Anda di halaman 1dari 15

LANDASAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Kegiatan belajar 1

A. Landasan filosofis, dan psikologis – pedagosis pendidikan sekolah dasar


 Filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan
dalam kehidupan sehari hari
 Psikologis – pedagosis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu sesuai
dengan karakteristik psikologis peserta didik
HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR

A.  KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM


PENDIDIKAN
Pendidikan di sekolah dikenal dengan istilah
pendidikan formal karena semua aspek dalam
pendidikan di sekolah ditata secara formal.
Menurut Sukmadinata (2005: 2) salah satu
karakteristik pendidikan formal adalah bahwa
pendidikan di sekolah memiliki
rancangan pendidikan atau kurikulum
tertulis.
  Kurikulum dalam Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1
Butir 19 yang menyatakan bahwa kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu
B. PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Agar kurikulum yang dikembangkan benar-benar membantu


peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan
pengembangan kurikulum
hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum. Sebagai Berikut:

1. Prinsip Relevansi
2. Prinsip Efektivitas
3. Prinsip Efisien
4. Prinsip Fleksibilitas
5. Prinsip berkesinambungan
C. PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN
KURIKULUM

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan


pengetahuan kepribadian akhlak mulia dan keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. Khusus untuk jenjang

Sekolah Dasar sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan


Nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi
kelulusan pada satuan pendidikan dasar dan menengah setelah
menyelesaikan
pendidikan di jenjang SD dengan menentukan pada pembentukan
hal-hal berikut:
1. Kemelekwacanaan (Literacy)
2. Kemampuan berkomunikasi
3. Kemampuan memecahkan masalah (Problem solving)
4. Kemampuan bernalar (reasoning)
KEGIATAN BELAJAR 2. KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI
SEKOLAH DASAR

.  Hakikat KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan


kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh
satuan Pendidikan. KTSP terdiri atas dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

1.Tujuan Pendidikan SD

2.Struktur Dan Muatan Kurikulum SD

3.k alender pendidikan SD.

4. Silabus
.  Latar Belakang KTSP

UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional yang berkenaan dengan wewenang
pengembangan pengelolaan dan
pelaksanaan pendidikan.
Landasan filosofis dan teoritis yang
melatarbelakangi perkembangan
KTSP adalah:

1.Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat


2.Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan
pendidikan nasional dan satuan pendidikan, serta
3.Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel
C.  Prosedur Pengembangan KTSP

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penyusunan


KTSP :
1. Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan
sebagai acuan dalam penyusunan KTSP
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi peserta didik pendidik dan tenaga kependidikan
saranadan prasarana biaya serta program-program
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di
masyarakat serta lingkungan sekitar, komite sekolah, dewan
pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi dunia industri
dan dunia kerja, sumber daya alam serta sosial budaya.
D. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan
KTSP
Pihak-pihak
yang terlibat dalam pengembangan KTSP
pada SD adalah:

1. Tim penyusun yang terdiri atas guru, konselor, dan


kepala sekolah
2. Komite sekolah
3. Narasumber (ahli kurikulum dan pembelajaran)
4. Dinas Pendidikan
5. Serta pihak lain yang terkait.
 sosiologis- antropologis adalah cara melihat pendidikan
dasar dari fungsi proses pendidikan dasar dalam
sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam kontek
kehidupan bermasayarakat.
1) LANDASAN FISOLOFIS DAN PSIKOLOGIS- PEDAGOSIS
Beberapa argumen tentang keniscayaan pendidikan
untuk usia 6-13 Tahun.
a. Pelembagaan proses pendidikan untuk usia dalam sistem
persekolahan .
b. Proses pendewasaan yang sistematik lebih memberikan
hasil yang baik dan menguntungkan.
c. Berbagai teori psikologi khususnya teori belajar Yng
menjadi landasan konseptual teori pembelajaran .
TEORI –TEORI BELAJAR
 TEORI KOGNITIFISME
Menurut piaget, pengetahuan merupakan konstruksi
pikiran yang terbentuk, karena secara biologis
adanya intraksi antara organisme dan lingkungan dan
secara kognitif adanya intraksi pikiran dengan objek
 TEORI HISTORIS KULTURAL
teori ini memusatkan perhatian pada penggunaan
simbol sebagai alat dengan dasar pemikiran bahwa
manusia menemukan alat yang telah mengantarkan
kemajuaan bagi umat manusia.
 TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
Adalah pendidikan manusia secara utuh dan
menyeluruh, yang memusatkan perhatian
pada proses pendidikan yang memungkinkan
peserta didik melakukan belajar menikmati
kehidupan atau mencapai kebutuhan lebihh
tinggi dalam pengertian kebutuhan akan
kehidupan yang optimal atau kemungkinan
pertumbuhan yang positif.
B. LANDASAN SOSIOLOGIS – ANTROPOLOGIS
PENDIDIKAN SEKOLH DASAR
cara pandang sosiologis antropologis adalah
cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar dalam proses
sosialisasi atau pendewasaan peserta didik
dalam kontek kehidupan bermasayarakat.
dan proses enkulturasi / pewarisan nilai dari
generasi tua kepada peserta didik yang sedang
mendewasa dalam kontek pembudayaan .
LANDASAN HISTORIS, IDELOGIS &
YURIDIS PENDIDKAN SEKOLAH DASAR
Kegiatan belajar 2
A. Landasan Historis dan ideologis pendidikan
sekolah Dasar
Perkembangan pendidikan sekolah dasar pada
zaman penjajahan Belanda
1. Sekolah batavia (1662-1632 )
2. Sekolah dasar kelas pertama dan
perkembang menjadi HIS
3. Sekolah belanda untuk anak keturunan
erofa disebut sekolah rendah erofa
 Sedangkan sekolah untuk anak keturunanan
pribumi di sebut sekolah rendah bumi putera
 Sekolah taman muda dengan masa

pendidikan empat tahun ( mada masa


perjunagn kemerdekaan )
 Pada zaman hindia Belanda sekolah

pendidikan dasar terjadi segregasi sosial dan


dis kiminasi secara sengaja di lakukan
terhadap anak penduduk putera
Landasan historis ideologis dan yuridis pendidkan
dasar

1. Kemerdekaan RI 17 AGUSTUD 1945


2. Pancasila & UUD 1945
3. Komtmen politik negara republik indonesia
4. Undang undang nomor 20tahun
2003tentang sistem pendidikan nasional
5. Peraturan pemerintah npmor 19 tahun 2005

Anda mungkin juga menyukai