Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AKHIR

KELOMPOK
MATEMATIKA BISNIS

N A M A A N G G O TA K E L O M P O K

 ( 2010510010 ) MEGA MUSTIKA


 ( 2 0 1 0 5 1 0 0 11 ) M A R ’ AT H I
SOLEKHA
 ( 2 0 1 0 5 1 0 0 1 2 ) S R I S U S WA N T I
 ( 2 0 1 0 5 1 0 0 1 4 ) D H E A C A H YA N I
 ( 2 0 1 0 5 1 0 0 1 5 ) P U T R I C A H YA N I
RPS ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER )
PERTEMUA MATERI
N
TUJUAN MATA KULIAH, RUANG LINGKUP MATA KULIAH,
1 KEBIJAKAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN, KEBIJAKAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
2 HAKEKAT MATEMATIKA, MODEL EKONOMI
3 DEFINISI, OPERASI HIMPUNAN, KAIDAH OPERASI HIMPUNAN,
CONTOH APLIKASI, MACAM – MACAM
4 PENGERTIAN HIMPUNAN BILANGAN, SKEMA BILANGAN,
PERTIDAKSAMAAN
5 PENGERTIAN DERET DAN PENGGOLONGAN DERET, JENIS –
JENIS DERET, DERET HITUNG DAN DERET UKUR
6 PENGERTIAN RELASI DAN FUNGSI, JENIS RELASI DAN FUNGSI,
KEGUNAAN RELASI DAN FUNGSI
7 FUNGSI LINEAR, FUNGSI DAN UNSUR – UNSURNYA,
PERSAMAAN LINEAR
8 UTS ( UJIAN TENGAH SEMESTER )
RPS ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER )
PERTEMUA MATERI
N
9 HUBUNGAN LINEAR, HUBUNGAN DUA BUAH GARIS LURUS
( BERHIMPIT, SEJAJAR, BERPOTONGAN DAN TEGAK LURUS )
10 PEMBENTUKAN DAN PENGGAMBARAN FUNGSI LINEAR
( CARA KOORDINAT LERENG, DWI KOORDINAT, PENGGAL
LERENG DAN CARA DWI PENGGAL )
11 FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN
12 PENGERTIAN KESEIMBANGAN PASAR, KESEIMBANGAN
PASAR SETELAH KENA PAJAK
13 PENGERTIAN FUNGSI NON LINEAR, FUNGSI DAN UNSUR –
UNSURNYA, PERSAMAAN NON LINEAR
14 PENGERTIAN MATRIKS, OPERASI DASAR MATRIKS,
TRANSPOSE SUATU MATRIKS, TRANSFORMASI ELEMENTER
DAN MATRIKS EKUIVALEN
15 MENGHITUNG NILAI DETERMINAN, MATRIKS SINGULAR
DAN NON – SINGULAR, PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN
LINEAR, PENGGUNAAN MATRIKS DALAM BISNIS DAN
EKONOMI
16 UAS ( UJIAN AKHIR SEMESTER )
1 . TUJUAN MATA KULIAH, RUANG LINGKUP MATA KULIAH,
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN, KEBIJAKAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Tujuan :

Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep-kosep Matematika


dalam penerapannya pada persoalan ekonomi.

Adapun hal -hal yang perlu diperhatikan selama perkuliahan satu


semester :

1. Melakukan Presensi ( mengisi daftar Hadir ) dengan membuat list


nama kelas A dan Kleas B selama 15 menit ( dimulai dari 18.30-
18.45 ) lewat 18.45 dianggap terlambat.

2. Sistem perkuliahan kita adalah Diskusi ( Silahkan buat nama


Kelompok untuk masing2 kelas,satu kelompok maksimal 4 orang)

3. mahsiswa harus hadir 75 % dari total keseluruhan pertemuan kita


(14 kali pertemuan)
2. HAKEKAT MATEMATIKA, MODEL
EKONOMI

Asal kata : MATHEIN artinya mempelajari atau belajar.


Dengan mempelajari matematika, seseorang akan terbiasa mengatur jalan
pemikirannya dgn sistematis.

Ilmu Matematika :
suatu cabang ilmu logika dg kerangka sistematis utk mempelajari hubungan
kejadian yang bersifat kuantitatif antar peubah (variabel)

MATEMATIKA MATEMATIKA
MURNI TERAPAN
 Matematika Murni
Þ Lambang yang digunakan menyatakan konsep abstrak yang nilainya sesuai
definisinya

 Matematika Terapan
Þ Lambang yang dipakai menyatakan peubah (variabel) yang nilainya sesuai
pengamatan di dunia nyata;
Matematika Bisnis = Matematika Terapan

1. Ilmu ekonomi fokus ke konsep kuantitatif, menyangkut


variabel seperti biaya, harga, upah, permintaan, penawaran,
penerimaan,laba, maka banyak analisis ekonomi
menggunakan analisis matematika terapan

2. Hubungan kuantitatif antar variabel ekonomi dipelajari


secara empiris=>model Ekonomi
MODEL EKONOMI
Model Ekonomi adalah penyederhanaan bentuk hubungan antar variabel
ekonomi dari dunia nyata. Model Ekonomi Matematis adalah model
ekonomi yang dinyatakan dalam simbol-simbol matematika.

P = variabel tingkat harga


Q = variabel Jumlah barang
I = variabel tingkat suku bunga
C = variabel biaya

 Dengan pendekatan matematis, persoalan atau pokok


bahasan menjadi sederhana.

 Dengan pendekatan matematis, berarti mengaktifkan logika


dengan asumsi-asumsinya.

 Dapat memakai sebanyak n variabel dalam menggambarkan


sesuatu (hubungan antar variabel)
3. DEFINISI, OPERASI HIMPUNAN, KAIDAH OPERASI HIMPUNAN, CONTOH APLIKASI,
MACAM – MACAM

1. Pengertian Himpunan

Dengan demikian, kita dapat menyusun suatu pengertian himpunan, yaitu:

o Himpunan adalah Kumpulan benda-benda atau objek yang didefinisikan


(diterangkan) dengan jelas. Sehingga dapat ditentukan yang menjadi
anggota atau bukan anggota himpunan

o Benda - benda atau objek-objek yang termasuk dalam sebuah himpunan


disebut anggota atau elemen himpunan.

2. Notasi Himpunan dan Anggota Himpunan

 Notasi himpunan ditulis dengan A, B, C, ..., Z.

 Notasi Anggota suatu himpunan “∈”.

 Notasi bukan Anggota himpunan “∉”.

 Anggotanya di tulis diantara kurung kurawal {...}


cONTO
H
1. Himpunan bilangan ganjil kurang dari 10

Misalnya Himpunan itu diberi nama A.

Maka dapat kita tulis

A = Bilangan ganjil kurang dari 10

A = { 1, 3, 5, 7, 9}

Maka :

Anggota A Bukan Anggota A

1∈ A 2∉A
3∈ A 4∉A
5∈ A 6∉A
7∈ A 8∉A
9∈ A
3. CARA MENYATAKAN HIMPUNAN
1. CARA TABULASI (PENDAFTARAN)
yaitu menyatakan himpunan dengan mendaftar semua anggota-anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan himpunan berikut dengan cara mendaftar semua anggotanya.
a. B Adalah himpunan nama bulan dalam satu tahun yang diawali dengan huruf
J?
Jawab :
Þ B Adalah himpunan nama bulan dalam satu tahun yang diawali dengan huruf
J
Þ B = {Januari, Juni, Juli}

2. CARA Simbol Baku / menyebutkan Syarat anggotanya,


yaitu menyatakan himpunan dengan kalimat yang menyatakan sifat
keanggotaanya atau biasanya mendefinisikan himpunan bilangan yang tertentu.
Contoh Soal :
Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk menyebutkan sifat anggota :
a. Himpunan Bilangan Asli
Jawab :
a. N = Himpunan Bilangan Asli = { 1, 2, 3, ..}
3. CARA NOTASI PEMBENTUK HIMPUNAN /PERINCIAN ,

YAITU MENYATAKAN HIMPUNAN DENGAN MENULISKAN SYARAT-SYARAT


KEANGGOTAANYA.

CONTOH SOAL :
NYATAKAN HIMPUNAN BERIKUT DALAM BENTUK NOTASI PEMBENTUK HIMPUNAN
A. B ADALAH BILANGAN ASLI YANG LEBIH DARI 3 DAN KURANG SAMA DENGAN 15
JAWAB :
B = { X | 3 < X ≤ 15 , X ∈ BILANGAN ASLI}
( DAPAT DIBACA B ADALAH HIMPUNAN DARI SEMUA X YANG LEBIH DARI 3 DAN KURANG
ATAU SAMA 15 DAN X ADALAH BILANGAN ASLI )
4.PENGERTIAN HIMPUNAN BILANGAN, SKEMA BILANGAN, PERTIDAKSAMAAN

A. HIMPUNAN BILANGAN
✓Himpunan bilangan adalah kumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat
didefinisikan dengan jelas, atau segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan.

✓himpunan dilambangkan dengan huruf kapital seperti A, B, C, dan


sebagainya yang dituliskan dalam tanda kurung kurawal.

∆ Contoh :

kumpulan buku-buku pelajaran, kumpulan bilangan bulat, kumpulan buah-buahan


berwarna merah, dan sebagainya.
 Macam Macam BiLANGAN
 Bilangan Asli : bilangan positif yang di mulai dari bilangan satu keatas.
 Bilangan Bulat : himpunan bilangan bulat negatif, bilangna nol dan bilangan bulat positif.
 Bilangan Cacah : himpunan bilangan yang terdiri bilangan positif dan nol.
 Bilangan Prima : bilangan yang tidak dapat dibagi oleh bilangan lainnya kecuali bilangan itu sendiri dan 1.
 Bilangan Nol : bilangan nol (0) itu sendiri.
 Bilangan Pecahan : bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a dan b adalah bilangan bulat dan b ≠ 0.
 Bilangan Rasional : bilangan yang dinyatakan dalam bentuk a/b dgn a&b merupakan anggota bilangan bulat dan b ≠ 0.
 Bilangan Irrasional : himpunan bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau selain bilangan rasional.
 Bilangan Real : himpunan bilangan berupa gabungan antara bilangan rasional dan bilangan irasional.
 Bilangan Negatif : bilangan yang bernilai negatif.
 Bilangan Positif : bilangan yang bernilai positif selain nol.
 Bilangan Genap : bilangan-bilangan yang akan habis jika dibagi menjadi 2.
 Bilangan Ganjil : bilangan yang jika dibagi 2 maka akan tersisa1
 Bilangan Komposit : bilangan asli yang lebih besar dari 1 tapi bukan termasuk dalam bilangan prima.
 Bilangan Riil : bilangan yang dapat ditulis dalam bentuk desimal.
 Bilangan Imajiner : bilangan i (satuan imajiner), dimana i merupakan lambang bilangan baru
 Bilangan Kompleks : bilangan yang anggotanya a+bi, dimana a,b ε R, i2 = -1.
 Bilangan Kuadrat: bilangan yang dihasilkan dari perkalian dengan bilangan itu sendiri sebanyak 2 kali dan pangkat 2.
 Bilangan Romawi : sistem penomoran yang berasal dari romawi kuno menggunakan huruf latin yang melambangkan
angka numerik.
B. SKEMA BILANGAN
Þ Skema bilangan ialah suatu pengelompokan bilangan dari mulai pusat bilangan
(Bilangan kompleks) sampai dari anak-anak atau sub bilangan seperti (Bilangan
Komposit, Bilangan Asli, Bilangan cacah, dan lain lain).

 Skema Bilangan Real


Þ Bilangan Real : Bilangan dalam bentuk desimal berhingga maupun tak berhingga
Þ Bilangan Rasional : Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan.
Þ Bilangan Irrasional : Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam pecahan
Þ Bilangan Pecahan : Bilangan yang hasil bagi bilangan bulat dgn bilangan asli yang tidak
habis dibagi.
Þ Bilangan Bulat : Bilangan tanpa komponen pecahan ataupun desimal.
Þ Bilangan Bulat Negatif : Bilangan bulat yang nilainya kurang dari nol.
Þ Bilangan Cacah : Bilangan bulat yang tidak negatif.
Þ Bilangan Asli : Bilangan bulat yang lebih dari nol.
Þ Bilangan Ganjil : Bilangan yang tidak habis dibagi 2.
Þ Bilangan Genap : Bilangan yang habis dibagi 2
Þ Bilangan Prima : Bilangan yang mempunyai 2 faktor yaitu 1 & dirinya sendiri.
Þ Bilangan Komposit : Bilangan yang mempunyai lebih dari dua faktor.
C. PERTIDAKSAMAAN
Pertidaksamaan dalam matematika adalah kalimat/pernyataan matematika yang
menunjukkan perbandingan ukuran dua objek atau lebih.

Contohnya :

 tentukan himpunan penyelesaian dari X2 + 2x -3 < 0

 Kita ubah dulu dalam bentuk persamaan :

x2 + 2x -3 = 0, gunakan cara pemfaktoran untuk mencari akar-akarnya


(x-1)(x+3) = 0
x – 1 = 0 dan x + 3 = 0
x = 1 dan x = -3
Maka Hpnya :
Karena tanda pertidaksamaan adalah lebih dari sama dengan maka hpnya Hp : {x l
-3 < x < 1, Î Real}
5. PENGERTIAN DERET DAN PENGGOLONGAN DERET, JENIS – JENIS
DERET, DERET HITUNG DAN DERET UKUR
Deret adalah bentuk penjumlahan yang terdiri atas suku-suku barisan bilangan yang
tersusun secara berurutan.
Contohnya: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8 + 9 + 10 + 11 + 12 + .... 1 + 4 + 7 + 10 + 13 +
16 + 19 + 22 + … 5 + 10 + 15 + 20 + 25 + 30 + 35 + 40 + …
Dilihat dari jumlah deret yang membentuknya deret digolongkan atas :
1. deret berhingga dan
2. deret tak berhingga.
Þ Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tertentu / terbatas.
Þ Deret tak hingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak tertentu/tidak terbatas.

2. Jenis - jenis deret


Deret bilangan aritmatika Deret bilangan geometri
1. Deret Bilangan Aritmatika. Deret aritmatika ,
Þ yaitu suatu jumlah dari suku – suku barisan bilangan aritmatika
Rumus Jumlah deret aritmatika suku ke n adalah :
Sn = 1/2 n ( a+ Un ) atau Sn = 1/2n [ 2a + ( n – 1 ) b ]
Keterangan :
Sn = jumlah suku ke n
n = Banyaknya suku
b = rasio atau beda
2. Jenis – Jenis Deret

Deret bilangan aritmatika Deret bilangan geometri

1. Deret Bilangan Aritmatika


Þ yaitu suatu jumlah dari suku – suku barisan bilangan aritmatika.

Rumus Jumlah deret aritmatika suku ke n adalah :

Sn = 1/2 n ( a+ Un ) atau Sn = 1/2n [ 2a + ( n – 1 ) b ]

Keterangan :

Sn = jumlah suku ke n
n = Banyaknya suku
b = rasio atau beda

2. Deret Bilangan Geometri


Þ Deret bilangan geometri , yaitu jumlah dari barisan bilangan geometri.
rumus jumlah n suku pertama dalam deret geometri adalah :

Sn = a – a rn / 1 – r atau Sn = a ( 1 – rn) / 1 – r , dengan r ≠ 1


Deret hitung dan deret
Ukur
Deret Hitung
Þ Deret yang perubahan sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap
suatu bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung
ini dinamakan pembeda, yaitu selisih antara nilai-nilai suku yang berurutan.
Rumus Deret Hitung :
Mencari Suku ke-n dari deret hitung adalah
Sn = a +(n-1)b
a : suku pertama atau S1
b : pembeda
n : indeks suku

Deret Ukur
Þ Deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap suatu
bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur
dinamakan pengganda, yakni hasil bagi nilai suatu suku terhadap suku
lainnya.
Rumus Suku ke-n Deret Ukur adalah
Sn = apn-1
a : suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku
6. PENGERTIAN RELASI DAN FUNGSI, JENIS RELASI DAN FUNGSI,
KEGUNAAN RELASI DAN FUNGSI
 Relasi itu menyatakan hubungan antara suatu anggota himpunan dgn
anggota himpunan lainnya.Himpunan A dan himpunan B dikatakan
memiliki relasi jika ada anggota himpunan yg saling berpasangan.

 Fungsi(pemetaan) adalah relasi dr himpunan A ke himpunan B,jk setiap


anggota himpunan A berpasangan tepat 1 dgn anggota himpunan B.Semua
anggota himpunan A (daerah asal) disebut domain,sedangkan semua
anggota himpunan B(daerah kawan) disebut kodomain.

 Hasil dari pemetaan antara domain dan kodomain disebut range fungsi
(daerah hasil).

 Kesimpulan:Relasi dpt diartikan sebagai hubungan. Hubungan yg


dimaksud di sini adalah hubungan antara daerah asal (domain) dan daerah
kawan(kodomain).
 Kegunan relasi dan fungsi dalam kehidupan sehari -hari,fungsi dpt
digunakan untuk menghitung jumlah tabungan dalam kirim waktu tertentu.
JENIS – JENIS RELASI & FUNGSI
1. Diagram panah.
Bentuk ini adalah bentuk yg umum digunakan di soal ttg relasi. Ciri
utamanya adalah adanya 2 kolomterpisah dimn masing-masing kolom
berisi himpunan yg bersesuaian.Lalu kedua kolom tsb dihubungkan dgn
anak panah.
Contoh:
S={Sapi,Kambing,Harimau,Kera}
P={Rumput,Pisang,Daging}.
Kedua himpunan tsb punya relasi yaitu makanan.

2.Himpunan Pasangan Berurutan.


Menyatakan bahwa setiap himpunan terdiri dr anggota himpunan S dan P
secara berurutan /biasa.Dilambangkan [x,y] dgn x€S, y€P. Jika dinyatakan
dlm bentuk himpunan pasangan berurutan seperti cth diatas maka
diperoleh: Q={Sapi,Rumput},{Kambing,Rumput},{Kera,Pisang},
{Harimau,Daging}.

3.Koordinat Cartesius.
Memiliki 2 sumbu yaitu sumbu X dan Y. Setiap anggota himpunan, kamu
letakkan di titik yg bersesuaian dgn ketentuan himpunan S berada di
sumbu Y dan himpunan P berada di sumbu Y.
Maka rumusnya: f(x)=2x-1.
7. FUNGSI LINEAR, FUNGSI DAN UNSUR – UNSURNYA, PERSAMAAN
LINEAR

PENGERTIAN FUNGSI

Fungsi
Þ suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan
ketergantungan ( hubungan fungsional ) antara satu variabel dengan variabel lain.

Fungsi terbentuk oleh beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut adalah

1. Variabel,
2. Koefisien,
3. konstanta.

FUNGSI LINEAR
Þ fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah
pangkat satu,oleh karena itu sering disebut fungsi berderajat satu.
Bentuk umum persamaan linear adalah : y=a0+a1x

Anda mungkin juga menyukai