Anda di halaman 1dari 23

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM JOURNAL READING

JUNI 2020

ACUTE KIDNEY INJURY AND ACUTE LIVER FAILURE IN LEPTOSPIRA


INFECTION AND WEIL’S SYNDROME
GAGAL GINJAL AKUT DAN GAGAL HATI AKUT PADA INFEKSI
LEPTOPSIRA DAN SINDROM WEI

Oleh:
Ayu Febriyanti Abbas (202084056)
Pembimbing:
Dr. dr. Yusuf Huningkor, Sp. PD-KKV, FINASIM

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
Penulis

dr. Jonathan Samuel Chávez dr. Guillermo Garcia-Garcia, dr. juan s. armendariz borunda
Íñiguez, MD MD Head of Department of
Nefrology Seravice, Hospital Chief, Nephrology Service, Molecular Biology and
Civil de Guadalajara Fray Hospital Civil de Guadalajara Genomics, Center for Health
Antonio Alcalde, Guadalajara, Fray Antonio Alcalde Sciences, University of
Jalisco, Mexico; Guadalajara
Abstrak
Leptospirosis  zoonosis yang didpat melalui air/perukaan yang
terkontaminasi, > negara berkembang

Setelah mencapai ginjal dan hati  penyakit akut dan kronis,

Sindrom weil  manifestasi klinis yang paling terkenal (icterus), cedera


ginjal akut (kegagalan organ multiple dan kematian)

Diagnosis  skor SPiRO, mikroskop/tes serologi

Tatalaksana: berfokus pada antibiotik


Pendahuluan
Leptospirosis  bakteri gram + dan gram negative (bakteri aerob gram negative
genus spirochetes)

Ditemukan >100 tahun dan ditemukan pada Sebagian besar mamalia di


seluruh dunia (sampel ginjal ikan paus)

Penyakit ini ditularkan melalui hewan yang terinfeksi (kontak langsung/tidak


langsung)

Lebih sering terjadi pada iklim tropis dan daerah air tergenang
Cedera pada ginjal:
Kurangnya ekspresi dari aquaporine-1, NHE-3,
NKCC2 kotransport, Na+K+-ATPase
Ekspresi berlebih dari potassium, sodium dan
polyuria
Nferitis tubulus interstitial
Gagal ginjal akut
Penyalit gagal ginjal kronik
 
Cedera pada hati
Cedera sinusoidal
Peningkatan pada bilirubin, transaminase
Gagal hati akut
Manifestasi lain:
Demam
Muntah
Meningitis
Ensefalitis
Cedera pada paru
Perdarahan
Nyeri otot
Nyeri sendi
rhabdomyolisis
Epidemiologi
• Insiden  10-100 kasus/100.000 penduduk/tahun di daerah tropis
• WHO memasukkan leptospirosis sebagai penyakit menular yang bersifat
rekuren
• 2015  kasus global 1,03 juta kasus/tahun (58.900 kematian diseluruh dunia )
• Pekerjaan yang berhubungan dengan genagan air  faktor risiko
• Pertumbuhan penduduk dan sanitasi yang buruk  ↑ kejadian penyakit
Patofisiologi
Selaput lender/ lesi
Aliran limfatik Aliran darah Menyebar sistemik
kulit
(menetap pada hti dan
ginjal)
Sel tubulointestinal
Lipopolisakarida
Cytotoxic endotoksin L. interrogans
Glicoprotein (GLP)
Lipoprotein (LiPL)
 LiPL 32

Imunologik dan Tumor faktor dan


mengaktifkan respon nekrosis-α/ IL
imun (sel darah putih) proinflamasi
Memiliki kemampuan melekat
pada molekul sel adhesi,
Bakteri leptospira membrane protein, glikoprotein Untuk menjaga integritas
transmembrane dari endotel vaskular

Sel-sel epitel (tubulus ginjal)


