Anda di halaman 1dari 21

Higher Serum Vitamin D Levels are Associated

with protective Serum Cytokine Profiles in


Patients with Ulceratif Colitis

Gubatan J, Shuji M, Maria SL, Talia Z, Laura R, Simon R, Alan CM.


Cytokine. 2018; 103:38-45.
Pendahuluan
• Sitokin merupakan mediator inflamasi yang
penting. Ketidakseimbangan antara sitokin yang
pro dan anti inflamasi, menyebabkan berbagai
penyakit gangguan inflamasi.
• Colitis ulseratif (UC) merupakan penyakit radang
usus akibat inflamasi yg menunjukan adanya
ketidakseimbangan sitokin sistemik di saluran
pencernaan.
• Vitamin D memiliki efek sebagai imuno modulator
pada berbagai sitokin.
Pendahuluan
• Kadar vitamin D serum yang rendah, berhubungan
dengan angka kematian, keparahan penyakit serta
inflamasi mukosa usus pada pasien UC.
• Kadar vitamin D serum, juga berhubungan dengan
risiko kambuhnya UC.
• Namun demikian, mekanisme antara vit. D dengan
efek imunoprotektif pada pasien UC belum jelas.
• Peneliti menduga bahwa kadar vit. D yg tinggi
berhubungan dgn profil sitokin anti inflamasi dan
menyebabkan pergeseran fenotip sitokin anti
inflamasi, sehingga melindungi dari kekambuhan.
Tujuan Penelitian

• Untuk menentukan hubungan antara profil


sitokin serum dengan kadar vitamin D selama
periode remisi klinis dan dampaknya terhadap
adanya penyembuhan mukosa histologis dan
mengetahui risiko kekambuhan klinis pada
pasien UC.
Metode Penelitian
• Desain Penelitian
Pelitian prospektif terhadap pasien UC yang berada
dalam periode remisi klinis berdasarkan Simple Clinical
Colitis Activity Index (SCCAI) ≤ 2. Sampel diambil dari
Inflamatory Bowel Disease Center, Harvard Medical
School dari tahun 2009-2012. Total 70 pasien yg
diambil serum nya dan diperiksa kadar vit. D dan
sitokinnya, saat dilakukan kolonoskopi. 12 bulan
kemudian, investigator yg berbeda menguji serum vit.
D dan kadar sitokinnya lagi. Usia, gender, status
perokok, kreatinin, lama penyakit serta pengobatan yg
dijalan dicatat.
Metode Penelitian
• Pengujian Baseline Inflamasi Endoskopi dan Histologi
Sebelum dinilai index kolonoskopi, pasien dinilai aktivitas
endoskopinya menggunakan skor sigmoidoskopi yg
didasarkan pada segmen colon yg paling banyak
mengalami inflamasi. Pasien dinilai mengalami inflamasi
endoskopi jika skor ≥ 2. Aktivitas histologi pada seluruh
segmen dinilai menggunakan skoring Goebes. Inflamasi
secara histologi jika skor ≥ 3. Perbaikan secara histologi
jika skor ≤ 3. Pasien dinyatakan relaps jika skor SCCAI > 2.
Metode Penelitian
• Pengukuran kadar vit. D
Kadar vit. D serum diukur menggunakan metode
ELISA. Berdasarkan studi sebelumnya, cut off vit.
D ≤ 25 ng/mL memiliki hubungan yg paling baik
dgn relapse klinik.
• Pengukuran kadar sitokin
Kadar sitokin (IL-6, IL-8, IL-17A, TNF-α, IFN-ϒ, IL-4
dan IL-10) diukur menggunakan metode magnetic
bead based multiplex human cytokine assay.
Metode Penelitian
• Profil sitokin serum dan korelasinya dengan kadar
vit. D serum
Sitokin pro inflamasi IL-6, IL-8, IL-17A, TNF-α, IFN-ϒ,
sedangkan sitokin anti inflamasi IL-4 dan IL-10.
Profil sitokin serum didapatkan dengan
mengkonstruksikan kadar sitokin, rasio sitokin pro
dgn anti inflamasi, jumlah sitokin anti inflamasi,
kombinasi jumlah sitokin pro inflamasi dan rasio
jumlah sitokin proinflamasi dengan anti inflamasi.
Metode Penelitian
• Analisa Statistik
Analisa statistik menggunakan uji Chi
Square/Fisher Exact, uji T/Wilcoxon dan uji
multivariat regresi logistik.
Hasil
• Tabel karakteristik klinik dasar pasien
Hasil Penelitian
• Tabel kadar sitokin berdasarkan relapse klinik dan penyembuhan mukosa
Hasil Penelitian
• Rerata rasio IL-4+IL-10/IL-6+TNF-α pada pasien remisi vs relapse

23,77

12,54
Hasil Penelitian
• Korelasi antara vit. D dengan kadar sitokin
Hasil Penelitian
• Analisis kurva ROC pada penyembuhan mukosa dan relapse secara klinik

Sensitif: 52,6%; Spesif: 75%; T: 0,1522

Sensitif: 55%; Spesif: 82%; T: 13,03


Hasil Penelitian
• Analisis faktor yg berhubungan dengan kemunculan perbaikan mucosa
secara histologi
Hasil Penelitian
• Analisis faktor yg berhubungan dgn relapse dalam waktu 12 bulan
Hasil Penelitian
Diskusi
• Kadar vit. D yang tinggi berkorelasi secara positif
dengan kadar sitokin anti inflamasi dan outcome
klinis.
• Kadar sitokin anti inflamasi yang tinggi selama masa
remisi, berhubungan dgn peningkatan kesembuhan
mucosa secara histologi dan menurunnya risiko
relapse secara klinis.
• Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
peningkatan kadar vit. D akan meningkatkan
produksi sitokin anti inflamasi secara relatif
terhadap sitokin proinflamasi.
Diskusi
• Penjelasan lain adalah kadar vit. D yg rendah
disebabkan oleh peningkatan kadar sitokin pro
inflamasi yang kronis.
• Temuan lain yg menarik adalah semakin banyak
fenotipe sitokin anti inflamasi, memberi
perlindungan terhadap kemungkinan relaps
secara klinis.
• Keterbatasan penelitian: jumlah sampel yg
digunakan sedikit, hanya menggunakan pasien UC
dalam masa remisi klinis.
Kesimpulan

• Vitamin D berhubungan dengan profil sitokin


anti inflamasi dalam serum. Sitokin anti
inflamasi dapat memediasi efek proteksi dari
kadar vit. D yang tinggi pada pasien UC.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai