Anda di halaman 1dari 19

PENGALAMAN PASIEN TB PARU DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MERDEKA
PALEMBANG TAHUN 2018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA HUSADA
PALEMBANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber Data Prevalensi Anak Autis (Orang)


WHO (2015) 9,6 kasus yang tercatat dan 1,2 juta diantaranya
mengalami kematian
Profil Kesehatan Indonesia Pada tahun (2014) : 324.539 kasus
(2015) Pada tahun (2015) : 330.910 kasus

Profil Kesehatan Kota Pada tahun (2014) : 1.972 kasus


Palembang (2014 & 2015) Pada tahun (2015) : 1.305 kasus
Profil Kesehatan Kota Wilayah Kecamatan Bukit Kecil khusunya
Palembang (2015) puskesmas Merdeka Palembang 334 kasus pada
tahun 2014 dan pada tahun 2015 sebanyak 559
kasus
PKM Mereka (2015-2018) 2015 : 40 0rang
2016: 48 orang
2017 : 47 orang
2018 : 7 orang dibulan Maret
Penelitian Terkait
Peneliti Hasil

Thohari, (2016) Kondisi fisik pasien TB paru menagalami perubahan yaitu kedua
informan tubuhnya menjadi kurus dan satu dari kedua informan
yang sama kondisi tubuhnya mengalami lemah dan mudah
capek.

Asih et.al, (2014) Pasien masih banyak mendapatkan informasu yang negative
tentang dirinya hal ini membuat pasien merasa malu dengan
kondisi penyakit yang dideritanya.

Sulistiawati, (2016) Penderita TB sering beranggapan dengan adanya penyakit


tersebut membuat dirinya merasa dikucilkan dari masyarakat
sekitar.
Rejeki, (2012) Selama menjalani pengobatan partisipan dalam penelitiannya
merasa kedekatannya dengan Maha kuasa semakin meningkat.

Feijao, (2016) Pasien TB paru dalam penelitiannya mengalami penurunan


seksual yang diakibatkan rasa takut dari penderita akan
berpindahnya kuman ke pasangannya jika melakukan hubungan
seksual.
Perumusan Masalah :
 Perumusan Masalah : semakin meningkatnya dari tahun ke tahun angka
kejadian TB paru ini menjadi hal yang membuat perhatian dunia, karena
dampak dari penyakit ini dapat mengganggu emosional, sosial, fisik, dan
khususnya psikologis pasien sendiri

Tujuan Penelitian :
 untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman pasien TB paru.

Ruang Lingkup Penelitian :


Penelitian ini masuk ke dalam area komunitas dan keluarga. Dilakukan di
wilayah kerja puskesmas mereka Palembang pada bulan April sampai juni
2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan teknik
pengambilan sample purposive sampling. Data diperoleh dengan melakukan
wawancara mendalam. Alat yang digunakan untuk proses pengumpulan data
ialah HP type A yang hanya dilakukan untuk proses wawancara saja dan alat
tulis untuk mencatat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Definisi Tuberculosis
• Tuberculosis (TB) merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculosis yang biasanya ditularkan melalui percikan ludah (droplet)
dari satu orang ke orang lain.

Etiologi
• Tuberculosis paru ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh basil
Mycobacterium tuberculosis tipe humanus, yang sejenis kuman berbentuk batang
dengan panjang 1-4mm dan tebal 0,3-0,6mm. Strukstur kuman ini terbentuk dari lipid
yang oleh karena itulah kuman ini mampu bertahan hidup dari gangguan kimia dan
tahan terhadap asam.
Tanda dan gejala:
Gambaran Klinik TB paru terbagi ,enjadi 2 gaolongan yaitu gejala
respiratotik dan gejala sistemik:

1. Gejala respiratorik : Batuk, sesak napas, nyeri dada


2. Gejala sistemik : malaise, penurunan BB, demam pada malam hari,
anoreksia

Patofisiologi
Masuknya bakteri mycobacterium tuberculosis kesaluran pernafasan
inhalasi droplet masuk ke alveolus (terjadi peradangan) basil
bertahan hidup disaluran pernafasan dan brokus terjadilah TB Paru.
BAB III
METODE PENELITIAN

Desain Penelitian :
• Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi
fenomenologi.

Setting dan konteks enelitian :


• Penelitian ini dilakukan di kecamatak bukti kecil Palembang tepatnya di wilayah
kerja puskesmas merdeka, karena menurut angka kejadian di dinas kesehatan kota
Palembang pada daerah tersebut terdapat 557 kasus penyakit TB paru. Penelitian
ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2018.

Partisipan Penelitian :
• Teknik : Purposive sampling
Metode Pengumpulan Data :
• Wawancara mendalam (in-depth interview). Bentuk pertanyaan adalah pertayaan
terbuka (open-ended question) sesuai dengan fenomena yang terjadi dilapangan.

Alat Pengumpulan Data :

a. Peneliti sebagai human instrument

b. Pedoman wawancara
d. Alat perekam suara (handphone)

e. Camera
Analisis data:
Tahapan analisa data dalam penelitian ini menggunakan langkah colaizzi.

Keabsahan Data:
1. Credibility (Keterpecayaan)
2. Transferability (Keteralihan Data)
3. Dependability (Ketergantungan)
4. Comfirmability (Kriteria kepastian)
Etika Penelitian :
1. Prinsip menghargai harkat dan martabat partisipan
2. Prinsip memerhatikan kesejahteraan partisipan
3. Prinsip keadilan (justice) untuk semua partisipan
4. Persetujuan setelah penjelasan (informed consent)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL WAWANCARA MENDALAM

Pada penelitian ini terbentuklah 7 tema yang didapatkan yaitu :

1. Pengetahuan Partisipan ; 2. Dampak melakukan Pengobatan ; 3.

Respon fisiologis ; 4. Respon Psikologis ; 5. Kendala yang dialami

selama pengobatan ; 6. Tindakan yang dilakukan oleh partisipan

sebelum terdiagnosa TB paru dan ; 7. Bentuk dukungan yang

didapatkan partisipan
Tema Pertama Pengetahuan Partisipan
Dari hasil penelitian yang
dilakukan erbentuklah 3 sub tema
yang didapatkan yaitu :
pengertian TB paru, Tanda gejala
yang dirasakan dan Resiko yang
dialami jika tidak melakukan
pengobatan

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan


bahwasannya penderita TB yang telah diwawancarai
termasuk ke dalam kategori Tahu, hal ini disebabkan
karena rendahnya faktor pendidikan yang hanya berlatar
belakang SD, dan juga kurangnya informasi yang mereka
dapatkan dari pihak puskesmas setempat.
Tema kedua dampak melakukan pengobatan

Dari hasil penelitian yang


dilakukan terbentuklah 1 sub
tema yang didapatkan yaitu
keuntungan melakukan
pengobatan

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan bahwasannya penderita


TB paru yang sudah peneliti wawancarai mengalami perubahan
yang positif bagi tubuh penderitanya hal ini sejalan dengan teori
yang diatas hal tersebut dikarenakan obat-obat TB diantaranya
Isoniazid (H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z), Streptomisin (S),
Etambutol (E) dimana obat-obat TB tersebut bersifat Bakterisidal
yang artinya membunuh bakteri secara langsung namun berbeda hal
nya dengan Etambutol yang bersifat Bakteriostatik yang artinya
mengahambat pertumbuhan bakteri tersebut. Dengan adanya
mengonsumsi obat tersebut maka secara otomatis tanda gejala yang
dirasakan oleh penderita akan beragsur-angsur menghilang.
Tema ketiga Respon Fisiologis

Dari hasil penelitian yang


dilakukan terbentuklah 1 sub
tema yang didapatkan yaitu
perubahan fisik yang dialami
partisipan selama sakit

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan bahwasannya penderita


TB paru yang telah peneliti wawancarai mengalami perubahan
fisik sejalan dengan terori diatas, adapun perubahan fisik yang
dialami penderita yaitu batuk berdarah, lemah, berat badan
menurun, kurangnya nafsu makan dan sesak nafas. gejala tersebut
dikarenakan adanya efek dari bakteri Mycobacterium tuberculosis
itu sendiri yang akan memengaruhi tubuh penderita dengan
menimbulkan reaksi-reaksi tersebut ke tubuh penderita.
Tema keempat Respon Psikologis

Dari hasil penelitian yang


dilakukan terbentuklah 1 sub
tema yaitu perasaan yang
dialami partisipan selama sakit

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan bahwasannya


penderita TB paru yang sudah peneliti wawancarai untuk
faktor emosi yang timbul dari partisipan dikarenakan
adanya kondisi kesehatan dengan reaski emosi yang
timbul seperti sedih, khawatir, dan takut. Hal ini
disebabkan karena kurangnya informasi yang didapatkan.
Tema kelima Kendala dalam pengobatan
Dari hasil penelitian yang
dilakukan terbentuklah 2 sub
tema yaitu kendala dari
partisipannya seniri dan yang
kedua tidak ada kendala yang
dialami.

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan


bahwasannya penderita TB paru yang sudah
peneliti wawancarai kendala yang timbul dari
penderita ialah jauhnya jarak tempuh ke pelayanan
serta tuntutan waktu untuk bekerja.
Tema keenam Tindakan yang dilakukan sebelum terdignosa TB Paru

Dari hasil penelitian yang


dilakukan terbentuklah 1 sub
tema yaitu respon yang
dihadapi partisipan sebelum
terdiagnosa TB paru.

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan


bahwasannya penderita TB paru yang sudah
peneliti wawancarai masuk ke dalam kategori
praktik secara mekanisme.
Tema ketujuh bentuk dukungan

Dari hasil penelitian yang


dilakukan terbentuklah 3 sub
tema yaitu dukungan emosional,
dukungan spiritual dan
dukungan instrumental

Hasil dari penelitian yang peneliti lakukan


bahwasannya penderita TB paru yang sudah
peneliti wawancarai mengatakan bahwa
mereka banyak mendapatkan dukungan dari
keluarga, dan orang-orang terdekat.
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamu’alaikum wr.wb


Anda mungkin juga menyukai