Anda di halaman 1dari 29

BAB 7

PENCATATAN KOREKSI DAN


RAGAM TRANSAKSI
Prinsip Dasar Pencatatan Koreksi
Kenapa Ada Kesalahan Pencatatan ?

Wujud dari kesalahan pencatatan


antara lain berupa berikut ini:
a) Lupa mencatat;
b) Salah mencatat akun;
c) Salah mencatat nilai moneter; dan
d) Salah mencatat akun dan nilai
moneter.
3 Prinsip Dasar Pencatatan Pengoreksi

Pencatatan koreksi harus dilakukan dengan segera ketika


Prinsip kesalahan teridentifikasi. Artinya, pencatatan koreksi
1 dilakukan selama periode berjalan maupun pada akhir
periode

Kesalahan yang terjadi tidak boleh dihapus ataupun diubah.


Prinsip
Dengan demikian, koreksi atas kesalahan pencatatan harus
2 dibuat dengan melakukan pencatatan lain.

Pencatatan koreksi harus dilakukan tertap mempertahankan


Prinsip
keseimbangan persamaan akuntansi dengan menggunakan
3 satuan nilai moneter yang tidak mengenal angka negatif.
Metode Pencatatan Transaksi
Metode Pecatatan Koreksi

Metode Dua langkah


• Pencatatan koreksi dilakukan 2 tahap. Tahap
pertama dilakukan untuk membatalkan pencatatan
yang salah, dan tahap kedua dilakukan untuk
melakukan pencatatan yang benar.
Metode Satu langkah
• Pencatatan koreksi langsung dilakukan dengan
mengidentifikasi akun-akun (beserta nilai
moneternya) yang harus dikoreksi
Aplikasi Pencatatan Koreksi
Aplikasi Metode Dua Langkah

• Transaksi A1: 1 Mei pembelian tunai Rp150.000


supplies kantor tetapi dicatat sebagai pelunasan
utang Rp150.000. Kesalahan diketahui 3 Mei.

Pencatatan yang SALAH:


Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
01/05 Utang usaha 150.000
Kas 150.000
(Pencatatan yang salah: mengakui sebagai pelunasan utang)
Pencatatan koreksi – Metode Dua Langkah:

(1) Langkah 1: Membatalkan pencatatan yang salah


Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
03/05 Kas 150.000
Utang usaha 150.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 1  membatalkan pencatatan yang salah)

(2) Langkah 2: Mencatat transaksi dengan benar


Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
03/05 Supplies kantor 150.000
Kas 150.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 2  mencatat transaksi dengan benar)
• Transaksi B1: 10 Desember pembelian
kendaraan Rp134.000.000 kredit melalui koperasi
tetapi dicatat sebesar Rp143.000.000. Tanggal 13
Desember kesalahan teridentifikasi

Pencatatan yang SALAH:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


10/12 Kendaraan 143.000.000
Utang koperasi 143.000.000
(Pencatatan yang salah: pembelian kendaraan secara kredit Rp143.000.000)
Pencatatan koreksi – Metode Dua Langkah:

(1) Langkah 1: Membatalkan pencatatan yang salah

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


13/12 Utang koperasi 143.000.000
Kendaraan 143.000.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 1  membatalkan pencatatan yang salah)

(2) Langkah 2: Mencatat transaksi dengan benar

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


13/12 Kendaraan 134.000.000
Utang koperasi 134.000.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 2  mencatat transaksi dengan benar)
• Transaksi C1: 20 Desember pengakuan
penghasilan usaha Rp27.000.000 secara tunai
tetapi dicatat sebagai penerimaan kas
Rp72.000.000 dari pelunasan utang-piutang.
Tanggal 23 Desember, kesalahan tersebut
teridentifikasi.
Pencatatan yang SALAH:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


20/12 Kas 72.000.000
Piutang usaha 72.000.000
(Pencatatan yang salah: mengakui sebagai pelunasan piutang)
Pencatatan koreksi – Metode Dua Langkah:

(1) Langkah 1: Membatalkan pencatatan yang salah

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


23/05 Piutang usaha 72.000.000
Kas 72.000.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 1  membatalkan pencatatan yang salah)

(2) Langkah 2: Mencatat transaksi dengan benar

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


23/12 Kas 27.000.000
Pendapatan usaha 27.000.000
(Pencatatan koreksi: Langkah 2  mencatat transaksi dengan benar)
Aplikasi Metode Satu Langkah

• Transaksi A2: 1 Mei pembelian tunai Rp150.000 supplies kantor


tetapi dicatat sebagai pelunasan utang Rp150.000. Kesalahan
diketahui 3 Mei.
Analisis Fakta: Pencatatan yang seharusnya: supplies kantor
bertambah di debet dan kas berkurang di kredit Rp150.000. Pencatatan
yang salah: utang usaha berkurang di debet dan kas berkurang di kredit
Rp150.000. Koreksi yang dilakukan adalah mengakui penambahan
supplies (di debet Rp150.000) dan membatalkan pengurangan utang
usaha (di kredit Rp150.000). Kas tidak perlu dikoreksi karena sudah
dicatat secara benar

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


03/05 Supplies kantor 150.000
Utang usaha 150.000
(Pencatatan koreksi: Metode satu langkah)
• Transaksi B2: 10 Desember pembelian kendaraan Rp134.000.000
kredit melalui koperasi tetapi dicatat sebesar Rp143.000.000. Tanggal
13 Desember kesalahan teridentifikasi
Analisis Fakta: Pencatatan yang seharusnya: kendaraan bertambah di
debet Rp134.000.000 dan utang koperasi bertambah di kredit
Rp134.000.000. Pencatatan yang salah: kendaraan di debet dan utang
koperasi di kredit Rp143.000.000 sehingga terjadi kelebihan pencatatan
Rp9.000.000. Koreksi yang dilakukan adalah mengurangi utang koperasi
(di debet Rp9.000.000) dan mengurangi kendaraan (di kredit
Rp9.000.000).

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


13/12 Utang koperasi 9.000.000
Kendaraan 9.000.000
(Pencatatan koreksi: Metode 1 langkah)
• Transaksi C2: 20 Desember pengakuan penghasilan usaha
Rp27.000.000 secara tunai tetapi dicatat sebagai penerimaan kas
Rp72.000.000 dari pelunasan utang-piutang. Tanggal 23 Desember,
kesalahan tersebut teridentifikasi
Analisis Fakta: Pencatatan yang seharusnya: kas bertambah di debet
Rp27.000.000 dan penghasilan usaha bertambah di kredit
Rp27.000.000. Pencatatan yang salah: kas di debet Rp72.000.000 dan
piutang usaha di kredit Rp72.000.000. Koreksi yang harus dilakukan
adalah mengakui pembatalan atas pengurangan piutang usaha (di debet
Rp72.000.000), pengurangan kas (di kredit Rp45.000.000; diperoleh dari
Rp72.000.000 – Rp27.000.000), dan pengakuan/penambahan
penghasilan usaha (di kredit Rp27.000.000).

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


23/12 Piutang usaha 72.000.000
Kas 45.000.000
Penghasilan usaha 27.000.000
(Pencatatan koreksi: Metode satu langkah)
Ragam Transaksi Bisnis
Ragam Transaksi di Akuntansi

Ragam
Transaksi

Transaksi Transaksi
Transaksi
Pembelian dengan
Barter
Paket Pemilik
Ilustrasi Transaksi Barter

• Transaksi 1: 20 Mei RAPI yang bergerak di bidang


pemangkasan rambut melakukan barter dengan
BERSIH yang bergerak di bidang pembersihan
ruang. RAPI memangkas 10 karyawan BERSIH
dengan harga kesepakatan Rp30.000/orang.
Sebagai pembayarannya, BERSIH membersihkan
ruang kantor RAPI dengan harga kesepakatan
Rp250.000. Selisih harga kesepakatan dibayar
secara tunai. Pemotongan rambut gratis merupakan
bonus yang diberikan perusahaan BERSIH ke
karyawannya.
Pencatatan (khususnya penjurnalan) di perusahaan RAPI:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


20/05 Beban kebersihan 250.000
Kas 50.000
Penghasilan usaha 300.000
(Perusahaan RAPI: barter jasa dengan perusahaan BERSIH, sebagian transaksi tunai)

Pencatatan (khususnya penjurnalan) diperusahaan


BERSIH:
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
20/05 Beban bonus karyawan 300.000
Kas 50.000
Penghasilan usaha kebersihan 250.000
(Perusahaan BERSIH: barter jasa dengan perusahaan RAPI, sebagian transaksi tunai)
• Transaksi 2: 21 Agustus Jujur Berkabar yang
bergerak di bidang persurat-kabaran (majalah)
melakukan barter tanpa uang tunai sepeserpun
dengan Fakta Berbicara yang bergerak di
bidang pertelevisian. Kedua perusahaan
melakukan transaksi berupa iklan: Jujur
Berkabar diiklankan di media televisi FAKTA
BERBICARA, demikian pula sebaliknya. Harga
kesepakatan sesuai dengan harga pasar, yaitu
Rp684.000.000.
Pencatatan (khususnya penjurnalan) di perusahaan Jujur
Berkabar:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


21/08 Beban iklan 684.000.000
Penghasilan iklan majalah 684.000.000
(Perusahaan Jujur Berkabar: barter jasa dengan perusahaan FAKTA BERBICARA)

Pencatatan (khususnya penjurnalan) di perusahaan Fakta


Berbicara
Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)
21/08 Beban iklan 684.000.000
Penghasilan iklan televisi 684.000.000
(Perusahaan Fakta Berbicara: barter jasa dengan perusahaan JUJUR BERKABAR)
Transaksi Pembelian Paket
Apa itu Pembelian Paket ?

Pembelian paket adalah membeli dua atau lebih


produk/jasa dengan satu harga.
Terdapat dua prinsip dalam pencatatan transaksi
paket.
1) Pertama, setiap dana disajikan di akun yang terpisah
jika memiliki karakteristik dasar yang berbeda.
Contoh, gedung harus dipisahkan dari tanah karena
gedung mengalami penurunan nilai sedangkan tanah
tidak mengalami.
2) Kedua, besaran nilai moneter harus berdasar kos
yang sesungguhnya.
Ilustrasi Pembelian Paket

• Transaksi 3: 27 Agustus perusahaan Keselarasan


membeli tunai aset tetap secara paket kos
Rp300.000.000 yang terdiri dari tia aset dengan nilai
wajar sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Nilai Wajar (Harga Pasar)


Tanah Rp210.000.000
Gedung Rp150.000.000
Mesin pabrik Rp90.000.000
Total Rp450.000.000
Pengalokasian Kos: Kos Rp300.000.000 dialokasikan ke aset
sebagai berikut:
Jenis aset tetap Alokasi Kos
Tanah *Rp140.000.000
Gedung **Rp100.000.000
Mesin pabrik ***Rp60.000.000
Total Rp300.000.000
* (Rp210.000.000/Rp450.000.000) x Rp300.000.000 = Rp140.000.000
** (Rp150.000.000/Rp450.000.000) x Rp300.000.000 = Rp100.000.000
*** (Rp90.000.000/Rp450.000.000) x Rp300.000.000 = Rp60.000.000

Pencatatan (khususnya penjurnalan) di perusahaan Keselarasan:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


27/08 Tanah 140.000.000
Gedung 100.000.000
Mesin pabrik 60.000.000
Kas 300.000.000
(Pembelian paket secara tunai dengan harga lebih murah daripada harga pasar per produk)
Transaksi Dengan Pemilik
Transaksi Pemilik di Akuntansi

Transaksi antara perusahaan dan pemilik


dapat terjadi dalam berbagai jenis transaksi.
Sebagai contoh, perusahaan menjual
produk/jasa ke pemilik, dan pemilik
memberikan jasa ke perusahaan sebagai
bagian dari penyetoran modal.
Dari perspektif akuntansi, hal ini merupakan
transaksi karena menyebabkan perubahan
dana sehingga harus dilakukan pencatatan.
Ilustrasi Transaksi Dengan Pemilik

• Transaksi 4: 20 Mei perusahaan perorangan ADIL


INDAH yang bergerak di jasa laundry mencuci dan
menyetrika pakaian pemilik. Nilai jasa laundry sebesar
Rp74.000 yang mana pemilik menyatakan bahwa hal ini
diperlakukan sebagai pengembalian ke pemilik dan
ditampung di akun Prive.

Pencatatan (khususnya penjurnalan) di perusahaan Adil itu Indah:

Tgl Nama Akun Debet (Rp) Kredit (Rp)


20/05 Prive 74.000
Penghasilan laundry 74.000
(Penyediaan jasa ke pemilik yang merupakan transaksi pengembalian ke pemilik)

Anda mungkin juga menyukai