Anda di halaman 1dari 11

RUANG LINGKUP

KESEHATAN REPRODUKSI

ALVIO NITHA TRI KUMALA


BOB0201808 / KENANGA
DIII KEBIDANAN
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI

DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI RUANG LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI


DALAM SIKLUS KESEHATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI
REPRODUKSI

SASARAN KESEHATAN REPRODUKSI INDIKASI KESEHATAN REPRODUKSI

HAK – HAK REPRODUKSI


DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI

Definisi kesehatan reproduksi adalah suatu


keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara
utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya
(Widyastuti, 2009).
Kesehatan reproduksi menurut Kemenkes RI
(2015) adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan
sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan
sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
TUJUAN KESEHATAN REPRODUKSI

Tujuan utama kesehatan reproduksi adalah memberikan


pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan
pasangannya secara komprehensif.

Tujuan khusus dari pengembangan sistem pendidikan dan


pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi remaja adalah untuk
melindungi remaja dari resiko pernikahan usia dini, kehamilan yang
tidak dikehendaki, aborsi, Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS
dan kekerasan seksual.
Menurut Saroha (2009), sasaran utama kesehatan reproduksi adalah
SASARAN
KESEHATAN laki-laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri yang belum
REPRODUKSI menikah
Sasaran program kesehatan reproduksi remaja adalah agar seluruh
remaja dan keluarganya memiliki pengetahuan, kesadaran dan sikap, dan perilaku
kesehatan reproduksi sehingga menjadikan remaja siap sebagai keluarga
berkualitas.

Secara singkat, sasaran pembinaan kesehatan reproduksi remaja adalah laki-


laki dan perempuan usia 10-24 tahun yang belum menikah, orang tua/ masyarakat/
orang dewasa yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan remaja
RUANG LINGKUP KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KEHIDUPAN

Ruang lingkup kesehatan reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir sampai mati

Secara luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :

a. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

b. Pencegahan dan penanggulangan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) termasuk PMS-HIV/AIDS.

c. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi aborsi

d. Kesehatan reproduksi remaja

e. Pencegahan dan penanganan infertilitas

f. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis

g. Berbagai aspek kesehatan reproduksi lain, misalnya kanker serviks, mutilasi genital, fistula, dll.
Penerapan pelayanan kesehatan reproduksi oleh Departemen Kesehatan RI
dilaksanakan secara integratif memprioritaskan pada empat komponen kesehatan
reproduksi yang menjadi masalah pokok di Indonesia yang disebut paket Pelayanan
Kesehatan Reproduksi Esensial (PKRE), yaitu :

a) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir

b) Keluarga berencana

c) Kesehatan reproduksi remaja

d) Pencegahan dan penanganan infeksi saluran reproduksi, termasuk HIV/AIDS


Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi (Taufan, 2010) yaitu:

Faktor sosial-ekonomi dan demografi


FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KESEHATAN Faktor budaya dan lingkungan

REPRODUKSI
Faktor psikologis

Faktor biologis
INDIKATOR KESEHATAN REPRODUKSI DI
INDONESIA

Goal kesehatan secara menyeluruh bahwa kualitas hidupnya sangat baik. Namun, kondisi sosial dan
ekonomi terutama di negara-negara berkembang yang kualitas hidup dan kemiskinan memburuk, secara tidak
langsung memperburuk pula kesehatan reproduksi wanita
Indikator-indikator permasalahan kesehatan reproduksi wanita di Indonesia antara lain:

1) Gender 4) Nikah muda

2) Kemiskinan 5) Kekurangan gizi dan Kesehatan yang buruk.

3) Pendidikan yang rendah. 6) Beban Kerja yang berat.


6) Hak untuk bebas dari penganiayaan dan
1) Hak mendapatkan informasi dan
perlakuan buruk termasuk perlindungan dari
pendidikan kesehatan reproduksi perkosaan, kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan
2) Hak mendapatkan pelayanan dan seksual
perlindungan kesehatan 7) Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu

reproduksi pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan


reproduksinya
3) Hak kebebasan berfikir tentang
HAK – HAK 8) Hak atas pelayanan dan kehidupan
pelayanan kesehatan reproduksi
reproduksinya
4) Hak untuk dilindungi dari REPRODUKSI
9) Hak untuk membangun dan merencanakan
kematian karena kehamilan keluarga
5) Hak untuk menentukan jumlah 10) Hak untuk bebas dari segala bentuk
dan jarak kelahiran anak diskriminasi dalam kehidupan berkeluarga dan
6) Hak atas kebebasan dan keamanan kehidupan reproduksi

berkaitan dengan kehidupan 11) Hak atas kebebasan berkumpul dan


berpartisipasi dalam politik yang berkaitan dengan
reproduksinya
kesehatan reproduksi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai