Perusahaan Dagang: Sistem Periodik (Fisik) : 1. Konsep Dasar
Perusahaan Dagang: Sistem Periodik (Fisik) : 1. Konsep Dasar
1. KONSEP DASAR
Jika sifat barang dagangan (BD) menjadikan penerapan sistem perpetual dirasa
sangat sulit maka perusahaan dapat menerapkan sistem pencatatan periodik atau juga
lazim disebut sistem fisik. Menerapkan sistem periodik, pencatatan di akun PBD dan akun
KBT dilakukan secara periodik, biasanya ketika hendak menyusun laporan keuangan.
Transaksi-transaksi BD selama periode berjalan dicatat di akun-akun yang dibentuk
khusus. Sebagai contoh, transaksi pembelian BD ditampung di akun Pembelian. Oleh
karena pencatatan ke akun PBD dan KBT dilakukan periodik maka saldo kedua akun
tersebut tidak selalu mencerminkan besaran yang sesungguhnya. Saldo akun PBD lazim
menunjukkan besaran PBD di awal periode, dan akun KBT baru terbentuk ketika
dilakukan penyesuaian atas akun PBD. Peraga 11.1 menyajikan beberapa akun yang
lazim dibentuk dalam sistem pencatatan periodik.
www.akuntamatika.com 208
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
Transaksi 10: 20 Nov.: Menjual tunai 5 unit handphone (HP) Nokia dengan harga jual
Rp1.200.000/unit, FOB destination. Menggunakan metode Identifikasi
khusus, diketahui KBT handphone tersebut adalah Rp1.020.000/unit.
www.akuntamatika.com 209
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
Transaksi 11: 21 Nov.: Menjual secara kredit 3 unit handphone (HP) Samsung dengan
harga jual Rp1.600.000/unit (2/5,n/30), FOB shipping point.
Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT handphone diketahui
Rp1.470.000/buah.
21/11 Piutang dagang Rp4.800.000
Penjualan Rp4.800.000
(Periodik: Penjualan BD - HP, Rp1.600.000/unit, kredit)
Transaksi 12: 22 Nov.: Menjual 10 unit pulsa dengan harga jual Rp101.000/unit (2/5,
n/30). Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT pulsa diketahui
Rp95.000/unit.
Transaksi 14: 24 Nov.: Menjual tunai 5 unit handphone bekas dengan harga jual
Rp500.000/unit. Menggunakan metode Identifikasi khusus, KBT
handphone diketahui sebesar Rp400.000/buah.
24/11 Kas Rp2.500.000
Penjualan Rp2.500.000
(Periodik: Pembelian BD - HP, Rp500.000/unit, KBT Rp400.000/unit, tunai)
Transaksi 15: 25 Nov.: Menerima pelunasan piutang dagang dari pelanggan (lihat
Transaksi 11 tertanggal 21 November), dan memberikan potongan
sesuai ketentuan 2/5,n/30. Potongan penjualan ditampung di akun
khusus untuk itu.
www.akuntamatika.com 210
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
Transaksi 16: 26 Nov.: Menerima kembali (retur) 1 unit HP dari transaksi penjualan
tanggal 20 (lihat Transaksi 10; harga jual Rp1.200.000, KBT
Rp1.020.000). Karena kondisi HP masih seperti semula, handphone
tersebut dikembalikan ke gudang. Perusahaan telah menyetujui retur
penjualan ini, dan pengembalian uang akan dilakukan minggu depan
(diperlakukan sebagai utang). Perusahaan membentuk akun khusus
untuk mencatat retur penjualan, terpisah dari keringanan penjualan.
26/11 Retur penjualan Rp1.200.000
Utang dagang Rp1.200.000
(Periodik: Retur penjualan HP, pengembalian kas diakui sebagai utang)
Ilustrasi A: 31 Des.: Saldo akun-akun yang terdapat di DSP bersaldo normal. Akun
PBD Rp13.000.000; Pembelian Rp370.000.000; Retur pembelian
Rp5.000.000; Pengurangan pembelian Rp10.000.000; Potongan
pembelian Rp11.000.000; dan Biaya angkut pembelian Rp12.000.000.
Penghitungan fisik atas persediaan BD di gudang per 31 Desember
2012 menunjukkan nilai PBD Rp6.000.000 (metode FIFO, misalnya).
(a) Menutup saldo awal akun PBD ke KBT sebesar saldo di daftar saldo percobaan:
31/12 Kos barang terjual Rp13.000.000
Persediaan barang dagangan Rp13.000.000
(Pencatatan penyesuai: pemindahan saldo awal akun PBD ke KBT)
(b) Mencatat nilai PBD akhir periode sebesar hasil penghitungan fisik:
31/12 Persediaan barang dagangan Rp6.000.000
Kos barang terjual Rp6.000.000
(Pencatatan penyesuai: Pengakuan nilai persediaan akhir barang dagangan)
Langkah Kedua: Memindahkan akun-akun nominal yang merupakan komponen kos atau
harga perolehan barang terjual ke KBT
(c) Menutup akun-akun debet (Pembelian dan Biaya angkut pembelian) ke KBT:
31/12 Kos barang terjual Rp382.000.000
Pembelian Rp370.000.000
Biaya angkut pembelian Rp12.000.000
(Pencatatan penyesuai: Memindahkan akun-akun bersaldo debet ke KBT)
www.akuntamatika.com 212
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
(d) Menutup akun-akun bersaldo kredit (Retur pembelian, Pengurangan pembelian, dan
Potongan pembelian) ke akun KBT:
31/12 Retur pembelian Rp5.000.000
Pengurangan pembelian Rp10.000.000
Potongan pembelian Rp11.000.000
Kos barang terjual Rp26.000.000
(Pencatatan penyesuai: Memindahkan akun-akun bersaldo kredit ke KBT)
www.akuntamatika.com 213
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
Di Daftar saldo setelah penyesuaian terdapat akun ILR. Sementara itu, akun-akun
Pembelian, Retur pembelian, dll ditutup ke ILR melalui pencatatan penutup.
Dari informasi di atas dapat dinyatakan bahwa PBD di akhir 31 Januari (tanggal
pelaporan) sejumlah 80kg (240 kaleng – 160 kaleng). Menggunakan sistem Periodik
metode LIFO maka nilai moneter saldo PBD per 31 Januari adalah (40 kaleng x
Rp50.000) + (30 kaleng x Rp51.000) + (10 kaleng x Rp52.000) = Rp2.000.000 +
Rp1.530.000 + Rp520.000 = Rp4.050.000.
www.akuntamatika.com 214
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
KESIMPULAN
Penerapan sistem pencatatan periodik atau disebut sistem fisik lazim digunakan karena
pertimbangan kepraktisan. Dengan sistem periodik maka informasi tentang persediaan
barang dagangan dan juga informasi tentang kos barang dagangan yang telah terjual
diperbarui secara periodik yang lazimnya pada saat pelaporan informasi keuangan.
Secara teknis pencatatan pembelian BD ditampung di beberapa akun nominal, antara
lain akun Pembelian, Retur pembelian, Pengurangan pembelian, Potongan pembelian, dan
Biaya angkut pembelian. Akun Pembelian dan Biaya angkut pembelian bersaldo normal
debet, sedangkan akun Retur pembelian, Pengurangan pembelian, dan Potongan pembelian
bersaldo kredit karena merupakan akun kontra dari akun Pembelian. Selanjutnya, ketika
terjadi transaksi penjualan maka akuntansi perusahaan tidak perlu mencatat terjadinya
perubahan PBD menjadi KBT. Pencatatan PBD dan KBT hanya dilakukan secara periodik.
Transaksi-transaksi lain yang terkait dengan penjualan, seperti misalnya retur penjualan,
pengurangan penjualan, dan potongan penjualan, dicatat di akun-akun kontra yang bersifat
mengurangi akun Penjualan.
Penyusunan laporan keuangan di perusahaan dagang pada dasarnya relatif sederhana.
Akun riil PBD disajikan di laporan posisi keuangan atau neraca, sementara itu akun-akun
nominal KBT, Penjualan, dan akun-akun kontra penjualan disajikan di laporan laba/rugi.
Akun-akun nominal tersebut juga dipindah ke elemen ekuitas melalui proses pencatatan
penutup. Pembuatan laporan penghitungan kos barang terjual lazimnya disajikan sebagai
bagian dari laporan laba/rugi jika perusahaan menerapkan sistem periodik karena adanya
pembentukan akun-akun Pembelian, Biaya angkut pembelian, Retur pembelian, Pengurangan
pembelian, dan Potongan pembelian secara khusus sehingga memudahkan pembuatan
perhitungan KBT.
Kata-kata Kunci
www.akuntamatika.com 215
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
SUDUT IFRS
Catatan penting: Sampai dengan Juni 2012 DSAK masih menggunakan kerangka dasar yang
diterbitkan IASC Board di tahun 1989. Kerangka dasar ini diterbitkan Komite Prinsip Akuntansi
Indonesia dengan judul Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) di
tahun 1994, yang selanjutnya DSAK (2012) menyesuaikan beberapa terminologi/istilah.
www.akuntamatika.com 216
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
• 3 Mei BINARY membeli secara tunai 10 HP tipe A harga beli Rp500.000/unit, FOB Shipping point, melalui online.
3 Mei
• 4 Mei BINARY membayar ongkos angkut pembelian Rp100.000 dari pembelian tanggal 3 Mei (10 HP tipe A).
5 Mei
• 4 Mei BINARY membeli unit HP tipe B harga beli Rp400.000/unit secara kredit (2/5,n/30) di agen terdekat.
4 Mei
• 6 Mei BINARY mengembalikan 1 HP tipe B (dari pembelian tanggal 4 Mei) dan telah disetujui oleh rekanan.
6 Mei
• 7 Mei BINARY meminta keringanan harga Rp50.000/unit ke rekanan karena terdapat sedikit perbedaan antara
spesifikasi dengan BD yang dikirimkan (dari pembelian tanggal 4 Mei) dan telah disetujui oleh rekanan.
7 Mei
• 9 Mei BINARY mengirimkan cek ke rekanan sebagai pelunasan utang dari pembelian kredit 4 Mei di masa potongan.
9 Mei
• 13 Mei BINARY menjual 5 HP tipe A ke pelanggan Ikhsan dengan harga jual Rp600.000/unit, FOB Destination, secara
kredit (2/5,n/20). Diketahui kos/unit sebesar Rp510.000 (dihitung dari harga beli + biaya angkut pembelian) →
[Rp5.000.000 + Rp100.000] : 10 = Rp510.000).
10 Mei
• 14 Mei BINARY membayar untuk pengiriman penjualan Rp40.000 lewat jasa kurir atas penjualan 13, FOB Destination.
14 Mei
www.akuntamatika.com 217
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
• 17 Mei BINARY menerima pengembalian 1 unit HP tipe A dari pelanggan Ikhsan (transaksi tanggal 13 Mei). HP
tersebut dikembalikan untuk dijual lagi karena HP tersebut masih dalam segel seperti aslinya.
17 Mei
• 18 Mei BINARY menerima cek sebagai pelunasan dari pelanggan Ikhsan (penjualan tanggal 13 Mei).
18 Mei
SOAL 2
Berikut ini transaksi dan informasi yang relevan untuk pencatatan penyesuai dan pencatatan penutup di perusahaan
perseorangan VITAMI yang berdagang buah jeruk. Perusahaan menerapkan sistem Periodik dengan metode FIFO.
Persediaan awal BD terdiri dari 10 kotak jeruk (setiap kotak berisi 20 kg) dengan total kos Rp2.200.000 yang dibeli
31 Oktober.
• 3 November VITAMI membeli secara kredit (2/10, n/20) 10 kotak jeruk harga Rp10.000/kg, FOB destination.
3 Nov
• 4 November VITAMI mengembalikan 1 kotak jeruk ke rekanan dari transaksi tanggal 3 November, dan pengajuan
tersebut langsung disetujui oleh rekanan. Jeruk langsung diambil oleh rekanan.
4 Nov
• 6 November VITAMI menjual 300 kg jeruk secara kredit (2/5,n/10) dengan harga Rp15.000/kg, FOB destination.
6 Nov
• 6 November VITAMI membayar untuk pengiriman BD Rp120.000 (lihat transaksi tanggal 6 November di atas).
6 Nov
• 11 November VITAMI menerima pelunasan dari pembeli (lihat transaksi tanggal 6 November).
11 Nov
www.akuntamatika.com 218
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
(Pencatatan penyesuai – Periodik – FIFO: Mengakui biaya angkut pembelian sebagai KBT )
30 Nov.
(Pencatatan penyesuai – Periodik – FIFO: Mengakui retur pembelian sebagai pengurang KBT)
30 Nov.
(Pencatatan penyesuai – Periodik – FIFO: Mengakui pengurangan pembelian sbg pengurang KBT)
30 Nov.
(Pencatatan penyesuai – Periodik – FIFO: Mengakui potongan pembelian sebagai pengurang KBT)
• 30 November (pencatatan penutup): Diketahui saldo akun-akun berikut ini: akun Penjualan Rp143.800.000, Retur
penjualan Rp4.000.000, Pengurangan penjualan Rp2.100.000, Potongan penjualan Rp900.000, Beban operasional
(termasuk beban pengiriman barang) Rp31.700.000, dan Prive Rp.4.800.000. Besarnya akun KBT diketahui dari hasil
pencatatan penyesuai yang dilakukan sebelumnya.
www.akuntamatika.com 219
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
Jumlah kilogram PBD akhir periode adalah: (…….… + ….……. + .……… + ….……) – ….…..... = ………..kg
Jumlah kilogram PBD akhir periode adalah: (…….… + ….……. + .……… + ….……) – ….…..... = ………..kg
www.akuntamatika.com 220
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
SOAL 4
Perusahaan NEKAT menerapkan sistem pencatatan periodik. Mengandalkan sistem akuntansi yang dipertimbangkan
memadai, perusahaan tidak melakukan penghitungan fisik atas persediaan barang dagangan akhir periode. Sebagai
penggantinya perusahaan mendasarkan diri pada informasi pembelian dan penjualan BD untuk menentukan KBT dan nilai
PBD akhir periode (Juli). Berikut ini informasi terkait dengan pembelian dan penjualan BD:
www.akuntamatika.com 221
PERUSAHAAN DAGANG: SISTEM PERIODIK (FISIK) BAB 11
SOAL 5
Berikut ini saldo akun-akun nominal di Daftar saldo setelah penyesuaian di perusahaan BARU BELAJAR yang
menggunakan sistem Periodik pada tanggal 31 Januari 2013 sebagai tanggal pelaporan. Setiap akun bersaldo normal.
Laporan laba/rugi untuk periode Januari 2013 di perusahaan dagang BARU BELAJAR adalah:
www.akuntamatika.com 222