Sindrom weil
• Masa inkubasi 7-12 hari  mulai timbul manifestais klinis
• Gejala kurang spesifik  nyeri otot, sakit kepala, pilek, perdarahan mukosa,
influenza,pankreatitis, gejala interstitial (muntah dan diare)
• Sindrom weil  kasusberat yang melibatkan gagal hati dan ginjal, bersamaan
dengan komplikasi hemoragik (melibatkan paru-paru)
• Secara klinis  demam ikterik, myalgia dengan melibatkan multi-organ
• Ikterus konjungtiva, ↑ kadar kreatinin fosfokinase (CPK), transaminitisyang tidak
terlalu meningat  sindrom weil
• Angka kematian sering dikaitkan dengan usia lanjut, syok, perdarahan,
penggunaan steroid, oliguria dan aritmia
• Keterlibatan jatung dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas
• Keterlibatan paru merupakan predictor kuat kematian pada pasien dengan
leptospirosis berat
Manifestasi pada ginjal
Manifestasi klinis bervariasi : gangguan konsentrasi urin , kelainan elektrolit, AKI
hingga penyakit ginjal kronis (CKD)

GLP leptospira  mempengaruhi transport ion tubulus Na+ dan K+

Peningkatan Hipokalemia dikaitkan dengan perubahan tubulus

Nefritis tubulointerstitial merupakan temuan umum pada leptospira dan dikaitkan


dengan hipokalemia
• Transpot natrium dan air dipengaruhi oleh ↑ eksresi kalium distal, hipokalemia
dan polyuria
• AKI merupakan komplikasi tersering pada sindrom weil yang disebabkan 
kombinasi ATN dan nefritis tubulointerstitial.
• Oliguria, ikterus, dan aritmia  predictor AKI
• Leptospirosis akut dapat menjadi faktor predisposisi menjadi CKD jika tidak
diobati
• Disfungsi tubulus proksimal disebabkan oleh CKD pada petani dengan
leptospirosis kronis
Manifestasi di hati
Kadar bilirubin serum yang tinggi dengan ↑ sedang
transaminase dapat terjadi pada leptospirosis ikterik

5%-10% berkembang menjadi bentuk icterus parah (angka


kematian 5%-15%)

Kadar bilirubin dan parameter fungsi hati lainnya tidak dapat


menilai fungsi hati yang kompleks

90% leptospirsa memiliki klinis demam anikterik nonspesifik


yang sembuh sendiri
Tes diagnostik

Leptospirosis ringan  darah rutin tidak spesifik

Pada orang dewasa skor SPiRO klinis 3 dapat mengindetifikasi pasien yang
berisiko penyakit parah

Skor SPiRO dapat menunjukan risiko tinggi,inisiasi pengobatan suportif, dan


mempertimbangkan rujukan

Beberapa alat diagnostic yang dapat dipakai: mikroskop, serologi (MAT, uji
imunosorben ELISA, imunoflouresensi, hemaglutinasi) dan biologi molekuler
• Standar emas untuk
MAT serodiagnosis
leptospirosis

CRP • Diusulkan karena


dan tingkat kesalahan yang
ELISA sedikit
Pengobatan
• Amoksisilin oral (30-40mg/kg/hari)
Rawat 4x1 selama 7-10 hari
jalan • Ampisilin (50-100 mg/kg/hari) 4x1
selama 7-10 hari

Anak >8 • Doksisiklin (2mg/kg/dosis) 2x1


tahun selama 7-10 hari

Infeksi • Penisilin G IV 50.000-100.000


berat U/kg/hari selama 7-10 hari
Pada pasien alergi penisilin  eritromisin 30-50 mg/kg/hari 3-4 dosis selama 7-
10 hari

Pengobatan empiris direkomendasikan sebelum tes lab

Reaksi Jarisch-Herxheimer (JHR) merupakan reaksi setelah pemakaian AB

JHR juga mencakup kontraksi uterus pada kehamilan, memburuknya fungsi


hati dan ginjal, sindrom gangguan pernapasan akut, cedera miokard dll
• Penggunaan azitromicin dan dosisiklin telah terbukti menurunkan seropositive
tanpa efek
• Sindrom weil  Tindakan dukungan hidup dan terapi antibiotic
• Rekomendasi dialysis dosis tinggi mungkin tidak mempengaruhi hasil klinis
leptospirosis berat
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai