi 13: 23 Nov.: Membayar beban pengiriman BD Rp50.000 untuk transaksi penjualan handphone tertanggal 20 November (lihat Transaksi 10).
23/11 Beban pengiriman penjualan Rp50.000
Kas Rp50.000 (Pembayaran beban pengiriman penjualan, FOB destination)
• Transaksi 14: 24 Nov.: Menjual tunai 5 unit handphone bekas
dengan harga jual Rp500.000/unit. Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT handphone diketahui sebesar Rp400.000/buah.
24/11 Kas Rp2.500.000
Penjualan Rp2.500.000 Kos barang terjual Rp2.000.000 Persediaan barang dagangan Rp2.000.000 (Pembelian BD - HP, Rp500.000/unit, KBT Rp400.000/unit, tunai) • Transaksi 15: 25 Nov.: Menerima pelunasan piutang dagang (lihat Transaksi 11 tertanggal 21 November), dan memberikan potongan sesuai ketentuan 2/5, n/30.
25/11 Kas Rp4.704.000
Potongan penjualan Rp96.000 Piutang dagang Rp4.800.000 (Pelunasan piutang di periode potongan penjualan: Rp4.800.000 x 2%)
• Transaksi 16: 26 Nov.: Menerima kembali (retur) 1 unit HP dari
transaksi penjualan tanggal 20 (lihat Transaksi 10; harga jual Rp1.200.000, KBT Rp1.020.000). HP dikembalikan ke gudang, dan mengakui utang.
26/11 Retur penjualan Rp1.200.000
Utang dagang Rp1.200.000 Persediaan barang dagangan Rp1.020.000 Kos barang terjual Rp1.020.000 (Retur penjualan HP, pengembalian kas diakui sebagai utang) • Transaksi 17: 27 Nov.: Memberikan keringanan harga penjualan Rp75.000 terkait transaksi 24 November (lihat Transaksi 14), dan langsung dibayar tunai.
27/11 Pengurangan penjualan Rp75.000
Kas Rp75.000 (Pengurangan harga penjualan, tunai)
• Transaksi 18: 28 Nov.: Menerima pelunasan dari transaksi
tertanggal 22 November (lihat Transaksi 12).
28/11 Kas Rp1.010.000
Piutang dagang Rp1.010.000 (Pelunasan piutang setelah tenggat waktu potongan penjualan terlewat) Sistem Perpetual: Pelaporan Informasi Keuangan Penyiapan Laporan Keuangan
Teknik penghitungan saldo akun-akun BD sama
seperti penghitungan akun-akun lainnya. Akun PBD dan KBT bersaldo normal debet karena akun PBD dan KBT masing-masing merupakan elemen aset dan beban, sedangkan akun Penjualan bersaldo normal kredit karena merupakan elemen penghasilan. Akun Retur penjualan, Keringanan penjualan, dan Potongan penjualan bersaldo normal debet karena akun-akun tersebut merupakan akun kontra dari akun Penjualan. Perbedaan Saat Penghitungan Fisik
Dalam kondisi normal, saldo akun PBD
seharusnya mencerminkan besaran BD yang tersedia di gudang. Oleh karena itu, akuntansi perusahaan tidak perlu melakukan pencatatan penyesuai. Jika hasil penghitungan fisik berbeda dari saldo di akun PBD maka pencatatan penyesuai diperlukan. Selisih tersebut dapat diakui sebagai KBT atau beban/penghasilan lain-lain, mengikuti kebijakan perusahaan. Ilustrasi Pencatatan Selisih Perbedaan
• Ilustrasi (A): 31 Des.: Akun PBD di daftar saldo
percobaan bersaldo normal Rp7.800.000. Hasil penghitungan fisik menunjukkan nilai Rp7.680.000. Sesuai kebijakan perusahaan, perbedaan diakui sebagai penambah atau pengurang KBT.
31/12 Kos barang terjual Rp120.000
Persediaan barang dagangan Rp120.000 (Pencatatan penyesuai: Mengakui perbedaan BD ke akun KBT) Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan laporan keuangan di perusahaan
dagang berdasar daftar saldo setelah penyesuaian Akun PBD (akun riil) disajikan di laporan posisi keuangan (neraca), aset lancar. Sementara itu, akun KBT, akun Penjualan dan akun-akun kontra yang menyertainya (akun-akun nominal) disajikan di laporan laba/rugi. Selanjutnya, akun-akun nominal tersebut dipindahkan ke elemen ekuitas melalui pencatatan penutup. Kos Barang dan Laporan Laba/Rugi
Informasi yang terkait dengan kos barang terjual
tercantum di akun KBT dan PBD. Dengan demikian, jika perusahaan hendak menyusun laporan kos produk terjual dapat mengacu pada akun PBD. Laporan laba/rugi yang dihasilkan perusahaan dagang pada dasarnya menyajikan informasi tentang laba bruto, selain informasi lainnya yang lazim tersaji di laporan laba/rugi di perusahaan jasa Peraga 10.2: Laporan Laba/Rugi di Sistem Perpetual (Ilustrasi)
Perusahaan dagang Adil
Laporan Laba/Rugi untuk Periode 2012 (1 Jan. s/d 31 Des.) Penjualan bruto Rp509.000.000 Retur penjualan Rp5.000.000 Pengurangan penjualan Rp23.000.000 Potongan penjualan Rp8.000.000 (-) Total pengurangan penjualan (Rp36.000.000) Penjualan bersih Rp473.000.000 (-) Kos barang terjual (KBT) (Rp363.000.000) Laba bruto Rp110.000.000 (-) Beban-beban operasional (termasuk beban pengiriman penjualan) (Rp85.000.000) Laba bersih sebelum pajak Rp25.000.000 (-) Pajak penghasilan (Rp1.870.000) Laba bersih setelah pajak Rp23.130.000