Anda di halaman 1dari 21

Journal Reading : Onkologi

Clinical Outcomes of Up-front Surgery


Versus Surgery After Induction
Chemotherapy for Thymoma and
Thymic Carcinoma: A Retrospective
Study
Wei-Li Ma, Chia-Chi Lin, Feng-Ming Hsu, dkk
CLINICAL LUNG CANCER, VOLUME 20, ISSUE 6, E609-E618, NOVEMBER 01, 2019

Penyaji : dr. William Ray Cassidy


Pembimbing : dr. I Gede Ketut Sajinadiyasa, Sp.PD - KP

Program Studi Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNUD – RSUP Sanglah
Pendahuluan

 Timoma dan karsinoma timik  keganasan epitelial timik langka


Insidens tahunan di Amerika 0.13 per 100.000 orang

 Terapi primer  Reseksi Komplit  radioterapi paska operasi

 Timoma dan karsinoma timik – respon baik terhadap kemoterapi berbasis platinum

Pada kasus locally advanced


 Kemoterapi induksi  meningkatkan resektabilitas
Pendahuluan

Studi
Tindakan bedah di awal >< Pembedahan setelah kemoterapi induksi
terlalu sedikit

 Timoma dan karsinoma timik menggunakan sistem staging yang sama


TNM edisi ke-8 dan Masaoka – Koga
luaran sering tidak dianalisa terpisah

Tujuan Studi ini :


 Disease-free survival [DFS] Tindakan bedah di awal
 Progression-free survival [PFS] ><
 Overall survival [OS] Pembedahan setelah kemoterapi induksi
 Real-world, long-term outcome Timoma dan Karsinoma Timik
Penelitian Retrospektif
204 pasien terdiagnosa Timoma atau Karsinoma Timik di National Taiwan University Hospital
Januari 2005 – Desember 2013

Asesmen sebelum terapi :


• Riwayat pasien
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Pemeriksaan Kimia Darah
• CT Scan Thorax
Pasien dibagi menjadi 3 grup :

Grup 1
Pasien yang menjalani pembedahan di awal (n = 119)

Grup 2
Pasien yang menjalani pembedahan setelah kemoterapi induksi (n = 45)

Grup 3
Pasien yang tidak menjalani pembedahan (n = 40)

Luaran dari grup 1,2, dan dibandingkan


Faktor prognosis buruk dari tipe patologi dan stadium lanjut dikendalikan pada analisis multivariat
Prosedur bedah termasuk total timektomi dan eksisi komplit dari tumor

Setelah pembedahan, pasien di Grup 1 dan Grup 2 mendapat radioterapi ajuvan 45– 54 Gy
hingga 60 Gy pada tumor residual

Kemoterapi induksi termasuk regimen berbasis platinum – 1 hingga 6 siklus


Grup 3 menerima kemoterapi, radioterapi, atau kemoradioterapi

Diagnosis patologis Timoma atau Karsinoma Timik  Klasifikasi WHO


Staging klinis  Masaoka – Koga dan AJCC TNM edisi 8
Follow-up setelah terapi awal  CT Scan Thorax pada semua pasien setiap 3 – 6 bulan

DFS
Masa setelah terapi awal berakhir  pasien hidup tanpa tanda / gejala kanker

PFS
Masa hidup pasien setelah tanggal inisiasi terapi awal  tanggal kegagalan terapi [rekurensi, progresi, kematian]

OS
Masa tanggal terapi awal  tanggal kematian oleh sebab apapun

DFS dievaluasi pada pasien stadium I-IV A di grup 1 dan grup 2


PFS dievaluasi pada pasien stadium I-IVA atau stadium IVB di grup 3
OS dievaluasi di seluruh grup

Identitas di rekam medis pasien dihilangkan sebelum dan saat analisa


Analisa Statistik

 PFS dan OS dikalkulasi dengan metode Kaplan – Meier


 OS dievaluasi dengan Cox proportional hazard model univariat dan multivariat
 Variabel yang berkorelasi signifikan dengan OS di analisis univariat akan dilanjutkan ke analisis multivariat
 Nilai P < 0.05 dianggap signifikan secara statistik
Diskusi

• Efek jangka panjang terapi neoajuvan atau induksi


dalam meningkatkan persentase reseksi komplit keganasan timik  belum jelas

• Bretti et al.  jumlah reseksi radikal meningkat ~ 20% setelah terapi neoajuvan

• Leuzzi et al.  pembedahan setelah kemoterapi induksi dan pembedahan di awal memiliki 3-year DFS yang tidak
berbeda secara statistik (40.5% vs. 53.7%; P 0.67) dan 3-year OS yang tidak berbeda secara statistik (71.4% vs.
93.3%; P 0.84)

• Lucchi et al.  36 dari 56 Timoma stadium III/IVA atau Karsinoma timik mendapat kemoterapi neoajuvan, diikuti
dengan pembedahan dan radioterapi postoperatif (n = 25) atau kemoradioterapi (n = 11) sementara 20 sisanya
mendapat pembedahan primer diikuti terapi ajuvan  36 pasien pertama memiliki OS lebih baik ( P : 0.004 )
Diskusi

• Stadium awal timoma pada pasien di grup 1  nilai PFS dan OS yang lebih baik

• Pembedahan awal pada pasien Karsinoma Timik – meningkatkan PFS dan OS


karena perjalanan penyakit yang lebih agresif

• Pada Karsinoma Timik stadium III-IVA, pembedahan awal 


DFS dan OS yang serupa dengan pembedahan setelah kemoterapi induksi

• Moser et al, dan Kondo et al.,  Stadium Masaoka – Koga lanjut dan reseksi inkomplit
2 faktor prognostik utama dari OS yang buruk
Diskusi

Keterbatasan Penelitian :
 Desain retrospektif  pasien kemungkinan tidak seluruhnya mengikuti protokol terapi

 Rekam medis 2005 – 2013  perkembangan teknik pembedahan dan teknologi


radioterapi mempengaruhi outcome
Kesimpulan

 Pembedahan di awal  PFS dan OS yang lebih baik


Dibandingkan pembedahan setelah kemoterapi induksi dan tanpa pembedahan

 Pembedahan di awal pada Timoma  PFS yang lebih baik

 Pembedahan di awal pada Karsinoma Timik  PFS dan OS yang lebih baik

 Pembedahan di awal pada Timoma AJCC Stage III-IVA  DFS yang lebih baik
Dibandingkan pembedahan setelah kemoterapi induksi
(pada karsinoma timik, tidak ada perbedaan signifikan antara kedua tatalaksana)

 Karsinoma Timik dan AJCC stadium IVB  2 faktor prognostik signifikan untuk OS yang buruk

 Diperlukan studi lanjutan yang meneliti hubungan dengan faktor-faktor biologis tumor lainnya
MATUR SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai